Anda di halaman 1dari 14

FA - 1

PROYEK : UNIVERSITAS PAMULANG - SERANG


BAGIAN : SISTEM FIRE ALARM
PERIHAL : LAPORAN DASAR PERENCANAAN
REV. / TANGGAL : 0 / DESEMBER 2020

SISTEM FIRE ALARM

Universitas Pamulang – Serang FIRE ALARM


FA - 2

Daftar isi :

1.0 Lingkup Pekerjaan

2.0 Referensi dan Kriteria Perencanaan

3.0 Uraian Singkat Sistem

4.0 Sentral Sistem Fire Alarm

5.0 Spesifikasi Teknis

6.0 Lampiran

Universitas Pamulang – Serang FIRE ALARM


FA - 3

1.0 LINGKUP PEKERJAAN

1.1 Sistem Fire Alarm dan Deteksi Kebakaran.

1.2 Fasilitas interface dengan sistem Mekanikal dan Elektrikal yang lain.

2.0 REFERENSI DAN KRITERIA PERENCANAAN

2.1 Peraturan dan Standard

Perencanaan instalasi sistem Fire Alarm system dan pemilihan serta


penempatan jenis detector didasarkan pada :
a. UU No.20/2003, tentang Bangunan Gedung berhubungan dengan PP
No.38/2005.
b. KEPMEN PU No. 441 / 1998, tentang Persyaratan Teknis Bangunan
Gedung.
c. KEPMENEG PU No.10/KPTS/2000, tentang Persyaratan Teknis
Pengamanan Kebakaran pada Bangunan Gedung.
d. KEPMENEGPU No. 11/KPTS/2000, tentang Teknis Management
Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan.
e. SNI 03-6571-2001, tentang Sistem Manajemen Asap di Dalam Mall,
Atrium dan Ruangan Bervolume Besar.
f. SNI 03-7015-2004, tentang Sistem Proteksi Petir pada Bangunan
Gedung.
g. SNI 04-7018-2004, tentang Sistem Pasokan Daya Listrik Darurat dan
Siaga (SPDD).
h. SNI 04-7019-2004, tentang Sistem Pasokan Daya Listrik Darurat
menggunakan Energi Tersimpan (SPDDT).
i. SK Depnaker No. 17 tahun 1980 dan No. Per-02/DP/1983, tentang
Instalasi Alarm Kebakaran Otomatik.
j. SNI 04-0225-2000 Persyaratan Umum Instalasi Listrik ( PUIL 2000).
k. SNI 03-3985-2000 Tata Cara Perencanaan, Pemasangan dan Pengujian
Sistem Deteksi dan Alarm Kebakaran pada Bangunan Gedung.
l. Data teknis dari product di bidang peralatan Fire Alarm System yang
dibuat oleh pabrik-pabrik dari berbagai negara dan memiliki ISO-9001,
standard approval yang disetujui yaitu : ULC, JIS, MEA, CSFM dan COC
serta sesuai dengan NFPA standard 72.

2.2 Kriteria Perencanaan

1. Sistem Fire Alarm yang digunakan untuk gedung ini adalah Semi
Addressable dimana lokasi sumber kebakaran ditunjukkan berdasarkan
Area lokasinya..

Universitas Pamulang – Serang FIRE ALARM


FA - 4

2. Sentral Fire Alarm Panel (MCPFA) ditempatkan di Ruang Kontrol


Elektronik dan dapat dimonitor dimana saja dalam jaringan internet yang
tersambung dalam jaringan LAN & WAN.

