CCTV (Closed Circuit Television) merupakan sebuah perangkat kamera video digital yang
digunakan untuk mengirim sinyal ke layar monitor di suatu ruang atau tempat tertentu. Hal tersebut
memiliki tujuan untuk dapat memantau situasi dan kondisi tempat tertentu, sehingga dapat
mencegah terjadinya kejahatan atau dapat dijadikan sebagai bukti tindak kejahatan yang
telah terjadi. Pada umumnya CCTV seringkali digunakan untuk mengawasi area publik seperti :
Bank, Hotel, Bandara Udara, Gudang Militer, Pabrik maupun Pergudangan.
Pada sistem konvensional dengan VCR (Video Cassete Recorder), awalnya gambar dari kamera
CCTV hanya dikirim melalui kabel ke sebuah ruang monitor tertentu dan dibutuhkan pengawasan
secara langsung oleh operator/petugas keamanan dengan resolusi gambar yang masih rendah yaitu
1 image per 12,8 seconds. Namun seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat
seperti saat ini, banyak kamera CCTV yang telah menggunakan sistem teknologi yang modern.
Sistem kamera CCTV digital saat ini dapat dioperasikan maupun dikontrol melalui Personal
Computer atau Telephone genggam, serta dapat dimonitor dari mana saja dan kapan saja selama
ada komunikasi dengan internet maupun akses GPRS.
Pengenalan Sistem CCTV
Untuk membuat sebuah sistem CCTV sederhana terlebih dahulu anda harus mengetahui peralatan
alat atau material yang digunakan dalam instalasi tersebut. Berikut ini peralatan atau material yang
diperlukan :
1. BNC (Bayonet Neill Concelman) connector adalah tipe konektor RF yang pada
umumnya dipasang pada ujung kabel coaxial, sebagai penghubung
dengan kamera CCTV dan alat perekam (DVR) maupun secara langsung ke monitor
CCTV.
Konektor BNC
2. Kabel Coaxial merupakan sebuah jenis kabel yang biasa digunakan untuk mengirimkan
sinyal video dari kamera CCTV ke monitor. Ada beberapa
tipe kabel coaxial yaitu : RG-59, RG-6 dan RG-11. Penggolongannya berdasarkan
diameter kabel dan jarak maksimum yang direkomendasikan
untuk instalasi kabel tersebut. Lihat tabel dibawah
1
Gambar Penampang kabel Coaxial
3. Peralatan untuk Crimp kabel coaxial digunakan sebagai alat bantu untuk memasang
konektor BNC pada kabel coaxial.
Tang Crimping
4. Kabel Power digunakan untuk memasok tegangan AC (searah) 220 V ke adaptor atau
power supply kamera CCTV. Biasanya tipe kabel power yang digunakan adalah NYA
(2×1,5mm) maupun NYM (3×2,5mm). Instalasi kabel power ini sebaiknya juga
menggunakan pipa high impact conduit.
5. Adaptor dan power supply merupakan perangkat yang menyuplai tegangan kerja ke
kamera CCTV, pada umumnya tegangan yang digunakan yaitu 12 Volt DC. Namun
adapula yang menggunakan tegangan 24 Volt (AC) maupun 24 Volt (DC). Hal ini
tergantung pada jenis atau tipe kamera yang digunakan.
6. Kamera CCTV dapat dibedakan menjadi beberapa type yaitu kamera Fixed Dome,
kamera IP, kamera wireless dan kamera PTZ (Pan/Tilt/zoom). Biasanya spesifikasi yang
diberikan berupa format lensa CCD (Charge Coupled Device) yang memiliki ukuran
tipikal (1/2″, 1/3″dan 1/4″), TV Lines yang berkaitan dengan resolusi gambar, LUX yang
berkaitan dengan kesensitifan kamera terhadap cahaya.
2
7. DVR (Digital Video Recorder) adalah sebuah media penyimpan hasil rekaman video
yang telah terpantau oleh kamera CCTV. Besar kecilnya kapasitas penyimpanan hasil
rekaman tergantung pada harddisk yang terpasang (160 Gygabyte, namun adapula yang
diupgrade hingga 1 Terabyte). Hasil rekaman video tersebut ada yang berformat QCIF,
MPEG-4 dan AVI). Input DVR terdiri dari 4, 8, 16 dan 32 channel kamera.
