14512111
Pada umumnya sistem ME yang sering digunakan dalam suatu gedung, diantaranya:
1. Sistem Plumbing
2. Sistem Pemadam Kebakaran (Fire Fighting)
3. Sistem transfortasi vertikal (lift)
4. Sistem Elektrikal
5. Sistem Penangkal petir
6. Sistem Fire Alarm (Fire Protection)
7. Sistem telepon
8. Sistem tata suara (sound system)
9. Sistem data
10. Sistem CCTV
11. Sistem MATV
12. BAS (Building Automatic sistem), sistem ini digunakan untuk mengontrol suatu sistem
tersebut diatas), terutama menyalakan dan mematikan ac (AHU & fan) atau panel listrik secara
automatic. Tetapi sistem ini kadang masih jarang digunakan pada kebanyakan gedung, sehingga
yang utama yang digunakan dalam sustu gedung adalah ke-11 sistem tersebut.
1. Plumbing adalah pekerjaan pemipaan yang terdapat pada bangunan gedung seperti
pipa untuk air bersih, air kotor, pipa ventilasi, dan air hujan. Pada pekerjaan pemipaan
ini biasanya menggunakan material pipa PVC, pipa PPR, atau pipa galvanis. Untuk air
bersih dan air panas/dingin biasanya menggunakan pipa PPR.
Pemipaan
kebakaran. Jenis pekerjaan ini biasanya menggunakan pipa besi SCH 40 untuk
mengalirkan air. Sistem dari pekerjaan pemadam kebakaran pada bangunan hotel akan
berkolaborasi dengan pekerjaan elektrikal. Tiap kamar akan dipasang Alat bernama
smoke detector yang akan mendeteksi asap atau api yang berada di kamar sehingga
secara otomatis sistem pemadam kebakaran akan bekerja sendiri dengan mengeluarkan
air melalui alat Sprinkler.
AC
Elektrikal
Salah satu kekhususan sistem yang ada di rumah sakit diantaranya adalah sistem instalasi
gas(oksigen) dan compressor, disamping sistem ipal-nya juga harus mempunyai sistem
pennngan khusus. Di bandara diantara sistem ME yang khusus yaitu sistem FIDS (Flight
information display sistem), sistem belalai gajah (garbarata) dan yang tak kalah petingnya adalah
sistem sekuriti. Sedang yang ada di mall atau plaza sistem yang khususnya misalnya sisstem
instalasi gas untuk food coat.
Disamping itu dalam menentukan suatu sistempun sangat tergantung pada maksud dan fungsi
gedung itu sendiri. Mislanya untuk sistem AC, sistemnya akan berbeda, Jika hanya untuk
perkantoran biasanya digunakan sistem AC split. Sedang untuk bandara atau mall atau
perkantoran dalam skala besar biasanya digunakan sistem AC terpusat.
Dalam gedung yang lebih besar lagi, ruang lingkup elektrikal dari suatu gedung juga
menyangkut pengubahan tegangan menengah PLN (20ribu volt) menjadi tegangan rendah. Pada
gedung ini tegangan listrik didistribusikan dari saluran tegangan menengah melalui trafo menjadi
saluran tegangan rendah 3 fase R,S,T, dimana tegangan antar fase 380 volt, dan 220 pada jalur
netral.
1. Sumber daya / tegangan
INTAN PERMATA HATI
14512111
Sumber daya utama / sumber tgangan listrik dari gedung biasanya menggunakan sumber
dari PLN. Disamping PLN, maka gedung juga menyediakan sumber tegangan cadangan
(emergency) jika terjadi pemadaman atau PLN mati, yaitu dengan menyediakan Genset
(Generator Set). Genset biasanya dioperasikan jika ada gangguan atau pemadaman dari PLN,
dan umumnya telah diset sedemikian rupa sehingga ketika PLN mati maka dengan otomatis
tegangan disuplay dari genset, yang telah di set secara otomatis, dengan interval waktu hitungan
detik.
2. Distribusi daya
Tegangan yang dibutuhkan oleh gedung adalah tegangan rendah. Sedang (untuk daya
yang lebih besar) tegangan yang masuk dari PLN adalah tegangan menengah (20ribu volt).
Sehingga diperlukan peralatan pengubahan dari tegangan menengah ke tegangan rendah. Aliran
tegangan menengah diubah menjadi tegangan rendah melalui trafo, yang kemudian
didistribusikan melalui panel distribusi utama tegangan rendah atau LVMDP (Low voltage
distribution panel) . Dari panel tegangan rendah ini kemudian disitribusikan ke panel sub
distribusi (atau disebut jua dengan panel MDP (main distrubution paanel) atau ada juga yang
menyebut panel SDP (sub distribution panel) dan seterusnya ke panel peralatan hingga
outlet pemakai (stop kontak, lampu dan lain-lain).
a. Panel
Dalam sistem instalasi di gedung biasanya panel terdiri dari 2 macam, yaitu panel tegangan
menengah yang biasanya di sebut dengan penel MV (medium Voltage) atau yang sering disebut
juga dengan nama panel cubicle dan panel tegangan rendah (low voltage).
Panel Genset dilengkapi dengan A.M.F - A.T.S , singkatan dari Automatic Main Failure -
Automatic start and stop Genset. Fungsi Dari A.M.F(Automatic Main Failure) Adalah s ecara
Automatic Menghidupkan (Start) Genset ketika suplai Listrik dari PLN Gagal / Padam. sedangkan
Fungsi dari A.T.S (Automatic Transfer Switch) Adalah secara Automatic Membuka Suplay listrik
dari genset dan menutup suplay listrik dari PLN dan sebaliknya membuka suplay listrik dari PLN
dan Menutup suplay listrik dari genset secara Automatic ketika Suplay listrik dari PLN kembali.
b.1, Panel Sinkron
Jika sumber daya emergency lebih dari 1 genset (misal 2 genset), maka perlu kedua genset itu
perlu disinkronan supaya saling memperkuat, dan tida saling memperlemah.
Synchrounizing adalah suatu proses penggabungan dua atau lebih sumber listrik untuk
memperoleh suatu sumber listrik yang lebih besar. Synchroun dapat dilakukan antara Genset
dengan Genset atau Genset dengan PLN ketika 2 atau lebih generator sets running bersama
untuk mensupplay sebuah system kelistrikan, Genset tersebut harus disinchronkan secara
manual atau automatic sehingga mempunyai phase, voltage dan frekwensi yang sama.
Jadi panel sinkron berfungsi untuk mensinronkan 2 buah sumber listrik atau lebih (2 genset
atau lebih) sehingga mempunyai phase, voltage dan frekwensi yang sama, sehingga memperoleh
suatu sumber listrik yang besar.
Karena tegangan yang dihasilan oleh genset merupakan tegangan rendah, maka outgoing dari
panel sinkron kemudian dialirkan ke panel LVMDP.
c. Panel Tegangan Rendah
Panel tegangan rendah terdiri dari panel utama yang disebut dengan LVMDP (Low voltage
distribution panel), sub panel dan kemudian ke panel-panel PP, Panel AC dan lain-lain.