3. Tinggi Ruang

---------------------------------------------------------------------------------------------------
Tinggi Max (m) Heat Photoelectric Smoke Detector
---------------------------------------------------------------------------------------------------
0 - 7,5 cocok sangat cocok
7,5 - 10 tidak cocok sangat cocok
10 - 20 tidak cocok cocok
---------------------------------------------------------------------------------------------------

4. Luasan Cakupan Penginderaan 

Detektor Luas cakupan (m2) pada ketinggian 3 m

Analog Fixed Temp. Heat Detector 25 - 46


Smoke Detector 50 - 95
Gas 50 - 90

5. Pemilihan Jenis Detektor

Ruang / Area Jenis Detector

Unit kamar Apartemen Photoelectric smoke detector c/w remote lamp


Ruang M & E Photoelectric smoke detector
Area parkir Rate of rise heat detector
Pantry / kitchen Fixed temp. heat detector dan gas detector
Ruang kontrol Photoelectric smoke detector
Ruang genset Fixed temp. heat detector

Secara singkat hal-hal yang dipakai sebagai bahan perencanaan instalasi


adalah sebagai berikut :

 Detector Panas Type Temperature Konstan dan Buzzer (FC)


- Tipe Konvensional
- Sesuai untuk ruangan dengan ketinggian ruang tidak melebihi
6 m.
- Sesuai dipakai pada tempat yang sering berasap dan
berdebu serta temperatur sekelilingnya sering berubah.
- Luas daerah yang dapat dideteksi sebesar 25 - 46 m²
Universitas Pamulang – Serang FIRE ALARM
FA - 5

- Jarak antara detektor tidak melebihi 6 meter


- Jarak antara detektor dan dinding tidak melebihi 3 meter
- Kepekaan : pada aliran udara 1 m/sec dan diatas temperatur
max. 65 C, bereaksi dalam 25 - 50 detik.

 Detector Type Kombinasi (ROR / FT)


- Suatu detector yang bekerja apabila temperature yang
ditetapkan berubah 30C dalam waktu 30 detik dari
temperature sekeliling.
- Tipe Konvensional

Kriteria Penggunaan :
- Sesuai untuk ruangan dengan ketinggian ruang tidak melebihi
6 m.
- Sesuai dipakai pada ruang yang temperatur sekelilingnya
relative konstan.
- Dilengkapi dengan sensor suhu maximum pada 57 C.
- Luas daerah yang dapat dideteksi sebesar 25 - 46 m².
- Jarak pemasangan antara detektor tidak melebihi 6 meter.
- Jarak antara detektor dan dinding tidak melebihi 3 meter.
- Kepekaan : pada aliran udara 0,85 m/sec dan 30 C diatas
temperatur sekeliling, bereaksi dalam 30 detik.

 Detector Asap Photoelectric (Photoelectric Smoke Detector)


- Suatu detector yang dipakai untuk memberikan indikasi pada
saat terdapat partikel asap yang melewatinya sehingga
memutus jalur infra merah yang ada didalamnya.
- Tipe Konvensional

Kriteria Penggunaan :
- Cocok digunakan pada ruangan dengan ketinggian lebih dari
6 m.
- Luas daerah yang dapat dilindungi sebesar 50 - 95 m² pada
ketinggian plafond 4 - 20 m.
- Sesuai dipakai pada ruangan yang berisi material yang akan
mengeluarkan asap jika terbakar.
- Jarak pemasangan antara detektor tidak melebihi 12 meter.
- Jarak antara detektor dan dinding tidak melebihi 6 meter.
- Kepekaan : 0,8 - 1,5% per ft smoke obscuration.
- Detector asap photoelectric dilengkapi dengan time delay &
sensitivity adjustable.

 Gas Detector
- Suatu detector yang bekerja berdasarkan gas yang timbul
akibat kebakaran / gas lain yang mudah kebakar.

Kriteria Penggunaan :

Universitas Pamulang – Serang FIRE ALARM


FA - 6

- Cocok digunakan pada ruangan dengan ketinggian tidak


melebihi 6 meter.
- Luas daerah yang dapat dilindungi sebesar 50 - 90 m 2 pada
ketinggian plafond 3 m.
- Sesuai dipakai pada ruangan yang mudah terbakar akibat
gas.
- Jarak antara detector gas maksimum 12 m.
- Jarak antara detector dan dinding tidak melebihi 4 m.
- Detektor gas tidak boleh dipasang pada ruangan yang
mempunyai temperatur ruang lebih besar dari 38 C atau
dibawah 0 C.

