Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TEGANGAN TURUN DAN INTERUPSI (VOLTAGE


SAGS AND INTERRUPTION)
KUALITAS DAYA LISTRIK

Oleh :
Riko Simalango 1307113244

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2015

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................. i
DAFTAR GAMBAR................................................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................................. 1
BAB I...................................................................................................... 2
PENDAHULUAN...................................................................................... 2
1.1

Latar Belakang.................................................................................. 2

1.2

Rumusan Masalah............................................................................. 3

1.3

Tujuan............................................................................................. 3

1.4

Manfaat........................................................................................... 3

BAB II..................................................................................................... 4
ISI

2.1

Pengertian........................................................................................ 4

2.1.1 Voltage Sags...................................................................................... 4


2.1.2 Interupsi (Interruption).......................................................................5
2.2

Penyebab Terjadinya..........................................................................6

2.2.1 Penyebab Voltage Sags........................................................................6


2.2.2 Penyebab Interruption.........................................................................7
2.3

Karakteristik.................................................................................... 7

2.3.1 Voltage Sags...................................................................................... 7


2.4 Pengaruh atau Dampak Voltage Sags dan Interruption Terhadap Peralatan
Konsumen................................................................................................ 8
2.5

Model matematis untuk menghitung Voltage sag dan Interupsi tegangan.. . . .9

2.6

Solusi............................................................................................. 11

BAB III.................................................................................................. 13
3.1

Kesimpulan.................................................................................... 13

3.2

Saran............................................................................................. 13

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Voltage Sags karena gangguan satu fasa..............................................4
Gambar 2.2 Interupsi Sesaat....................................................................................6
Gambar 2.3 Pembagian Tegangan...........................................................................9
Gambar 2.5 Pembagian Arus.................................................................................10

KATA PENGANTAR
Pujian, hormat, dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang
Maha Esa, atas berkat dan kasih karunia-Nya, sehingga penulis masih diberikan
kesehatan dan nafas kehidupan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan maupun pedoman dan Makalah ini disusun
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kualitas Daya Listrik. Makalah ini
berjudul tentang TEGANGAN TURUN DAN INTERUPSI (VOLTAGE SAGS AND
INTERRUPTION).
Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca Dan penulis menyadari tidak lepas dari ketidak
sempurnaan sehingga masih ada dan banyak kesalahan yang belum bisa diperbaiki. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kepada pembaca untuk memberikan masukan masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpah rejeki dan ilmu
pengetahuan kepada kita semua.

Pekanbaru, Oktober 2015

Riko Simalango

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Seiring berkembangnya teknologi dalam sistem tenaga listrik, maka

kualitas daya menjadi perhatian yang utama pada sistem kelistrikan khususnya di
industri. Pada kenyataannya, banyak permasalahan yang dihadapi suatu sistem
kelistrikan di industri dalam menjaga kualitas daya. Hal ini dikarenakan semakin
besar suatu sistem, maka semakin besar kemungkinan terjadi gangguan pada
sistem, dan semakin besar kerugian yang dapat terjadi.
Permasalahan kualitas daya
penyimpangan

tegangan,

arus

atau

umumnya merupakan dampak


frekuensi

yang

dari

dapat menyebabkan

kegagalan atau kesalahan operasi pada peralatan industri. Penyimpangan ini


dapat disebabkan oleh gangguan dijaringan, baik hubung singkat pada sistem,
kenaikan arus dan beban secara mendadak, maupun kegagalan kerja peralatan
industri. Variasi amplitudo tegangan

dan

frekuensi

bisa

menyebabkan

kegagalan pada peralatan industri, yang berpengaruh pada kerugian waktu dan
kerugian ekonomis. Adapun gangguan yang sering terjadi pada sistem tenaga
listrik adalah Tegangan Turun dan Interupsi (Voltage Sags and Intteruption).
Gangguan ini merupakan gangguan transien yang berupa penurunan
tegangan sementara dalam waktu relatif singkat, yang dapat disebabkan karena
hubung singkat pada distribusi tenaga listrik. Gangguan kedip tegangan yang
terjadi dapat disebabkan oleh fault pada jaringan. Fault yang terjadi dapat berupa
1phase fault atau bahkan 3-phase fault. Jika kedip tegangan tidak diatasi sampai
4-5 cycles akan mengganggu kerja beban sensitif dan bahkan dapat menyebabkan
trip.

1.2

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :

1.
2.
3.
4.

