Anda di halaman 1dari 13

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Tinjauan Teori


3.1.1 Sejarah CCTV
Closed Circuit Television (CCTV) adalah penggunaan kamera video untuk
mentransmisikan signal video ke tempat spesifik, dalam beberapa set monitor.
Berbeda dengan siaran televisi, sinyal CCTV tidak secara terbuka ditransmisikan.
CCTV paling banyak digunakan untuk pengawasan pada area yang memerlukan
monitoring seperti bank, gudang, tempat umu, dan rumah yang ditinggal oleh
pemiliknya.
Sistem CCTV biasanya terdiri dari komunikasi fixed (dedicated) antara
kamera dan monitor. Teknologi CCTV modern terdiri dari sistem terkoneksi dengan
kamera yang bisa digerakkan (diputar, ditekuk, dan di-zoom) serta dapat dioperasikan
dari jarak jauh lewat ruang kontrol, dan dapat dihubungkan dengan suatu jaringan
baik LAN, Wireless-LAN maupun internet.
Sistem CCTV pertama dipasang oleh Siemens AG pada Test Stand VII di
Peenemunde, Jerman pada tahun 1942. CCTV tersebut digunakan untuk mengamati
peluncuran V-2 roket, mencatat insinyur dari Jerman (Walter Bruch) yang
bertanggung jawab untuk desian dan instalasi sistem. Sistem perekaman CCTV masih
sering digunakan di tempat peluncuran modern untuk merekam penerbangan roket,
untuk menemukan kemungkinan penyebab kerusakan, sementara roket yang lebih
besar sering dilengkapai dengan CCTV yang memungkinkan gambar-gambar
menjadi tahap pemisahan ditransmisikan kembali ke bumi dengan link radio.
Pada bulan September 1968, Olean, New York adalah kota pertama di
Amerika Serikat yang menginstal kamera video sepanjang jalan bisnis utama dalam
upaya untuk memerangi kejahatan. Penggunaan kamera televisi sirkuit tertutup untuk
perpipaan gambar ke kepolisian Olean sehingga mendorong Departemen Olean ke
teknologi terdepan melawan kejahatan. Penggunaan CCTV di kemudian hari menjadi
sangat umum di bank dan toko untuk mencegah pencurian, dengan merekam bukti

14
kegiatan kriminal. Penggunaannya lebih lanjut sehingga populer dengan
konsep lain. Tempat pertama yang menggunakan CCTV di Britania Raya adalah
King’s Lynn, Norfolk.
Dalam dekade belakangan ini, terutama dengan ketakutan kejahatan umum
berkembang pada 1990-an/2000-an, dan penggunaan ruang publik kamera pengintai
telah mati, khususnya dibeberapa negara seperti Britania Raya.

3.1.2 Jenis-jenis dari CCTV


Kamera CCTV dapat dibedakan berdasarkan jenis output, lokasi penempatan,
waktu penggunaan, mekanisme control, dan resolusi. Mengacu pada jenis output,
Kamera CCTV dapat digolongkan menjadi Analog dan Digital.
1. Camera CCTV Analog
Camera CCTV Analog yaitu kamera yang mengirimkan continuous
streamingvideo melalui Kabel Coaxial
2. Camera CCTV Digital
Camera CCTV Digital yaitu kamera yang mengirimkan discrete streaming video
melalui Kabel UTP. Camera CCTV Digital umumnya dilengkapi dengan IP Address
sehingga sering pula dikenal sebagai IP (Network) Camera. Dengan adanya IP,
kamera bisa dapat langsung diakses melalui jaringan LAN/WAN tanpa harus
menggunakan tambahan converter.
Berdasarkan lokasi penempatan, Kamera CCTV dapat dibedakan menjadi indoor dan
outdoor camera.
 Indoor Camera adalah kamera yang ditempatkan di dalam gedung, umumnya
berupa Dome (Ceiling) Camera, Standard Box Camera.
 Outdoor Camera adalah kamera yang ditempatkan di luar gedung dan
memiliki casing yang dapat melindungi kamera terhadap hujan, debu, maupun
temperatur yang extreme. Umumnya berupa Bullets camera yang telah
dilengkapi dengan Infra Red Led (Infra Red Kamera). Disamping outdoor
camera, standard box camera juga sering kali ditempatkan di luar dengan
menggunakan tambahan Outdoor Housing.