Gambar DVR
8. Monitor CCTV ada yang masih menggunakan tabung CRT dan adapula yang
menggunakan LCD atau LED. Monitor menampilkan keseluruhan gambar dari kamera
sesuai inputan ke DVR maupun Multiplexser. Tampilan kamera-kamera dapat dilihat
pada monitor dengan pembagian yang berbeda (satu tampilan kamera, matrik 2×2, matrik
3×3 dan matrik 4×4).
3
B. Jenis-jenis dari CCTV
Kamera CCTV dapat dibedakan berdasarkan jenis output, lokasi penempatan, waktu
penggunaan, mekanisme control, dan resolusi. Mengacu pada jenis output, Kamera CCTV
dapat digolongkan menjadi Analog dan Digital.
Camera CCTV Analog yaitu kamera yang mengirimkan continuous streaming video
melalui Kabel Coaxial
Camera CCTV Digital yaitu kamera yang mengirimkan discrete streaming video melalui
Kabel UTP. Camera CCTV Digital umumnya dilengkapi dengan IP Address sehingga
sering pula dikenal sebagai IP (Network) Camera. Dengan adanya IP, kamera bisa dapat
langsung diakses melalui jaringan LAN/WAN tanpa harus menggunakan tambahan
converter.
Berdasarkan lokasi penempatan, Kamera CCTV dapat dibedakan menjadi indoor dan
outdoor camera.
Indoor Camera adalah kamera yang ditempatkan di dalam gedung, umumnya berupa
Dome (Ceiling) Camera, Standard Box Camera.
Outdoor Camera adalah kamera yang ditempatkan di luar gedung dan memiliki casing
yang dapat melindungi kamera terhadap hujan, debu, maupun temperatur yang extreme.
Umumnya berupa Bullets camera yang telah dilengkapi dengan Infra Red Led (Infra Red
Kamera). Disamping outdoor camera, standard box camera juga sering kali ditempatkan di
luar dengan menggunakan tambahan Outdoor Housing.
Kemampuan Kamera CCTV untuk dapat menangkap gambar pada pencahayaan minimum
dinyatakan sebagai minimum lux, yaitu minimum satuan cahaya (lux) yang diperlukan Kamera
CCTV agar dapat menangkap obyek. Secara umum terdapat 2 jenis kamera CCTV berdasarkan
waktu penggunaan (minimum lux):
Standard Day Camera CCTV yaitu kamera yang digunakan untuk memonitor ruang
yang memiliki tingkat penerangan cukup baik secara konsisten (di atas 0.5 lux)
Day-Night Camera CCTV yaitu kamera yang digunakan untuk memonitor ruang yang
memiliki tingkat penerangan kurang (di bawah 0.5 lux terus menerus ataupun sebagian
waktu)
Motorized Camera CCTV yaitu kamera yang dilengkapi dengan motor untuk
menggerakan sudut pandang ataupun focus secara remote. Motorized kamera meliputi
beberapa jenis kamera seperti: zoom camera dan speed dome camera
Fixed Camera CCTV yaitu kamera yang sudut pandang dan fokusnya harus disetting
secara manual pada saat instalasi.
4
Faktor lain yang juga sangat penting dalam menentukan kamera CCTV adalah resolusi
kamera. Resolusi ini dinyatakan dalam jumlah TV Lines (TVL), semakin besar jumlah TVL
maka akan semakin tinggi resolusi kamera yang bersangkutan. Kamera yang memiliki resolusi
yang semakin tinggi akan menghasilkan gambar yang semakin tajam. Namun kamera beresolusi
tinggi juga membutuhkan monitor dengan resolusi tinggi untuk dapat menampilkan gambar
yang ditangkap oleh kamera secara utuh. Berdasarkan resolusinya kamera dapat dibedakan
menjadi 3 jenis:
Semua faktor tersebut di atas akan mempengaruhi jenis kamera cctv secara fungsional, di
samping faktor di atas terdapat pula faktor lain yang juga sangat mempengaruhi kualitas
Kamera CCTV seperti Jenis Images Sensor dan Jenis Arsitektur Chipset. Jenis Image Sensor
yang banyak digunakan saat ini adalah CCD dan CMOS, sedangkan jenis arsitektur chipset
yang banyak digunakan pada Kamera CCTV adalah chipset Sony, Sharp, dan Panasonic.
