Abstract - Today, the development of Tegangan output inverter yang ideal yaitu tegangan
technology continues to increase , it is seen more yang mempunyai gelombang sinusoidal murni
and more electronic equipment used in everyday (pure sine wave).
Terdapat berbagai macam metode pengaturan
use , one of them in the realm of science
inverter yang dilakukan dalam rangka perbaikan
electrical energy conversion , ie the inverter . unjuk kerja sistem inverter. Dari penelusuran
Inverters are variable voltage electrical literatur, metoda pengaturan PWM adalah salah
appliance which can change DC power into AC satu metoda yang telah terbukti baik. Pengaturan
power. PWM diimplementasikan dalam bentuk
There have been many studies pembangkit sinyal pulsa.
conducted in order to obtain an output voltage Macam-macam analisis teknik pembangkitan
pulsa PWM dengan algoritma yang berbeda-beda
of the inverter is sinusoidal wave . However, a
telah dilakukan . Salah satu metode yang baru dan
new technique in rigorous academics UNTAN sedang diteliti oleh beberapa peneliti adalah teknik
not been realized in the form of real inverter eliminasi harmonisa.
device . Harmonic elimination technique is a Teknik eliminasi harmonisa atau dapat disebut
signal processing technique to get the inverter juga sebagai Harmonic Elimination of PWM
switching pattern in order to obtain the merupakan teknik dalam meminimalisir kadar
maximum output waveform THD sinusodal and harmonisa pada tegangan keluaran inverter. Pada
dasarnya teknik ini merupakan perpaduan antara
minimum values . With the combination of the efisisensi dan kualitas inverter untuk mencapai pola
control signal generating circuit and penyaklaran dengan total distorsi harmonisa yang
microcontroller AT89S52 LC filter , the inverter sangat rendah.
output is expected to have a sinusoidal
waveform. 2. Landasan Teori
From the results of the testing that has 2.1 Inverter
Inverter adalah sebuah perangkat peubah
been done , harmonic elimination technique can
listrik yang dikenal memiliki kemampuan untuk
be used to obtain a sinusoidal voltage with a merubah listrik bertegangan DC menjadi listrik
total harmonic distortion is 9.1% . bertegangan AC dengan nilai frekuensi yang dapat
Keywords - Inverter , Harmonic Elimination diatur. Inverter pada umumnya digunakan untuk
technique , the control signal generating circuit mengendalikan kecepatan motor AC. Selain untuk
microcontroller AT89S52 , LC Filters mengendalikan kecepatan motor AC, inverter juga
digunakan sebagai catu daya AC, dan berbagai
1. Pendahuluan macam kebutuhan lainnya.
Dalam lingkup ilmu konversi energi listrik, Sebuah inverter dikatakan bersifat ideal
dikenal sebuah konverter DC-AC yang biasa apabila tegangan DC yang masuk bebas dari ripple
disebut inverter. Inverter merupakan perangkat serta tegangan yang keluar dari inverter berbentuk
statis yang tidak memakai komponen bergerak gelombang sinusoidal murni.
dalam proses konversi tegangan listrik.
Untuk mendapatkan efisiensi yang tinggi dari 2.2 Inverter PWM Satu Fasa Jembatan Penuh
sebuah inverter, dibutuhkan tegangan keluaran Inverter PWM satu fasa adalah inverter
yang sinusoidal dan total distorsi harmonik satu fasa yang menggunakan teknik penyaklaran
minimal. Efisiensi yang tinggi dari sebuah inverter PWM. Pulse Width Modulation merupakan proses
akan mempengaruhi tegangan output inverter. perubahan sinyal sebuah gelombang dengan
pengaturan besar kecilnya lebar pulsa gelombang.
PWM dapat dikatakan suatu teknik manipulasi
dalam pengolahan sinyal gelombang yang
menggunakan prinsip pensaklaran, yaitu ∑
pengaturan sinyal gelombang dalam keadaan on = … … … … … … . . … … … … … (2.1)
dan off.
Inverter PWM satu fasa dapat diwujudkan
dengan bipolar switching dan unipolar switching.
Bipolar switching merupakan keadaan penyaklaran ∑
yang mengalami keadaan pulsa bertegangan positif = … … … … … … … … … … … … (2.2)
dan negatif. Sedangkan unipolar switching dapat
didefinisikan keadaan penyaklaran yang memiliki
keadaan pulsa bertegangan positif, negatif , dan Dimana:
nol. Gambar 2.1 dan 2.2 merupakan Bipolar V1 = Tegangan dasar
Switching Scheme dan Unipolar Switching Scheme. Vh = Tegangan harmonisa
I1 = Arus dasar
Ih = Arus harmonisa
h = Orde harmonisa
= … … … … … … … … … … … … … . … … … … (2.7)
Arus Ic ini adalah arus kolektor saturasi yang
menyebabkan transistor seperti kondisi saklar
tertutup.
2.6 Rangkaian Regulator Tegangan Gambar 3.1 Diagram Blok Inverter Satu Fasa
Rangkaian regulator tegangan merupakan Jembatan Penuh
rangkaian elektronika yang berfungsi untuk
menstabilkan tegangan dari sebuah catu daya. 3.1 Rangkaian Regulator
Rangkaian regulator dapat direalisasikan dalam tiga Rangkaian regulator dalam sistem inverter PWM
bentuk rangkaian, yaitu: [9] satu fasa ini berfungsi sebagai penurun tegangan
1. Regulator Tegangan Seri, DC. Tegangan DC yang bersumber dari baterai
2. Regulator Tegangan Paralel, (aki) menghasilkan tegangan sebesar 12 volt DC.
Regulator Tegangan IC (Integrated Circuit). Kemudian melalui rangkaian regulator tegangan
Rangkaian regulator tegangan dengan diturunkan menjadi 9 Volt DC dan 5 Volt DC.
menggunakan komponen utama IC (Integrated Komponen yang terdapat di dalam rangkaian ini
Circuit) memiliki kelebihan lebih praktis dan antara lain : IC regulator, resistor, kapasitor, dan
tingkat kestabilan yang yang lebih baik. Fungsi – beberapa komponen tambahan seperti LED.
fungsi seperti pengontrol, sampling, komparator,
referensi, dan proteksi yang tadinya dikerjakan oleh 3.2 Rangkaian Sinyal PWM
komponen diskret, sekarang semuanya dirangkai Rangkaian sinyal PWM dalam penelitian
dan dikemas dalam IC. ini berfungsi sebagai kendali sistem inverter.
Rangkaian ini menggunakan mikrokontroler jenis
Tabel 2.1 Spesifikasi Tegangan IC Regulator 78xx AT89s52 sebagai pembangkit pulsa. Pulsa yang
series dan 79xx series dibangkitkan dirancang dari hasil simulasi
penelitian sebelumnnya. Hasil simulasi inverter
satu fasa dari persamaan matematis menggunakan
deret fourier dan program Pspice sebagai NPN. Rancangan h-bridge inverter ini sedikit
simulatornya. Berikut persamaan deret fourier yang berbeda dari yang lain. Hal itu disebabkan karena
didapatkan : TR2 mendapatkan bias basis dari TR3. Sama
seperti TR2, TR4 juga mendapatkan bias basis dari
∞
4 sin( ) TR1.
( ) = − [1 − 2 cos( )
, , …..
+ 2 cos( )
− 2 cos( )] … . . . (3.1)
Referensi