15
Waktu Penggunaan merupakan faktor yang penting diperhatikan saat memilih
Kamera CCTV. Kemampuan Kamera CCTV untuk dapat menangkap gambar pada
pencahayaan minimum dinyatakan sebagai minimum lux, yaitu minimum satuan
cahaya (lux) yang diperlukan Kamera CCTV agar dapat menangkap obyek. Secara
umum terdapat 2 jenis kamera cctv berdasarkan waktu penggunaan (minimum lux):

 Standard Day Camera CCTV yaitu kamera yang digunakan untuk memonitor
ruang yang memiliki tingkat penerangan cukup baik secara konsisten (di atas
0.5 lux)
 Day-Night Camera CCTV yaitu kamera yang digunakan untuk memonitor
ruang yang memiliki tingkat penerangan kurang (di bawah 0.5 lux terus
menerus ataupun sebagian waktu)

Mekanisme control pada kamera cctv memungkinkan pengguna menggerakkan sudut


pandang kamera secara vertical, horizontal, maupun mengatur jarak pandang (focus).
Berdasarkan mekanisme kontrol ini kamera dapat dibagi menjadi:

 Motorized Camera CCTV yaitu kamera yang dilengkapi dengan motor untuk
menggerakan sudut pandang ataupun focus secara remote. Motorized kamera
meliputi beberapa jenis kamera seperti: zoom camera dan speed dome camera
 Fixed Camera CCTV yaitu kamera yang sudut pandang dan fokusnya harus
disetting secara manual pada saat instalasi.

Faktor lain yang juga sangat penting dalam menentukan kamera cctv adalah
resolusi kamera. Resolusi ini dinyatakan dalam jumlah TV Lines (TVL), semakin
besar jumlah TVL maka akan semakin tinggi resolusi kamera yang bersangkutan.
Kamera yang memiliki resolusi yang semakin tinggi akan menghasilkan gambar yang
semakin tajam. Namun kamera beresolusi tinggi juga membutuhkan monitor dengan
resolusi tinggi untuk dapat menampilkan gambar yang ditangkap oleh kamera secara
utuh.

16
Berdasarkan resolusinya kamera dapat dibedakan menjadi 3 jenis:

 High Resolution: kamera yang memiliki resolusi di atas 480 TVL


 Standard Resolution: kamera yang memiliki resolusi 380 – 480 TVL
 Low Resolution: kamera yang memiliki resolusi dibawah 380 TVL

Semua faktor tersebut di atas akan mempengaruhi jenis kamera cctv


secara fungsional, di samping faktor di atas terdapat pula faktor lain yang juga sangat
mempengaruhi kualitas Kamera CCTV seperti Jenis Images Sensor dan Jenis
Arsitektur Chipset. Jenis Image Sensor yang banyak digunakan saat ini adalah CCD
dan CMOS, sedangkan jenis arsitektur chipset yang banyak digunakan pada Kamera
CCTV adalah chipset Sony, Sharp, dan Panasonic.
Terdapat banyak jenis kamera CCTV dengan berbagai merk dan variasi, namun
secara umum, terdapat 3 jenis kamera CCTV, yaitu:
1. Box Camera
Kamera jenis ini cocok untuk dipasang di rumah, kantor, atau pertokoan. Kamera
CCTV ini berfungsi sebagai alat monitor ruangan atau gedung yang dapat
direkam.Jenis kameranya ada yang fix (tetap) atau remove (bergerak) tergantung
fokus obyek yang akan diambil seberapa jauh.
2. Speed Dome Camera
Speed Dome Camera cocok untuk ruangan outdoor, atau ruangan gedung yang
luas tetapi tidak banyak dipenuhi barang, seperti bank, sekuritas dan sebagainya.
Kamera ini memiliki lensa yang fleksibel untuk pencahayaan pada siang maupun
malam hari.

