DISUSUN OLEH
Alip Suhada
NIM. 03161010
PEMBIMBING
Faisal Manta, S.T.,M.T. H. R. Julian Sianipar S.T., M.Sc.
Dosen Prodi Teknik Mesin Super Intendent Pabrik 2
DISUSUN OLEH
ALIP SUHADA 03161010
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTIK
DEPARTEMEN PEMELIHARAAN MEKANIK LAPANGAN 1
PT PUPUK KALIMANTAN TIMUR
PERIODE JULI – SEPTEMBER 2019
DISUSUN OLEH
ALIP SUHADA 03161010
MENYUTUJUI,
ii
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan anugerah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktik yang berjudul :
“Pengaruh Variasi Beban Terhadap Performa Turbin Gas 2010U MS 6001
Area Utility Pabrik-2 Di PT Pupuk Kalimantan Timur”.
Laporan kerja praktik ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh
untuk menyelesaikan Program Sarjana di Program Studi Teknik Mesin, Jurusan
Teknologi Industri dan Proses, Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Balikpapan.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ayah, ibu, kakak serta adik tercinta yang telah memberi do’a dan dukungan
hingga penulis dapat menyelesaikan Kerja Praktik di PT Pupuk Kalimantan
Timur
2. Bapak Faisal Manta, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing dan Koordinator
Kerja Praktik Program Studi Teknik Mesin Jurusan Teknologi Industri dan
Proses ITK.
3. Bapak Andi Idhil Ismail, S.T., M.Sc., Ph.D. selaku Koordinator Program
Studi Teknik Mesin Jurusan Teknologi Industri dan Proses ITK.
4. Bapak Alfian Djafar, S.T., M.T., Bapak Gad Gunawan, S.T., M.T., Bapak
Doody Suanggana S.T., M.T., Bapak Hadhimas Dwi Haryono, S.T.,
M.Eng., Ibu Diniar Mungil Kurniawati, S.T., M.T., Bapak Ridwan Khaliq
S.T.,M.T., serta Ibu Illa Rizianiza, S.T., M.T. selaku Dosen Program Studi
Teknik Mesin Jurusan Teknologi Industri dan Proses ITK.
5. Bapak Tathit Surya Arjanggi selaku Manager Diklat & Manajemen
Pengetahuan PT. Kalimantan Timur.
6. Bapak Ir. Haryudi Wibowo . MBA selaku Manager Pemeliharaan Mekanik
Lapangan 1, tempat dimana penulis melaksanakan kerja praktik. Terima
kasih atas kesempatan yang telah Bapak berikan kepada penulis untuk dapat
melaksanakan kerja praktik di Pemeliharaan Mekanik Lapangan 1, PT
Pupuk Kalimantan Timur.
iii
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
7. Bapak Horas Renov Julian Sianipar S.T., M.Sc. selaku Super Intendent
Harlap 2 dan sekaligus pembimbing Kerja Praktik yang telah bersedia
membimbing penulis dan memberi ilmunya dari awal hingga akhir untuk
dapat menyelesaikan kerja praktik di PT Pupuk Kalimantan Timur.
8. Seluruh staf serta mekanik Departemen Operasi Pabrik 2 dan juga mas
yusuf, mas fajar, mas udin, mas hadi, mas dito, mas agung, mas wasis, pak
mahmud, mas bakri, pak basuki, mas habibi, mas budi yang telah membantu
dan diberi kemudahan dalam melaksanakan kerja praktik di PT Pupuk
Kalimantan Timur.
9. Teguh, ade, ifah, boby, rasidah, andi, yulia, citra, taufik, fuad, dono, ibnu,
andri, mudro, madani, mahesa, alief, dayat, afif, affan, riski, iril, bahri,
rizqy, sheren, mirna, dezul, Agung, arief, dan ilma yang telah bertukar
ilmunya selama penulis kerja praktik di Departemen Maintenance Unit PT
Pupuk Kalimantan Timur.
10. Dan Pihak lainnya yang belum penulis sebutkan yang telah membantu
kelancaran kerja praktik selama di PT Pupuk Kalimantan Timur. Terima
kasih banyak atas dukungannya, semoga ilmu dan jasa kalian di balas oleh
Allah SWT.
Kami menyadari bahwa penyusunan laporan kerja praktik ini masih jauh dari
sempurna, karena itu kami mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun.
Semoga kerja praktik ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Atas perhatiannya kami
ucapkan terima kasih.
