Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL

PRAKTEK LAPANGAN INDUSTRI

DIAJUKAN KEPADA

PT. PLN (PERSERO) UNIT PELAKSANAAN PEMBANGKIT


BUKITTINGGI PLTA MANINJAU
Jalan Tj. Sani, Tj. Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat

Oleh:

ROSSA INDAH
17063067/2017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
i
IDENTITAS DIRI MAHASISWA

Nama : Rossa Indah


Tempat,Tanggal Lahir : Bukik Malintang, 15 Oktober 1999
Jenis Kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Tinggi,Berat Badan : 157 cm, 68 kg
Alamat : Bukik Malintang, Tiku Utara, Kec. Tanjung
Mutiara, Kab. Agam, Sumatera Barat.
Alamat Orang Tu : Bukik Malintang, Tiku Utara, Kec. Tanjung
Mutiara, Kab. Agam, Sumatera Barat.
Nomor HP : 082391158033
Email : rossaindah976@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN
No Nama Sekolah Alamat Tahun Tamat
1 TK Padu Mutiara Ibu Tiku Utara 2005
2 SD Negeri 28 Bukik Malintang Tiku Utara 2011
3 SMP Negeri 2 Tanjung Mutiara Tiku Utara 2014
4 SMK Negeri 2 Lubuk Basung Lubuk Basung 2017

Jalur masuk : SBMPTN


Nim/BP : 17063067/2017
Jurusan : Teknik Elektro
Program studi : Pend. Teknik Elektro (S1)
Fakultas : Teknik
Alamat : Jl. Prof Dr. Hamka Air Tawar Barat Padang
Penasehat Akademik : Risfendra, S.Pd, M.T., Ph.D
Prestasi Akademik : 3.26

ii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr, Wb.


Puji syukur saya ucapkan atas rahmat dan ridho Allah, karena atas seizin- Nya
lah proposal pengajuan PLI ini dapat saya selesaikan, ucapan terima kasih saya
sampaikan kepada seluruh pihak yang ikut membantu dalam proses penyusunan
proposal ini. Proposal ini ditujukan untuk mengajukan permohonan pelaksanaan
pengalaman lapangan industri (PLI) sebagai syarat memenuhi mata kuliah
pengalaman lapangan industri.
Saya sangat menyadari bahwa proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu
saya mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi
kesempurnaan dimasa yang akan datang. Akhir kata saya mengharapkan proposal ini
diterima oleh Bapak/Ibu. Terima kasih.
Wassakamualaikum Wr, Wb.

Tiku, 21 Desember 2020

ROSSA INDAH
NIM. 17063067

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... i


IDENTITAS DIRI MAHASISWA ........................................................................ ii
KATA PENGANTAR........................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ v
DAFTAR TABEL ................................................................................................. vi
I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 2
B. Fokus Kegiatan .................................................................................... 3
C. Mata Kuliah Pendukung....................................................................... 3
II. PROFIL PERUSAHAAN .......................................................................... 4
A. Sejarah Perusahaan .............................................................................. 4
B. Visi dan Misi Perusahaan ..................................................................... 8
C. Struktur Organisasi PLTA Maninjau .................................................... 8
D. Data Teknis PLTA Maninjau ............................................................... 9
III. AKTIFITAS YANG DIMINATI ............................................................... 10
IV. WAKTU PELAKSANAAN ...................................................................... 11
V. PENUTUP................................................................................................. 11

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Power House PLTA Maninjau ........................................................... 5


Gambar 2. Pintu Air Masuk (Intake) PLTA Maninjau ......................................... 7
Gambar 3. Intake dan Power House PLTA Maninjau .......................................... 7
Gambar 4. Lokasi PLTA Maninjau...................................................................... 8

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rencana Kegiatan ................................................................................ 11

vi
PROPOSAL
PRAKTEK LAPANGAN INDUSTRI
PT. PLN (PERSERO) UNIT PELAKSANAAN PEMBANGKIT
BUKITTINGGI PLTA MANINJAU
Jalan Tj. Sani, Tj. Raya, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Indonesia