3. Wireless and Non Wireless IP Camera


IP security cameras dapat di sambung langsung ke modem/switch/router dengan
kabel atau nirkabel( wireless ). IP kamera kami memiliki video server sehingga dapat
langsung dilihat melalui komputer/internet. Tidak perlu DVR atau video capture card
untuk melihat langsung atau hasil rekaman. Dengan kamera ini pengguna dapat juga
melihat rekaman melalui PDA atau handphone.

17
3.1.3 Cara Kerja CCTV
Cara kerja kamera CCTV yaitu mengirim sinyal tertutup lewat
melaluiwireless ataupun kabel-kabel yang digunakan untuk CCTV biasanya
adalah kabel yangsering digunakan oleh TV analog untuk menangkap
sinyal broadcast dari antenaTV. Sedangkan jika menggunakan sinyal
wireless menggunakan frekuensi. CCTV biasanya digunakan untuk mengawasi
sebuah tempat berkaitandengan masalah keamanan ataupun kerahasiaan
tempat, misalnya digunakan ditoko, bank, ataupun tempat publik yang ramai.
Potion detector adalah fitur untuk mengurangi beban penyimpanan data. Cara kerja
motion detektor adalah mendeteksi adanya perubahan apakah terjadi sebuah gerakan,
maka kamera CCTV menganggap nilai pixel nya berubah dan akhirnya merekam
perubahan tersebut.

3.1.4 Fungsi dan Tujuan Pemasangan CCTV


1. Keamanan
CCTV merupakan alat pengawas terus menerus dan tidak mengenallelah, CCTV
juga ber!ungsi preventi! karena secara psikologis orang menjaditakut dan enggan
untuk berbuat yang jahat karena setiap orang mengetahui benar ada kamera pengawas
yang selalu dapat mengawasi gerak-gerik setiap orang yangdi rasa mencurigakan,
disisi lain gerak-gerik orang yang mencurigakan dapat diawasi petugas security dari
ruang monitor untuk bisa secara cepat memutuskan mengambil tindakan,
keterbatasan jumlah personil petugas keamanan yangterbatas pun bisa sangat terbantu
dengan adanya CCTV alat bukti yang jujur dan kuat.
1. Alat Bukti yang jujur dan Kuat.
Jika terjadi tindak kejahatan dan hal tersebut terekam oleh kamera, maka kita
dapat dengan mudah mencari rekaman pada jam, tanggal dan hari tertentu untuk
digunakan sebagai alat bukti untuk mencari pelaku kejahatan.
2. Alat Peningkatan Kinerja Karyawan.
Dengan adanya penempatan kamera CCTV pada ruang atau gudang tempat kerja
maka secara psikologis karyawan akan selalu merasa diawasi oleh atasannya yang

18
tidak selalu berada di tempat. Disamping itu seorang atasan bisa merekam efektivitas
kerja karyawan saat karyawan tidak berada di ruangan, Baik saat jam kerja atau pada
sore hari sehingga hari berikutnya bisa diplayback sambil CCTV tetap terus
merekam.
3. Alat Marketing Dalam Hal Keamanan, Modern dan Profesional.
CCTV sudah merupakan salah satu standar keamanan dengan teknologi modern
yang harus dimiliki oleh perusahaan-perusahaan public yang mengutamakan
kepuasan pelanggan / pembeli karena dengan adanya CCTV akan menambah rasa
aman dan nyaman yang diberikan oleh pengelola gedung. Adanya CCTV juga bisa
menjadi salah satu indikasi bagi calon pelanggan/pembeli bahwa pengelola gedung
juga mengelola keamanan gedungnya dengan cara professional. Contoh nyata jika
CCTV system dipasang pada area perparkiran mobil dan hal tersebut diketahui para
pengunjung, pembeli atau pelanggan maka para calon pembeli pasti akan lebih
merasa aman memarkir kendaraan meraka dan meninggalkan mobilnya di area
perparkiran.

3.2 Kegiatan Kerja Praktik


Dalam menjalankan Kerja Praktik di PT. Danwo Steel Sejati, ada beberapa hal
yang perlu dikerjakan untuk membantu bagian IT Support dalam menjalankan tugas.
Tugas dikerjakan penulis apabila ada perintah langsung dari atasan atau karyawan
untuk membantu instalasi, troubleshooting, dan maintenance.

3.2.1 Instalasi CCTV


Sebelum melakukan penginstalan CCTV Terlebih dahulu persiapkan alat-alat dan
bahan-bahan yang akan digunakan. Adapun alat-alat dan bahan-bahan yang akan
digunakan :
1. obeng + untuk memasang baut kamera, memasang hard disk pada DVR
2. obeng - digunakan untuk membuat lubang pada gibsu, untuk pemasangan
kamera yang memiliki dudukan pada plafon
3. tang potong untuk memotong kabel coaxial ataupun kabel power

19
4. bor digunakan untuk melubangi tembok/besi sesuai dengan kebutuhan
penempatan kamera
5. cutter untuk mengupas/memotong bagian luar kabel coaxial
6. maertil digunakan untuk menacapkan klem kabel agar kabel yang terpasang
terlihat rapi
7. kunci L (terdapat pada paket pembelian kamera tipe kpc I36) digunakan untuk
memasang baut bracket kamera tipe kpc I36
8. gunting untuk memotong solatip kabel
9. multi tester digunakan untuk mengukur keteganga pada kabel power/adaptor
10. tangga untuk membantu instalator memasang jalur kabel/kamera pada tempat
yang tinggi

Setelah seluruh peralatan dan perlengkapan disiapkan, langkah selanjutnya anda


dapat menentukan penempatan kamera sesuai dengan kebutuhan.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam menentukan penempatan kamera.
1. jangan menempatkan kamera indoor pada ruangan outdoor hal ini disebabkan
karena spefikasi dan fungsi, produk kamera indoor sangat berbeda dengan
kamera outdoor
2. kamera outdoor yang dipasang pada tempay terbukaharus dilindungi dengan
housing (rumah kamera) dan celah untuk jalur keluar kabel yang ada pada
housing tersebut sebaiknya ditutupi
3. Upayakan kamera dipasang pada ketinggian yang tidak udah dijangkau.
4. Untukmendapatkan hasil yang maksimal, sebelum kamera terpasang diuji
coba terlebih dahulu dengan menghubungkan kamera pada input TV/monitor
untuk melihat secara langsung view kamera dengan meletakkan kamera pada
posisi yang direncanaka.
5. Hindari menempatkan kamera pada ruangan yang bersuhu terlalu
panas(ruangan dengan suhu diatas 40C).
6. Hindari penempatan kamera pada spot yang dekat/langsung terkena oleh
cahaya lampu.

20
Setiap kamera CCTV memerlukan 2 kabel terpisah, yaitu kabel coaxial dan kabel
adapter. Penjelasan mengenai kabel coaxial :
1. Kabel coaxial berfungsi untuk mentransmit sinyal video dari kamera CCTV
ke DVR-
2. Kabel coaxial terdiri dari beberapa jenis, kabel coaxial yang digunakan untuk
kamera CCTV adalah jenis RG-6-
3. Kabel coaxial memerlukan connector (BNC Drat) yang dipasang pada sisi
kamera CCTV dan DVR, serta connector (RCA Drat) yang dipasang pada
monitor/TV

3.2.2 Troubleshooting Komputer


Troubleshooting adalah sebuah istilah dalam bahasa inggris, yang merujuk
kepada sebuah masalah. Troubleshooting merupakan pencarian sumber masalah
secara sistematis sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan. Troubleshooting,
kadang-kadang merupakan proses penghilangan masalah, dan juga proses
penghilangan penyebab potensial dari sebuah masalah. Troubleshooting, pada
umumnya digunakan dalam berbagai bidang, seperti halnya dalam bidang komputer,
administrasi sistem, dan juga bidang elektronika dan kelistrikan.

3.2.3 IP Camera
IP Camera adalah jenis kamera video digital yang biasa digunakan untuk
pemantauan keamanan dan dapat mengirim dan menerima data melalui jaringan
komputer dan internet. Walaupun webcam juga dapat melakukan hal ini namun
istilah ”IP Camera” biasanya hanya digunakan untuk sistem pengawasan keamanan.
Perbedaan CCTV dengan IP Camera adalah CCTV masih berupa kamera analog
dengan standar output sinyal analog PAL (Phase Alternating Line) atau NTSC
(National Television System Committee). CCTV langsung dihubungkan ke televisi
dan untuk merekamnya menggunakan VCR (Video Cassette Recorder).

21
3.2.4 Maintence CCTV
Agar CCTV tidak cepat rusak, maka harus melakukan perawatan. Caranya
yaitu sebagai berikut.
1. Jagalah selalu kebersihan kamera CCTV
Dimulai dari lensa kamera CCTV , Housing , drive unit , DVR, monitor dan segala
hal yang berhubungan dengan CCTV jangan sampai kotor penuh debu. Karena jika
ada debu atau kotoron dapat menjadi penghambat utama yang menyebabkan kinerja
sistem CCTV menjadi tidak sempurna misalnya gambar kamera CCTV menjadi
buram dan bahkan cepat membuat kerusakan.
2. Cek seluruh komponen CCTV secara berkala
Komponen CCTV haruslah di cek seperti DVR, Kabel dan koneksi harus selalu
dicek, Jangan sampai ada yang tak terhubung. Sama halnya dengan posisi kamera
CCTV juga harus diperiksa. Jangan sampai target kamera tidak tepat . Periksa
penyanggah CCTV nya dan hal-hal lain yang mendukung kamera CCTV dapat
ebrfungsi dengan baik.
3. Cek selalu pengaturan rekaman CCTV
Pengaturan mode rekaman kamera CCTV harus di atur dengan optimal, dari masa
jangka waktu penyimpanan hasil rekaman, kualitas hasil rekaman dan pengaturan –
pengaturan kamera CCTV lainnya .
4. Cek keakuratan kamera CCTV
Jangan lupa untuk selalu mengecek keakuratan kamera CCTV . Dari keakuratan jam
dan waktu , pengendalian telemetri, Keakuratan indikator dan cek kondisi DVR
untuk mengetahui rusak atau tidak.
5. Backup hasil rekaman CCTV
Jika kapasitas kamera CCTV Anda sudah penuh, sebaiknya cadangkan atau backup
hasil rekaman CCTV tersebut, sortirlah yang menurut Anda masih perlu dan hapus
yang sudah tidak penting.

22
3.3 Kamera CCTV (Closed Circuit Television)

CCTV adalah suatu sistem yang menggunakan video camera untuk


menampilkan dan merekam gambar pada waktu dan tempat tertentu dimana
perangkat ini terpasang. CCTV merupakan kepanjangan dari Closed Circuit
Television, yang berarti menggunakan signal yang bersifat tertutup, tidak seperti
televisi biasa yang merupakan broadcast signal. Pada umumnya CCTV digunakan
sebagai pelengkap sistem keamanan dan banyak dipergunakan di berbagai bidang
seperti militer, bandara, toko, kantor dan pabrik. Bahkan pada perkembangannya,
CCTV sudah banyak dipergunakan di dalam lingkup rumah pribadi.

3.4 Jenis Kamera CCTV


Jenis kamera CCTV terbagi atas 2 bagian yaitu kamera analog dan kamera
network.

3.4.1 Kamera Analog


Kamera tipe ini merupakan jenis yang paling umum dipergunakan dan mudah
untuk didapatkan karena harganya yang bervariatif (relatif terjangkau) dan instalasi
yang mudah. Jenis kamera ini banyak dijumpai di berbagai pusat masyarakat
(mall,hotel,restoran,pabrik).
Kamera analog mengirimkan signal video (gambar yang tertangkap oleh
kamera CCTV) menggunakan format analog yang hanya bisa dilihat dari monitor di
lokasi yang sama. Media yang digunakan adalah Video Tape Recorder dimana media
ini dapat merekam sinyal analog sebagai gambar.

3.4.2 Kelebihan dan Kekurangan Kamera Analog


Berikut adalah kelebihan dan dan kekurangan dari kamera analog:
a. Kelebihan Kamera Analog:
 Lebih hemat budget, karena pada umumnya kamera analog lebih murah
dibandingkan IP kamera CCTV.