Penyusun
iv
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
DAFTAR ISI
v
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
vi
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
LAMPIRAN A .................................................................................................... x
vii
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Logo Perusahaan PT Pupuk Kalimantan Timur (PT Pupuk Kalimantan
Timur, 2017) ........................................................................................................... 9
Gambar 2.2 Pabrik-1A PT Pupuk Kalimantan Timur (PT Pupuk Kalimantan Timur,
2017) ..................................................................................................................... 10
Gambar 2.3 Pabrik-2 PT Pupuk Kalimantan Timur (PT Pupuk Kalimantan Timur,
2017) ..................................................................................................................... 11
Gambar 2.4 Pabrik-3 PT Pupuk Kalimantan Timur (PT Pupuk Kalimantan Timur,
2017) ..................................................................................................................... 11
Gambar 2.5 Pabrik-4 PT Pupuk Kalimantan Timur (PT Pupuk Kalimantan Timur,
2017) ..................................................................................................................... 12
Gambar 2.6 Pabrik-5 PT. Pupuk Kalimantan (PT Pupuk Kalimantan Timur, 2017)
............................................................................................................................... 13
Gambar 2.7 Pupuk Urea Subsidi (PT Pupuk Kalimantan Timur, 2017)............... 16
Gambar 2.8 (a) Pupuk NPK Phonska, (b) Pupuk NPK Pelangi, (c) Pupuk NPK
Pelangi Argo (PT Pupuk Kalimantan Timur, 2017) ............................................. 17
Gambar 2.9 Wilayah Pemasaran Pupuk Bersubsidi (PT Pupuk Kalimantan Timur,
2017) ..................................................................................................................... 18
Gambar 2.10 Wilayah Pemasaran Ekspor Amonia dan Urea (PT Pupuk Kalimantan
Timur, 2017) ......................................................................................................... 19
Gambar 3.1 Sturktur Organisasi Departemen Pemeliharaan Mekanik Lapangan 1
............................................................................................................................... 26
Gambar 4.1 Efek dari Irreversibility Pada Turbin Gas Standar-udara.................. 31
Gambar 4.2 Sistem Kerja Pada GTG .................................................................... 33
Gambar 4.3 Siklus GTG (a) siklus terbuka dan (b) siklus tertutup ....................... 34
viii
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Milestone PT Pupuk Kalimantan Timur ................................................. 6
Tabel 4.1 Data Operasi Gas Turbine Generator Pembebanan 19.6 MW .............. 37
Tabel 4.2 Data Operasi Gas Turbine Generator Pembebanan 19.6 MW (Konversi)
............................................................................................................................... 37
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Properties Tiap Titik .............................................. 45
ix
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
2
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
secara nyata tentang penerapan atau implementasi dari ilmu maupun teori
yang diperoleh mahasiswa dari materi perkuliahan dan membandingkannya
dengan kondisi praktik yang ada di lapangan.
7. Memperoleh pemahaman yang komprehensif dalam dunia kerja melalui
learning by doing.
8. Untuk memenuhi beban satuan kredit semester (SKS) yang harus ditempuh
sebagai persyaratan akademis di Program Studi Teknik Mesin ITK.
9. Mampu melakukan kajian secara kuantitatif dan kualitatif serta mampu
memberikan kontribusi dalam dunia kerja.
3
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
3. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat mengetahui secara lebih mendalam tentang kenyataan yang
ada dalam dunia industri sehingga nantinya diharapkan mampu menerapkan
ilmu yang telah didapat.
Kegiatan Kerja Praktik ini dapat mengembangkan wawasan berpikir,
menganalisa dan mengantisipasi suatu problema, dengan mengacu pada
materi teoritis dari disiplin ilmu yang ditempuh dan mengaitkannya dengan
kondisi sesungguhnya, sehingga mahasiswa dapat lebih sigap dan siap
menghadapi berbagai problema di lapangan, serta mempunyai kemampuan
untuk mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif.
4
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
BAB 2
GAMBARAN UMUM PT PUPUK KALIMANTAN
TIMUR
5
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
6
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
7
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
1. Visi :
“Menjadi perusahaan di bidang industri pupuk, kimia dan agribisnis kelas
dunia yang tumbuh dan berkelanjutan”.
2. Misi :
a. Menjalankan bisnis produk-produk pupuk, kimia serta portofolio
investasi dibidang kimia, agro, energi, trading, dan jasa pelayanan
pabrik yang bersaing tinggi.
b. Mengoptimalkan nilai perusahaan melalui bisnis inti dan
mengembangkan bisnis baru yang dapat meningkatkan pendapatan dan
menunjang program kedaulatan pangan nasional.
c. Mengoptimalkan utilisasi sumber daya dilingkungan sekitar maupun
pasar global yang didukung oleh sumber daya manusia yang
berwawasan internasional dengan menerapkan teknologi terdepan.
d. Memberikan manfaat yang optimum bagi pemegang saham, karyawan
masyarakat serta peduli pada lingkungan.
8
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
9
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
tersebut antara lain Pabrik-1 (sudah tidak beroperasi), Pabrik-2, Pabrik-3, Pabrik-4,
Pabrik-5, Pabrik-1A (gabungan dari pabrik ex. PT Kaltim Pasific Amonia (KPA)
dan Proyek Optimasi PT Pupuk Kalimantan Timur (POPKA), Pabrik Pupuk NPK
Compound (Fuse), dan NPK Blending. Selain itu juga terdapat beberapa unit
produksi dan sarana pendukung antara lain Urea Formaldehyde Plant, ASU/ASP
(penghasil nitrogen dan oksigen), HRU, storage amonia dan urea, seperangkat
maintenance system dan lain-lain.
