Anda di halaman 1dari 68

Kelas A

Kelompok 2
1. Letitia I. A. Hornay (1406090037)
2.Fenella I. A. Hornay (1406090038)
3.Aron Erasmus Lau (1506090014)
4.Eufrazia E. Dos Reis (1506090021)
5.Yanpiter Saba (1506090027)
6.Richard Y.V. Kebu (1406090020)
Karya-karya hasil perancangan pada dasarnya
harus dapat dipakai, dihuni dan dinikmati oleh manusia
sebagai pengguna, selain itu perancangan harus dapat
berfungsi dengan baik, tidak hanya indah dipandang sebagai
suatu karya seni akan tetapi juga diperhatikan struktur dan
jaringan utilitasnya.
Salah satu masalah yang muncul ketika seorang
perancangan memikirkan suatu perancangan gedung bertingkat
banyak adalah masalah transportasi, khususnya transportasi
manusia di dalam gedung.
Sarana transportasi di dalam gedung dibutuhkan
untuk mempermudah sirkulasi manusia sebagai konsumen atau
pemakai. Tanpa adanya transportasi dalam gedung bertingkat,
akan mempersulit hubungan antara level lantai atau tingkatan.
Yang termasuk dalam transportasi dalam gedung
antara lain :
- Tangga - Lift / Eskalator
- -Eskalator - Travelator
TANGGA
Tangga merupakan salah satu alat transportasi
dalam bangunan yang menghubungkan antar lantai satu
dengan lantai lain dengan system transportasi manual.
Tangga juga adalah alat transportasi vertikal pada bangunan
yang mempunyai pijakan dan kemiringan yang digunakan
untuk mencapai ketinggian tertentu.
Penggunaan tangga pada bangunan bertingkat
lebih dari tiga lantai, biasanya digunakan sebagai tangga
darurat. Tangga Darurat digunakan untuk menyelamatkan
diri dari terjadinya kebakaran atau keadaan darurat lainnya
sehingga tangga ini harus dilindungi dari api dan asap.
 Letak tangga harus dibuat mudah
dilihat dan dicari oleh orang yang
akan menggunakannya.
 Ruang tangga sebaiknya terpisah
dengan ruang lain, agar orang yang
naik turun tangga tidak mengganggu
aktifitas penghuni yang lain.
 Apabila tangga ditujukan sebagai
jalan darurat, pada perencanaannya
harus diletakan dekat pintu keluar,
agar bila terjadi bencana, penghuni
lantai atas dapat turun langsung
menuju halaman luar.
1. Pondasi Tangga