23
 Kompatibel dengan banyak perangkat pelengkap dari berbagai tipe dan
model.
 Umumnya kamera CCTV analog lebih cocok untuk penggunaan di tempat
yang minim cahaya, meskipun CCTV IP Camera saat ini telah mengakomodir
akan kebutuhan ini.
b. Kekurangan Kamera Analog:
 Biaya kabel dan pemasangan kabel yang rumit, terutama sekali untuk
pemasangan dengan skala besar.
 Fitur-fitur yang terbatas, dimana tidak terdapat fitur-fitur seperti megapixel
resolution, digital zoom, dan remote view atau moitoring jarak jauh dengan
fasilitas Internet.

3.5 Kamera Network (IP camera)


Kamera network adalah kamera CCTV yang menggunakan internet protocol
untuk mengirimkan sinyal gambar melalui jaringan fast ethernet. Tujuan dari kamera
ini sama dengan jenis analog, yaitu sebagai alat penunjang pengawasan. Kamera ini
memungkinkan pengguna untuk melihat hasil pengawasan melalui jaringan internet
komputer atau handphone.
Kamera network dimana user dapat memonitor, memutar ulang (Recording)
dari kamera langsung tanpa harus dedicated point to point (Coax cable) tapi cukup
dengan satu kabel data (UTP Cable) yang disambungkan dengan jaringan komputer
yang ada.

3.5.1 Kelebihan dan kekurangan Kamera Network (IP Camera)


a. Kekurangan Kamera Network :
 High Cost (Harga lebih mahal dari kamera analog)

b. Kelebihan Kamera Network:


 Memiliki banyak format image compression antara lain dengan format
kompresi MJPEG,MPEG4 dan H.264.

24
 memiliki resolusi yang tinggi antara lain Megapixel,High Definition
Television (HDTV) resolusi saat ini bisa mencapai 20 Megapixel
 Transfer gambar yg real dengan Progressive scan sehingga menhasilkan
gambar seperti gambar yg sesungguhnya (Real Image)
 memiliki fasilitas Inteligent,analitic atau forensik sebagai bahan untuk barang
bukti tindakan kejahatan
 Lebih sederhana dalam hal Infrastruktur cabling/untuk instalasi karena hanya
menggunakan satu kabel yaitu kabel data.
 Adanya PoE (Power Over Ethernet) yaitu supply power didapat dari satu
tarikan kabel data saja.
 Adanya fasilitas Remote View dari jarak jauh baik melalui Internet ataupun
Mobile device seperti Handphone, Iphone, Ipad, dan Blackberry.

3.6 Jaringan CCTV


Jaringan internet di Universitas Negeri Gorontalo (UNG) sudah sangat maju
bahkan bisa dikatakan yang terbaik di seluruh universitas di Indonesia timur. Oleh
karena itu, jenis kamera CCTV yang sesuai dengan jaringan internet yang sudah
tersedia di UNG adalah jenis kamera network (IP Camera).
Untuk itu model jaringan CCTV di UNG lebih khususnya di Pustikom adalah
seperti gambar dibawah ini :

b. Layer 2 c. Layer 3
a. Kamera CCTV

d. Server
Gambar 3.3 Bagan Jaringan CCTV

25
a. Kamera CCTV

Kamera CCTV yang digunakan dalam perangkat CCTV adalah jenis kamera
network (IP Camera). IP Camera bertugas menangkap gambar serta meneruskannya
ke layer 2.

Adapun IP camera yang digunakan adalah Trendnet TV-IP612WN dan Trendnet


TV-IP252P untuk tipe kamera indoor (dalam gedung) sedang untuk tipe kamera
outdoor (luar gedung) adalah Trendnet TV-IP322P

b. Layer 2

Gambar yang dikirimkan oleh IP camera ke layer 2 akan diteruskan lagi ke layer 3.

c. Layer 3

Di layer 3 gambar-gambar tersebut diatur

d. Server

26

Anda mungkin juga menyukai