Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Kehidupan serta perkembangan iptek yang semakin pesat mampu


menghadirkan temuan-temuan baru yang sangat berguna bagi
kehidupan manusia, bagi sebagian kalanga, kemajuan iptek membawa
dampak negatif, namun pada dasarnya segala sesuatu bisa berubah
menjadi positif bila dipergunakan sesuai dengan tempatnya. Sala satu
bukti bahwa kemajuan iptek membawa dampak positif adalah dengan
ditemukannya CCTV yang sangat membantu dalam proses pengamanan
baik didalam maupun diluar gedung.

B. Tujuan

Tujuan pembuatan makala ini adalah agar kami sebagai siswa


mampu mengetahui lebih dalam tentang CCTV, yang nantinya dapat
diterapkan dalam perancangan

1
BAB II

PEMBAHASAN

CCTV DAN SISTIM SECURITY

PENGERTIAN CCTV

CCTV atau kepanjangan dari Closed Circuit Television artinya adalah sinyal
yang didapat dari kamera tidak disiarkan (dibroadcast) melalui udara atau
saluran kabel publik, melainkan langsung disalurkan ke suatu monitor privat.
Performa CCTV sangat bergantung cahaya yang dipantulkan dari objek yang
diamati dan juga pada kualitas dan sensitivitas imager dari suatu kamera.
Berikut adalah hal yang sangat mempengaruhi kualitas dari suatu sistem
CCTV yaitu : Sinyal Video, Pencahayaan, Sensitivitas, dan Resolusi.

 Sinyal Video
Sinyal Video adalah sinyal yang menghasilkan gambar yang
dibangkitkan oleh sensor kamera. Di Amerika Utara, standar sinyal
video disebut dengan NTSC (National Television Standards Committee),
di Eropa disebut dengan PAL atau SECAM. Monitor dan kamera CCTV
harus beroperasi pada standar sinyal video yang sama.
 Pencahayaan
Untuk sistem pemantauan CCTV yang baik, pencahayaan harus cukup.
Untuk pengamatan dalam kondisi ada cahaya (matahari/lampu) dapat
digunakan kamera standar. Untuk pengamatan dengan kondisi sedikit
cahaya/gelap atau di malam hari, kamera yang dipergunakan haruslha
kamera NIGHT VISION (kamera CCTV yang bisa melihat dalam
gelap/malam hari).

2
 Sensitivitas
Kamera dengan Lux Rating paling rendah, semakin baik pula kamera
tersebut dapat melihat pada sedikit cahaya. Lux adalah satuan
intensitas cahaya.Semakin rendah Lux number dari suatu kamera CCTV
semakin baik pula kamera tersebut dapat melihat dalam gelap. Untuk
melihat dalam kondisi gelap total, diperlukan kamera CCTV Night Vision,
yaitu kamera CCTV Infra Red.
 Resolusi
Resolusi pada suatu kamera CCTV (sebagaimana resolusi pada monitor
dan recorder), biasanya disebut dengan nama garis resolusi / TVL atau
TV lines. Jumlah TV line yang dihasilkan dari kamera CCTV
menunjukkan resolusi (ketajaman) gambar, semakin banyak TVL suatu
kamera CCTV, semakin baik kualitas gambarnya.

MANFAAT CCTV

 Keamanan : Bank, supermarket, toko, ATM, tempat-tempat umum

 Industri : di tempat-tempat yang tidak nyaman ditempati oleh operator


seperti industri kimia, nuklir, dsb

 Keselamatan : di tempat-tempat yang tidak mungkin di awasi secara


langsung oleh manusia karena ada kemungkinan terluka oleh operasi mesin,
seperti CCTV di belakang mobil untuk memundurkan mobil atau di industri
yang rawan kebakaran seperti migas dan petrokimia

 Lalu lintas : Untuk memonitor dan mengontrol traffic Light.

KOMPONEN-KOMPONEN CCTV

 DVR ( Digital Video Recording ), merupakan alat yang berfungsi sebagai


"otak" dari sistem CCTV. DVR menerima signal video dari setiap kamera
CCTV, melakukan rekaman dan mengeluarkan output signal video yang dapat
diteruskan ke Monitor. DVR yang beredar saat ini terus berkembang dan
mengalami banyak perbaikan pada sistem kompresi dan dilengkapi dengan
banyak fitur-fitur terkini. Salah satunya yaitu: DVR yang dilengkapi dengan

3
teknologi IP-Based (Internet Protocol Based), dengan fitur ini anda dapat
memantau kamera CCTV dimanapun anda berada

 CCTV Camera, merupakan kamera yang diperlukan sistem CCTV dalam


menerima signal video pada lokasi yang ingin dipantau. Pada umumnya CCTV
Camera memerlukan adapter untuk mendapat aliran listrik yang sesuai.

 Hard Disk, merupakan media penyimpanan data rekaman. Hard disk ini
dipasang didalam DVR, semakin besar kapasitas hard disk membuat anda
dapat menyimpan rekaman lebih lama

 Coaxial Cable, merupakan kabel yang menghantarkan signal video dari


kamera CCTV ke DVR, atau dari DVR ke monitor Power Cable, diperlukan
apabila kabel kamera CCTV yang disertakan tidak cukup panjang untuk
mencapai sumber listrik terdekat. BNC Connector, connector yang dipasang
pada kabel coaxial Aksesoris instalasi seperti : electric stop contact ( male
dan female ), kabel tease, klem dan solatip.

