Anda di halaman 1dari 3

Menara Phinisi Universitas Negeri Makasar

Gambar 1. Menara Phinisi


Sumber : www.arsitur.com

Menara Phinisi merupakan bangunan arsitektur karya Yu Sing yang mendapatkan


penghargaan pertama dalam sayembara GPPA UNM. Bangunan GPPA UNM ini memiliki
konsep modern yang mengangkat kekayaan budaya Makasar yang terdiri dari 3 bagian (di
bawah / awa bola, badan / lottang, dan kepala / rakkeang) dan dipengaruhi oleh struktur kosmos
(alam rendah, sifat menengah, dan sifat atas). Menara Phinisi memiliki nilai kearifan local
dimana dimaknai pada logo UNM, falsafah kehidupan masyarakat Sulawesi Selatan dan
mahakarya Perahu Phinisi.

A. Konsep Desain Menara Phinisi


Konsep yang diambil dari bangunan Menara Phinisi UNM ini merupakan konsep modern
dimana desain bangunan ini merupakan arsitektur kelas dunia tanpa kehilangan identitas dan
konteks local. Selain itu bangunan ini memiliki tampilan eksterior maupun interior bangunan
yang mencirikan bangunan yang modern. Menara Phinisi merupakan bangunan yang
mengaplikasikan sistem fasade Hiperbolic Paraboloid, dimana system ini merupakan ekspresi
futuristik dari aplikasi kecanggihan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bangunan ini juga
mengambil konsep arsitektur modern dimana dapat dilihat dari tampilan eksterior maupun
interior bangunan.
Bangunan UNM Phinisi terdiri dari 17 lantai dan mempunyai bukaan pada selubung bangunan
disetiap lantai dengan luasan dan bentuk yang sama, sehingga bentuknya mencirikan bangunan
arsitektur modern namun pada bagian depan pada samping kiri kanan bangunan memiliki
luasan yang berbeda. Pada bagian lantai 9 berbentuk segi empat sedangkan lantai lainnya
berbentuk trapezium.
Adapun jenis struktur dan material dari Gedung Pusat Pelayanan Akademik UNM, sebagai
berikut :
1. Pondasi
Pondasi yang digunakan adalah pondasi tiang pancang dengan kedalaman yang bervariasi
antara 12 – 15 meter, dengan diameter 50 cm.
2. Lantai
Bangunan menara Phinisi terdiri 17 lantai yang setiap lantainya dibuat dari material beton
dengan finishing keramik dan tegel. Keramik digunakan pada bagian – bagian sirkulasi
yang mudah terkena air agar tidak licin, sedangkan tegel digunakan pada bagian yang tidak
mudah terkena air. Tebal plat pada setiap lantai yaitu 12 cm.

3. Dinding
Struktur dinding pada bangunan ini dibuat dari pasangan bata, atau batako. Namun pada
bagian tertentu, terutama pada finishingnya, menggunakan struktur dinding baja ringan.
Dinding geser yang digunakan adalah core wall. Selain itu, kaca dengan ketebalan ± 5 mm
digunakan sebagai material pelengkap dinding dan jendela bangunan Menara Phinisi.
4. Kolom
Diameter kolom bangunan berbeda – beda, dari lantai 1 ke lantai 11 diameter kolomnya
100 cm, dari lantai 11 ke 13 diameter kolomnya 80 cm dan dari lantai 13 ke 17 diameternya
50 cm.

5. Balok
Balok lantai pada bangunan berfungsi manahan beban lantai. Ada dua jenis balok lantai
yaitu balok induk dan balok anak.

6. Atap
Rangka atap dan penopang rangka atap yang digunakan pada GPPA UNM adalah baja.
Sedangkan penutup atapnya menggunakan seng yang dilapisi alumunium.
DAFTAR PUSTAKA
https://ejournal.itn.ac.id/index.php/pawon/article/view/2635/1774
https://www.arsitur.com/2015/10/menara-phinisi-universitas-negeri.html

Anda mungkin juga menyukai