2.5.1. Pabrik-1A
Pabrik-1A merupakan gabungan dari pabrik urea POPKA dengan pabrik
amonia PT KPA. POPKA yang merupakan Proyek Optimasi Kaltim diresmikan
pada 7 Juli 1999. Setelah penandatanganan “Transfer Asset Agreement” pada 13
Maret 2014 PT. Pabrik ini menggunakan proses Stamicarbon untuk pabrik urea dan
Haldor Topsoe untuk pabrik amonia. Plant site idari Pabrik-1A ditunjukkan pada
Gambar 2.2.
2.5.2. Pabrik-2
Pembangunan pabrik ini selesai pada tanggal 29 Oktober 1984 dan mulai
berproduksi secara komersial pada tangggal 1 April 1985. Proses yang digunakan
adalah proses MW Kellog untuk pembuatan amoniak dan proses Stamicarbon untuk
10
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
urea. Dan peresmian Pabrik-2 dilaksanakan oleh Presiden RI yang pada masa itu
dilaksanakan oleh Pak Suharto bersamaan dengan peresmian Pabrik-1, pada tanggal
28 Oktober 1984. Pada tahun 1999 dilaksanakan retrofit terhadap pabrik amoniak
sehingga kapasitas produksi menjadi 1800 Ton/hari.
Gambar 2.3 Pabrik-2 PT Pupuk Kalimantan Timur (PT Pupuk Kalimantan Timur,
2017).
Kapasitas produksi Pabrik-2 :
Urea : 570.000 ton.
Amonia : 595.000 ton.
2.5.3. Pabrik-3
Pabrik ini dilengkapi dengan sebuah unit recovery hidrogen yang mengolah
flash gas dan purge gas Pabrik-1, Pabrik-2, dan Pabrik-3 yang disebut Hidrogen
Recovery Unit (HRU) dari proses Constain Petrocarbon dan ditempatkan di area
Pabrik-2. Adapun proses yang digunakan oleh Pabrik-3 adalah proses Haldoer
Topsoe untuk amoniak dan proses Stamicarbon Stripping untuk urea. Pabrik-3
diresmikan pada tanggal 4 April 1989.
Gambar 2.4 Pabrik-3 PT Pupuk Kalimantan Timur (PT Pupuk Kalimantan Timur,
2017).
11
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
2.5.4. Pabrik-4
Unit urea Pabrik-4 diresmikan pada tanggal 3 Juli 2002 dan unit amonia
Pabrik-4 diresmikan oleh Presiden RI pada tanggal 31 Mei 2004. Sama seperti
POPKA, Pabrik-4 juga memproduksi urea granule. Pabrik-4 menggunakan proses
Haldor Topsoe untuk pabrik amonia dan Snamprogetti untuk pabrik urea.
Gambar 2.5 Pabrik-4 PT Pupuk Kalimantan Timur (PT Pupuk Kalimantan Timur,
2017).
Kapasitas produksi Pabrik-4 :
Urea : 570.000 ton.
Amonia : 330.000 ton.
2.5.5. Pabrik-5
Pabrik-5 mulai dibangun pada 14 September 2011, diresmikan oleh
Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo pada 19 November 2015. Pabrik-
5 menggunakan proses KBR-Purifier untuk pabrik amonia dan Toyo-Aces21 untuk
pabrik urea. Pembangunan Pabrik-5 ini ditujukan untuk menggantikan produksi
amoniak dan urea dari Pabrik-1 yang sudah tidak efisien lagi.
12
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
Gambar 2.6 Pabrik-5 PT. Pupuk Kalimantan (PT Pupuk Kalimantan Timur,
2017).
Kapasitas produksi Pabrik-5 :
Urea : 1.150.000 ton.
Amonia : 825.000 ton.
13
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
14
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
Biro, Kepala Bagian atau Superintendent, Kepala Seksi, Kepala Regu dan
Pelaksana.
Dewan Direksi terdiri dari seorang Direktur Utama dan empat orang Direktur
yaitu Direktur Produksi, Direktur Teknik dan Pengembangan, Direktur Komersil,
dan Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum. Dewan Direksi bertanggung jawab
kepada dewan komisaris yang mewakili pemerintah sebagai pemegang saham,
adapun tanggung jawab dan wewenangnya adalah sebagai berikut :
1. Direktur Utama, memimpin organisasi perusahaan dan bertanggung jawab
atas kelancaran jalannya perusahaan kepada Dewan Komisaris.
2. Direktur Produksi, bertanggung jawab atas kelancaran produksi dan
bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
3. Direktur Teknik dan Pengembangan, memimpin di bidang pengembangan
dan peneltian serta rancang bangun, perekayasa dan pengadaan dan
bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
4. Direktur Komersil, memimpin di bidang pemasaran produk yang dihasilkan
perusahaan serta bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
5. Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum, memimpin di bidang
pengembangan sumber daya karyawan dan di bidang umum dan bertanggung
jawab kepada Direktur Utama.