Apakah pengertian dari tegangan turun dan interupsi ?


Bagaimanakah tegangan turun dan interupsi dapat terjadi ?
Bagaimanakah karakteristik dari tegangan turun dan interupsi ?
Bagaimanakah pengaruh tegangan turun dan interupsi pada peralatan

konsumen?
5. Bagaimana solusi menghadapi tegangan turun dan interupsi ?

1.3

Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah in adalah

1.
2.
3.
4.

Mengetahui pengertian dari tegangan turun dan interupsi tegangan


Mengetahui penyebab terjadinya tegangan turun dan interupsi tegangan
Mengetahui karakteristik dari tegangan turun dan interupsi tegangan
Mengetahui pengaruh atau dampak dari tegangan turun dan interupsi

5.

tegangan pada peralatan konsumen


Mengetahui solusi untuk mengatasi atau menghadapi terjadinya teganan
turun dan interupsi tegangan

1.4

Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah untuk menjadikan

mahasiswa tekinik elektro khususnya mahasiswa Teknik Elektro Universitas Riau


agar lebih memahami pngertian voltage sags, interupsi tegangan, penyebab, akibat
dan cara mengatasinya.

BAB II
ISI

2.1

Pengertian
2.1.1

Voltage Sags
Mengacu pada IEEEStandard 1159-1995, IEEE Recommended Practice

for Monitoring Electric Power Quality, voltage sags (kedip tegangan) merupakan
salah satu masalah penting yang berkaitan dengan kualitas daya listrik (Power
Quality). Gangguan tegangan yang terjadi dapat disebabkan oleh fault pada
jaringan. Fault yang terjadi dapat berupa 1 - phase fault atau bahkan 3 - phase
fault. Jika kedip tegangan tidak diatasi 3 - 4 cycles akan menganggu kerja beban
sensitif dan bahkan dapat menyebabkan trip.
Voltage sags adalah gangguan distorsi tegangan dimana magnitude
tegangan tereduksi antara 10 90

dari tegangan nominal atau tegangan operasi

dengan durasi 0.5 cycle beberapa detik. Sags juga biasa disebut dengan dips
(Versi Eropa). Gangguan yang terjadi pada perangkat sistem transmisi atau
distribusi merupakan penyebab yang paling utama terjadinya voltage sags.
Voltage sags yang sama dapat menimbulkan pengaruh yang berbeda beda pada
area pelanggan bergantung pada peralatan listrik yang dipakai.

Gambar 2.1 Voltage Sags karena gangguan satu fasa


Voltage sags yang sering terjadi adalah voltage sags 1 fasa
dibandingkan dengan voltage sags 3 fasa maupun 2 fasa. Menurut data
penelitian ( EPRIs Distribution Power Quality Study, EPRI TR 106294 V2,
1996 ) voltage sags 1 fasa dapat menyebabkan 60 70

dibandingkan dengan

voltage sags 3 fasa yang hanya mencapai 25

, sedangkan sisanya adalah

voltage sags 2 fasa .

2.1.2

Interupsi (Interruption)
Interupsi Tegangan adalah suatu fenomena kelistrikan dimana terjadi

pemadaman atau hilangnya daya selama beberapa saat pada suatu sistem listrik.
Interupsi tegangan merupakan gangguan yang terjadi ketika tegangan suply atau
arus beban menurun sampai kurang dari 0,1 pu (per unit) untuk periode waktu
tidak lebih dari 1 menit. Interupsi dapat menjadi akibat dari kesalahan sistem
tenaga listrik, kegagalan, dan terjadi kesalahan dari fungsi kendali .
Interupsi diukur dengan lamanya waktu terjadi gangguan, dimana
besarnya tegangan yang terjadi pada saat gangguan selalu kurang dari 10 persen
dari tegangan nominalnya. Lama terjadinya interupsi dikarenakan oleh gangguan
18 pada sistem utilitas dan ditentukan oleh waktu pengoperasian dari
peralatan proteksi. Peralatan proteksi (recloser) pada umumnya akan membatasi
interupsi disebabkan oleh gangguan non permanen kurang dari 30 siklus.
Lamanya gangguan karena kesalahan fungsi peralatan atau koneksitas
peralatan yang longgar atau kurang baik dapat terjadi secara tidak teratur.
Beberapa interupsi dapat didahului oleh terjadinya jatuh tegangan, dimana pada
umumnya interupsi disebabkan oleh gangguan pada sistem sumber tenaga listrik.
Gambar 2.2 menunjukkan interupsi sesaat dimana jatuh tegangan terjadi sekitar
20 persen selama 3 siklus dan kemudian turun menjadi nol sekitar 1,8 detik
sampai recloser menutup kembali.