6. Titik Panggil Manual

- Suatu alat yang dipakai untuk memberikan indikasi kepada panel


sentral bahwa ada bahaya api dengan cara memecahkan bagian
kaca dari alat tersebut dan atau menekan tombolnya.
- Tipe Konvensional

Kriteria Penggunaan :
- Sesuai dengan ruangan terbuka dan sering dilalui orang (daerah
umum).
- Ditempatkan didekat setiap jalan keluar dan pada hydrant box.
- Jarak maksimum antara titik panggil manual  60 mm.

7. Alarm Bell

- Suatu alat yang dipakai untuk memberikan indikasi alarm secara


akustik pada saat diberi catur daya oleh sinyal alrm dari sentral
(MCPFA).
- Tipe Konvensional

Kriteria Penggunaan :
- Jarak maximum antara titik panggil manual  60 m.
- Ditempatkan secara tersebar pada setiap lantai sehingga dapat
menimbulkan kuat suara tidak kurang dari 70 dB disetiap tempat
dilantai yang bersangkutan.

8. Flasher Lamp

- Suatu alat yang dipakai untuk memberikan indikasi alarm secara


visual pada saat diberi catur daya oleh sinyal MCPFA.
- Tipe Konvensional

Kriteria Penggunaan :
- Jarak maximum antara titik flasher lamp  60 m.
- Ditempatkan secara tersebar pada setiap lantai sehingga dapat
terlihat berkedip (flasher) pada jarak tertentu. Sehingga dapat
Universitas Pamulang – Serang FIRE ALARM
FA - 7

meningkatkan atau memberi peringatan kepada penyandang cacat


(tuna rungu) untuk tetap waspada dan menanyakan apa yang
terjadi.

9. Fire Intercom

- Suatu alat yang dipakai untuk berkomunikasi pada saat terjadi


kebakaran atau dan pada waktu pemeliharaan berkala.
- Tipe Konvensional

Kriteria Penggunaan :
- Sesuai dipakai pada waktu terjadi kebakaran apabila HT sudah tidak
dapat digunakan.
- Cocok digunakan pada waktu keadaan darurat.

10. Kabel

- Kabel yang dipakai untuk riser harus dari jenis FRC Shielded
Twisted AWG 16, 1 Pair dan dipasang dalam pipa konduit. Kabel
untuk detector conventional menggunakan jenis NYA dengan
ukuran 2 x (1 x 1,5) mm2 dipasang dalam PVC conduit Ø ¾” dengan
saddle klem.
- Kabel untuk Outlet Fire Intercom menggunakan kabel FRC 3 x 1,5
mm2 yang dipasang dalam PVC conduit Ø ¾”.
- Kabel power untuk masing-masing modul menggunakan kabel FRC
dengan ukuran 2 x 2,5 mm2 dipasang dalam PVC conduit Ø ¾”.
- Kabel yang dipakai untuk instalasi Annunciator menggunakan kabel
FRC STP 16 AWG, 2 Pair dan kabel FRC 3 x 1,5 mm 2 untuk Jack
Intercom yang ada di Annunciator.
- Kabel yang dipakai untuk Instalasi manual push button, alarm bell,
flasher Lamp control lift, flow switch, tamper switch, pressurized fan,
panel AC dan kontrol lainnya menggunakan kabel FRC 2 x 1,5 mm 2
yang dipasang dalam pipa conduit  3/4".
- Kabel ke power sound system menggunakan FRC 2 x 1,5 mm
dalam PVC conduit  3/4".