Selain Dewan Direksi, terdapat unsur bantuan yang terdiri dari beberapa
kompartemen dan departemen. Masing-masing kompartemen dipimpin oleh
General Manager dan untuk departemen dipimpin oleh Manager. Kompartemen
yang ada dalam PT Pupuk Kalimantan Timur terdiri atas :
1. General Manager
2. Manager
3. Superintendent
4. Kepala Seksi
5. Pelaksana
2.8. Produk
Produk yang diproduksi oleh PT Pupuk Kalimantan Timur adalah urea,
amonia, dan pupuk NPK. Dalam proses produksinya, PT Pupuk Kalimantan Timur
15
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
2.8.1. Urea.
Pupuk urea disebut juga pupuk nitrogen (N) yang memiliki kandungan
nitrogen sebesar 46%. Urea dibuat dari reaksi antara amonia dengan karbon
dioksida dalam suatu proses kimia menjadi urea padat dalam bentuk prill (ukuran
1-3 mm) atau granul (ukuran 2-4 mm) yang keduanya diproduksi oleh PT Pupuk
Kalimantan Timur. Urea prill paling banyak digunakan untuk segmen tanaman
pangan dan industri, sedangkan urea granule lebih cocok untuk segmen
perkebunan, meskipun dapat juga untuk tanaman pangan. Pupuk urea dipasarkan
dan dijual dengan merek dagang Daun Buah dan Pupuk Indonesia. Khusus urea
bersubsidi dengan merek dagang Pupuk Indonesia. Pupuk urea bersubsidi
ditunjukkan pada Gambar 2.7.
Gambar 2.7 Pupuk Urea Subsidi (PT Pupuk Kalimantan Timur, 2017).
2.8.2. Amonia
PT Pupuk Kalimantan Timur memiliki lima pabrik amonia yang berbahan
baku gas alam dengan kapasitas produksi mencapai total 7.575 ton per hari. Amonia
produksi PT Pupuk Kalimanatan Timur diperdagangkan dalam bentuk cair dengan
16
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
kemurnian minimal 99,5% dan campuran (impurity) berupa air maksimal 0,5% dan
minyak maksimal 10 ppm. Amonia dibuat dari bahan baku gas alam yang
direaksikan dengan udara dan steam yang diproses pada suhu dan tekanan tinggi
melalui beberapa katalisator di dalam pabrik. Produk amonia PT Pupuk Kalimantan
Timur menurut World Custom Organization dikelompokkan dalam Harmonized
System Code, HS: 2814.10.00.00.
Gambar 2.8 (a) Pupuk NPK Phonska, (b) Pupuk NPK Pelangi, (c) Pupuk NPK
Pelangi Argo (PT Pupuk Kalimantan Timur, 2017).
PT Pupuk Kalimantan Timur memproduksi dan mendistribusikan pupuk
bersubsidi untuk sektor pertanian sesuai dengan wilayah tanggung jawab, mulai
dari Lini I hingga Lini IV dengan prinsip 6 (enam) tepat. Prinsip 6 (enam) tepat,
yaitu :
1. Tepat jenis,
2. Tepat jumlah,
17
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
3. Tepat harga,
4. Tepat tempat,
5. Tepat waktu,
6. Tepat mutu.
PT Pupuk Kalimantan Timur wajib menjamin kelancaran penyaluran pupuk
bersubsidi, karena ini merupakan tanggung jawab dari pemerintah kepada PT
Pupuk Indonesia (Persero) dalam pemenuhan suplai pupuk Urea dan NPK
bersubsidi di dalam negeri. Oleh karena itu, PT Pupuk Kalimantan Timur harus
menyiapkan stok pupuk urea dan NPK bersubsidi yang cukup untuk kebutuhan di
masing-masing wilayah distribusi sesuai ketentuan pemerintah yang secara berkala
ditetapkan melalui surat keputusan menteri Pertanian Republik Indonesia.
Skema distribusi PT Pupuk Kalimantan Timur untuk pupuk bersubsidi
sesuai alokasi yang diberikan oleh pemerintah yang ditunjukkan pada Gambar 2.9.
Gambar 2.9 Wilayah Pemasaran Pupuk Bersubsidi (PT Pupuk Kalimantan Timur,
2017).
Produk pupuk urea PT Pupuk Kalimantan Timur didistribusikan untuk
memenuhi kebutuhan di Indonesia bagian timur dan tengah yang meliputi daerah :
1. Jawa Timur,
2. Bali,
3. Kalimantan Timur,
4. Kalimantan Tengah,
5. Sulawesi Tengah,
18
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
6. Sulawesi Selatan,
7. Sulawesi Tenggara,
8. Sulawesi Utara,
9. NTB,
10. NTT,
11. Maluku,
12. Irian Jaya,
13. Jawa Tengah.
Pendistribusian produk amonia dan urea tidak hanya untuk permintaan
dalam negeri saja, namun juga diekspor keluar negeri. Wilayah pemasaran ekspor
untuk amonia dan urea dari PT Pupuk Kalimantan Timur ditunjukkan pada Gambar
2.10.
Gambar 2.10 Wilayah Pemasaran Ekspor Amonia dan Urea (PT Pupuk
Kalimantan Timur, 2017).
