Anda di halaman 1dari 19

DESAIN

ELEMEN LENTUR
Oleh :
NUGRAFINDO YANTO, MT
Elemen Lentur

Definisi
Elemen struktur yang (dominan) memikul gaya dalam momen
lentur.

Penggunaan
Balok pada Struktur Bangunan dan Struktur Jembatan
Kuat Rencana Elemen Lentur (f Mn)

Ditentukan berdasarkan kondisi batas yang mungkin terjadi


pada elemen lentur, yaitu kondisi LELEH dan TEKUK.

Kondisi ultimate :

SELURUH BAGIAN PENAMPANG LELEH


Nilai kuat lentur nominal (Mn) adalah nilai momen plastis penampang (Mp)

Mn = Mp = Zx . fy

Kondisi leleh dapat tercapai jika elemen lentur


tidak mengalami tekuk.
Kuat Rencana Elemen Lentur (f Mn)

Kondisi tekuk terdiri dari :


1. Tekuk Lokal
meninjau kelangsingan bagian penampang
2. Tekuk Lateral
meninjau kelangsingan elemen struktur
Tekuk Lokal
Tekuk lokal meninjau kelangsingan bagian penampang, misal
bagian sayap dan badan pada profil IWF

Bagian-bagian penampang sangat dianjurkan mempunyai nilai


kelangsingan yang lebih kecil dari p (lihat tabel 7.5.1, halaman
30-31) agar tidak mengalami tekuk lokal.

Sebagian besar profil yang ada di pasaran, bagian-bagian


penampangnya tidak mengalami tekuk lokal

Penampang Kompak
Tekuk Lateral (1)
Tekuk Lateral adalah deformasi lateral (ke samping) yang terjadi
pada elemen yang dibebani momen lentur.

Seperti tekuk lokal, tekuk lateral membatasi terjadinya kondisi


ultimate yang dapat dicapai oleh elemen struktur.

Kondisi ultimate :
Nilai kuat lentur nominal (Mn) adalah nilai momen plastis penampang (Mp)

Mn = Mp = Zx . fy
Tekuk Lateral (2)
Terjadi tidaknya tekuk lateral ditentukan dari panjang
bentang elemen struktur.

1. Bentang Pendek (Lb < Lp)


Tidak terjadi tekuk lateral, elemen struktur dapat
mencapai kondisi ultimate.

f Mn = 0.90  Zx . fy 
Tekuk Lateral (3)

2. Bentang Menengah (Lp < Lb < Lr)

Perilaku inelastis penampang

Interferensi leleh dengan tekuk.

   Lb - Lp   
f Mn = 0.90 Cb Mp - Mp - Mr       Mp
   Lr - Lp   
Tekuk Lateral (4)

3. Bentang Panjang (Lb > Lr)

Terjadi tekuk lateral yang membatasi pencapaian leleh


pada penampang.

   E
2 

f Mn = 0.90 Cb. . E.Iy.G.J +   Iy.Iw   Mp
 Lb  Lb  
 

Sangat disarankan untuk tidak merencanakan penampang


pada bentang ini. Tidak ekonomis.
Tekuk Lateral (5)

Lb panjang bentang antara dua pengekang lateral


yang berdekatan
Lp panjang bentang maksimum untuk elemen
yang mampu menerima momen plastis
Lr panjang bentang minimum untuk balok yang
kekuatannya mulai ditentukan oleh momen
kritis tekuk torsi lateral

Mr momen batas tekuk


Mcr momen kriris terhadap tekuk torsi-lateral
Contoh Kasus (1)
Penampang IWF 250.125.6.9 mm digunakan pada struktur balok sederhana
di atas dua tumpuan, memikul beban merata ultimate sebesar 1500 kg/m.
Jarak antar tumpuan adalah 6.00 m dengan kondisi tumpuan kedua ujung
adalah sendi-sendi pada semua arah sumbu penampang. Periksa, apakah
penampang bisa memikul gaya yang bekerja.

Propertis Penampang :
h  250 b  125 tw  6 tf  9
A  37.66 Sx  324
Ix  4050 ry  2.79
Iy  294

Material Baja (kg, cm) :


E  2000000 G  800000 fy  2500 fr  750
Contoh Kasus (2)

Tekuk lokal
web : flange :
h  2  tf b
w  w  38.667 f  f  6.944
tw 2tf
1680 170
pw  pw  106.253 pf  pf  10.752
250 250

Penampang Kompak !
Tidak Terjadi Tekuk Lokal
Contoh Kasus (3)

Tekuk Lateral

Faktor Pengali Momen (Cb)


Untuk balok sederhana memikul beban merata, Cb  1.136

Lb  600 cm (tidak diberikan pengekang lateral)

E
Lp  1.76  ry  Lp  138.887
fy
Contoh Kasus (4)
X1 2
Lr  ry   1 1  X2  ( fy  fr)
fy  fr

J 
1 3 
  ( h  2tf ) ( tw)  2  b  tf    0.0001
3
J  7.745 cm4
3

 E  G J  A 5
X1   X1  1.481  10
Sx 2

1 3 2 6 4
Iw   tf  b  ( h  tf )  10 Iw  4.254  10
24

2
Iw   Sx 6
X2  4    
Iy  G  J 
X2  1.582  10

X1 2
Lr  ry   1 1  X2  ( fy  fr) Lr  436.574
fy  fr
Contoh Kasus (5)

Lb > Lr : bentang panjang


Mn = Mcr

 2 
Mcr   Cb 
    E  5
 E  Iy  G  J     Iy  Iw  10 Mcr  4.212
 Lb  Lb  

Kuat Lentur Rencana :


fMn  0.9  Mcr fMn  3.791 ton m
Contoh Kasus (6)

Pemeriksaan Kekuatan

Momen Ultimate yang harus dipikul

L  6.00 m

Mu  
1 2 3
qu  1500  qu  L   10 Mu  6.75 ton m
8 
f Mn < Mu

Penampang tidak bisa memikul gaya yang bekerja.


Contoh Kasus (7)
Jika diberikan Pengekang Lateral di tengah Bentang :

Lb  300 cm
Lp < Lb < Lr

Mn  Cb   Mr  ( Mp  Mr)  
Lr  Lb  
Lr  Lp  
  
5
Mp  1.12  Sx  fy  10 Mp  9.072
5
Mr  ( fy  fr)  Sx  10 Mr  5.67

Mn  Cb   Mr  ( Mp  Mr)  
Lr  Lb  
Mn  8.214
Lr  Lp  
  
Contoh Kasus (8)

Kuat Lentur Rencana :


fMn  0.9  Mn fMn  7.393 ton m

Momen Lentur yang harus dipikul, Mu = 6.75 ton.m

f Mn > Mu

Penampang bisa memikul gaya yang bekerja.


Quiz 1
Nama :
BP :

Soal :
1. Jelaskan pengertian elemen tarik, elemen tekan, dan
elemen lentur.
2. Jelaskan perbedaan tekuk lokal dan tekuk lateral.
3. Jelaskan Apa itu “MOMEN LENTUR”

Penilaian quiz : Quiz ini adalah 10% dari nilai UTS.


Harap diikuti dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai