Anda di halaman 1dari 18

PENYUSUTAN ASET TETAP

Apa itu penyusutan aset


tetap ???
Penyusutan atau depresiasi adalah
suatu cara yang sistematis untuk
mengurangi atau mengalokasikan harga
perolehan aktiva tetap menjadi beban
atau biaya yang dilakukan secara
berkala atau periodik sehingga nilai
aktiva tetap turun sampai habis masa
penggunaannya dan tidak lagi
memberikan manfaat ekonomi.
Faktor-faktor yang Menentukan Besarnya Penyusutan

3. Taksiran Umur
1. Harga Perolehan
Ekonomis

2. Nilai Sisa/Residu 4. Metode Penyusutan


Metode Penyusutan
Metode penyusutan antara satu aktiva tetap dengan aktiva lainnya
belum tentu sama. Penentuan besarnya beban penyusutan setiap
periode akuntansi untuk berbagai jenis aktiva tetap dapat
dilakukan dengan beberapa metode berikut ini :

1. Metode Garis Lurus

2. Metode Saldo Menurun

3. Metode Jumlah Angka Tahun

4. Metode Satuan Produksi


Metode Penyusutan Garis Lurus
Suatu cara untuk mengurangi dan mengalokasikan harga perolehan aktiva tetap
menjadi beban dengan jumlah yang sama setiap periode akuntansi selama
umur ekonomis aktiva tetap tersebut.
Dalam metode garis lurus besarnya beban penyusutan setiap tahun selama
umur ekonomis jumlahnya sama.

Penyusutan pertahun = (HP – NS) / n

Beban Penyusutan = tarif penyusutan x (HP – NS)

Keterangan :
HP = Harga perolehan aktiva tetap
NS = Nilai sisa
n = Umur ekonomis

Tarif penyusutan = 100% / n


Pada 5 Februari 2018 PT ACT.COUNT.THINK
membeli bangunan kantor senilai 1.080.000.000,
dengan masa manfaat ditaksir selama 15 tahun.
Hitunglah penyusutan pertahun dan perbulannya

Harga perolehan = 1.080.000.000


Umur ekonomis = 15 tahun

Penyusutan pertahun = (1.080.000.000 – 0) / 15


= 72.000.000

Penyusutan perbulan = 72.000.000/12


= 6.000.000
Metode Penyusutan Saldo Menurun
suatu metode untuk mengalokasikan harga perolehan aktiva tetap menjadi
beban penyusutan untuk setiap tahunnya semakin kecil atau menurun. Dasar
untuk menghitung penyusutannya adalah nilai buku, yang makin lama
makin kecil atau menurun, sedangkan tarif penyusutannya adalah tetap dengan
menggunakan tarif penyusutan garis lurus dikali dua, misalnya jika tarif
penyusutan metode garis lurus 20%, maka tarif penyusutan metode ini adalah
40%. Itulah sebabnya metode saldo menurun disebut juga metode tarif tetap
atas nilai buku

Beban penyusutan = T x Nilai buku awal periode, atau

Beban penyusutan = T x (HP – akumulasi penyusutan)

Keterangan :
HP = Harga perolehan aktiva tetap
T = Tarif penyusutan (dalam proses)
Nilai buku = Harga perolehan – akumulasi penyusutan
PT ACT.COUNT.THINK memperoleh sebuah mesin pada tanggal 01 Januari 2018,
harga perolehan mesin tersebut sebesar Rp 13,000,000
dan mesin tersebut ditaksir memiliki umur ekonomis 10 tahun

Akumulasi
Tahun Harga Perolehan Besar Penyusutan Nilai Buku
Penyusutan
2018 13.000.000 2.600.000 2.600.000 10.400.000

2019 13.000.000 2.080.000 4.680.000 8.320.000

2020 13.000.000 1.664.000 6.344.000 6.656.000

2021 13.000.000 1.331.200 7.675.200 5.324.800

2022 13.000.000 1.064.960 8.740.160 4.259.840


Metode Penyusutan Jumlah Angka Tahun
Metode jumlah angka tahun menghasilkan beban penyusutan yang
menurun dengan memperhitungkan suatu seri pecahan, masing-masing
dengan nilai yang lebih rendah. Pada nilai perolehan aktiva yang
disusutkan, pecahan-pecahan tersebut dihitung berdasarkan jumlah
periode usia aktiva. Pembilang dalam pecahan adalah angka-angka
tahun yang ada selama masa manfaat aktiva tetap dan pecahan-
pecahan menurun itu merupakan digit-digit tahun yang disusun terbalik.
Suatu aktiva tetap ditaksir memiliki umur ekonomis 5 tahun. Bila kita
ingin menghitung tariff penyusutannya per tahun dengan metode jumlah
angka tahun maka aktiva tetap tersebut akan disusutkan selama 5
tahun, yaitu tahun ke-1, tahun ke-2, tahun ke-3, tahun ke-4, dan tahun
ke-5. Penyebut untuk pecahan ini dapat dihitung dengan menjumlahkan
digit-digit tahun tersebut, yaitu 1+2+3+4+5 = 15. Jadi, besarnya
penyebut dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

1 + 2 + 3 + . . . . . + n atau ((n+1)/2) x n
Metode Penyusutan Jumlah Angka Tahun
Bila n = 5, yaitu umur ekonomis aktiva tetap. Besarnya penyebut bila
dihitung menggunakan rumus : ((5+1)/2) x 5 = 15. Pembilang adalah
angka-angka tahun yang disusun terbalik, perhatikan tabel berikut ini.

