Anda di halaman 1dari 16

Penyusutan dan Akumulasi

Penyusutan Aktiva Tetap


A. Pengertian Penyusutan Aktiva Tetap

Penyusutan aktiva tetap ( depresiasi ) adalah pengalokasian harga


perolehan aktiva tetap sebagai beban pada periode akuntansi dalam
masa manfaat aktiva tetap tersebut.
Nilai aktiva tetap turun setiap saat sehingga setelah habis masa
penggunaannya dianggap sudah tidak memberikan manfaat bagi
perusahaan.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan ( 2002, PSAK
No. 17:17-2 ) Penyusutan diartikan sebagai berikut:

“ Penyusutan adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat


disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi “
Aktiva yang dapat disusutkan adalah aktiva yang :
1. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari 1 tahun atau satu
periode akuntansi.
2. Memiliki suatu masa manfaat yang terbatas
3. Ditahan oleh suatu perusahaan untuk digunakan dalam produksi
atau memasok barang atau jasa, untuk disewakan atau untuk
tujuan administari
Adapun masa manfaat adalah :
1. Periode suatu aktiva yang diharapkan digunakan oleh perusahaan
2. Jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan diperoleh dari aktiva perusahaan

Menurut Zaki Baridwan mendefinisikan depresiasi sebagai berikut.


“ Depresiasi adalah sebagian harta peroleh aktiva tetap yang secara sistematis dialokasikan menjadi
biaya setiap periode akuntansi “

Beban atau rugi perusahaan yang harus dibebankan pada periode-periode selama masa
penggunaannya.

Kerugian akibat turunnya nilai aktiva tetap dicatat pada tiap periode akuntansi dengan jurnal :

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit


31 Des 2020 Beban Penyusutan XXX
Akumulasi Penyusutan XXX
Faktor-faktor yang menentukan besarnya penyusutan
adalah sebagai berikut :

Harga perolehan aktiva tetap ( HP )


Nilai residu atau nilai sisa ( NR )
Umur ekonomis atau masa manfaat ekonomi ( UE / N )
Metode penyusutan yang digunakan
B. Metode penyusutan aktiva tetap

Adapun metode penyusutan aktiva tetap menurut pasal 11 undang-


undang No. 17 Tahun 2000 sebagai berikut :
1. Untuk aktiva kelompok I s/d IV dapat disusutkan menggunakan
metode garis lurus ( straight line methode ) atau menggunakan
metode saldo menurun
2. Untuk aktiva kelompok bangunan harus disusutkan dengan
metode garis lurus
3. Penggunaan metode penyusutan harus dilakukan secara taat asas
4. Masa manfaat dari tarif penyusutan aktiva untuk masing-masing
kelompok telah ditetap sebagai berikut :
Kelompok Harta Masa Manfaat Tarif Penyusutan Metode Tarif Penyusutan
Click icon
Berwujud to add picture Garis Lurus Metode Saldo Menurun

Bukan Bagunan :
Kelompok I 4 Tahun 25 % 50 %
Kelompok II 8 Tahun 12,5 % 25 %
Kelompok III 16 Tahun 6,25 % 12,5 %
Kelompok IV 20 Tahun 5% 10 %
Bangunan :
Permanen 20 Tahun 5%
Tidak Permanen 10 Tahun 10 %
Macam-macam metode penyusutan aktiva
tetap dan cara perhitungannya

 Metode Garis Lurus ( Straight Line Method ) penyusutan tiap


tahun dihitung sebagai berikut :

Penyusutan = Harga Perolehan – Nilai Residu


Umur Ekonomis
Cara lain yang dapat digunakan untuk meghitung besarnya
penyusutan dengan menggunakan metode garis lurus sebagai
berikut:

• Menghitung tarif penyusutan tiap tahun, dengan cara :

Tarif Penyusutan = 100 %


Umur Ekonomis
• Kemudian menghitung beban penyusutan tiap tahun, yaitu :

Beban Penyusutan : Tarif Penyusutan x ( Harga Perolehan – Nilai Residu )


Penyusutan dengan menggunakan metode ini merupakan salah satu
pendekatan cost yang mana mempunyai tiga arti penting adalah
sebagai berikut :
a. Beban penyusutan adalah sama setiap tahun
b. Akumulasi penyusutan meningkat secara seragam
c. Nilai tercatat atas nilai buku menurut seragam sampai mencapai
nilai sisa
Metode ini digunakan berdasarkan asumsi sebagai berikut :
d. Tidak terdapat pengaruh keuangan
e. Metode ini menganggap bahwa nilai aktiva tetap mengalami
penurunan nilai dengan berlalunya waktu
f. Pola biaya efesiensi relatif konstan setiap tahun
g. Pendapatan dan arus kas bersih yang bisa dicapai dengan
menggunakan aktiva tetap yang baik dan relatif konstan selama
umur aktiva
Contoh soal : Metode Garis Lurus