4
CARA KERJA

Kamera Analog dihubungkan ke Video Streamer atau DVR yang berfungsi sebagai
encoder/decoder dari Analog ke Digital

5
contoh beberapa kamera yang dihubungkan dengan network switch sebelum
gambar ditampilkan dimonitor

JENIS-JENIS CCTV

Berdasarkan cara penyampaian data, kamera cctv dibagi atas:

1. Kamera Analog : mengirimkan sinyal analog ke Video Streamer atau Digital


Video Recorder melalui kabel coaxial. Untuk pengendalian kamera (PTZ),
menggunakan kabel serial (RS485/422/232)

2. Kamera Digital : mengirimkan sinyal digital ke jaringan melalui kabel


ethernet dengan protokol TCP/IP. IP Address kamera bisa didefinisikan.

Kamera berdiri sendiri (stand alone) : kamera yang mengirimkan


sinyal ke video streamer/recorder atau langsung ke PC untuk monitor.

a. Kamera Video – cont’d


 Kamera Jaringan : secara umum
tipe kamera ini adalah bagian dari
suatu jaringan CCTV.

6
 Ada beberapa kamera yang
bisa langsung terhubung dengan
jaringan karena mempunyai IP
Address dan tidak harus terhubung
ke server.
 Tetapi, untuk kamera analog
tetap memerlukan encoder,
baru terhubung ke jaringan

b. Kamera Video _ cont’d

Kamera Indoor dan Outdoor. Kamera Outdoor biasanya mempunyai


pelindung khusus terhadap lingkungan dan cuaca. Di lingkungan migas, ada

beberapa standard yang diterapkan untuk pelindung seperti Ingress


Protection (terhadap air) dan Explosion Proof

KAMERA INDOOR

7
C. Kamera Video– cont’d

Kamera arah tetap (fixed angle) : sekali terpasang, sudut pandang

dari kamera akan tetap.

CONTOH GAMBAR

D. Kamera Video –cont’d

 Kamera dengan kemampuan PTZ secara mekanikal,


pandangannya dapat dikendalikan dari jauh (remote), baik dikontrol
untuk Pan, Tilt, ataupun Zoom.

 Dome Camera: Kamera dengan pelindung berbentuk kubah yang


transparan. Kemampuan pan bisa mencapai 360 º, kemampuan tilt
bisa mencapai 180 º

8
PERLETAKAN KAMERA CCTV DALAM BANGUNAN

 Perletakan kamera ditengah ruangan.

MONITOR DVL

Kabel penghubung

KAMERA

 Perletakan kamera di sudut ruangan.

MONITOR DVL

Kabel penghubung

KAMERA

9
Syarat perletakan dalam Denah

Penempatan CCTV baik dalam maupun luar bangunan harus


diperhatikan kerena sangat berkaitan dengan kwalitas gambar yang akan
dihasilkan.

Syarat perletakan CCTV dalam bangunan diantaranya:

1. Perletakan cctv disesuaikan dengan fungsi bangunan.


Contohnya Bank, Jln Raya, dan tempat industri.
2. Ditempatkan pada tempat yang bisa menjangkau seluruh area
yang ingin dipantau.
3. Jarak lampu dan kamera harus diperhatikan, karena sangat
berpengaruh pada kualitas gambar yang dihasilkan.
4. Diletakan pada tempat yang sulit dijangkau.

Kelemahan CCTV, antara lain :

1. Membutuhkan supply energi untuk dapat beroperasi dengan baik.


2. Kemampuan pantauan tilt ( kemiringan ) pada kamera tipe kuba (dome
kamera) hanya mencapai 1800.
3. Untuk kamera tipe standar membutuhkan pencahayaan yang cukup.
4. Pemasangan CCTV membutuhkan biaya yang cukup mahal.
5. Bekerja dalam sistem, sehingga apabila salah satu sistem rusak maka
sistem lain juga ikut terganggu.
6. Untuk CCTV yang menggunakan signal, pengambilan akan terganggu
jika signal terganggu.
7. Kaca kamera CCTV mudah pecah jika terkena benda keras, sehingga
dibutuhkan pengaman.
8. CCTV yang berada diluar bangunan harus menggunakan pengaman
agar terhindar dari pengaruh cuaca yakni panas dan hujan.

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kamera CCTV merupakan pengaman yang sangat baik karena
selain dapat melihat sesuatu dari layar monitor, CCTV memiliki
kelebihan yakni dapat mendeteksi atau menampilkan gambar
meski dalam keadaan gelap. Kamera CCTV terbagi dalam
beberapa jenis seperti yang sudah dijabarkan.

B. SARAN
Dalam sebuah perancangan seorang arsitek harus mampu
mengetahui klasifikasi serta fungsi dari CCTV agar dalam
perancangan kelak, perancang dapat menempatkannya sesuai
dengan fungsi dan jenisnya.

11
REFERENSI

 http://en.wikipedia.org/wiki/Closed-circuit_television
 http://en.wikipedia.org/wiki/Digital_video_recorder
 http://en.wikipedia.org/wiki/Video_camera
 http://en.wikipedia.org/wiki/Panning_(camera)
 http://en.wikipedia.org/wiki/Tilt_(camera)
 http://www.coexasia.com
 http://www.axis.com
 http://ww.cctvcamera-alarm.com

12

Anda mungkin juga menyukai