3.0 URAIAN SINGKAT SISTEM

3.1 Untuk sistem fire alarm menggunakan Panel MCFPA Semi Addressable.

3.2 Sistem yang akan dipasang pada proyek ini adalah sistem Semi Addressable.

Universitas Pamulang – Serang FIRE ALARM


FA - 8

3.3 Sistem Deteksi

- Sumber pendeteksian berasal dari detector otomatis, titik panggil manual,


tamper switch dan sprinkler flow switch.
- Sinyal yang terdeteksi dialamatkan ke "Main Control Panel Fire Alarm".
- Fungsi dari fire intercom sebagai alat komunikasi antara fire man (Petugas
Pemadam Kebakaran) dengan operator MCPFA pada saat kebakaran
terjadi sehingga informasi / kondisi dilapangan dapat diterima / diketahui
dengan baik dan koordinasi untuk menangani kebakaran tersebut dapat
berjalan dengan baik dan lancar. Untuk tujuan tersebut maka diperlukan
kabel instalasi dari jenis FRC sehingga walaupun kabel tersebut terbakar,
komunikasi tetap dapat dilakukan dengan baik.

3.4 Pembagian Daerah Kebakaran (Zone Alarm Area) untuk :

a. Memudahkan petugas menentukan route gerak yang cepat menuju


daerah kebakaran.
b. Membantu petugas mengetahui ada atau tidak adanya personil ditempat
kebakaran.
c. Memudahkan petugas menentukan lokasi kebakaran.
d. Membantu petugas mengetahui bekerja atau tidaknya alat pemadam
kebakaran.

3.5 Zone Adaptor Modul (ZAM)


Zone Adaptor Module digunakan untuk memonitor flow switch, tamper switch,
gas detector, konvensional detector yang berada di semua area dan untuk
mengontrol panel listrik AC serta pressurize fan, dll.
a. Sebuah addressable interface module disediakan untuk meng-interface
normally open direct contact device kesebuah addressable iniating circuit.
b. ZAM dipasang pada box panel (junction box) dan memakai daya 24 VDC
dari dua pasang kawat jenis FRC 2 x 1,5 mm 2 yang disambungkan ke
back up battery yang berada di central MCPFA.
c. Ada beberapa jenis ZAM antara lain :
- Input Control Module
- Bell Control Module
- Contact Output Module
- Gas Leakage Module
- Isolator Module
Input Monitoring Module - 4 line
Digunakan untuk memonitor konvensional heat detector, flow switch atau
peralatan yang tidak memerlukan arus / tegangan. 1 unit module mempunyai
kapasitas 10 zone dan yang terpakai harus tidak boleh lebih dari 9 zone karena
1 zone untuk spare.
Signal Module Module - 1 line

Universitas Pamulang – Serang FIRE ALARM


FA - 9

Digunakan untuk mengaktifkan alarm bell, flasher lamp, 1 bell control modul
dapat mengaktifkan atau mengontrol 6 alarm bell atau 6 flasher lamp. Alarm bell
dan alarm lamp dapat diaktifkan satu persatu.
Relay Module - 4 line
Digunakan untuk mengontrol lift, shutdown panel dll. 1 unit module mempunyai
kapasitas 6 zone dan yang terpakai harus tidak boleh lebih dari 5 zone karena
1 zone untuk spare.
Gas Leakage Module - 4 line
Digunakan untuk memonitoring kebocoran gas harus digunakan modul yang
khusus untuk hal tersebut sehingga sinyal yang diterima MCPFA benar-benar
berupa sinyal yang mengidentifikasi adanya kebocoran gas / tidak boleh bersifat
supervisory. 1 (satu) unit module mempunyai kapasitas 4 zone dan 1 zone untuk
1 gas detector maximal 1 unit modul hanya dapat mengontrol 3 gas detector, 1
untuk spare.
Isolator Module - 1 line
Digunakan untuk melindungi instalasi looping dari terjadinya arus hubung
pendek yang bisa berakibat merusak panel MCFA maupun Zone Adaptor
Module. Minimal dibutuhkan 3 buah per looping.
3.6 Kondisi Alarm Awal
- Apabila terjadi kebakaran disuatu lantai pada Zone Area Detector, maka pada
MCPFA akan terindikasi Zone Area Detector tersebut.
- Apabila Alarm bell berbunyi akan mematikan unit AC dilantai bersangkutan dan
satu lantai diatas dan dibawahnya, yaitu melalui kontaktor utama yang
terpasang didalam setiap panel unit lantai Apartemen.
- Alarm bell pada lantai tersebut serta satu lantai diatas dan dibawahnya akan
berbunyi.
- Sentral fire alarm akan menunjukkan alamat dari daerah yang terdeteksi,
aparat keamanan yang menangani dapat mengaktifkan tombol silent dan
memeriksa area terdeteksi.