 Sebuah truk dengan harga perolehan Rp 100.000.000,00 Nilai


residu Rp 4.000.000,00 dengan umur ekonomis 5 Tahun
Jawaban :
Penyusutan = Harga Perolehan – Nilai Residu
Umur Ekonomis
Penyusutan = 100.000.000,00 – 4.000.000,00
5
= Rp 19.200.000,00
Jurnal yang dibuat setiap akhir periode
adalah :
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit

31 Des .... Beban Penyusutan Kendaraan Rp 19.200.000,00

Akm. Peny. Kendaraan Rp 19.200.000,00


Tabel. Perhitungan Penyusutan Kendaraan
selama 5 Tahun sebagai berikut :
Tahun Harga Perolehan Beban Penyusutan Akumulasi Nilai Buku
Penyusutan
1 Rp 100.000.000,00 Rp 19.200.000,00 Rp 19.200.000,00 Rp 80.800.000,00
2 Rp 100.000.000,00 Rp 19.200.000,00 Rp 38.400.000,00 Rp 61.600.000,00
3 Rp 100.000.000,00 Rp 19.200.000,00 Rp 57.600.000,00 Rp 42.400.000,00
4 Rp 100.000.000,00 Rp 19.200.000,00 Rp 76.800.000,00 Rp 23.200.000,00
5 Rp 100.000.000,00 Rp 19.200.000,00 Rp 96.000.000,00 Rp 4.000.000,00
Pada tanggal 1 Agustus 2005 PT. Mulia Surabaya membeli sebuah mobil Toyota Kijang
dengan harga perolehan Rp 170.000.000,00 Untuk biaya balik nama, pengujian dan
keperluan lainnya dibayar Rp 5.000.000,00 Mobil tersebut ditaksir mempunyai umur
ekonomis 5 tahun dengan nilai sisa sebesar Rp 50.000.000,00

Jawaban :
Tarif Penyusutan = 100 %
5
= 0,2

Beban Penyusutan = 0,2 x ( Rp 175.000.000,00 – Rp 50.000.000,00 )


= Rp 25.000.000,00
Penyusutan tanggal 1 Agustus 2005 dihitung dari tanggal 1 agustus 2005 s/d 31
Desember 2005 = 5 bulan
5 x Rp 25.000.000,00 = Rp 10.416.667,00
12
Penyusutan tahun 2010 dihitung dari tanggal 1 Januari 2010 s/d 31 Juli 2010 = 7 bulan
7 x Rp 25.000.000,00 = Rp 14.583.333,00
12
Jurnal yang dibuat setiap akhir periode
adalah :
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
31 Des 2005 Beban Peny. Kendaraan Rp 10.416.667,00
Akm. Peny. Kendaraan Rp 10.416.667,00

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit


31 Des 2006 Beban Peny. Kendaraan Rp 25.000.000,00
Akm. Peny. Kendaraan Rp. 25.000.000,00

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit


31 Juli 2010 Beban Peny. Kendaraan Rp 14.583.333,00
Akm. Peny. Kendaraan Rp 14.583.333,00
Tabel. Perhitungan Penyusutan Kendaraan
selama 5 tahun sebagai berikut :
Tahun Harga Perolehan Beban Penyusutan Akumulasi Nilai Buku
Penyusutan
2005 Rp 175.000.000,00 Rp 10.416.667,00 Rp 10.416.667,00 Rp 164.583.333,00
2006 Rp 175.000.000,00 Rp 25.000.000,00 Rp 35.416.667,00 Rp 139.583.333,00
2007 Rp 175.000.000,00 Rp 25.000.000,00 Rp 60.416.667,00 Rp 114.583.333,00
2008 Rp 175.000.000,00 Rp 25.000.000,00 Rp 85.416.667,00 Rp 89.583.333,00
2009 Rp 175.000.000,00 Rp 25.000.000,00 Rp 110.416.667,00 Rp 64.583.333,33
2010 Rp 175.000.000,00 Rp 14.583.333,00 Rp 125.000.000,00 Rp 50.000.000,00

Anda mungkin juga menyukai