I. PENDAHULUAN

Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang (FT UNP) sebagai salah satu
lembaga pendidikan yang bertugas menghasilkan tenaga-tenaga yang profesional
dalam bidang supervise, mengemban tugas dan amanah sebagaimana yang telah
dirumuskan dalam GBHN. Selain itu berupaya melaksanakan program-program
pendidikan yang bertujuan menghasilkan lulusan-lulusan yang tidak saja memahami
ilmu pengetahuan dan teknologi, akan tetapi juga mampu mempraktekkan serta
mengembangkannya baik di dunia pendidikan maupun di dunia industri (usaha).
Salah satu cara untuk memenuhi tujuan diatas, Fakultas Teknik Universitas Negeri
Padang (FT UNP) mengirimkan mahasiswanya yang telah memenuhi persyaratan ke
dunia industri untuk melaksanakan Pengalaman Lapangan Industri (PLI). PLI
dilakukan pada waktu yang disesuaikan dengan beban kredit semester serta jumlah
jam kerja perminggu dari industri tempat pelaksanaannya. Implikasinya adalah
bahwa di industri yang berbeda jumlah jam perminggu, maka jumlah hari mahasiswa
berada di industri akan berbeda pula.dengan melaksanakan kegiatan PLI diharapkan
mahasiswa mampu memadukan ilmu pengetahuan yang diperloleh di bangku kuliah
dengan pengalaman dan pengetahuan yang didapatkan di dunia industri. Dengan
demikian mahasiswa tersebut dapat menyesuaikan diri terhadap perkembangan
dunia industri, yang nantinya dapat dijadikan sebagai usaha untuk memenuhi
kebutuhan lapangan kerja.
PLI juga dimaksudkan untuk memberikan wawasan yang lebih luas terhadap
mahasiswa mengenai perkembangan dunia industri. Tentu saja dalam kegiatannya
melibatkan pihak-pihak dunia usaha terutama lingkungan industri. Dari kegiatan ini
diharapkan mahasiswa dapat memiliki wawasan dan penguasaan teknologi yang
lebih luas dan aplikasi yang bisa diterapkan kelak, setelah mahasiswa terjun ke
masyarakat. Secara tidak langsung kegiatan ini juga merupakan salah satu kontribusi

1
industri untuk ikut berpartisipasi mendukung proses pendidikan khususnya kejuruan.
Sekaligus industri dapat memperkenalkan perkembangan teknologinya terhadap
dunia pendidikan.
A. Latar Belakang
Pengalaman Lapangan Industri merupakan jembatan penghubung antara
lembaga pendidikan dengan dunia industri dan juga merupakan salah satu kewajiban
bagi seluruh mahasiswa FT-UNP untuk dapat mengembangkan kompetensi dan
wawasannya. dimana mahasiswa diharuskan langsung terjun kelapangan untuk dapat
mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama di kampus ke dunia industri.
diharapkan nantinya mahasiswa yang telah sukses dalam melaksanakan Pengalaman
Lapangan Industri tersebut mendapat acuan dan pengalaman dalam mempersiapan
dirinya untuk memasuki dunia kerja atau dunia industri. Pelaksanan PLI ini juga
untuk dapat memahami serta mengenal lebih jauh implementasi disiplin ilmu yang
sebenarnya. Lebih dari pada itu pelaksanaan PLI memberi masukan bagi mahasiswa
dalam hal menemukan, merekayasa dan mengembangkan objek yang ditemukan di
industri, sehingga nantinya bermanfaat bagi pengembangan industri maupun
masyarakat.
Semoga dengan pelaksanaan Pengalaman Lapangan Industri ini akan saling
memberikan manfaat yang baik bagi semua pihak seperti pihak kampus yang biasa
menerapkan ilmu teori yang diberikan oleh mahasiswa ke dunia industri selanjutnya
bagi pihak industri bisa menjadi tempat untuk pembinaan calon tenaga kerja
khususnya manfaat magang adalah untuk mahasiswa itu sendiri yaitu untuk
menambah pengetahuan dan pengalaman langsung dari tempat kerja dan biasa
menyalurkan pelajaran yang telah didapat di kampus dan diterapkan di industri.
Maka dari itu, kami memilih PT. PLN (PERSERO) UNIT PELAKSANAAN
PEMBANGKIT BUKITTINGGI PLTA MANINJAU sebagai lokasi Pengalaman
Lapangan Industri, karena PLTA ini salah satu pembangkit lisrik bertenaga air yang
berada di kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat. PLTA ini menggunakan air
danau maninjau sebagai sumber penggerak turbinnya.
Sehubungan dengan latar belakang di atas penulis mengajukan permohonan
untuk dapat melaksanakan Pengalaman Lapangan Industri (PLI) di PT. PLN
(PERSERO) UNIT PELAKSANAAN PEMBANGKIT BUKITTINGGI PLTA
MANINJAU yang bergerak dibidang pembangkit tenaga listrik yang bersumber dari

2
air danau maninjau. Harapan kami bisa mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan
prinsip kerja, perbaikan dan sistem keselamatan kerja perawatan mesin, trafo, dan
generator.

