BAB 1
Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Penyaring atau tapis (filter) didefenisikan sebagai rangkaian atau jaringan listrik yang
dirancang untuk melewatkan atau membelokkan arus bolak-balik yang dibangkitkan pada
frekuensi tertentu serta memblok atau
P(t )
dt
...(2.1)
Kemudian pada saat T/2 < t < T, diode cut off dan terjadi pembuangan muatan dari
konduktor L. Berdasarkan sifat induktor yang menyatakan bahwa tegangan pada inductor
tidak dapat berubah dengan tiba-tiba dan berdasarkan persamaan Vo(t) = Vs(t) VL(t), maka
diperolah bentuk tegangan. Penggunaan L dan C sebagai filter. Gabungan pemakaian L dan
C pada penyearah akan menyebabkan akan menyebabkan tegangan dc yang dihasilkan
makin baik dengan factor ripple sangat kecil.
(Zuhal,
1993)
Arus sinyal elektronik terdiri dari dua atau lebih komponen-komponen frekuensi. Untuk
contoh, sinyal dari stasiun radio siaran terdiri dari pembawa frekuensi radio dan kecerdasan
audio frekuensi yang terkesan pada operator dengan proses yang disebut modulasi. Sinyal
termodulasi, yang terdiri dari pembawa frekuensi tinggi dan sidebands yang membentuk
gelombang termodulasi, bersama-sama membawa kecerdasan yang terkandung dalam
frekuensi rendah komponen audio, disiarkan oleh pemancar radio dan dipilih oleh penerima
radio. Pembawa frekuensi tinggi, frekuensi unik yang diberikan untuk stasiun tertentu,
memungkinkan penerima untuk mendengarkan atau memilih stasiun siaran. Tapi begitu di
penerima, pembawa frekuensi tinggi tidak lagi diperlukan. Hanya variasi amplitudo
gelombang termodulasi di tingkat frekuensi audio yang dibutuhkan. Dalam salah satu tahap
dari penerima frekuensi pembawa dihilangkan, variasi audio diperoleh, diperkuat, dan
dibiarkan actuade pengeras suara. Proses yang disebut deteksi dan frekuensi filter yang
digunakan untuk mencapai hal ini. Yang banyak contoh lain dari sinyal kompleks frekuensi
R
Z
...
(2.2)
Dimana
= arctan
XC
R
...
(2.3)
Sudut tergantung pada nilai relatif dari C dan R, dan F frekuensi sumber sinyal
diterapkan. Asumsikan ada tiga frekuensi dalam sinyal V kompleks, yaitu 159 Hz, 1590 Hz,
dan 15.900 Hz. Reaktansi Xc C pada masing-masing frekuensi ini adalah , masing-masing,
10.00 , 1000, aand 100 ohm. Tegangan Vr dikirim ke R, pada 159 Hz adalah dari 10 persen
dari V. Pada 1590 Hz lebih dari 70 % dari V dikirim ke R, dan pada 15.900 Hz lebih dari 99
% dari V dikirim ke R.
Hal ini jelas, karena itu, C yang akan memungkinkan frekuensi yang lebih tinggi
untuk mencapai R dengan minimal redaman, tetapi akan menipiskan frekuensi yang lebih
rendah. Ini adalah pada jenis filter lolos atas.
(Paul
B.
Zbar,
1983)
Penguat daya praktis menghasilkan arus-arus harmonik yang harus disaring kalau penguat
daya tersebut dihubungkan ke suatu antena. Distorsi silih silang (overcross) terutama
merupakan penyebab harmonik-harmonik ganjil, yang biasanya 15 sampai 20 dB di bawah
tingkat sinyal. Perubahan perolehan arus merupakan penyebab harmonik-harmonik genap,
yang khasnya 20 sampai 40 dB di bawah sinyal. Spesifikasi khas memerlukan harmonik
yang harus diperlemah paling tidak 60 dB di bawah tingkat sinyal. Bersamaan dengan
pengenalan transformator pita lebar, diperkenalkan penggunakan sejumlah filter dan bukan
rangkaian tangki yang telah biasa digunakan dalam pemancar tabung hampa. Untuk
semua frekuensi, keluaran harus melewatkan frekuensi fundamental sambil menolak
(memintaskan) harmonik-harmoniknya; dengan ini membatasi lebar pita dari filter
bersangkutan sampai maksimum 1 oktaf (filter praktis biasanya mempunyai lebar pita
setengah oktaf). Karena (dengan memisalkan operasi tepat dari penguat daya) tidak ada
sinyal di bawah frekuensi pembawa, filter lewat bawah (low pass) digunakan sebagai
pengganti filter lewat pita (band pass).