Tahun Penyusutan Pembilang Tarif Penyusutan


(Angka Tahun yang dibalik)
Tahun ke-1 5 5/15
Tahun ke-2 4 4/15
Tahun ke-3 3 3/15
Tahun ke-4 2 2/15
Tahun ke-5 1 1/15

Beban Penyusutan = T x HP
Pada tanggal 20 Januari 2018, PT ACT.COUNT.THINK membeli sebuah mesin untuk
meningkatkan produksinya. Harga perolehan mesin sebesar Rp 65.000.000 dan
ditaksir mesin tersebut hanya mampu berproduksi sampai dengan 4 tahun

Harga Tarif Besar Akumulasi


Tahun Nilai Buku
Perolehan Penyusutan Penyusutan Penyusutan
2018 65.000.000 0,4 26.000.000 26.000.000 39.000.000
2019 65.000.000 0,3 19.500.000 45.500.000 19.500.000
2020 65.000.000 0,2 13.000.000 58.500.000 6.500.000
2021 65.000.000 0,1 6.500.000 65.000.000 -
Metode unit produksi
Untuk menentukan besarnya beban penyusutan setiap tahunnya perlu ditentukan
dasar penyusutan, taksiran kapasitas produksi selama umur ekonomis dan
besarnya produksi aktual setiap tahunnya. Tarif penyusutan metode satuan
produksi dapat dihitung berdasarkan tarif tahunan dan tarif per satuan unit produk.
Dalam menghitung beban penyusutan per tahun harus diingat tarif yang mana
yang digunakan, apakah tarif tahunan ataukah tarif per unit produksi

Tarif tahunan = produksi aktual pertahun / kapasitas produksi


Besar penyusutan = tarif tahunan x (HP-NS)

Tarif per unit produksi = (HP-NS) / Kapasitas produksi


Besar penyusutan = tarif per unit produksi x produksi aktual pertahun
Tanggal 2 Januari 2018 PT. Garuda membeli sebuah mesin cetak dengan harga
perolehan Rp 200.000.000. Taksiran nilai sisa Rp 25.000.000. Taksiran kapasitas
produksi Rp 5.000.000 lembar dan mesin dapat digunakan selama 5 tahun. Produksi
actual selama 5 tahun tersebut sebagai berikut :
tahun 2018 sebanyak 1.600.000 lembar
tahun 2019 sebanyak 1.500.000 lembar
tahun 2020 sebanyak 1.100.000 lembar
tahun 2021 sebanyak 500.000 lembar
tahun 2022 sebanyak 300.000 lembar
Hitunglah besarnya beban penyusutan setiap tahun mulai tahun 2018 sampai dengan
2022.

Jawab :

Harga perolehan Rp 200.000.000


Nilai sisa (Rp 25.000.000)
dasar penyusutan Rp 175.000.000
Besarnya beban penyusutan per tahun dihitung dengan tarif tahunan sebagai berikut :
Tahun 2018 = (1.600.000/5.000.000) x Rp 175.000.000`= Rp 56.000.000
Tahun 2019 = (1.500.000/5.000.000) x Rp 175.000.000 = Rp 52.500.000
Tahun 2020 = (1.100.000/5.000.000) x Rp 175.000.000 = Rp 38.500.000
Tahun 2021 = (500.000/5.000.000) x Rp 175.000.000 = Rp 17.500.000
Tahun 2022 = (300.000/5.000.000) x Rp 175.000.000 = Rp 10.500.000

Beban penyusutan diatas dapat pula dihitung dengan menggunakan


tarif per satuan produk seperti tampak di bawah ini :

Tarif per satuan produk = Rp 175.000.000/5.000.000 = Rp 35,00

Tahun 2018 = 1.600.000 x Rp 35 = Rp 56.000.000


Tahun 2019 = 1.500.000 x Rp 35 = Rp 52.500.000
Tahun 2020 = 1.100.000 x Rp 35 = Rp 38.500.000
Tahun 2021 = 500.000 x Rp 35 = Rp 17.500.000
Tahun 2022 = 300.000 x Rp 35 = 10.500.000
Jurnal Penyusutan Aktiva Tetap

Beban Penyusutan Aktiva Tetap Rp xxx


Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap Rp xxx
Penyajian Aset Tetap Dalam Laporan Keuangan
Penyajian Aset Tetap Dalam Laporan Keuangan
THANKS
FOR YOUR
ATTENTION

THE END
YEAHHH~

Anda mungkin juga menyukai