B. Fokus Kegiatan
Untuk lebih mensinkronkan praktek di industri dengan bidang studi penulis
di Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang, maka dengan ini penulis berharap
ditempatkan pada bidang yang berhubungan dengan “Pemeliharaan Pembangkit
Tenaga Listrik di PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Bukittinggi
PLTA Maninjau”.

C. Mata Kuliah Pendukung


Untuk mendukung pelaksanaan PLI yang akan penulis laksanakan di PT.
PLN (PERSERO) UNIT PELAKSANAAN PEMBANGKIT BUKITTINGGI
PLTA MANINJAU, berikut adalah mata kuliah pendukung yang sesuai dengan
aplikasi tersebut dan telah penulis pelajari dalam perkuliahan di Jurusan
Teknik Elektro pada Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang :
1. K3 dan Hukuman Ketenagakerjaan
2. Ilmu Bahan Listrik
3. Mesin – Mesin Listrik
4. Pemeliharaan Gardu Distribusi dan Peralatannya
5. Instalasi Tenaga Listik
6. Instalasi Perumahan
7. Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik
8. Pembangkit Tenaga Listrik
9. Reparasi dan Perawatan Listrik
10. Rangkaian Lisrik
11. Elektronika Daya
12. Pengaman Sistem Tenaga Listrik
13. Sistem Pengaturan

3
II. PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahan
Di Indonesia, perushaan listrik pertama kali tahun 1942 dekelola oleh
perusahaan asing Belanda bernama N. V Amien, Ogem dan Obro. Pada tahun 1945
deibentuklah jawatan dan gas dibawah naungan departemen perusahaan umum
melalio surat Keputusan Presiden No.I/1945. Barulah pada tahun 1950 dibentuk
Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang bertugas untuk mendistribusikan tenaga
listrik yang dibawah pengawasan Departemen Perusahaan Umum.
Pada tahun 1958 melalui UU No.86/1958 perintah mensosialisasikan semua
perusahaan milikm Belanda. Tanggal 16 Juli 1958 berdasarkan SK menteri PU dan
Tenaga kerja No.E15 II/4/14 dibentuklah Dewan Direktur Bidang Listrik. Pada
tahun 1968, PLN berpisah dari Departemen Perusahaan Umum ke Departemen
Perindustrian Dasar dan Tenaga Listrik di bawah direktur Jenderal Listrik.
Tahun 1969 sampai sekarang PLN dinyatakan sebagai Perum Listrik Negara
PP No.18/1972. Setelah itu PLN dinaungi oleh Departemen Pertambangan dan
Energi. Berdasarkan PP tersebut PLN disahkan dari Perum menjadi Persero melalui
SK Menteri Pertambagan dan Energi No.456/702/MPE/1993 yang ditetapkan
tanggal 17 Desember 1993.
Sejalan dengan bertambahnya kebutuhan energi listrik di Indonesia PLN
mulai membangun berbagi macam pembangkit listrik diwailayah Indonesia untuk
memenuhi kebutuhan listrik tersebut. Adapun pembangkit tenaga listrik yang
dibangun oleh PLN seperti pembangkit listrik tenaga air, tenaga uap, tenaga gas, dan
pembangkit tenaga lainnya.
Daerah yang keadaannya sangan potensial dengan adanya sungai dan danau
dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh PLN dengan membangun PLTA. PLTA
merupakan pembangkit listrik yang baiaya operasionalnya sangat murah
dibandingkan dengan pembangkit lainnya di Indonesia, terutama di Sumatera Barat
terdapat tiga PLTA yang dimandaatkan aliran sungai dan danau yaitu :
a. PLTA Singkarak, memanfaatkan air Danau Singkarak
b. PLTA Maninjau, memanfaatkan air Danau Maninjau
c. PLTA Batang Agam, memanfaatkan air sungai Batang Agam