Gambar 2.2 Interupsi Sesaat

2.2.1

2.2 Penyebab Terjadinya


Penyebab Voltage Sags
Kedip tegangan berbeda dengan tegangan jatuh (under voltage). Durasi
under voltage lebih dari 1 menit dan dapat dikontrol dengan peralatan regulasi
tegangan (voltage regulator). Tegangan kedip dapat disebabkan oleh hal-hal
sebagai berikut, diantaranya:
1. Atmosfer lingkungan
Gangguan yang disebabkan oleh atmosfer lingkungan sekitar, bukanlah
hal yang bisa dikontrol oleh manusia sehingga gangguan ini tidak dapat dihindari.
Petir dan hujan badai serta polusi yang menempel pada insulator adalah contoh
fenomena yang paling sering menginterupsi kontinuitas daya listrik.
2. Kontak fisik dengan jaringan sistem kelistrikan
Kebanyakan kasus voltage sags terjadi karna adanya kontak fisik dengan
jaringan. Terjadi kontak dengan binatang, kontak dengan peralatan kontruksi,
sentuhan dengan ranting pohon.
3. Breakdown
Faktor umur jaringan

dan

contruction

faults

(cacat

produksi)

menyebabkan penurunan kehandalan sistem. Jika tidak rutin diperiksa keadaan


dan memelihara (mengganti) komponen jaringan maka kehandalan sistem tidak
dapat dipertahankan.
4. Pengoperasian sistem seperti switching on-off beban besar, energizing
capacitor, starting large motor
Untuk menyalakan beban yang besar seperti menghidupkan pompa air
diperlukan daya yang cukup besar. Apabila beban itu dinyatakan secara bersamaan

pada tiap pelanggan rumah tangga maka untuk mengantisipasi itu biasanya
sumber PLN sering dipasang alat pengukur agar mengetahui pada waktu kapan
diperlukan daya tambahan. Tetapi voltage sags tetap saja tak dapat terelakkan.
2.2.2

Penyebab Interruption
Interruption terdeteksi ketika magnitude tegangan kurang dari 10% dari

tegangan nominal. Pada beberapa kasus, interruption bisa didahului oleh voltage
sags jika terjadi gangguan pada sumber. Voltage sags terjadi di antara waktu
terjadinya gangguan sampai peralatan proteksi bekerja. Itu mengakibatkan pada
sisi beban akan mengalami voltage sags dan langsung diikuti interruption.
Interupsi tegangan atau voltage interruption sering ditimbulkan dari gangguan
seperti :
Sambaran petir.
2. Gangguan pada jalur distribusi listrik seperti fault transmition.
3. Terjadinya short circuit pada jalur distribusi.
4. Kesalahan operasi kendali (control malfunction).
5. Kangguan pohon yang mengenai kawat bertegangan.
6. Perubahan beban yang cukup besar secara tiba-tiba dll

1.

2.3

Karakteristik
2.3.1 Voltage Sags
Dari gambar, dapat terlihat bahwa ada tiga karakteristik utama voltage
sag, yaitu:

1.

Besarnya voltage sag (Ar Ad)

2.

Perubahan fasa (phase angle jump) terhadap tegangan referensi

3.

Titik pada gelombang dimana sag mulai muncul


Voltage sag dicirikan dengan besarnya sag (tegangan saat terjadifault)
dan durasinya. Besarnya sag ditentukan oleh jarak terjadinya fault dan durasinya
bergantung pada waktu penghilangan fault.
Sag magnitude
Merupakan tegangan rms total saal fault terjadi, yang dinyatakan dalam
persen atau dalam nilai per-unit dari tegangan nominalnya.
Sag Duration
Durasi sag merupakan waktu saat tegangan menjadi rendah, biasanya
kurang dari 1 detik. Durasi sag bergantung pada peralatan proteksi arus lebih dan
seberapa lama arus faultdiperbolehkan untuk mengalir. Ada banyak jenis peralatan

yang digunakan untuk menghilangkan fault dan masing-masing menpunyai waktu


absolut minimum untuk menghilangkan fault.
Phase angle jump
Fault yang terjadi pada sistem tenaga listrik tidak hanya menyebabkan
turunnya besar tegangan, tapi juga menyebabkan perubahan pada sudut fasa
tegangan. Phase angle jump (yaitu perbedaan sudut fasa selama terjadi sag dan
sebelum terjadisag) dapat dihitung dari nilai tegangan kompleks Vsag.
2.4