Pada prinsipnya, tanggapan filter dapat didasarkan pada karakteristik Butterworth
(rata maksimum) atau karakteristik Chebychev (kerutan sama). Karena biasanya diinginkan
pita lewat yang besar dan perlemahan harmonik yang besar, suatu bagian elliptis (atau
bagian Cauer atau jabaran-m) normalnya digunakan dalam hubungannya dengan bagian
lewat bawah. Bagian elliptis dari filter mempunyai baik kerutan pita lewat (seperti dalam
karakteristik Chebychev) maupun nilai-nilai nol (zero) dalam tanggapannya yang
3. Dihubungkan pin 6 ke kutub (+) osiloskop dan pin 4 ke kutub (-) osiloskop.
4. Dihubungkan ground pin 3 ke PSA, kaki 4 ke (+12) PSA, dan kaki 7 ke (-12) PSA.
5. Dihubungkan R1 dan sambungan R2 dan C2 ke signal generator
6. Dihubungkan osiloskop, signal generator, dan PSA ke sumber tegangan PLN
7. Dihidupkan osiloskop, kemudian dikalibrasikan terlebih dahulu dalamkeadaan
normal.
8. Dihidupkan signal generator, dan PSA
9. Diatur frekuensi 100Hz pada Signal Generator dan dilihat gelombang yang
ditampilkan pada Osiloskop.
10. Diukur besar tegangan keluaran (Vout) melalui tampilan Osiloskop
11. Dicatat besar Vout dan dihitung Gain (G) yang diperoleh.
12. Diulangi prosedur nomor 8-10 untuk frekuensi 500 Hz
13. Dicatat data yang diperoleh di kertas data dan kemudian dianalisa
14. Digambar grafik sesuai dengan tampilan dari layar osiloskop
3.3 Skema Rangkaian
BAB 4
Hasil dan Pembahasan
4.1 Data Percobaan
Frekuensi
200 Hz
V0
9 Volt
Vi/V0
9/10 Volt
dB Gain
0,915
Asisten,
(Marta Masniary
Nainggolan)
2. OUTPUT
Asisten,
(Marta Masniary
Nainggolan)
4.2 Analisa Data
1. Menentukan dB tegangan dengan rumus:
G = -20 log
Vo
V
Jawab:
Frekuensi 200 Hz
G = -20 log
Vo
V
G = -20 log
9
10
1
2 R 1 R2 C 1 C 2
1
2 R1 R2 C 1 C 2
1
2 ( 47 x 102 ) x ( 47 x 102 ) x ( 33 x 104 F ) x ( 33 x 104 F )
fc =
1
2 ( 240.56 )
fc =
1
2 x 15.51
fc =
1
97.4
fc = 0,0102 Hz
3. Apa yang menyebabkan kerapatan dari gelombang berbanding lurus dengan
frekuensi? Jelaskan!
Jawab:
Hal yang menyebabkan kerapatan atau banyaknya gelombang berbanding lurus
dengan frekuensi yaitu karena semakin tinggi frekuensi maka banyak gelombang
yang ditampilkan pada osiloskop akan semakin rapat/semakin banyak gelombang
yang terbentuk
4. Menentukan banyak gelombang dari masing-masing frekuensi dengan rumus:
f=
n
t
Jawab:
Pada saat f = 200 Hz; t = 2 ms = 0,002 s; (output)
maka:
f=
n
t
n=fxt
n = 200 Hz x 0,002 s
n = 0,4
BAB 5
b. High Pass Filter (HPF), yaitu jenis filter yang melewatkan frekuensi tinggi dan
meredam atau menahan frekuensi rendah.
c. Band Pass Filter adalah sebuah pita frekuensi yang melewatkan frekuensi di
daerah sekitar saja dan menolak frekuensi d luar daerah.
d. Band Reject Filter (BPF) yaitu filter band elimination menolak pita frekuensi
tertentu dan melewatkan frekuensi di luar pita tersebut.
3. Aplikasi filter aktif adalah yaitu pada audio amplifier yang bekerja dalam mengatur
sinyal yang dilewatkannya, pada rangkaian pembangkit gelombang (rangkaian
osilator) maupun transmitter, dalam mengatur frekuensi yang akan dihasilkannya,
dan juga pada receiver pemancar dalam menentukan frekkuensi gelombang yang
akan diterimanya.
4. Fungsi Op-amp pada rangkaian filter aktif adalah Pada masing masing filter aktif
menggunakan op-amp sebagai elemen aktifnya dan tahanan, kapasitor sebagai
elemen pasifnya. Op-amp dengan high speed seperti LM301, LM318 dan lainnya
digunakan pada rangkaian filter aktif untuk mendapatkan slew rate yang cepat dan
penguatan serta bandwidth bidang kerja lebih baik.
5.2 Saran
1. Sebaiknya praktikan selanjutnya mengerti rangkaian percobaan
2. Sebaiknya praktikan selanjutnya memahami menghubungkan rangkaian pada
osiloskop
3. Sebaiknya praktikan selanjutnya lebih teliti dalam mengamati gelombang yang
dihasilkan pada osiloskop
Praktikan,
(Marta Masniary
Nainggolan)
TUGAS PERSIAPAN
NAMA
NIM
: 120801034
KELOMPOK
: VI/B
JUDUL PERC.
: Filter Aktif
ASISTEN
atau penguat operasi (op-amp). Konsep dan karakteristik dari filter aktif dapat dilihat dari
beberapa respon/jenis filter aktif, sebagai berikut:
FILTER LOLOS-RENDAH (LOW-PASS FILTER )
fc
= cutoff frequency
Vo
Vi
Filter lolos-rendah orde pertama (1st order) rolloff-nya -6 dB/oktaf atau -20 dB/dekade.
Filter lolos-rendah orde kedua (2nd order) rolloff-nya -12 dB/oktaf atau -40 dB/dekade.
Filter lolos-rendah orde ketiga (3rd order) rolloff-nya -18 dB/oktaf atau -60 dB/dekade.
fo = (fH fL)1/2
BW BW 2 fo
fL
2
2
fH = fL + BW
Lebar pita (BW) dan frekuensi tengah (fo) faktor kualitas (Q)
fo
Q
BW
fo
Q
fH fL
atau
f f
Q H L
fH fL
Filter aktif dilengkapi dengan transistor atau op-amp selain tahanan dan kapasitor. Pada
masing masing jenis filter aktif menggunakan op-amp sebagai elemen aktifnya dan
tahanan, dan kapasitor sebagai elemen pasifnya.
2. Aplikasi filter aktif, yaitu:
- Berfungsi dalam peralatan bell
- Bermanfaat dalam peralatan sound system
- Sebagai penguat paada speaker dan Tap recorderr
- Filter Aktif Seri banyak digunakan untuk memfilter harmonisa dan
memkompensasi distorsi tegangan seperti tegangan kedip, fliker tegangan dan
tegangan tidak seimbang pada level sistem tegangan tinggi dan tegangan rendah.
RESPONSI
Nama
Nim
: 120801034
Judul
: Filter Aktif
Nilai : 80
2. High Pass Filter (HPF), yaitu jenis filter yang melewatkan frekuensi tinggi
dan meredam atau menahan frekuensi rendah.
3. Band Pass Filter adalah sebuah pita frekuensi yang melewatkan frekuensi
di daerah sekitar saja dan menolak frekuensi d luar daerah.
4. Band Reject Filter (BPF) yaitu filter band elimination menolak pita frekuensi
tertentu dan melewatkan frekuensi di luar pita tersebut.
2. fc =
fc =
1
2 RC
1
2
6
2 ( 3,14 ) ( 47. 10 ) (330 .10 )
1
fc =
97.402,8 104
104
fc =
97.402,8
fc = 0,1026 Hz