3.7 Kondisi Alarm

- Kondisi ini memberikan kesempatan pada petugas / aparat keamanan


dilokasi mengantisipasi kebakaran.
- Apabila bisa diatasi maka untuk menghindari panic pada panel MCPFA
aparat keamanan menekan tombol "SILENT".
- Sebelum kebakaran dapat diatasi dengan sempurna petugas sudah
mengevakusi keamanan melalui tata suara. Secara bertahap sesuai
dengan bunyi bell pada sistem Fire Alarm.

3.8 Alarm Besar

- Apabila kondisi tidak bisa diatasi maka akan diaktifkan general alarm dimana
alarm bell diseluruh lantai berbunyi.

Universitas Pamulang – Serang FIRE ALARM


FA - 10

- Lift penumpang dan lift service otomatis turun ke lantai 1 / ruang


penunggu (homing). Setelah itu lift service dapat dipergunakan menjadi lift
kebakaran.
- Pressurized fan bekerja, smoke exhaust fan bekerja, panel listrik dimatikan
Access control dan gate barrier dalam keadaan normally open.
- Kalaupun, kondisi diatas tetap tidak bisa diatasi maka dapat dilakukan petunjuk
evakuasi paging dari sentral tata suara untuk seluruh gedung.
- Dial otomatis telepon menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran.
- Dalam keadaan supply listrik dari PLN terputus, sistem ini harus di backup
oleh supply Genset sampai supply dari PLN menyala kembali, agar sistem
masih tetap bisa mendeteksi api. Sedangkan dalam keadaan sistem
diaktifkan oleh adanya sumber api dimana sistem kontrol, monitoring dan
alarm bell harus dibunyikan maka untuk menghindari bahaya orang
terkana arus hubung singkat ada kemungkinan aliran listrik dari PLN
maupun genset diputuskan, maka sistem ini harus tetap sanggup bekerja
dengan supply dari battery selama 30 menit. Sebelum genset aktif, back-
up dilakukan oleh battery.

4.0 SENTRAL SISTEM FIRE ALARM

Sentral fire alarm diletakkan di ruang kontrol elektronik.

5.0 SPESIFIKASI TEKNIS

No. Uraian Spesifikasi Teknis

1.0 Intelligent Fire Alarm Panel


- Operating Voltage 24 VDC
- Power Supply 110 / 230 VAC
- Temperature 0 to 49 C
- Humidity 93% RH, Non-Condensing
- Approval UL, ULC, CSFM, MEA, FM, CE
- Max. No. Control Loop 10 Loops per Panel
- Max. No. of Addressable Module 99 – 255
per Loop
- Max. No. of Addressable Detector 99 – 255
per Loop
- Signal Line 24 VDC
- Power Consumption Stand By 180 – 250 VA
- Alarm Condition 368 – 770 VA
- Signal Line 2 Wire Transmission Max. 2 km
- Max. No. of Addressable Detector 2032
per Panel
- Max. No. of LCD Annunciator Panel 64 unit
- Display LCD Panel
Universitas Pamulang – Serang FIRE ALARM
FA - 11