Pengaruh atau Dampak Voltage Sags dan Interruption


Terhadap Peralatan Konsumen
Kedip tegangan dan interupsi berdampak besar pada konsumen dengan

beban listrik tertama pada peralatan elektronik yang sensitif terhadap perubahan
tegangan. Adapun dampak lain terjadinya voltage sags dan iterruption, yaitu bisa
berpengaruh fatal pada mesin-mesin produksi. Jika terjadi pada saluran transmisi
atau ditribusi primer akan berpengaruh pada konsumen yang meliputi sektor:
residential (perumahan), komersial atau industrial. Tegangan kedip ini dapat
mempengaruhi operasi beban listrik sebelum CB bekerja untuk memadamkan
gangguan. Dalam hal saluran yang dilengkapi dengan recloser, maka dapat terjadi
beberapa kedip tegangan sesuai waktu setting. Sedangkan durasi waktu kedip
tegangan yang disebabkan oleh pengaturan motor kapasitas besar biasanya lebih
lama, tetapi amplitudo tegangan kedip tidak terlalu besar. Kedip tegangan yang
disebabkan oleh pengasutan motor kapasitas besar tidak cukup berpengaruh untuk
menyebabkan peralatan listrik gagal operasi. Akibat kedip tegangan oleh karena
gangguan singkat adalah sebagai berikut:
1.
Komputer dan jenis lain dari kontrol elektronik dapat kehilangan memori
dan proses yang dikontrol menjadi kacau, untuk restart membutuhkan waktu yang
lama. Jika tegangan kedip mencapai kurang dari 50 .
2.
Pada industri, proses akan berhenti untuk kedip tegangan sampai dengan
65

dan penerangan seperti lampu akan berkedip.


Begitu juga dengan interupsi. Pada peralatan kontrol yang berbasis

mikroprosesor / mikrokontroler, interupsi tegangan dapat berakibat hilangnya catu


daya ke memori sehingga sistem akan reset begitu juga dengan Programable
Logic Controller (PLC) yang bisa mengalami shut off karena tegangan suplai
tidak sesuai dengan nilai nominal operasi.
8

2.5 Model

matematis untuk menghitung Voltage sag dan Interupsi

tegangan.
Model Pertama: Arus beban diabaikan
Besarnya voltage sag dapat dinyatakan dalam model pembagian
tegangan (voltage divider) sebagaimana yang tergambar pada gambar berikut:

Gambar 2.3 Pembagian tegangan

Dengan mengabaikan arus beban, tegangan sag, Vsag, dapat dinyatakan


sebagai:

Dimana Zs merepresentasikan impedansi sumber pada point of common


coupling (PCC) dan Zf merepresentasikan impedansi diantara PCC sampai ke
lokasi terjadinya fault. Pada titik terjadinya fault, tegangan bernilai mendekati nol.
Oleh karena itu, impedansi Zs dan Zf menentukan besarnya voltage sag,
sedangkan durasi terjadinya voltage sag ditentukan oleh waktu penghilangan fault
alat proteksi. Dari persamaan di atas, terlihat bahwa jika fault terjadi di dekat
PCC, akan menyebabkan voltage sag yang terjadi semakin dalam.

Model kedua: Memperhitungkan arus beban


Dengan memperhatikan Gambar 2.4, pada kondisi normal (tidak terjadi
fault), arus yang mengalir menuju beban A dan beban B bernilai sama (beban
seimbang). Ketika terjadi fault pada feeder 1, arus yang sangat besar akan
mengalir menuju feeder 1. Sehingga, berdasarkan pada hukum Kirchhoff, aliran
arus menuju feeder 2 akan berkurang. Sebagai akibatnya, tegangan pada feeder 2

juga akan turun. Penurunan tegangan ini kemudian didefinisikan sebagai voltage
sag.

