1. SWITCHGEAR
PENGENALAN
Switchgear adalah peralatan pemutus tenaga listrik atau lebih dikenal yaitu disebut Circuit
Breaker ,berfungsi untuk menghubungkan dan melepas beban di jaringan listrik serta
mengamankan atau melindungi peralatan yang terhubung di rangkaian beban bila terjadi
gangguan pada sistim yang dilayani
Dengan demikian maka suatu switchgear harus dilengkapi dengan peralatan rele proteksi
dan sistim interlock yang bisa membuka secara otomatis saat terjadi gangguan sehingga
kerusakan lebih lanjut dapat dihindari
Pada umumnya switchgear di Unit Pembakit Listrik / Power Station adalah tipe busbar
tunggal / single busbar type atau metal clad dimana circuit breaker ditempatkan dalam bilik
tertutup yang dinamakan Cubicle.Circuit Breaker yang berada di dalam cubicle harus dapat
dikeluarkan ( rack out ) dan dimasukkan kembali ( rack in ) terutama untuk keperluan
pemeliharaan
Tegangan kerja dari switchgear tergantung dari kapasitas Unit Pembangkit dan tegangan
kerja peralatan bantunya, pada umumnya tegangan kerja yang digunakan antara 3.3kV
sampai 11kV
– Udara
– Gas (SF6 / campuran)
– Minyak
– Vacuum
– Indoor or Outdoor
– Industrial & Utility
– Marine ( Angkatan Laut )
Soft starter
Incoming
Breaker
Busba
r
Out going
feeder
1.2.2 Bus-bar
Rel utama, merupakan terminal kabel masukan dan keluaran switch gear, terbuat dari
pelat tembaga tembaga yang terisolasi terhadap bodi panel , umumnya terpasang
dibagian belakang panel
Gambar. Jenis Konstruksi Busbar
Main busbar
Runback
s
Bus riser
Alat pemutus yang digunakan untuk menghubungkan ke grounding saat breaker posisi
off untuk fasilitas keamanan / safety. Umumnya dipasang dibagian belakang panel
Digunakan untuk mengunci secara mekanik saat breaker racking in atau racking out
Sakelar PMT ini dapat digunakan untuk memutus rangkaian bertegangan sampai
38 kV. Pada PMT vakum, kontak ditempatkan pada suatu bilik vakum. Untuk
mencegah udara masuk kedalam bilik, maka bilik ini harus ditutup rapat dan
kontak bergeraknya diikat ketat dengan perapat logam.
Jika kontak dibuka, maka pada katoda kontak terjadi emisi thermis dan medan
tegangan yang tinggi yang memproduksi elektron-elektron bebas. Elektron hasil
emisi ini bergerak menuju anoda, elektron-elektron bebas ini tidak bertemu
dengan molekul udara sehingga tidak terjadi proses ionisasi. Akibatnya, tidak
ada penambahan elektron bebas yang mengawali pembentukan busur api.
Dengan kata lain, busur api dapat dipadamkan
Yaitu suatu pemutus tenaga yang menggunakan gas SF6 ( Sulfur Hexa
Flouride ) sebagai media pemadam busur api dan isolasi diantara kontak
- kontak. Pemutus tenaga jenis gas SF6 ini mulai banyak dipakai
dalam sistem tenaga listrik , karena mudah dalam operasinya dan
sederhana.
a. PMT Tipe Tekanan Tunggal (Single Pressure Type), PMT SF6 tipe ini diisi
dengan gas SF6 dengan tekanan kira-kira 5 Kg/cm2 . selama pemisahan
kontak-kontak, gas SF6 ditekan kedalam suatu tabung yang menempel pada
kontak bergerak. Pada waktu pemutusan kontak terjadi, gas SF6 ditekan
melalui nozzle dan tiupan ini yang mematikan busur api.
b. PMT Tipe Tekanan Ganda (Double Pressure Type), dimana ini sudah tidak
diproduksi lagi. Pada tipe ini, gas dari sistem tekanan tinggi dialirkan melalui
nozzle ke gas sistem tekanan rendah selama pemutusan busur api. Pada
sistem gas tekanan tinggi, tekanan gas SF6 kurang lebih 12 Kg/cm2 dan
pada sistem gas tekanan rendah, tekanan gas SF6 kurang lebih 2 kg/cm2.
Gas pada sistem tekanan rendah kemudian dipompakan kembali ke sistem
tekanan tinggi.
2. KONSTRUKSI SWITCHGEAR
Secara umum semua jenis circuit breaker terdiri atas 3 ( tiga ) bagian utama yaitu :
Sebagai ilustrasi dalam tulisan ini , maka diuraikan mengenai pemutus tenaga
jenis udara hembus yang sampai saat ini masih banyak dipakai dan memerlukan
perawatan pada pemutusnya ” Interrupter ”
Untuk menghindari kerusakan kontak akibat busur api yang timbul saat
pemutusan, maka pada kontak tetap ( fixed contact ) dan kontak geraknya
dipasang kontak busur ( Archute Contact ) yang terbuat dari logam yang lebih
keras dari kontak utamanya yaitu terbuat dari tembaga yang dilapis dengan
volfram atau tembaga tungsten.
Untuk mengalihkan busur api agar selalu timbul pada kontak busur tersebut ,
khususnya saat circuit breaker masuk maupun saat circuit breaker melepas
beban, maka kontak busur dilakukan dengan cara penempatannya kontak
busur sedemikian rupa, sehingga kontak busur pada saat breaker dimasukkan
akan terhubung lebih awal dari pada kontak utama ( kontak busur masuk
terlebih dahulu dan baru kontak utama ) atau sebaliknya pada saat melepas
beban atau breaker dilepaskan, maka yang lepas terlebih dahulu adalah
kontak utama dan baru kontak busur ( kontak busur akan terlepas lebih akhir
dari kontak utama ) saat operasi pemutusan.