Sebagai dasar tumpuan


(landasan) agar tidak mengalami
penurunan atau pergeseran. Maka, di
bagian pangkal tangga bawah harus diberi
pondasi.
Pondasi tangga dapat berupa
pasangan batu kali, beton bertulang
ataupun kombinasi kedua bahan tesebut.
Pada lantai bertingkat, di bawah pangkal
tangga harus diberi balok anak sebagai
pengaku plat, agar lantai tidak menahan
beban tepusat yang besar.
2. Ibu Tangga 3. Anak Tangga
Ibu tangga merupakan bagian Anak tangga adalah bagian dari tangga
konstruksi pokok yang berfungsi mendukung yang berfungsi untuk bertumpunya telapak kaki.
anak tangga. Ibu tangga dapat merupakan Anak tangga dipasang secara teratur, agar aman
konstruksi yang menjadi satu dengan rangka dilalui oleh pengguna. Bentuk dan lebar serta selisih
bangunanya, tetapi boleh juga dibuat terpisah, tinggi masing- masing anak tangga harus dibuat
tergantung cara mana yang dianggap paling sama. Ukuran lebar anak tangga untuk hunian
menguntungkan. berkisar antara 20-33 cm. dan untuk bagian vertical
langkah atasnya berkisar antara 15-18 cm. untuk
ukuran tangga darurat biasanya bagian vertical
mencapai 20 cm.
4. Pagar Tangga
Pagar tangga adalah pelindung di
samping sisi tangga untuk melindungi
pemakai agar tidak terpeleset jatuh atau
untuk pegangan saat menaiki tangga
tersebut. Pada sisi tangga yang berbatasan
langsung dengan tembok tidak perlu
memasang pagar tangga, tapi disisi lain yang
bebas harus diberi pagar.
Material pagar tangan bisa terbuat
dari kayu, besi, beton, juga baja. Untuk
ukuran ketinggian pagar tangan, standarnya
kurang lebih antara 90-100 cm.
5. Pegangan Tangga 6. Bordes
Pegangan Bordes adalah plat datar diantara
tangga adalah batang yang anak- anak tangga, berguna sebagai tempat
dipasang sepanjang anak untuk beristirahat sejenak ketika melakukan
tangga sebagai tempat aktifitas naik turun tangga. Dari segi
bertumpunya tangan bagi kenyamanan, aturan baku pembuatan
orang yang naik turun tangga, setiap ketinggian maksimum 12
tangga agar merasa anak tangga ( setinggi 1,5 – 2 m) harus
aman.Bentuk dan ukuran dibuat bordes (landing).
pegangan dibuat agar
terasa enak dan pas oleh
genggaman telapak tangan.
Bentuk yang umum dibuat
adalah bulat atau oval
dengan diameter 4-5 cm,
bila dipakai bentuk persegi
ukurannya adalah 4x6 cm.
Bentuk-bentuk tangga yang paling dasar berupa garis lurus atau
lengkung dan kombinasi dari keduanya. Tangga Lurus bisa berbentuk
satu garis lurus, T, U, L, atau berputar-putar membentuk Spiral.Tangga
Lengkung biasanya berakhir dengan sudut antara 45 sd 360 atau lebih
hingga membentuk Spiral.
Macam - macam bentuk tangga
• Bentuk tangga dapat disesuaikan dengan beda tinggi lantai dan
ruangan yang tersedia. Untuk menambah suasana yang harmonis dalam
ruangan, bentuk tangga juga sebaiknya dibuat indah dan serasi dengan
interior ruangan.
• Dengan makin majunya tingkat kebudayaan manusia, perkembangan
teknologi yang memproduksi bahan dan alat bangunan, ide para
seniman, maka bentuk tangga makin lama makin berkembang
bervariasi, bahkan dewasa ini bentuk sudah merupakan seni tersendiri.
• Bentuk tangga yang umum banyak dipakai, yaitu:
1. Tangga lurus,
2. Tangga miring,
3. Tangga lengkung,
4. Tangga siku,
5. Tangga lingkar
Kemajuan teknologi banyak berpengaruh
dan menggubah kaedah konstruksi tangga termasuk
bahan dan bentuknya, kalau dulu tangga dibuat dari
material kayu maka kini tangga di bentuk dengan
menggunakan semen, batu alam, besi dan material
lainnya.
Di samping tangga-tangga utama pada bangunan, juga
terdapat tangga-tangga dengan fungsi berbeda yang melengkapi
utilitas sebuah bangunan. Di antaranya adalah Tangga Darurat, Tangga
Portable yang bisa bergerak seperti pada rak buku, bahkan yang
menggunakan mesin seperti Stairlifts untuk navigasi orang tua dan
penyandang cacat.
Material pembentuk tangga berkembang sesuai jamannya, baik
untuk strukturnya maupun sebagai elemen pelengkapnya,
mulai dari batu, kayu, beton, metal, kaca, akrilik, dsb.
Tidak ada batasan material yang bisa dipakai sebagai tangga
selama memenuhi kaidah perancangan.

Kaca Kayu Beton Metal


Jenis-jenis tangga

• 1. Tangga utama

Tangga utama berfungsi untuk sirkulasi orang berjalan kaki serta ke


lintasan utama pada bangunan gedung antar lantai tingkat dalam
kondisi keseharian karena menjadi sirkulasi utama maka pada
tangga utama harus memenuhi persyaratan kenyamanan
pemakaian untuk naik maupun turun yang tidak melelahkan dan
membahayakan pemakainya.

• 2. Tangga darurat

Tangga darurat adalah tangga yang digunakan untuk mengevakuasi


atau menyelamatkan penghuni gedung dari pengaruh bahaya.
Syarat tangga utama :

 a) Letak tangga berada pada sirkulasi utama

bangunan, mudah dilihat dan dijangkau dari pintu

masuk bangunan dan mempunyai penerangan yang

cukup baik dari alam maupun buatan.

 b) Mempunyai penerangan yang cukup khususnya

buatan
Syarat tangga darurat :
 a) Letaknya berhubungan dengan dinding luar
bangunan dan mempunyai pintu akses keluar
gedung
 b) Dilengkapi dengan pintu dari bahan tahan
api sekurang-kurangnya selama 3 jam
 c) Pada bagian bordes dilengkapi jendela
kaca yang bisa dibuka dari luar untuk
penyelamatan penghuni
 d) Dilengkapi cerobong pengisap asap di
samping pintu masuk
 e) Pada tangga darurat harus dilengkapi
dengan lampu penerangan dengan supply
baterai darurat.
Standar tangga

Lebar anak tangga.