Gambar 2. 4 Pembagian arus

Jika diasumsikan:
Beban A

= ZLOAD_A

Beban B

= ZLOAD_B

Reaktansi feeder 1

= x1

Reaktansi feeder 2

= x2

Arus dari sumber

=I

Arus pada feeder 1

= I1

Arus pada feeder 2

= I2

Sehingga

I = I1 + I2

Pada kondisi normal (tidak terjadi fault)

Ketika fault terjadi pada feeder 1 karena hubung singkat, arus yang
sangat besar akan mengalir melalui feeder 1 begitu pula arus sumber I. Pada saat
ini, tegangan pada feeder 2 menjadi turun karena peningkatan voltage drop pada
reaktansi xs yang pada akhirnya menyebabkan sag terjadi.

(Ketika fault terjadi)


Sehingga:

10

dan nilai V2 menjadi lebih kecil dari nilai nominalnya (voltage sag)

2.6

Solusi
Kegunaan dari sistem proteksi adalah melepaskan atau memutuskan
peralatan yang terkena gangguan akibat fault, sehingga memperkecil kerusakan
yang diakibatkan dan juga untuk mempertahankan semaksimal ungkin kontinuitas
penyediaan listrik.
Peralatan poteksi yang biasanya digunakan adalah relay proteksi dan
Dynamic Voltage Restorer (DVR). Relay adalah peralatan elektris yang
didesai untuk mendeteksi ketidaknormalan/gangguan yang terjadi pada jaringan
atau peralatan yang dapat membahayakan bahkan merusak sistem kelistrikan.
Relay proteksi secara otomatis akan mengaktifkan pemutus daya pada daerah
sekitar gangguan. Relay proteksi biasanya ditempatkan pada saluran (bus),
generator, tranformer, bahkan pada kabel itu sendiri.
Adapun Dynamic Voltage Restorer (DVR) merupakan salah satu
peralatan yang bisa mengkompensasi tegangan yang hilang sewaktu voltage sag
dan interruption. DVR dipasang di antara sumber dan beban yang bertujuan
memperbaiki mutu tegangan pada beban dengan cara menginjeksi tegangan yang
dibutuhkan ketika terjadi gangguan. DVR harus bisa mendeteksi terjadinya
voltage sag dan interruption dengan tepat, jika tegangan beban berfluktuasi pada
range yang diijinkan sistem yaitu -10% s.d +5% dari tegangan nominal, maka
DVR akan tidak melakukan apa-apa. Hal ini sangat penting bagi energy storage
yang digunakan DVR.
Ada 2 macam proteksi pada jaringan yaitu :

1. Proteksi utama yaitu proteksi yang bekerja untuk memutuskan gangguan dalam
daerah proteksina secepat mungkin.
2. Proteksi cadangan (back-up protection) yaitu proteksi yang bekerja ketika proteksi
utama gagal bekerja sehingga gangguan tidak semakin melebar.

11

BAB III
3.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan tentang TEGANGAN TURUN DAN INTERUPSI
(VOLTAGE SAGS AND INTERRUPTION), maka diambil kesimpulan Voltage sags dan
interupsi tegangan terjadi karena faktor dari luar dan dari dalam. Faktor dari luar biasanya
adalah sambaran petir pada jaringan dan gangguan dari pohon pada jalur transmisi dan
sedangkan faktor dari dalam berupa masuknya beban yang besar pada jaringan dan
mengakibatkan terjadinya hubungan singkat. Tegangan dapat diatasi dengan dynamic
voltage restorer (DVR) dipasang di antara sumber dan beban yang bertujuan

memperbaiki mutu tegangan pada beban dengan cara menginjeksi tegangan yang
dibutuhkan ketika terjadi gangguan.

3.2 Saran

12

Demikian penulis membahas makalah ini. Menyadari bahwa penulis masih


jauh dari kesempurnaan. Maka penulis akan lebih fokus dan details menjelaskan
makalah di atas dengan detail dan sumber-sumber yang lebih bertanggung jawab.

DAFTAR PUSTAKA
IEEE 1159-1995, Recommended Practice for Monitoring Electric Power

Quality, (1995), 1159-1995


Makaliki R., Voltage Sag Source Location in Power Systems, Sweden,

December, (2006).
Roger C. Dugan, Mc McGraw-Hill, Electrical Power System Quality, New
York, 1996.
Saudin, Norshafinash. 2007. Voltage Sags Mitigation Techniques Analysis.
http://eprints.utm

Sedighnejad H., Alireza J., Effect Of Protection Device Coordination On


Voltage Sag Characteristics Of Distribution Networks, Tehran, (2009,
May).

13

Anda mungkin juga menyukai