I. PENDAHULUAN
II. SISTEM PERDAGANGAN EKSPOR HASIL
PERIKANAN
III. PENGERTIAN SISTEM
IV. SISTEM SERTIFIKASI JAMINAN MUTU DAN
KEAMANAN HASIL PERIKANAN
V. PERSYARATAN EKSPOR DAN PROSEDUR
SERTIFIKASI
I. PENDAHULUAN
1. Data Umum
Indonesia : 17.502 pulau dan panjang pantai 81.000 km
70 % atau 2/3 bagian : lautan
Potensi perikanan laut (MSY) : 12,5 juta ton/tahun
Pasar lokal : + 96 %
Ekspor (2017) : + 4%
Volume : 979.910 ribu ton (+ 4 %)
Value : 4,51 milyar US$
2. Ikan Sebagai Komoditi Strategis
1. Komoditi Pangan
Sebagai Ketahanan Pangan
Sebagai Sumber gizi (konsumsi dalam negeri tahun 2018 : + 50,69
kg/kapita/tahun)
Harus Memenuhi persyaratan mutu dan keamanan pangan
Kelebihan Kelemahan
Asam amino esential (20 Asam Amino) Mudah membusuk (Gizi berubah
Vitamin dan mineral (Vit. A, Vit. B, Vit. B6, Vit. menjadi racun)
B12, Fe, Yodium, Selenium, Zink, Flour) Rawan cemaran :
Asam lemak omega 3 (EPA dan DHA) • mikrobiologi : bakteri,
Kandungan proksimat • logam berat (Merkuri, dll)
DIPERTAHANKAN DICEGAH
PERLU SISTEM
Pentingnya HACCP
Pemenuhan terhadap persyaratan legal untuk menghasilkan
produk yang aman
Membangun kepercayaan konsumen (branding)
II. SISTEM PERDAGANGAN EKSPOR HASIL PERIKANAN
1. Business to Business (B to B)
Sistem tidak melalui pemerintah/ Otoritas Kompeten,
sistem hanya berlaku antara Buyer dan Produsen
Jepang Thailand
Malaysia
Inspeksi terhadap produsen dilakukan langsung oleh
pihak buyer dan tanpa melalui Otoritas Kompoten
Singapura
2. Government to Business (G to B)
Produsen mendaftar ke Otoritas Kompeten negara
importir (US-FDA) sepanjang ada rekomendasi dari
Buyer
2. SUB SISTEM
Komponen/elemen-elemen di dalam suatu
sistem yang saling berinteraksi (bekerjasama)
membentuk satu kesatuan
INPUT
SISTEM
PROSES
Subsistem Subsistem
OUTPUT
Subsistem
Subsistem
Environment (lingkungan)
Boundary
Interface
(batas sistem)
(penghubung)
B. SUB SISTEM DI OTORITAS KOMPETEN
1. YURIDIKSI
UU 3. PELAKU
PP Kapal
Per/Kep Men : Tambak
• Peraturan System CA Suplier
• Hulu –Hilir Pelabuhan
• Sub System Unit Pengolahan Ikan
Keputusan Ka Ban, SOP
4.SERTIFIKASI
2. KELEMBAGAAN/ Unit : CBIB, CPIB, HACCP,
ORGANISASI HC
Lembaga Inspeksi dan Personel : Inspektur, Analis,
Sertifikasi : Quality Control
Pusat dan daerah
Laboratorium
IV. SISTEM SERTIFIKASI JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
A. PERATURAN/KEBIJAKAN
1. UU Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan, Pasal 68 ayat 3
2. UU Nomor UU 31 tahun 2004 tentang PERIKANAN sebagaimana diubah dengan UU 45 tahun
2009, Pasal 22 – 24
3. Peraturan Pemerintah Nomor 57 tahun 2015 tentang Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil
Perikanan serta Peningkatan Nilai Tambah Produk Hasil Perikanan
4. PERMEN KP NO. PER/19/MEN/2010 tentang Pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan
Keamanan Hasil Perikanan
5. PERMEN KP NO. PER/02/MEN/2007 tentang Monitoring residu obat, bahan kimia, bahan
biologi dan kontaminan pada pembudidayaan ikan
6. KEPMEN KP NO. 02/MEN/2007 tentang Cara budidaya ikan yang baik
7. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 52A/KEPMEN-KP/2013 tentang
Persyaratan Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pada Proses Produksi, Pengolahan
dan Distribusi
8. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 51/MEN/2018 tentang Persyaratan dan
Tata Cara Penerbitan Sertifikat Penerapan Program Manajemen Mutu Terpadu / Hazard
Analysis and Critical Control Point
9. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 52/MEN/2018 tentang Persyaratan dan
Tata Cara Penerbitan Sertifikat Cara Penanganan Ikan yang Baik di Supplier
10. Peraturan Kepala Badan NO. PER 03/BKIPM/2011 tentang Pedoman Teknis Penerapan Sistem
Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
11. MRA/MOU dengan Negara Mitra
12. Standar Nasional Indonesia
PERMEN KP NO. PER.19/MEN/2010, tentang
Pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
BAB II
TANGGUNG JAWAB PENGENDALIAN
Pasal 4 :
Menteri memberikan kewenangan Kepada Kepala Badan sebagai Otoritas
Kompeten untuk melakukan pengendalian sistem jaminan mutu dan
keamanan hasil perikanan
Pasal 5 ayat 3 :
Sertifikat Penerapan HACCP diberikan kepada UPI apabila telah memiliki
Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) dan telah menerapkan konsepsi
HACCP
Pasal 5 ayat 4 :
SKP diterbitkan oleh Direktur Jenderal PDSKP sebagai HASIL PEMBINAAN
terhadap UPI yang telah menerapkan GMP dan SSOP
Pasal 5 ayat 5 :
HC diberikan apabila UPI konsisten dalam memenuhi persyaratan
PENERAPAN HACCP
BAB III
SERTIFIKASI
Pasal 16 ayat 3 :
Sertifikat CBIB diterbitkan oleh Kepala UPT lingkup Ditjen
Budidaya atau Kepala Dinas atas nama Otoritas Kompeten
Pasal 16 ayat 4 :
Sertifikat CPIB pada kapal penangkap atau pengangkut ikan
diterbitkan oleh Kepala Pelabuhan Perikanan atau Kepala Dinas
atas nama Otoritas Kompeten
Pasal 16 ayat 5 :
Sertifikat CPIB pada tempat pengumpulan, suplier, atau unit
distribusi diterbitkan oleh Kepala UPT di lingkungan Badan,
Kepala Dinas atau pihak ketiga yang berkompeten atas nama
Otoritas Kompeten
Pasal 16 ayat 6 :
Sertifikat Penerapan HACCP diterbitkan oleh Kepala
Badan selaku Otoritas Kompeten
Pasal 16 ayat 7 :
HC dalam pelaksanaannya diterbitkan oleh Kepala UPT
di lingkungan Badan, Pimpinan Laboratorium atau pihak
ketiga yang berkompeten atas nama Otoritas Kompeten
Keputusan Direktur Jenderal
Laboratorium Acuan
LEMBAGA INSPEKSI DAN Pendelegasian Otoritas
SERTIFIKASI
SISTEM SERTIFIKASI MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN HULU – HILIR
SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
SERTIFIKASI
Pakan/ CBIB SERTIFIKASI
Obat-obatan
CPIB
MONITORING
Bio Security
AQUACULTURE Supplier
NRCP UNIT
PENGOLAHAN PRODUK DISTRIBUSI
PERIKANAN IKAN DAN PASAR
Tempat pendaratan Supplier
Kapal TANGKAP
/pelabuhan
(Kapal)
TRACEABILITY
Konsistensi Penerapan
1 TAMBAK UNIT PENGOLAHAN HACCP
3 IKAN Pengujian Laboratorium
1. Sertifikat CBIB
2. Monitoring Residu/bahan Sertifikat HACCP :
4 PRODUK
berbahaya 1.Pre-Requisite
3. NRMP Programme
(GMP/SSOP) Health
1. Sertifikat CPIB 2. Penerapan 7 (tujuh) Certificate
(kapal/suplier) prinsip HACCP
2. Sertifikat HACCP