Dengan adanya kontak busur , maka kontak utama akan aman dari busur api
listrik pada saat operasi, sehingga kontak utama akan lebih awet dan tidak
cepat terjadi kerusakan pada kontak utama.
Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 16
SWITCHGEAR
Busur api yang timbul pada kontak-kontak breaker tersebut dihembus oleh
puffer dan bergerak keatas melalui ujung atas kontak busur dan arc – horn dan
menuju kearah kisi-kisi arc-chute. Pada kisi-kisi inilah busur api diputuskan dan
dipindahkan didalam steck utama, sehingga dapat dengan mudah dan cepat
dipadamkan.
Timbulnya busur api listrik dalam waktu yang lama akan menimbulkan pukulan
busur api ulang ” RESTRINGKING ARC ” pada kontak-kontak breaker yang
mengakibatkan tegangan switching yang tinggi.
CC
Secondary
Disconnecting contact
- Auxiliary contact
- Relay
- Perlengkapan pengendali jarak jauh ” Remote Control ”
- Electrical interlock.
- Current Transformator (CT) dan transformator pengukuran tegangan
Potential Transfomator ” ( PT ).
- Peralatan pengaman yang lainnya.
Under
voltage
Shunt closing release
release
Auxiliary
contact Opening-closing PB
protection
Transmitted
contact in
the truck
Position contact
Contact for
signaling
closing spring
Motor charge-
operat discharge
or
Opening
solenoid
Device for monitoring the functions and continuity of
the shunt opening/closing release
2000 - 4000 A
1.1.2.1Tujuan Pemeliharaan
Untuk menjaga agar circuit breaker selalu dalam kondisi handal sehingga dapat
beroperasi dengan baik sesuai fungsinya dengan aman
Pemeliharaan rutin
Pemeliharaan overhaul
Gambar. Breaker dan komponen ( primary & secondary / upper & lower disconnection )
- Memeriksa dan mengencangkan baut - baut , mur – mur dan pasak pengikat
yang longgar atau brusak yang dapat mengakibatkan operasi breaker tidak
aman
- Closing coil tidak berpenguat lagi setelah breaker tertutup dan terkunci
Pemeriksaan meliputi :
Padlocking provisions
- Anti-insertion lock
shutter
- Memeriksa holder / pemegang fuse harus dalam kondisi baik dan tidak
longgar
- Yakinkan type dan ukuran fuse arus kerjanya sesuai dan benar
5. Pengujian Switchgear
- Kontak busur harus menyentuh lebih awal dari pada kontak utama saat
breaker operasi menutup, sehingga pada operasi pemutusan kontak busuk
akan membuka lebih akhir dari pada kontak utama.
Pengujian ini dilakukan dalam rangka Test Circuit Breaker, dimana dalam
pelaksanaannya tergantung dari tingkat kebutuhan diantaranya :
Tergantung dari sifat gangguan, dapat berupa gangguan dalam sistem elektrical atau
gangguan pada sistem komponen mekanik. Pengujian dapat dilakukan setelah
gangguan yang terjadi pada circuit breaker sudah dapat diatasi dan diketahui langkah-
langkah perbaiki dilaksanakan. Tujuan pengujian ini untuk menyakinkan circuit breaker,
setelah gangguan diatasi dapat bekerja dengan baik dan normal, sehingga dapat
digunakan kembali untuk melayani beban.
Hasil pengujian ini dapat digunakan sebagai pembanding untuk menentukan seberapa
jauh keberhasilan pemeliharaan yang dilaksanakan.
- Pengujian didalam cubicle pada posisi test (Test Pisition). Untuk pengujian
semacam ini dalam pelaksanaannya sama seperti operasi normal, dimana
primary disconnecting contact tidak terhubung, untuk mengoperasikan dapat
dilakukan baik secara remote maupun lokal.
- Pengujian diluar cubicle (Draw Out) secara manual. Pengujian semacam ini
dilakukan dengan tangan yaitu menggunakan tongkat pemasukkan
“Maintenance Hand Operating Road” untuk keperluan memeriksa operasi
circuit breaker apakah telah benar atau tidak. Dalam kondisi pengujian ini
dimana primary dansecondary disconnecting contact tidak terhubung untuk
pengoperasian.
Pegujian trip dari breaker dilakukan untuk mengetahui / mengecek fungsi dari sistem
interlock, apakah dapat bekerja dengan baik, bila terjadi gangguan atau kesalahan
dalam pengoperasian.
- Melalui sistem interlock unit misalnya : memberi signal deaerator level low
trip, maka breaker akan trip untuk mengamankan peralatan bantu yang
sedang operasi.
Arus dan tegangan pada sistem tegangan tinggi dan menengah tidak dapat
dihubungkan langsung ke Volt meter, Amper meter dan lain-lainnya. Untuk membaca
besaran listrik, maka diperlukan transformator pengukur yang fungsinya menurunkan
besaran listrik baik tegangan maupun arus dari rangkaian ke harga tertentu yang aman
dipergunakan keperluan Voltmeter dan Ampermeter.
Terdapat dua tipe trafo pengukur pada switchgear tegangan menengah yaitu :
Untuk mendapatkan unjuk kerja yang maksimal dan menghindari kerusakan dari trafo,
maka saat dilakukan pemeliharaan switchgear, trafo-trafo tersebut harus diperiksa dan
dilakukan pengujian-pengujian.
- Menguji polaritas
- Memeriksa isolasi yang rusak atau ada tanda panas lebih (Overheat)
- Memeriksa seluruh sambungan atau terminal penghubung yang rusak atau baut
penjepit yang kendor