Pemasaran urea ke luar negeri yang dilayani oleh PT Pupuk Kalimantan
Timur berdasarkan kuota dari PT Pupuk Indonesia Holding Company meliputi :
1. Malaysia,
2. Vietnam,
3. Jepang,
4. China,
5. Srilanka,
6. Philipina.
19
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
20
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
Secara khusus setiap karyawan dan tamu yang akan memasuki kawasan
pabrik harus melewati prosedur sebagai :
1. Mengikuti Pengisian Data Pribadi dan Evaluasi (PDPE) yang dilaksanakan
oleh Departemen Kemanan dan Ketertiban (KAMTIB).
2. Mengikuti pengarahan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang
diselenggarakan oleh Departemen K3.
3. Memiliki badge dengan warna merah untuk lingkungan pabrik yang
dikeluarkan oleh departemen KAMTIB.
4. Menggunakan kelengkapan keselamatan, yaitu safety shoes, helm, earplug,
dan earmuff.
21
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
JPP dilengkapi dengan unit produksi permesinan dengan mesin CNC, unit
produksi foundary dan pengecoran vakum, unit fabrikasi dan laboratorium
metalurgi dan metrologi yang didesain lengkap dengan peralatan yang presisi
dan dengan teknologi terkini yang terkomputerisasi. Jasa Pelayanan Pabrik
(JPP) menyediakan berbagai layanan untuk mendukung kegiatan operasional
pabrik, yang meliputi antara lain :
a. Pembuatan katup baja berbagai jenis dan ukuran
b. Pembuatan mechanical seal
c. Pembuatan heat exchanger, pressure vessel dan steel structure
d. Pembuatan komponen casting seperti impeller, casing, dan lain – lain
e. Perancangan atau pembuatan spare part dan peralatan pabrik
f. Pengujian mekanik, metalurgi dan metrologi
g. Pelaksanaan turn around dan preventive maintenance pabrik
h. Perbaikan shut down atau break down pabrik
i. Trouble shooting pada permasalahan pabrik
j. Pengadaan spare part
k. Pengujian dan analisis laboratorium
l. Inspeksi teknis untuk static equipment maupun rotating equipment
m. Jasa pemeliharaan di luar PT Pupuk Kalimantan Timur (JVC, Project,
dan sebagainya).
2. Pelabuhan
PT Pupuk Kalimantan Timur memiliki 3 dermaga, pelabuhan ini beroperasi
dengan efisien dan dilengkapi lengan pengungkit kuadran, 3 buah kapal
penarik dengan alat penarik kombinasi bertenaga lebih dari 4.700 HP dan
mercusuar dengan jarak pandang lebih dari 12 kilometer. Kapasitas pelabuhan
PT Pupuk Kalimantan Timur ini mampu menampung kapal dengan beban
pengangkutan yang bermacam-macam
3. Laboratorium
PT Pupuk Kalimantan Timur memiliki Laboratorium Pusat dan
Laboratorium Kontrol yang dapat mengoperasikan instrumen berikut: Gas
Chromatography Unit, High Pressure Liquid Chromatography Unit, Atomic
Absorption Spectrophotometer, Inductive Couple Plasma Spectrometer,
22
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
23
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
24
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
BAB 3
DESKRIPSI DEPARTEMEN PEMELIHARAAN
MEKANIK LAPANGAN 1
25
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
General Manager
Pemeliharaan
26
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
BAB 4
TUGAS KHUSUS
27
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
𝑇2 𝑘 𝑃2 𝑘−1
(𝑇 ) = (𝑃 ) aa
1 1
𝑘−1
𝑇2 𝑃2 𝐾
(𝑇 ) = (𝑃 ) asdas(2.1)
1 1
28
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
Dengan Qcv merupakan masukan Q yang terdapat pada pembakaran yang dihasilkan oleh
bahan bakar Q . yang dihasilkan bahan bakar didapat dari persamaan
𝑄𝑖𝑛
ṁ𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟 = (2.7)
𝐿𝐻𝑉𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑎𝑟
29
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
𝑇3 𝑘 𝑃3 𝑘−1
( ) =( )
𝑇4 𝑃4
𝑘−1
𝑇3 𝑃3 𝐾
(𝑇 ) = (𝑃 ) (2.9)
4 4
30
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
Ẇ
( 𝑡) (ℎ3 −ℎ4 )
ṁ
Ƞ𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = Ẇ
= 𝑥 100 % (2.17)
( 𝑡) (ℎ3 −ℎ4𝑠 )
ṁ 𝑠
Dan untuk mendapatkan besaran Back Work Ratio (BWR), ditunjukkan pada
persamaan berikut
Ẇ
( 𝑐)
ṁ
𝐵𝑊𝑅 = Ẇ
(2.18)
( 𝑡)
ṁ
31
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
pembangkit diantara pabrik utilitas dan perdagangan sebaik industri petrokimia dan
utilitas di seluruh dunia. Kepadatan, berat yang minim serta penggunaan bahan
bakar ganda membuatnya menjadi pembangkit yang natural untuk di area lepas
pantai.
Teknologi turbin gas telah berkembang selama 20 tahun terakhir ini.
Perkembangan tersebut dimulai dari teknologi material, teknik pelapisan (coating),
dan skema pendingin yang baru. Dengan kombinasi perkembangan pada rasio
kompresi kompresor, telah meningkatkan efisiensi termal pada turbin gas dari
sekitar 15% hingga 45%. Dalam hal perekonomian untuk pembangkit bergantung
pada biaya bahan bakar, efisiensi kinerja, biaya perawatan, dan biaya pengeluaran
awal dalam kriteria tersebut. Pemilihan lokasi bergantung pada isu lingkungan
seperti emisi, suara bising, ketersediaan bahan bakar dan ukuran serta beratnya.
32
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
33
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
Gambar 4.3 Siklus GTG (a) siklus terbuka dan (b) siklus tertutup
(Moran, Michael J dan Howard N Saphiro. 2006)
Pada siklus terbuka, udara yang digunakan turbin gas merupakan udara yang
dihisap langsung dari atmosfer oleh kompresor, kemudian udara masuk ke ruang
bakar dan gas panas akan berekspansi ke turbin. Setelah digunakan, gas buang akan
dilepas ke sekitarnya. Sebagian daya yang dihasilkan oleh turbin akan digunakan
untuk menggunakan kompresor dan sisanya untuk memenuhi kebutuhan beban
listrik lainnya. Sedangkan pada sistem tertutup, udara yang digunakan setelah
pembakaran akan masuk ke heat exchanger untuk didinginkan kemudian dihisap
kembali oleh kompresor. Sehingga tidak ada gas yang dibuang keluar lingkungan.
Berdasarkan kostruksi poros Komponen utama gas turbin terdiri dari
kompresor, ruang bakar dan turbin. Namun konstruksi tiap komponen tersebut
dapat berbeda dilihat dari konstruksi porosnya. Sehingga dapat ditinjau sebagai
berikut :
1. Turbin gas poros tunggal (single shaft)
Pada tipe ini, konstruksi kompresor dan turbin pada 1 shaft yang sama.
Sehingga, terjadi hubungan mekanik antara turbin dan kompresor. Sebagian
daya keluaran yang digunakan kompresor melalui turbin pun dihubungkan
dengan shaft ini. Tipe ini adalah tipe yang memang umum digunakan untuk
operasi pada kecepatan tetap.
34
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
4.3 Metodologi
4.3.1 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada tugas khusus ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana prinsip kerja gas turbin generator pada unit utility kaltim 2.
2. Bagaimana pengaruh beban operasi yang bervariasi pada efisiensi dan
performa turbin gas 2010U MS6001.
3. Bagaimana perbandingan specific fuel consumption dan heat rate turbin gas
2010U MS6001 pada beban operasi yang bervariasi.
35
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
Mulai
Pengambilan data
operasi turbin gas
2010U
Selesai
36
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
37
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
38
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
b. Stage 2
Pada titik ini udara yang masuk ke kompresor akan dikompresikan
keluar menuju ke ruang bakar, dimana fluida udara yang telah terkompresi
tersebut mempunyai tekanan dan temperatur yang tinggi. Dari tabel operasi,
didapatkan data yaitu
𝑇2 = 593 K
𝑃2 = 740.4 kPa
Untuk mencari nilai entalpi (h) fluida kita menggunakan tabel
termodinamika dari “Fundamental of engineering Thermodynamics” 5th
edition karangan Michael J. Moran dan Howard N. Saphiro pada bagian tabel
A-22 ideal gas properties of air. Dengan menggunakan cara interpolasi
dengan data yang dimiliki maka didapatkan besar entalpi
(𝑇2 − 𝑇𝑚𝑖𝑛 )
ℎ2 = 𝑥 (ℎ𝑚𝑎𝑥 − ℎ𝑚𝑖𝑛 ) + ℎ𝑚𝑖𝑛
(𝑇𝑚𝑎𝑥 − 𝑇𝑚𝑖𝑛 )
(593 𝐾 − 590 𝐾) 𝑘𝐽 𝑘𝐽 𝑘𝐽
ℎ2 = 𝑥 (607.02 − 596.52 ) + 596.52
(600 𝐾 − 590 𝐾) 𝐾𝑔 𝐾𝑔 𝐾𝑔
𝑘𝐽
ℎ2 = 599.67
𝐾𝑔
karena pada stage ini berlangsung proses kompresi isentropik maka didapat
𝑇2𝑠 𝑃2 𝐾−1
=( ) 𝐾
𝑇1 𝑃1
𝑃2 𝐾−1
𝑇2𝑆 = 𝑇1 ( ) 𝐾
𝑃1
740.4 1.4−1
= 306 𝐾 ( ) 1.4
101.32
= 306 𝐾 𝑥 1.765
= 540.14 𝐾
c. Stage 3
Pada tahap ini terjadi proses pembakaran di dalam ruang bakar
(combustion chamber) dimana fluida bahan bakar natural gas diinjeksikan
sehingga bercampur dengan udara berkompresi dan terjadi proses
pembakaran. Fuel gas yang sudah terbentuk dari pembakaran akan keluar dari
ruang bakar menuju turbin untuk mengekspansi sudu sudu turbin.
