Anda di halaman 1dari 21

TANGGA

Seperti kita ketahui, tangga merupakan elemen bangunan yang berfungsi


sebagai sarana penghubung lantai yang berbeda ketinggian. Tangga menjadi
jalur sirkulasi vertikal dari lantai bawah ke atas, atau sebaliknya. Tangga juga
dapat berfungsi sebagai elemen estetika.

 Sebagai jalur vertikal, tangga menyimpan potensi bahaya. Pengguna bisa


saja terpeleset dan jatuh akibat salah menginjak anak tangga. Mungkin juga
pengguna terjatuh akibat permukaan anak tangga licin, atau tangga tidak
memiliki pagar pengaman.
 Untuk meminimalkan potensi bahaya itu, ketika merancang dan membuat
tangga, kita sebaiknya mengetahui siapa saja pengguna tangga itu. Lantas,
ini yang paling penting, desain dan standar ukuran tangga. Dari sinilah kita
perlu mengetahui karakter material yang ingin digunakan.

1
BERBAGAI JENIS TANGGA

2
2. Lift

3
3.BAN BERJALAN

4
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam disain tangga

1. Lokasi harus strategis, terutama untuk gednung-gedung umum,


kantor, sekolah rumah sakit, sehingga mudah dilihat dan dicapai.
2. Harus mendapatkan penerangan yang cukup
3. Untuk gedung umum sebaiknya dibuat dari beton bertulang agar
tahan api
4. Jarak antar tangga dalam gedung ± 30 m
5. Tangga harus mudah dilalui
6. Untuk gedung bertingkat banyak sebaiknya tangga diletakan
dalam satu garis vertikal, agar hilangnya ruangan dapat
diminalkan dan memudahkan untuk para pemakai tangga.

5
BAHAN TANGGA

Bahan Tangga Dapat dibuat dari :


1. Pasangan Bata/batu belah/beton tumbuk
2. Baja
3. Beton Bertulang
4. Kombinasi baja dan kayu
5. Kombinasi pasangan dan kayu

6
TANGGA
Klasifikasi Tangga
1. Tangga utama (primer) Lalu lintas padat
2. Tangga sekunder (lalu lintas sedikit)
3. Tangga darurat (untuk keadaan darurat)
Kemiringan Tangga
4. Untuk rumah tinggal dan gedung umum sudut kemiringan
30º - 40º
5. Untuk Tangga sekunder sudut kemiringan 30º - 50º
6. Untuk Tangga darurat sudut kemiringan 30º - 40º
Lebar Tangga
7. Untuk satu lintasan 70 – 80 Cm
8. Untuk dua lintasan 120 – 150 Cm
9. Lebih dari dua lintasan 180 – 250 Cm
(Definisi lebar tangga adalah : ukuran antara sisi bagian dalam
kedua handrail) 7
MACAMMACAM BENTUK TANGGA
1. Tangga tusuk lurus
2. Tangga tusuk miring
3. Tangga membilut (membilut tunggal dan membilut
dobel)
4. Tangga dengan seperempatan (permualaan, antara,
ahir)
5. Tangga poros
6. Tangga bordes (bordes sudut, bordes antara)
7. Tangga putar

8
MACAMMACAM BENTUK TANGGA

9
MACAM-MACAM BENTUK
TANGGA

10
MACAM MACAM BENTUK
TANGGA

11
MACAM MACAM BENTUK
TANGGA

12
ISTILAH ISTILAH DALAM
TANGGA
a. Garis jalan :
• Garis fiktif yang dianggap dilalui pemakai tangga
• Untuk tangga lurus garis jalan diambil ditengah- tengah lebar tangga.
• Untuk tangga lengkung/lingkar, geser dan semacamnya, garis jalan
diambil 1/3 dari lebar tangga, diukur dari sisi (busur luar)
b. Bordes : adalah tempat beristirahat (landing place), yang dipakai untuk
tangga dengan ketinggian lebih dari 2 m yang dipasang terutama pada
sudut dan siku.
• Ukuran bordes : untuk tangga lurus l bordes = lebar langkah + i
• Lebar bordes : b. bordes = b. tangga ( l = panjang, b = lebar, i = injakan, t
= tanjakan)
• Rumus Tangga 2t + i = l langkah (l langkah = ± 55 – 65 Cm)
• Syarat untuk t dari anak tangga yang pertama sampai yg terakhir besarnya
t harus sama agar tidak menimbulkan kecelakaan
13
TANGGA

14
CONTOH PERHITUNGAN TANGGA
• Lantai bawah ± 0.0, lantai atas + 3.20, tinggi langit-langit + 3.00
• Lebar tangga = 80 Cm, kemiringan 30º - 40º (ketentuan)
• Jenis tangga : tangga lurus dengan 1 bordes
1. h = 3.20 m = 320 Cm, t yang baik = 17 – 19 Cm, diambil t = 17
Cm
nt = h/t = 320/17 = 18.82 buah, bisa diambil 19 atau 18 buah,
Diambil nt = 18 buah jadi t = 320/18, t = 17.78 dibulatkan
( 17.80)
2. ni = nt – (1 +p), ni = 18 – (1 + 1), ni = 16 buah
3. Rumus tangga 2t + I = 55- 65 Cm (ketentuan) diambil 60 Cm
2t + I = 60 cm, i = 60 – (2 x 17.8), i = 60 – 35.6, i = 24.4 Cm
4. tg ∂ = t/I, tg ∂ = 17.8/24.4, tg ∂ = 0.73 (harus > tg 30º)
tg ∂ (min) = tg 30º = 0.6 ( tangga tersebut memenuhi
ketentuan)
15
Perhitungan tangga

16
3.20 m

80 cmm

17 -19 cm
17
Trap untuk Tangga

18
TANGGA
5. Bordes : l bordes = l langkah + i, (60 + 24.4 = 84.4 Cm)
l tangga = nt x i + l bordes, (16 x 24.4) + 84.4 = 474.8 Cm.
6. Untuk masuk dan keluar dari tangga, perlu ada ruangan yang
disebut ruang depan dan ruang belakang, biasanya diambil = lebar
tangga.
Panjang ruang tangga harus minimal = 4.748 + (2 x 0.8) = 6.348 m
kalau ruangan kurang panjang maka bentuk tangga harus dirubah.
7. Lubang tangga : tinggi bebas untuk orang lewat sebelum membentur
langit-langit harus, diambil 2.00 m.
Y = 300 – 200 = 100 cm
nt = 100/17.8 = 5.62 , artinya 5 buah tanjakan + sisa, berarti lubang
tangga dimulai diatas tanjakan ke-5, atau t5, atau 4 i (injakan) dari
anak tangga yang pertama

19
Bordes

20
TUGAS MERENCANAKAN
TANGGA
Rencanakan tangga untuk sebuah gedung asrama, dengan
ketinggian lantai atas 3.50, plapon 3.20, ruangan untuk
lokasi tangga adalah 5 x 4 m.
Hitung :
• Nt jumlah tanjakan (t sesuai ketentuan)
• Ni jumlah injakan (i hasil hitungan)
• Panjang bordes
• Panjang tangga
• Lubang tangga
• Gambar denah tangga, potongan tangga, tampak
samping tangga.

21

Anda mungkin juga menyukai