- Type Wall Mounting / Standing


- UPS 5 kVA External Battery 100 AH

Spesifikasi Teknis
No. Uraian
1.1 a. Monitor Module
- Operating Temperature 0 to 49 C
- Humidity 93% RH, Non-Condensing
- Operating Voltage 15,2 to 42 VDC (19 VDC Nominal)
- Operating Current
Stand By 250 mA
Activated 400 mA
- Construction and Finish High-impact white engineered plastic 1-
gang front plate identifies the module :
Fire Alarm Module.
- LED Operation On-board Green LED flashes when
polled.
On-board Red LED flashes when in
alarm.
- Approvals UL

b. Control Module
- Operating Temperature 0 to 49 C
- Humidity 93% RH, Non-Condensing
- Operating Voltage 15,2 to 41 VDC (19 VDC Nominal)
- Operating Current
Stand By 223 mA
Activated 100 mA

- Output Rating 24 VDC = 2A


25 V audio = 50 W
70 V audio = 35 W
- Construction and Finish High-impact white engineered plastic 1-
gang front plate identifies the module :
Fire Alarm Module.
- LED Operation On-board Green LED flashes when
polled.
On-board Red LED flashes when in
alarm.
- Approvals UL

Universitas Pamulang – Serang FIRE ALARM


FA - 12

Spesifikasi Teknis
Uraian
No.
1.2 Conventional Device
a. Photoelectric Smoke Detectors
- Unique Flat Response
Technology
- Improved Noise Immunity
- Custom Designed Steel Mesh
- Removable Chamber
- Twin LED Indication Lamp
- Anti Temper Locking Mechanism
- Rated Voltage
- Working Voltage Range 15 VDC ~ 30 VDC
- Current Consumption 35 A at 30 VDC
- Light Source Infrared LED
- Operating Ambient Temperature -10 C ~ +50 C
Range
b. Rate of Rise Heat Detector
- LED Indication Lamp Operating Voltage
- Maximum Switching Current 15 VDC ~ 30 VDC
- Heat Sensing Air chamber composed wirh diaphragm
- Operating Ambient Temperature 57 C
Range
- Temperature Rate of Rise 10 C / minute
c. Fixed Temperature Heat Detector
- LED Indication Lamp
- Operating Voltage 15 VDC ~ 30 VDC
- Maximum Switching Current 300 mA
- Heat Sensing Bi-metal element
- Operating Ambient Temperature 60 C
Range
d. Fire Alarm Bell
- Operating Voltage 24 VDC
- Current Consumption 10 mA
- Sound Pressure  90 dB (at distance of 1 m from the
front)
- Ambient Temperature -20 C ~ +60 C
- Colour Red
Universitas Pamulang – Serang FIRE ALARM
FA - 13

Uraian Spesifikasi Teknis


No.

e. Flasher Lamp
- Type Surface mounting
- Operating Voltage 20 ~ 24 VDC
- Current Consumption 25 A at 24 VDC
- Maximum Switching Current 45 mA max.
- Intensitas 4,75 Candela sec
- Flash Rate 45 (20% flasher minutes)
- Colour Red
f. Manual Station (Manual Push
Button)
- Type Recessed mounting complete with
outlet fire intercom
- Operating Voltage 24 VDC
- Current Consumption 200 mA
- Ambient Temperature -10 C ~ +50 C
- Intensitas 4,75 Candela sec
- Colour Red
g. Gas Detector
- Principle of Detector Contact combustion method
- Applicable Gas Liquetied petroleum gas
- Power Supply 24 VDC
- Working Temperature Range -10 C ~ -40 C
h. Kabel Tahan Api
- Tegangan Kerja 600 – 1000 V
- Isolasi Mineral Sheet
- Konduktor Tembaga
- Temperature Maksimum 750 C selama 3 jam
- Standard IEC
i. Conduit PVC High Impact Fire Retardant

6.0 LAMPIRAN

Universitas Pamulang – Serang FIRE ALARM


FA - 14

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
No. Nama Lampiran
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

6.1 Diagram Sistem Fire Alarm

Universitas Pamulang – Serang FIRE ALARM

Anda mungkin juga menyukai