39
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
𝑃4 = 𝑃1 / 2%
𝑃4 = 101.325 / 0.02
𝑃4 = 103.392 𝑘𝑃𝑎
(𝑇4 − 𝑇𝑚𝑖𝑛 )
ℎ4 = 𝑥 (ℎ𝑚𝑎𝑥 − ℎ𝑚𝑖𝑛 ) + ℎ𝑚𝑖𝑛
(𝑇𝑚𝑎𝑥 − 𝑇𝑚𝑖𝑛 )
(797 𝐾 − 790 𝐾) 𝑘𝐽 𝑘𝐽 𝑘𝐽
ℎ4 = 𝑥 (821.95 − 810.99 ) + 810.99
(800 𝐾 − 790 𝐾) 𝐾𝑔 𝐾𝑔 𝐾𝑔
𝑘𝐽
ℎ4 = 818.662
𝐾𝑔
Dan besar pressure relative
(𝑇4 − 𝑇𝑚𝑖𝑛 )
𝑃𝑟4 = 𝑥 (𝑃𝑟𝑚𝑎𝑥 − 𝑃𝑟𝑚𝑖𝑛 ) + 𝑃𝑟𝑚𝑖𝑛
(𝑇𝑚𝑎𝑥 − 𝑇𝑚𝑖𝑛 )
(796 𝐾 − 790 𝐾)
𝑃𝑟4 = 𝑥 (47.75 − 45.55) + 45.55
(800 𝐾 − 790 𝐾)
𝑃𝑟4 = 47.09
40
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
𝑃𝑟3 𝑃3
=
𝑃𝑟4 𝑃4
𝑃3
𝑃𝑟3 = 𝑃𝑟4 ( )
𝑃4
725.59
𝑃𝑟3 = 47.09 ( )
103.39
𝑃𝑟3 = 330.47
Setelah didapatkan pressure relative pada inlet turbin maka temperature inlet
turbin dapat dicari menggunakan interpolasi
(𝑃𝑟3 − 𝑃𝑟𝑚𝑖𝑛 )
𝑇3 = 𝑥 (𝑇𝑚𝑎𝑥 − 𝑇𝑚𝑖𝑛 ) + 𝑇𝑟𝑚𝑖𝑛
(𝑃𝑟𝑚𝑎𝑥 − 𝑃𝑟𝑚𝑖𝑛 )
(330.4 − 310.4)
𝑇3 = 𝑥 (1300 𝐾 − 1280 𝐾) + 1280 𝐾
(330.9 − 310.4)
𝑇3 = 1299.6 𝐾
Dan besar entalpi didapat
(𝑃𝑟3 − 𝑃𝑟𝑚𝑖𝑛 )
ℎ3 = 𝑥 (ℎ𝑚𝑎𝑥 − ℎ𝑚𝑖𝑛 ) + ℎ𝑚𝑖𝑛
(𝑃𝑟𝑚𝑎𝑥 − 𝑃𝑟𝑚𝑖𝑛 )
(330.4 − 310.4) 𝑘𝐽 𝑘𝐽 𝑘𝐽
ℎ3 = 𝑥 (1396 − 1372.2 ) + 1372
(330.9 − 310.4) 𝐾𝑔 𝐾𝑔 𝐾𝑔
𝑘𝐽
ℎ3 = 1395.5
𝐾𝑔
d. Stage 4
Pada state ini terjadi ekspansi gas buang hasil pembakaran dari dalam
turbin. Pada proses ini terjadi gesekan antara gas hasil pembakaran dengan
sudu-sudu turbin, sehingga temperatur gas buang yang keluar dari turbin
menjadi lebih tinggi dari gas ideal (isentropis).