Lebar anak tangga adalah ukuran telapak tangga
untuk bidang pijakan kaki ketika akan naik maupun
akan turun. Ukuran lebar anak tangga yang baik
adalah satu step anak tangga hanya untuk satu kali
pijakan. Ukuran lebar anak tangga standar adalah
26 cm sampai dengan 28 cm.

Tinggi anak tangga.


Jarak vertikal antara anak tangga dinamakan tinggi
anak tangga, ketinggian standar ukuran tinggi anak
tangga adalah 16 cm sampai dengan 18 cm,
dengan ketinggian tersebut tangga tidak terlalu
landai maupun terlalu curam. Dapat ditentukan
minimal tinggi anak tangga 16 cm dan maksimal 18
cm. Kurang dari nilai tinggi 16 cm maka tangga
menjadi landai dan lebih dari nilai tinggi 18 cm
tangga menjadi curam.
Lebar tangga.
Ukuran Lebar tangga adalah lebar jarak kanan kiri tangga
yang ditentukan berdasarkan kebutuhan sirkulasi pemakai
(orang). Lebar untuk lalulintas sirkulasi 1 orang adalah 60
cm sampai dengan 80 cm, untuk 2 orang adalah 120 cm
saling bersimpangan dan untuk 3 orang saling bersimpang
adalah 160 cm sampai dengan 180 cm.

Lebar bordes.
Bordes adalah tempat jeda atau ruang antara tangga naik
dan turun, biasanya bordes terletak ditengah-tengah
sekaligus digunakan untuk bidang area “putaran” tekuk
ataupun ruang jeda yang dapat digunakan sebagai tempat
istirahat sementara untuk meneruskan naik turun tangga.
Ukuran lebar bordes adalah satu ukuran dengan lebar
tangga, jika lebar tangga 120 cm maka ukuran lebar
bordes pun 120 cm.
Jumlah anak tangga.
Jumlah anak tangga (tangga diagonal/tangga lurus) selalu
menggunakan hitungan dalam jumlah ganjil, misalkan;
jumlah 17, 19 atau 21 anak tangga, yang mana 1 step
digunakan untuk bordes pas ditengah-tengahnya, contoh;
jumlah 19 anak tangga maka 18 anak tangga plus 1 bordes.
Misalkan jarak antar lantai Tinggi 350 cm (3,5 meter) maka
rumusnya Tinggi antar lantai dibagi dengan jumlah angka
ganjil (17, 19 atau 21) hasil tidak kurang dari nilai tinggi
minimal (16 cm) dan hasil juga tidak lebih dari nilai
maksimal (18 cm). Yuuk kita sama-sama hitung
350/17=20,58 cm maka tangga curam sekali. 350/19=18,4
cm tangga curam dan 350/21=16,66 cm maka tangga
tidaklah curam maupun tidak landai, masih masuk dalam
ketentuan minimal tinggi anak tangga (16 cm).
 Panjang anak tangga.
Untuk rumah tinggal, panjang
anak tangga dapat dibuat 80cm, untuk
bangunan umum 120cm-200cm,bila tangga
menghubungkan ruangan yang jarang dilalui
lebarnya cukup 60cm-70cm.
Panjang anak tangga dapat diperhitungkan
berdasarkan jumlah orang yang berdiri
sejajar/ berpapasan dengan satu anak tangga:
- Untuk 1 Orang :lebar diambil 60cm-
70cm.
- Untuk 2 Orang :2 X 60cm=120cm
- Untuk 3 Orang :3X 60cm=180cm

 Ukuran dan Lebar Anak Tangga


Untuk ukuran lebar dan tinggi anak
tangga ditentukan dengan rumus untuk
mencapai kenyamanan yang ideal, ukuran (tinggi tanjakan = Optrede)
lebar anak tangga pada rumah tinggal 20cm- (lebar injakan = aantrede)
33cm, sementara tinggi anak tangga 15cm-
18cm.
99% GLASS
Tangga ini berlokasi di California didesain 99%
menggunakan kaca. Desainer Christian Siller
membuat tangga ini berkoneksi dengan pagar
kaca di lantai atas
TANGGASPIRAL PADA MUSEUM VATIKAN
Menggunakan struktur beton bertulang yang dibuat
semakin melebar ke luar pada bagian atasnya, yang
mengakibatkan ukuran mendatar anak tangga
semakin ke atas semakin lebar dan semakin menjauh
LIGHTING TREADS TRUNK STAIR
Tangga ini menggunakan rangka baja sebagai
strukturnya dan material sejenis akrilik Trunk Stair adalah sebuah batang pohon
sebagai anak tangganya. besar yang dibuat menjadi sebuah tangga.
Sifat dasar akrilik bisa Tempat di mana Keebler Elves tinggal.
menyebarkan cahaya pada seluruh sisi dan
permukaannya
Lift atau disebut juga elevator
adalah alat utama yang
digunakan untuk transportasi
vertikal dalam bangunan
gedung bertingkat banyak
(Highrise Building). Lift ini
memiliki bentuk berupa tabung
yang dapat mengangkut
penumpang dan bergerak dari
atas kebawah atau dari bawah
keatas secara mekanis dengan
bantuan tenaga mesin.

 Lift digunakan pada setiap bangunan dengan


jumlah lantai lebih dari 3 lantai.
 Minimum standar pelayanan sebuah lift untuk
setiap 4 lantai dengan jarak maksimum 45 m ke
lobby lift.
 Luas area dan kapasitas kotak lift diperkirakan
berdasarkan 0,2 m2 /orang.
 Penempatan Lift diarahkan pada kemudahan
pencapaian untuk semua pengguna bangunan,
yaitu pada area masuk utama seperti pada
lobby untuk hotel, apartemen, perkantoran dll
Untuk menentukan kriteria perancangan lift
penumpang yang perlu diperhatikan adalah :
 Type dan fungsi dari bangunan
 Banyaknya lantai
 Luas tiap lantai
 Intervalnya

Pertimbangan penting untuk keamanan dan kenyaman


dalam penggunaan lift :
 Waktu tunggu yang singkat pada setiap lantai
 Waktu perjalanan yang singkat pada setiap lantai
 Pergerakan lift harus cepat dan tidak kasar
 Instruksi yang cukup (pintu buka/tutup, telecom, dll)
 Estetis dan menyenangkan
 Peralatan keamanan (CCTV, No. Telp darurat, dll)
Sistem penggerak dalam elevator dibedakan dalam :
1. Sistem gearless, yaitu mesin yang berada diatas,
untuk perkantoran, hotel, apartemen, rumah sakit dan
sebagainya (sekarang ada juga lift yang mesinnya
disamping).