Terdapat banyak jenis kamera CCTV dengan berbagai merk dan variasi, namun secara
umum, terdapat 3 jenis kamera CCTV, yaitu:
1. B o x Camera
2. S p e e d D o m e C a m e r a
5
3. Wireless and Non Wireless IP Camera
E = B ⊕ S = {x,y|Sxy ∩ B ≠ Ø}
E adalah Citra Output. B adalah obyek dan S adalah Struktur elemen. Citra keluaran
didapat dari piksel asal / origin nilainya bertambah atau menjadi satu(jika nilainya satu maka
nilainya akan tetap satu) jika ada piksel tetangga (neighbors) sesuai dengan struktur elemen.
d. Segmentasi
Segmentasi adalah suatu proses untuk memisahkan sejumlah objek dalam suatu citra dari
latar belakangnya. Proses segmentasi dapat dilakukan dengan menggunakan dua buah pendekatan
sebagai berikut :
6
Jenis Jenis Kabel Audio.
FireWire
FireWire adalah kabel yang dikembangkan oleh Apple pada tahun 1990-an. IEEE 1394 atau yang
biasa disebut kabel FireWire pertama kali disematkan dikomputer machintosh pada tahun 1999.
Kabel koneksi ini sangat berjaya dijamannya dimana setiap hardware audio dan video professional
menggunakan koneksi firewire. Berikut macam-macam kabel firewire yaitu:
Firewire 400 (1394a – 1995)
Firewire 800 (1394b – 2002)
Firewire S800T (1394c – 2006)
Firewire S1600 dan S3200
7
S-PDIF (Sony Philip Digital Interface Format)
Fungsi dari S-PDIF ini hampir sama dengan konektor ADAT yaitu bisa memperbanyak
Input/Output dengan koneksi digital. Namun konektor S-PDIF ini hanya bisa menyediakan 2
Input/ output (20 bit) saja. Jika ingin menggunakan 24bit konektor S-PDIF kemungkinan
negatifnya akan terjadi error atau yang bisa disebut Jitter (jitter adalah error saat convert
pengolahan audio ke digital).
XLR 3pin
XLR diciptakan oleh James H. Cannon, kabel ini juga disering disebut kabel canon (baca: kanon)
oleh sebagian orang. Kabel ini memiliki koneksi balance karena terdiri dari 3 pin (1 = + , 2 = -, 3
= gnd) . Kabel ini wajib digunakan pada Mic Condensor karna dalan mengalirkan listrik dari
phantom power.
BNC
BNC / Word Clock Connector sering digunakan untuk menyamakan sample rate antara Audio
Interface dan PreAmp external
TS
TS singkatan dari Tip-Sleve (Tip=Left , Sleve=Ground), yaitu konektor unbalanced (mono). Kabel
ini sering disebut juga kabel Jack (baca: jek) yang biasa gunakan untuk Instrument musik seperti :
gitar elektrik, bass elektrik, keyboard dll
TRS
TRS singkatan dari Tip-Ring-Sleve (Tip=Left , Ring=Right , Sleve=Ground), yaitu konektor
balanced (stereo). Kabel ini biasa digunakan pada headphone dan juga speaker monitor yang
memerlukan koneksi I/O kabel TRS.
RCA
RCA singkatan dari Radio Corporation of America yang dibuat pada tahun 1940-an. RCA biasa
disebut juga A/V Audio Video cable, karna biasanya ada konektor berwarna Kuning pada yang
disambungkan ke televisi untuk video, sedangkan RCA yang berwarna merah untuk kiri (stereo)
dan yang putih untuk kanan (mono).
MIDI
MIDI singkatan dari Music Instrument Digital Interface. Teknologi kabel ini distandarisasi oleh
musik industri pada tahun 1983. Biasanya digunakan untuk menghubungkan Instrumen musik
elektronik ke komputer. Cara kerja MIDI yaitu mengirimkan pesan berupa perintah kedalam
komputer sehingga perintah tersebut dapat dibaca pada software DAW yang digunakan.
Contoh soal :
Konektor yang sesuai untuk menghubungkan suatu peralatan audio ke peralatan lainnya
agar noise dan attenuasi yang kecil sehingga kualitas audio yang dihasilkan berkulitas baik.
Jenis konektor audio yang tidak sesuai untuk menghubungkan antar peralatan audio analog
adalah ......
8
9