𝑇4𝑠 𝑃1 𝐾−1
=( ) 𝐾
𝑇3 𝑃2
𝑃1 𝐾−1
𝑇4𝑆 = 𝑇3 ( ) 𝐾
𝑃2
103.39 1.4−1
= 1299.6 𝐾 ( ) 1.4
725.59
= 1390.68 𝐾 𝑥 0.566
= 744.78 𝐾
41
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
42
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
43
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
f. Efisiensi Turbin
(𝑇3 − 𝑇4 )
Ƞ 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = 𝑥 100 %
(𝑇3 − 𝑇4𝑠 )
(1299.58 𝐾 − 797 𝐾)
Ƞ 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = 𝑥 100 %
(1299.58 𝐾 − 744.78 𝐾)
Ƞ 𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = 90.58 %
g. Efisiensi Termal
Untuk mencari efisiensi termal, terlebih dahulu harus mencari nilai
panas kalor yang masuk ke dalam turbin (Qin) sebagai berikut
𝑄𝑖𝑛 = ṁ𝑓 − 𝐿𝐻𝑉
𝐾𝑔 𝑘𝐽
𝑄𝑖𝑛 = 1.288 − 52248.5
𝑠 𝐾𝑔
𝑘𝐽
𝑄𝑖𝑛 = 67310.91
𝑠
Setelah besar Qin didapat maka efisiensi termal dapat dicari sebagai berikut
𝑊𝑁𝑒𝑡𝑡
Ƞ 𝑇𝑒𝑟𝑚𝑎𝑙 = 𝑥 100%
𝑄𝑖𝑛
19600 𝐾𝑊
Ƞ 𝑇𝑒𝑟𝑚𝑎𝑙 = 𝑥 100%
𝑘𝐽
67310.91 𝑠
Ƞ 𝑇𝑒𝑟𝑚𝑎𝑙 = 29.12 %
h. Heat Rate
Heat rate didefinisikan sebagai jumlah energi bahan bakar yang
dibutuhkan untuk menghasilkan energi listrik sebesar 1 kWh. Untuk
menentukan besar heat rate adalah sebagai berikut
𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑦 𝑓𝑢𝑒𝑙
𝐻𝑒𝑎𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑒 =
𝑊𝑔𝑡
7029.56 𝑀𝑀𝐵𝑇𝑈
𝐻𝑒𝑎𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑒 =
(19600 𝑘𝑊 𝑥 24 ℎ)
𝑀𝑀𝐵𝑇𝑈
𝐻𝑒𝑎𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑒 = 0.015
𝑘𝑊ℎ
Dengan menggunkan cara yang sama pada perhitungan performa turbin gas
di atas, maka diperoleh data untuk pembebanan 14.7 MW dan 19.6 MW
sebagai berikut
44
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
Entalphi (kJ/Kg)
mf (Kg/s) ma (Kg/s)
1 2 3 4
303.208 586.04 1246.02 736.98 1.05 62.62
306.224 599.67 1395.47 818.66 1.288 66.55
SFC
Wcomp (kJ/s) Wturbin (kJ/s) Wnett (kJ/s)
(Kg/kWh
17711.71 32411.71 14700 0.257
19527.90 39127.9 19600 0.237
4.4.4. Pembahasan
Dalam analisis pengaruh variasi pembebanan pada performa ini bertujuan
untuk mengetahui pada pembebanan berapakah performa dari turbin gas dikatakan
berada dalam performa yang lebih baik atau maksimal. Dalam analisis ini terdapat
beberapa tahapan yang dilakukan dalam pengambilan dan pengumpulan data yang
berhubungan dan dibutuhkan untuk menganalisis performa turbin gas berdasarkan
variasi beban operasi.
Dari hasil perhitungan dilakukan perbandingan performa turbin gas dengan
variasi beban di 14 MW dan 19 MW. Dalam perbandingan performa didapatkan
peningkatan efisiensi termal sebesar 1.97%, peningkatan ini terjadi dikarenakan
45
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
dalam penambahan beban operasi maka laju dari aliran bahan bakar juga akan
semakin tinggi. Pada besar daya bersih yang bekerja (Wnett) dibandingkan terhadap
efisiensi menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai efisiensi juga berpengaruh pada
nilai daya netto, sebab salah satu faktornya adalah faktor pengali pada temperatur
yang ada pada daya turbin . komponen pengali daya turbin antara lain seperti
Temperatur yang menabrak turbin ,sehingga semakin tinggi nilai dari temperatur
tersebut maka akan membuat nilai dari kerja turbin meningkat , dan mengakibatkan
nilai Wnett juga semakin tinggi.
Nilai kalor yang masuk pada proses juga menunjukkan kenaikan seiring
dengan bertambahnya kalor, dikarenakan nilai bahan bakar yang digunakan pada
proses pembakaran akan sebanding dengan laju efisiensi. Hal tersebut dirasa cukup
wajar dikarenakan semakin tingginya nilai kalor masuk bahan bakar, maka laju dari
aliran bahan bakar akan semakin tinggi.
Pada beban 19 MW nilai daya yang dibutuhkan kompresor dan daya yang
dihasilkan turbin semakin tinggi dari pada saat beban operasi 14 MW, hal tersebut
disebabkan peningkatan beban operasi yang mempengaruhi besar nilai dari aliran
udara sehingga saat dilakukan peningkatan beban operasi maka laju aliran udara
juga semakin tinggi.
Pada nilai heat rate dengan beban operasi 19 MW didapat mengalami
penurunan dari pada saat beban operasi 14 MW. Hal ini menunjukkan bahwa
jumlah energi bahan bakar yang dibutuhkan semakin sedikit jika beban semakin
mendekati daya maksimal.
4.5.2. Saran
Berdasarkan perhitungan, analisis dan kesimpulan dapat diambil beberapa
saran yang dapat ditujukan kepada PT Pupuk Kalimantan Timur
1. Perlu dilakukan pengoperasian turbin gas pada performa yang lebih efisien
dan sesuai dengan permintaan jumlah produksi
2. Perlu dilakukan perawatan komponen turbin gas yang dilakukan secara
berkala sesuai standar rekomendasi manufaktur yang ada guna menjaga
komponen serta performa turbin gas agar tetap dalam keadaan optimal
47
Laporan Kerja Praktik
PT. Pupuk Kalimantan Timur
48
LAMPIRAN A
x
xi