Motor Lift pada ruang mesin lift


2. Sistem hydrolic, yaitu mesin dibawah, hanya
terbatas pada 3-4 lantai, biasanya digunakan untuk
lift makanan dan uang. Sekarang system hydrolic
juga dipakai untuk penumpang manusia contoh di
Bandara Kuala Lumpur.
1.Control System atau Control Panel
Berfungsi untuk mengatur dan
mengendalikan kerja dari pada lift tersebut.
Permintaan baik dari luar maupun dari dalam
kereta dicatat dan diolah, kemudian
memberikan intruksi-intruksi agar lift bergerak,
dan berhenti sesuai dengan permintaan.
2.Geared Machine atau Mesin Penggerak
Di dalam ruang mesin terdapat satu mesin
penggerak jenis geared. Pada mesin ini, perputaran
dari motor penggerak ditransformasikan oleh roda
gigi sehingga dari putaran motor tinggi dapat berubah
ke putaran rendah..Pada mesin penggerak ini terdapat
brake (rem) dimana rem ini akan berkerja jika motor
penggerak tidak dialiri listrik.
3. Primary Velocity Tranducer/ Encoder
Terdapat satu alat dengan mesin lift pada
mesin penggerak gunanya untuk mendeteksi putaran
motor atau kecepatan dari lift.
4. Governor
Governor adalah alat pengaman, dimana
jika kecepatan lift melebihi batas-batas yang telah
ditentukan, maka governor ini akan bekerja dan kereta
akan berhenti baik oleh elektrik maupun maupun
mekanik.
5. Tali Baja Sangkar/ Car Wire Rope
Tali baja sangkar digerakkan oleh cakram
katrol, tali baja terhubung dengan beban pengimbang,
yang tergantung di sisi lain cakram katol. Tali baja pada
elevator terbuat dari beberapa tali baja yang dililit menjadi
satu. Setiap kotak lift biasanya memiliki beberapa kabe;
[enarik dari empat hingga delapan utas. Ini
memungkinkan tali yang lain menjadi penahan ketika ada
kabel yang putus. Bahkan sebetulnya, satu tali sudah
cukup untuk menahan beban satu kotak lift.
6. Pemandu Rel/ Siding Guide
Terbuat dari profil baja khusus yang
berfungsi memandu jalannya kereta dan bobot
pengimbang. Ukuran rel untuk kereta/ car
biasanya lebih besar dari pada rel bandul
pengimbang. Siding rel ini terpasang tegak lurus
dari dasar pit sampai dibawah slap ruang mesin
7. Buffer Counterweight
Terletak di dua tempat yaitu: satu set untuk
kereta dan satu set untuk beban pengimbang
/counterweight berfungsi untuk meredam tenaga kinetik
kereta dan bobot pengimbang pada saat jatuh.Jika
sangkar bergerak ke arah paling bawah, buffer akan
mengurangi terjadinya guncangan.
8. Motor Pintu
-Pintu lift harus tahan api, terbuat dari baja
dengan ketebalan sekitar 30 mm
-Tipe bukaan horizontal dan vertikal; kiri-
kanan dan atas-bawah (tergantung kebutuhan
dan spesifikasi dari pabrik)
11. Pendekteksi Beban/ Wighthing Device
Memberikan atau mengaktifkan buzzer
alarm pada saat Wighthng Device ini mendeteksi beban
sangkar yang berlebih, jika Wighthing Device ini aktif
maka pintu akan tetap terbuka sampai dengan sangkar
dikurang bebannya.
9. Sistem Proteksi
Salah satu komponen yang termasuk
penting dalam pengamanan elelvator, cara
kerja dari saklar pintu ini adalah saklar
dihubungkan kabel saklar pintu tiap-tiap
lantai secara seri. Apabila salah satu pintu
dibuka secara sengaja maka elevator tidak
akan bekerja, ini dikarenakan untuk
keselamatan pengguna elevator atau
bagian perawatan elelvator.
10. Bobot Imbang/ Counterweight
Bobot Imbang/ Counterweight
biasanya terpasang dibelakang atau
disamping kerera elevator, bobot dari
bobot imbang ini harus sesuai dengan
ketentuan yang ada. Faktpr-fakor yang
menentukan berapa berat dari bobot
imbang ini diantarnya harus
mempertimbangkan berat kereta,
kapasitas penuh pada kereta dan faktor
keseimbangan.
11.Lift Pit
Merupakan tempat pemberhentian akhir yang paling
bawah, berupa buffer sangkar dan buffer beban penyeimbang.
Karena letaknya yang paling bawah, harus dibuat dari dinding
kedap air.
Persyaratan Lift Pit :
 Untuk lift dengan kecepatan lambat menggunakan penyangga
kering
 Untuk lift dengan kecepatan tinggi diperlukan penyangga yang
dilapisi dengan minyak (oil loaded buffers)
 Kedalaman lubang (pit) Lift bervariasi, yaitu 1,4 m – 2,8 m
tergantung spesifikasi lift
12. Ruang luncur (hoistway)
Tempat meluncurnya sangkar/kereta lift, terdapat
pintu masuk ke kereta lift, tempat meluncurnya beban
penyeimbang, meletakkan rel peluncur dan beben
pengimbang.
14. Ruang mesin
Tempat meletakkan
mesin/ motor traksi lift, dan tempat
control panel (yang mengatur
jalannya kereta). Suara mesin lift
menimbulkan kebisingan, oleh
karena itu diperlukan insulasi dan
penyerapan yang baik pada ruang
mesin lift.
 Untuk kebutuhan perawatan dan
inspeksi, diperlukan
pencahayaan yang cukup dalam
ruang mesin lift
 Kipas angin digunakan untuk
membuang suhu panas sebagai
akibat proses mekanikal dan
elektrikal dalam ruang mesin lift
 Ruang mesin lift harus terkunci
15. Lift Button
Tombol lift terletak di luar car
(kabin) lift, tombol ini dijumpai di
dekat pintu masuk lift.
Naik dan turunnya lift diatut oleh perimbangan antara Car (Kereta
Penumpang) dengan beban pengimbang, yaitu motor traksi lift yang ada di ruang
mesin berkeja sesuai dengan sentuhan tombol-tombol di pintu lift melalui panel
kontrol.
Jika panel kontrol ini bekerja secara manual, maka car bekerja/ berjalan
naik dan turun, sedangkan jika tidak ada penumpang yang akan turun, maka pintu
akan terbuka pada lantai di bawah saja. Akan tetapi, kalau panel kontrol diatur
secara otomatis/ diprogram dengan komputer, maka kereta selalu bergerak naik/
turun untuk mencari penumpang.
Pada waktu terjadi kebakaran, semua aliran listrik mati, lift secara
otomatis bergerak turun dan tidak dapat digunakan. Pada waktu itu, lift kebakaran
dapat tetap bekerja (untuk petugas saja) dengan menggunakan aliran listrik
darurat/ diesel.
2. Lift Penumpang (yang transparan)
1. Lift Penumpang (yang tertutup) Lift yang salah satu atau semua sisi
Lift yang sering kita jumpai di kantor keempat interiornya tembus pandang (kaca)
sisinya tertutup dan disesuaikan dengan biasanya disebut juga lift panorama.
kebutuhan standart Dalam gedung (mall, pusat
perbelanjaan)biasanya diletakkan di Hall.
3. Lift untuk Rumah Sakit 4. Lift untuk kebakaran (barang)
Karena fungsinya untuk RS maka Ruangannya tertutup, interior
dimensi besarannya memanjang dengan sederhana, digunakan jika terjadi
2 pintu pada sisinya. Ranjang pasien kebakaran. Interiornya harus tahan
dapat terakomodasi dengan layak. kebakaran minimal 2 jam dengan
ruang peluncurnya terbuat dari beton
(dinding tahan api).
5. Paternoster Lift 6. Stair Lift
 Paternoster Lift adalah tipe lift yang  Stair Lift adalah Lift tangga yang
direncanakan untuk 2 orang pengguna, didesain untuk orang yang lemah/ tua
bergerak secara perlahan dan tidak dan sakit untuk mobilisasi ke lantai
berhenti atas. Sering dijumpai pada rumah
 Kecepatan tidak lebih dari 0,4 m/s tinggal dan rumah sakit.
untuk alasan keamanan.  Desain sederhana dan menggunakan
 Tidak cocok untuk bangunan umum kursi
 Banyak digunakan pada bangunan  Kursi bergerak pada rel yang
kantor pribadi (private) dilekatkan pada tangga dengan
kecepatan 0,15 m/s, power 230 V AC
 Rel terbuat dari baja
7. Freight Lift 8. Car Lift
Freight adalah elevator yang di desain untuk Car lift adalah elevator yang didesain untuk
transportasi barang. mengangkat mobil (biasa untuk parkir)
10. Dumbwaiter 11. Platform Lift
Dumbwaiter adalah elevator yang didesain Platform Lift adalah elevator yang didesain
untuk membawa beban ringan untuk orang cacat
1. Louvre Museum Lift
Louvre adalah museum
seni yang paling banyak dikunjung
yang terletak di Refroit Saint, Paris –
Perancis. Lift ini tergolong unik dan
berbeda dari lift pada umumnya. Lift
ini terletak diantara sebuah tangga
yang melingkar mengelilingi lift
sampai lantai paling atas berbentuk
lift lingkaran.
Bagian atas dari Louvre
Museum Lift yang terbuka membuat
lift ini menjadi berbeda dari lift pada
umumnya. Ketika kita memasuki
Louvre Museum kita akan dibuat
repot mencari lift karena posisi lift
yang terhalangi oleh tangga yang
melingkar.
2. AquaDom, Berlin, Jerman
The AquaDom adalah akuarium kaca akrilik menakjubkan menampilkan lift transparan. Terletak
di Radisson Blu Hotel di Berlin-Mitte. Dibuka pada tahun 2004, proyek ini menelan biaya sekitar
12,8 juta euro dengan tinggi 82 kaki.
3. Bailong Elevator, Zhangjiajie, China

The Bailong Elevator, atau lift Seratus


Naga, terletak di daerah Wulingyuan
Zhangjiajie. Ini adalah 1.070 kaki. Tahun
lalu, diakui sebagai lift luar ruangan
tertinggi di dunia.
Konstruksi dimulai pada bulan Oktober
1999, dan tiga tahun kemudian,
masyarakat diperbolehkan untuk
mencobanya. Beberapa orang khawatir
tentang dampak lingkungan dari lift
untuk daerah sekitar. lift iini dijuluki
sebagai Situs Warisan Dunia.
Eskalator adalah Salah satu
transportasi vertikal berupa
Conveyor untuk mengangkut
orang, yang terdiri dari tangga
terpisah yang dapat bergerak
keatas dan kebawah mengikuti
jalur yang berupa rel atau rantai
yang digerakkan oleh motor.

Pada tahun 1899, Charles D.


Seeberger bergabung dengan
Perusahaan Otis Elevator Co,
yang mana dari dia timbullah
nama eskalator (yang diciptakan
dengan menggabungkan kata
scala, yang dalam bahasa Latin  Sudut miring eskalator biasanya 30º - 35º
berarti langkah-langkah (step),  untuk ketinggian lantai bangunan yang tidak melebihi 6 m
dengan elevator). Bergabungnya Kecepatan di batasi hingga 0,5 m/s
Seeberger dan Otis telah  Untuk jarak yang pendek eskalator lebih efektif dibanding
menghasilkan eskalator pertama elevator dan dapat menampung pengguna dalam jumlah
step type escalator untuk umum banyak. Escalator biasa digunakan di tempat ramai seperti
dan eskalator itu dipasang di pusat perbelanjaan, perkantoran dan bandara.
Paris Exibition 1900.
3.1.1 Eskalator Jalur Tunggal 3.1.2 Eskalator Jalur Ganda