4
PLTA Maninjau berada disebelah barat daya Danau Maninjau, terleta kira-
kira 125 Km pinggir pantai ke utara kota Padang. Keseluruhan proyek PLTA
Maninjau merupakan daerah vulkanik yang terletak dipinggir Bukit Barisan. Bukit
Barisan ini memanjang hampir tidak ada putus-putusnya dari ujung yang satu ke
ujung yang lainya pada pinggir sebelah barat Pulau Sumatra dengan evaluasi yang
bervariasi,elevasi yang tertinggi dari bukitinggi mencapai ketinggian 400 meter.
Danau Maninjau merupakan suatu kaldera yang sudah mati dengan tinggi
permukaan air 464 meter, pinggiran perbukitan dikelilingi danau sangat curam
dengan ketinggian sekitar mencapai 800 meter.

Gambar 1. Power House PLTA Maninjau


Rencana pembangunan PLTA Maninjau ini sudah berlangsung sejak zaman
kolonial Belanda dan Jepang, tetapi realisasi dari perencanaan tersebut dilakukan
sekitar tahun 1965, sebuah perusahaan konsultant koe co Ltd. Japan, mengadakan
penelitian tentang kemungkinan dibangunnya pembangkit listrik dimaninjau. Setelah
diadakan penyelidikan ulang oleh sebuah Firma dari Jerman, Lehmayerir
Internasinal Gmbh mengadakan studi menyeluruh terhadap masalah pembangunan
pembangkit tenaga listrik di maninjau pada tahun 1977. Hasil studi tersebut
dijadikan sebagai pedoman untuk pembangunan PLTA Maninjau. Penelitian terakhir
yang dilakukan oleh pihak PLN pembangunan II PIKITRING Sumbar-Riau yang
saat itu dikepalai oleh bapak Ir. Januar Muin, dilakukan bersama beberapa
konstributor lainya pada awal tahun 1975. Hasil penelitian tersebut pada tahun 1976
dijadikan sebagai salah satu pedoman pemerintah untuk memperoleh dana pinjaman
dari ADB (Asian Development Bank) untuk keperluan pembangunan PLTA
Maninjau. Pada tahun 1977 pihak PLN menunjuk konsultan Electrowat
Enggineering service Ltd Zurich Switzerland dan Nippon Koei Ltd Jepang untuk

5
memulai pembangunan proyek PLTA maninjau, pelaksanaan proyek yang dilakukan
kedua perusahaan ini meliputi pekerjaan perencanaan, pembangunan dan
pemasangan alat-alat listrik dan mesin selama pelaksanaan proyek. Sebagai
kontraktor pelaksana pembangunan power house (bangunan gedung) sentral PLTA
Maninjau dan pembangunan trowongan (tunnel) dan dam (weir) serta pintu masuk
air (intake). Pekerjaan ini dilaksanaan oleh kontraktor OBAYASHIGUMI Co. Ltd
(meliputi pekerjaan sipil).
Pekerjaan pintu air termasuk sistim kontrolnya, pembangunan pipa pesat
(penstock) dan pipa pembagi (manifold) dilaksanakan oleh kontraktor KURIMOTO
Co. Ltd. Untuk pekerjaan elektro mekanik meliputi pengerjaan pemasangan Turbin
dan Generator serta seradang hubung (switch yard) dilaksanakan dan diawasi oleh
kontraktor SUMITOMO Co. Ltd dengan pengerjaan turbin dilaksanakan oleh
TOSHIBA, sedangkan bagian generator dan switch yard dilaksanakan oleh
MEIDENSA. Penyelesaian proyek tersebut dilaksanakan dengan empat tahap
pemasangan turbin dan generator dengan tahap pengoperasian yaitu:
a. Tahapan pertama turbin unit IV tanggal 13 September 1983
b. Tahapan kedua turbin unit II tanggal 2 Oktober 1983
c. Tahapan ketiga turbin III tanggal 13 Oktober 1983
d. Tahapan kempat turbin unit I tanggal 13 November
Peresmian PLTA Maninjau dilaksanakan oleh presiden Soeharto pada
tanggal 28 Desember 1983, saat itu PLTA Maninjau berada dibawah pengawasan
dan operasional PLN Wilayah III Sumbar-Riau sebagai salah satu bagian dari satu
administrasi surat keputusan Direksi No. 079/DIR/82. Sesuai dengan tingkat
perkembangan organisasi selanjutnya, maka dengan surat keputusan Direksi No.
097.K/023/DIR/1997, PLN Sektor Bukittinggi berubah nama menjadi PT. PLN
(Persero) Pembangkitan Sumbagsel Sektor Pembagkitan Bukittinggi yang
berkedudukan di Bukittinggi dengan unit kerja PLTA Maninjau Lubuk Sao.
Tenaga listrik yang dihasilkan PLTA Maninjau dengan daya terpasang 4 X
17 MW dan tegangan 10 kv dinaikan menjadi 150 kv melalui trafo utama dan
disalurkan melalui jaringan transmisi 150 kv yang terinterkoneksi dengan sistem
Sumbagtengsel yang harus mengikuti aturan Unit Pengaturan Beban (UPB) yang
terletak di Lubuk Alung, yaitu:

6
a. Line 1 : Pariaman
b. Line 2 : Lubuk Alung
c. Line 3 : Padang Luar
d. Line 4 : Simpang 4 I (satu)
e. Line 5 : Simpang 4 II (dua)
Untuk melayani konsumen di Lubuk Basung, Maninjau dan Bukittinggi
digunakan transformer 150/20 kv yang disalurkan melalui feeder I,II,III dan IV
Lubuk Basung dan feeder Bukittinggi.

Gambar 2. Pintu Air Masuk (Intake) PLTA Maninjau

Gambar 3. Intake dan Power House PLTA Maninjau

7
Gambar 4. Lokasi PLTA Maninjau

B. Visi dan Misi Perusahaan


• Visi Perusahaan:
“Menjadikan perusahaan pembangkit terkemuka dan unggul di indonesia dengan
kinerja kelas dunia dengan bertumpu pada potensi insani”.
• Misi Perusahaan:
1. Menjalankan usaha pembangkitan energi listrik yang efisien, andal dan
berwawasan lingkungan.
2. Menerapkan tata kelola pembangkit kelas dunia yang didukung oleh sdm
berpengalaman dan berpengetahuan.
3. Menjadikan budaya perusahaan sebagai tuntutan didalam pelaksanaan tugas
dan tanggung jawab.

C. Struktur Organisasi PLTA Maninjau


Struktur organisasi yang digunakan di PLTA Maninjau adalah stuktur
organisasi fungsional, dimana struktur organisasi ini memanfaatkan tenaga ahli
dibidang khusus semaksimal mungkin.
a. Manajer PLTA Maninjau
PLTA Maninjau dipimpin oleh seorang manajer yang tugas pokoknya
adalah mengkoordinir jalanya rencana operasi dan pemeliharaan, menganalisa
dan mengatasi atau mencegah terjadinya kerusakan maupun gangguan yang akan
terjadi pada unit pembangkit, membina bawahan dan mengawasi pengelolaan

8
pengusahaan pembangkit dan sumber daya manusia dalam rangka memproduksi
tenaga listrik yang handal.
b. AEP Pengusahaan
Tugas pokok dari AEP ( Assisten Engenering Pengusahaan ) adalah
membawahi seluruh supervisor di unit PLTA Maninjau serta mengatur dan
mengkoordinir seluruh pekerjaan yang akan dilakukan oleh masing-masing
seksi. AEP di dalam pelaksanaan pekerjaann bertanggung jawab langsung
kepada Manejer PLTA.
c. Supervisor Operasi Shift A, B, C dan D
Tugas pokok dari supervisor operasi A, B, C dan D adalah
mengkoordinasikan, memberi petunjuk dan arahan kepada anggota operator
yang di bawahinya untuk pelaksanaan operasi pembangkitan demi menjaga
keandalan sistem pengoperasian pembangkit serta kontinuitas penyaluran tenaga
listrik dan keandalan dari mesin pembangkit itu sendiri. Dalam melaksanakan
tugas-tugasnya supervisor operasi A, B, C dan didukung oleh
operatorpembangkit yang bertugas mengoperasikan mesin pembangkit sesuai
jadwal dan Standart Operasional Prosedure (SOP) untuk memenuhi kebutuhan
daya serta mencatat angka-angka usaha unit mesin secara periodik untuk
menjaga keandalan dan kontinuitas pembangkitan tenaga listrik.
d. Supervisor Pemeliharaan
Supervisor pemeliharan bertugas melaksanakan kegiatan pemeliharaan
secara terjadwal maupun tidak terjadwal, melaporkan hasil kegiatan
pemeliharaan pembangkit kepada manajer PLTA. Supervisor pemeliharaan
mencakup wilayah nya adalah teridiri dari pemeliharan mesin, listrik, lingkungan
hidup .

D. Data Teknis PLTA Maninjau


1. Danau Maninjau
• Luas Daerah Curahan Hujan : 235 Km2
• Luas Danau : 94 Km2
• Elevasi Air Tertinggi : 464 m
• Elevasi Air Terendah : 461,5m

9
2. Bendungan
• Tinggi :2m
• Lebar Masing-masing : 60 m
• Panjang Puncak Total :6m
• Elevasi Dasar : 462 m
• Tinggi Air Maksimum : 462

III. AKTIFITAS YANG DILAKUKAN


Dalam kegiatan praktek industri ini aktivitas mengamati akan banyak
dilakukan karena dengan mengamati kita dapat memahami permasalahan yang
sedang terjadi, terlebih setelah diamati kita dapat menemukan solusinya. Hal
tersebut akan sangat berguna bagi mahasiswa karena dapat mengasah
kemampuannya. Dalam aktifitas mengamati, penulis akan mengamati setiap
kegiatan-kegiatan yang berlangsung dalam praktek industri baik itu dalam team
ataupun instruktur pembimbing di tempat industri. Lama kegiatan mengamati tidak
bisa diukur, karena selama mahasiswa melakukan kegiatan praktek mereka dituntut
untuk banyak mengamati.
Setelah mengamati, mahasiswa harus aktif bertanya kepada rekan-rekan team
atau bertanya kepada pembimbing. Jika diperlukan mahasiswa harus meminta untuk
diikutsertakan dalam menyelesaikan pekerjaan. Dengan begitu mahasiwa akan
memiliki keberanian untuk bertanya dan melakukan sesuatu. Kegiatan ini dilakukan
selama masa kegiatan praktek di tempat industri. Untuk pembuatan laporan akhir,
penulis juga akan melakukan kegiatan kepustakaan, seperti rajin membaca dan
mencari sumber bacaan pendukung dalam pembuatan laporan akhir PLI, berkunjung
ke pustaka indsutri apabila ada, atau meminta referensi-referensi yang mendukung
dari kerja ataupun pembimbing.

10
IV. WAKTU PELAKSANAAN PRAKTEK LAPANGAN INDUSTRI
1. Waktu
Kegiatan PLI direncanakan berlangsung selama ± dua bulan. Penulis
mengajukan kegiatan Praktek Lapangan Industri ini mulai dari tanggal 8 Januari
2021 s/d 15 Maret 2021.
2. Tempat
Tempat pelaksanaan Praktek Lapangan Industri adalah PT. PLN
(Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Bukittinggi PLTA Maninjau.
3. Rencana Kegiatan
Adapun rencana kegiatannya adalah sebagai berikut :

Table 1. Rencana Kegaiatan

No Tanggl Kegiatan
1. 8 Januari 2021 Datang ke Lokasi PLI
2. 9 – 10 Januari 2020 Orientasi Lapangan
3. 11 Januari 2020 – 5 Kerja Praktek dan Pengambilan Data
Maret 2021
4. 6 – 15 Maret 2021 Penyelesaian Laporan

V. PENUTUP
Karena pentingnnya Praktek Lapangan Industri bagi Mahasiswa, besar
harapan kami agar bisa diterima sebagai peserta Praktek Lapangan Industri pada
perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin. Sehingga mahasiswa mengetahui secara
langsung terapan ilmu yang diperoleh di dunia pendidikan dan mahasiswa akan lebih
siap lagi menghadapi dunia kerja ketika mahasiswa telah menyelesaikan studinya.

Demikianlah proposal ini penulis itulis, dengan harapan penulis dapat


melaksanakan Praktek Lapangan Industri (PLI) di PT. PLN (Persero) Unit
Pelaksana Pembangkitan Bukittinggi PLTA Maninjau. Atas perhatian dan
kesediaan Bapak dalam menerima penulis untuk melaksanakan Praktek Lapangan
Industri (PLI), penulis ucapkan terima kasih.

11

Anda mungkin juga menyukai