3. Monitoring Traceability
Residu/Bahan Berbahaya Diterbitkan oleh :
Lembaga Inspeksi dan
Sertifikasi a/n BKIPM
2 KAPAL/SUPLIER
V. PERSYARATAN EKSPOR dan PROSEDUR SERTIFIKASI
Memiliki Sertifikat
Penerapan HACCP
A. PERSYARATAN
DALAM NEGERI
Produk dilengkapi Diterbitkan :
Health Certificate Lembaga Inspeksi dan
(HC) Sertifikasi yang
diberikan
pendelegasian oleh
Otoritas Kompeten
DEFINISI :
Suatu sistem yang bersifat sistemik dan sistematik serta
berdasarkan kajian ilmiah untuk mengidentifikasi, mengevaluasi
dan mengendalikan bahaya (hazard) yang spesifik untuk keamanan
pangan
PRINSIP :
EPI (End Product Inspection) Vs IPI (In Process Inspection)
Causalitas (sebab akibat)
Preventive Vs Represive
B. JENIS SERTIFIKASI HACCP BERDASARKAN JENIS/POTENSI HAZARD
Hazard/Bahaya
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan makanan tidak
aman dikonsumsi atau merugikan konsumen baik
biologis, kimiawi maupun fisik
PERSYARATAN
Memiliki unit/tempat kegiatan penanganan/pengolahan
Memiliki SKP
KLASIFIKASI :
● Grade A : kritis 0, serius 0, mayor maks 5, minor maks 6
● Grade B : kritis 0, serius maks 2, mayor maks 10, minor maks 7;
(jumlah mayor dan minor < 10)
● Grade C : kritis 0, serius maks 4, mayor maks 11, minor NA
FAKTOR YANG DIEVALUASI DALAM INSPEKSI SISTEM HACCP
SSOP GMP
1. Keamanan Air dan Es
2. Kondisi dan kebersihan Sarana / 1. SELEKSI BAHAN
Prasarana yang kontak langsung BAKU
dengan produk
3. Pencegahan Kontaminasi Silang 2. PENANGANAN DAN
4. Pemeliharaan Fasilitas PENGOLAHAN
Sanitasi/Pencucian Tangan/Toilet 3. BAHAN PEMBANTU
5. Perlindungan Produk/bahan 4. BAHAN KIMIA
pengemas/Alat dari Bahan-bahan
Kimia/kontaminan 5. PENGEMASAN
6. Pelabelan, Penyimpanan dan 6. PENYIMPANAN
penggunaan bahan kimia berbahaya
7. DISTRIBUSI
7. Pengendalian Kesehatan Karyawan
8. Pest Control
Penugasan
Inspektur BKIPM
Laporan
● Audit secara periodik oleh Lembaga Inspeksi dan Sertifikasi untuk penerbitan HC
(SURVAILEN sesuai Grade HACCP (min) : A dan B setiap 3 bulan; C setiap 2 bulan)
● Verifikasi minimal 1 tahun 1 kali
● Jika terdapat ketidak sesuaian : :
Sertifikat HACCP tidak diterbitkan
Suspend
Sertifikat HACCP dicabut
SERTIFIKASI
HACCP
TRACEABILITY
PENGAWASAN CCP
PENERAPAN CCP
JUMLAH PENYIMPANGAN
GRADE TUJUAN EKSPOR
Kritis Serius Mayor Minor
D GAGAL
C. SERTIFIKASI HEALTH CERTIFICATE(“IN PROCESS INSPECTION”)
Produk
Tidak UPI Proses Produksi Siap Ekspor
sesuai
Sesuai
Document :
Survailen, Test Result
Menerangkan tentang spesifikasi/data “consignment” :
jenis olahan, berat/volume, tanggal produksi, nomor
container, dll
Sebagai jaminan mutu dan keamanan produk kepada
konsumen (attestation)
Menerangkan tentang asal produk/barang :
asal negara, nama UPI, dll
Bukti Legalitas :
Competent Authority, Cap, Tandatangan, dll
Informasi atau Notifikasi Kasus
Penolakan dari Negara Tujuan Ekspor
KEPALA BKIPM
KAPUS PM
Verifikasi
UPT INSPEKTUR
BKIPM MUTU
Tindakan Perbaikan
PASAR POTENSIAL:
Amerika Serikat, Amerika Latin, Uni Eropa,
Timur Tengah, Cina, Jepang dan Australia
INISIASI INDONESIA DENGAN BEBERAPA NEGARA TUJUAN EKSPOR