Eskalator untuk satu orang berdiri, dengan lebar Eskalator untuk dua orang berdiri bersama dalam
60 cm- 81 cm, dengan kecepatan 0,45 m/det, satu anak tangga dengan lebar 100 cm- 120 cm,
kemampuan daya angkut orang 170 orang, dengan kecepatan 0,45m/det adalah 340 orang,
sedangkan kecepatan 0,60 m/det bisa mencapai sedangkan kecepatan 0,60 m/det bisa mencapai
225 orang. Biasanya digunakan untuk bangunan 450 orang. Biasanya diguakan untuk bangunan
perkantoran dan pusat perbelanjaan dengan luas perkantoran dan pusat perbelanjaan dengan luas
lantai 10.000 m2 . lantai 20.000 m2
3.2.1 Tata Letak Bersilangan 3.2.1 Tata Letak Sejajar Arus Menerus

3.2.1 Tata Letak Sejajar Arus Berputar


- Chain Guide (Rantai Pemandu),
berfungsi sebagai rantai penggerak
utama pada Eskalator.
- Return Wheel (Roda Pembalikan),
berfungsi sebagai roda rantai
penggerak anak tangga.
- Inner Rail (Rel dalam), berfungsi
sebagai roda anak tangga.

Balustrade ( Pagar Pegangan),


merupakan dinding kiri dan kanan dar
Drive Handrail
eskalator. Gear Dasar
( Penggerak
Drivedinding
( Penggerak
Gear) dan
yang
Handrail
Step (Anak (Pegangan tangan), berfungsi
tangga), merupakan tempat
Electric
berdekatan Handrail),
Motor ( tangga Motor
merupakanListrik)
untuk daridengan
pijakanmembantu penumpang
penumpang biasanya
pada
eskalator saat
dan
merupakan
terbuat komponen komponen
eskalator eskalator
yang
bagian dari
melangkah kaca
masukdengan
permukaannya ketebalan
atau harus
keluarselalu 10
dari
mm dimana berfungsi
Motor
(Tempered listrikmenggerakan
adalah induksi
anak
dalam keadaanglass
tangga, agar balustrade),
penumpang
horizontal dapat
pada tidak
saat
juga3 phasapegangan
dengan
menggunakan arus
tangga.bolak-balik, dan
jatuh
membawa terseret. stainless
ataupenumpang. Material
Material yangsteel
putaran
balustrade. dari motor listrik ini
dipergunakan
digunakan harus adalah
terbuatkaretdarikhusus
bahan-(
kemudian diturunkan oleh Drive
Hypalon),
bahan yang dengan
tidakyang tahanterbakar
mudah panas.
Gear untuk menahan gerakan anak
Pada
sepertisatu unit eskalator
aluminium, stainlessterdapat
steel dan2
tangga pada saat motor listrik
Handrail.
besi cor.
terhenti atau pada saat suply daya
terputus.
Cara kerja eskalator sebenarnya
sederhana, hanya saja eskalator
membutuhkan bagian-bagian
pendukungnya. Ada tangga (step),
pegangan (handrail), rantai pemandu
(chan guide), roda penggerak, motor
elektrik, dan pelengkap lainnya.
Tangga yang digunakanpun bukan
tangga biasa, tangga eskalator
terbuat dari bahan aluminium pra
cetak dan biasanya dilapisi dengan
karet agar tidak licin saat diinjak
orang.
Tangga ini dilengkapi dengan dua buah roda yang melekat sepanjang rel. Satu roda ( wheel)
bagian atas tangga melekat pada rel luar (outer wheel) melekat diatas rel dalam (inner rail) yang
berfungsi sebagai tempat berjalnnya tangga. Rantai pemandu (chain guide) melekat pada roda
penggerak (driver gear) yang digerakkan oleh motor elektrik yang berfungsi untuk menggerakan
tangga eskalator. Saat motor elektrik berputar, puli (sistem yang menghubungkan semua bagian)
akan memutar roda penggerak . Tangga akan digerakkan sepanjang relnya dengan bantuan tali
pemandu. Pergerakan tangga akan sama dengan pergerakan pegangan tangan karena roda
penggerak juga dihubungkan dengan handrail drive.
1. Eskalator Spiral Terbesar Di Dunia

Eskalator spiral terbesar di dunia terletak di sebuah perbelanjaan di China.


Eskalator ini menghubungkan tujuh lantai sekaligus. Meski bentuknya
sangat memusingkan, namun eskalator ini diklaim sangat aman untuk
digunakan.
2. Eskalator di Permukiman Kumuh
Umumnya eskalator berada di tempat yang modern, namun lain cerita dengan eskalator di
Medellin, Kolombia ini. Eskalator yang dibangun tahun 2011 ini dipasang di permukiman kumuh.
Pemasangannya bukan tanpa alasan. Pasalnya, sebelum ada eskalator, 2.000 penduduk di wilayah ini
dipaksa untuk mendaki ratusan anak tangga yang setara dengan naik gedung 28 lantai. Untuk
memudahkan maka dipasanglah eskalator oleh pemerintah setempat. Perjalanan yang biasanya ditempuh
dalam waktu 35 menit pun bisa ditempuh dalam waktu 5 menit saja.
3. Eskalator Dengan Pertunjukan Laser 4. Eskalator Bergelombang

Eskalator di salah satu pusat perbelanjaan di Kota


Moskow, Rusia ini mungkin menjadi eskalator Eskalator unik berdesain gelombang ini ada di
paling Instagramable di dunia. Pasalnya eskalator salah satu mal di kota Osaka, Jepang. Desain
ini akan memancarkan cahaya laser berwarna biru unik ini bukan tanpa tujuan. Eskalator ini
terang yang sangat cantik. memang sengaja dipasang bergelombang
untuk bertujuan mengurangi rasa vertigo bagi
para pengunjung mal tersebut.
Travelator adalah sistem transportasi
vertikal didalam bangunan gedung
untuk memindahkan orang / barang
dari satu lantai ke satu lantai yang
berikutnya.

Travelator ini dipasang pada


posisi mendatar (horisontal)
ataupun miring (inclined) dengan
kemiringan 10° – 20 ° .

Kegunaan dari alat transportasi ini


adalah berfungsi untuk membawa
barang-barang bawaan yang
diletakkan di dalam kereta dorong
(trolley) naik atau turun dari lantai
satu ke lantai lain.
• Travelator digunakan pada stasiun kereta api besar, bandara internasional
dan komplek shopping mall yang harus menempuh jarak yang cukup jauh.

Travelator (inclined) Travelator


Travelator di Stasiun Metro (horisontal) di
(horisontal) di Beadry, Montreal Stasiun Metro
Bandara Bienvenue Paris
Internasional Port
Columbus
Travelator Tipe
horisontal

Travelator Tipe Miring


(inclined)
 Kecepatan antara
0,6 m/s hingga
1,3 m/s
 Material
travelator harus
fleksibel atau
elastis, diperkuat
oleh karet atau
komposit dan
terangkai dengan
plat baja
1. Travelator Bawah Air Pertama 2. Travelator terpanjang di luar ruangan

Eskalator bawah air pertama ini terletak di Haulian Jika mengunjungi Hong Kong, kamu akan
Ocean Park, Taiwan. Eskalator ini akan mengajak menemukan eskalator jalanan terpanjang di dunia.
para pengunjungnya menembus akuarium raksasa Eskalator ini memiliki panjang sekitar 800 meter, dan
yang berisi berbagai macam biota laut. Para naik sekitar 135 meter. Dipasang sejak tahun 1993,
pengunjung nggak perlu capek-capek menelusuri biaya pembangunan eskalator ini mencapai Rp 400
akuarium raksasa, cukup berdiri, diam, dan miliar. Untuk sampai dari ujung ke ujung, kamu
menikmati pemandangan sekitar. memerlukan waktu hingga 20 menit.
Transportasi vertical, adalah moda transportasi yang digunakan
untuk mengangkut suatu benda atau manusia dari bawah ke atas ataupun
sebaliknya. Ada berbagai macam tipe transportasi vertikal di antaranya tangga,
lift, travalator, dan eskalator .
Dari tipe pengangkut vertikal ini masing-masing mempunyai fungsi
angkut yang berbeda. Tangga dapat di jumpai di semua bangunan tinggi dan
Lift sering dijumpai di gedung perkantoran, travalator lebih banyak di bandar
udara, sedangkan eskalator lebih banyak di pusat pertokoan besar atau mall.
http://pintarsipil.blogspot.com/2015/04/jenis-jenis-transportasi-vertikal-pada-
bangunan.html?m=1
https://www.academia.edu/4554663/ALAT_TRASPORTASI_VERTIKAL
https://www.academia.edu/25336623/Sistem-Lift
https://www.academia.edu/35119183/Eskalator_adalah_salah_satu_transportasi_vertik
al_berupa_konveyor_untuk_mengangkut_orang
https://www.arsitur.com/2017/12/sistem-transportasi-vertikal-pada.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai