Anda di halaman 1dari 30

PENYUSUTAN Perpajakan

& AMORTISASI
Presented by
Kelompok 3
Introduction Kelompok 3 Perpajakan A

Claudya Julieta Yolanda Rahelmi Achmad Zidny


(225030207111079) (225030201111056) (225030200111104)
Harta Tetap Berwujud
Aset fisik yang dimiliki dan digunakan dalam operasi
perusahaan selama lebih dari satu tahun atau
jangka waktu yang panjang. Tidak dimaksudkan
untuk dijual kembali, dan memiliki nilai manfaat yang
bersifat permanen.

Harta Tetap Berwujud


Klasifikasi Harta Tetap Berwujud
Jenis Harta Tetap Berwujud dalam Penyusutan Fisik

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK


Harta berwujud mencakup aset-aset seperti
tanah, bangunan, mesin, pabrik, dan peralatan
Klasifikasi Harta Tetap Berwujud
Aktiva Tetap Berwujud

Mencakup aset yang memiliki wujud nyata


seperti tanah, bangunan, mesin, pabrik, dan
peralatan. Masa penggunaannya lebih dari satu
periode Akuntansi.
Harta Bukan Bangunan
Harta berwujud bukan bangunan merujuk pada jenis
harta yang tidak termasuk dalam kategori bangunan
dan digunakan untuk keperluan penyusutan. Jenis
harta ini meliputi berbagai aset seperti mobil, motor,
alat berat, peralatan elektronik, peralatan kantor,
peralatan industri, peralatan pertanian, dan
sebagainya.

Harta Tetap Berwujud


Klasifikasi Harta Bukan Bangunan
Harta berwujud bukan bangunan yang termasuk dalam
kelompok penyusutan adalah jenis harta yang tidak tercantum
dalam Lampiran I, Lampiran II, Lampiran III, dan Lampiran IV.
Jenis-jenis harta berwujud bukan bangunan ini termasuk dalam
kelompok 2 dan termasuk dalam keperluan penyusutan
Beberapa contoh jenis harta berwujud bukan bangunan yang
termasuk dalam kelompok 2 adalah mebel dan peralatan dari
kayu atau rotan, seperti meja, bangku, kursi, dan lemari
Klasifikasi Harta Bangunan
Klasifikasi harta bangunan merujuk pada proses membagi harta
bangunan menjadi kategori atau kelompok berdasarkan
karakteristik atau fungsi yang mereka miliki. Dalam konteks
perpajakan, klasifikasi harta bangunan digunakan untuk menentukan
tarif penyusutan dan cara penghitungan masa manfaat harta
tersebut
Klasifikasi Harta Bangunan
Peraturan Menteri Keuangan No.72 Tahun 2023

Penyusutan Harta Bewujud (bangunan)


Bangunan Permanen, dengan masa manfaat 20
tahun, tarif penyusutan garis lurus 5%
Bangunan Tidak Permanen, dengan masa manfaat 10
tahun, tarif penyusutan garis lurus 10%.
Menghitung Tarif Depresiasi untuk Harta
Tetap Bukan Bangunan
Metode Garis Lurus

D = Hp - Ns
Ue

Ket:
Hp (Harga Perolehan)
Ue (Umur Ekonomis)
Ns (Nilai Sisa)
D (Beban Depresiasi)
Contoh soal
Pada tanggal 1 Desember 2021, PT. Abadi
Kencana membeli sebuah mesin seharga Dik: Dit:
Rp85.000.000 untuk memperlancar
Hp = 50.000.000 D...?
produksi barangnya. Umur ekonomis dari
mesin tersebut diperkirakan 5 tahun dan Ns = 10.000.000 Tabel penyusutan?
nilai sisanya Rp10.000.000. Hitunglah biaya Ue = 5 tahun
penyusutan per tahun apabila digunakan
metode garis lurus dan buatlah tabel
penyusutan!

Depresiasi tahun 2021


D = Hp - Ns = 85.000.000 - 10.000.000 = 15.000.000 = 1/12 x Rp15.000.000
Ue 5 = Rp1.250.000
Tabel Penyusutan
Perhitungan Beban
Beban Depresiasi Tahun
Tahun Depresiasi Tahun Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Aset (Hp - AkP)
Berjalan
Berjalan

2021 1/12 x Rp15.000.000 Rp1.250.000 Rp1.250.000 Rp83.750.000

2022 12/12 X Rp15.000.000 Rp15.000.000 Rp16.250.000 Rp68.750.000

2023 12/12 x Rp15.000.000 Rp15.000.000 Rp31.250.000 Rp53.750.000

2024 12/12 x Rp15.000.000 Rp15.000.000 Rp46.250.000 Rp38.750.000

2025 12/12 x Rp15.000.000 Rp15.000.000 Rp61.250.000 Rp23.750.000

2026 11/12 x Rp15.000.000 Rp13.750.000 Rp75.000.000 Rp10.000.000


Menghitung Tarif Depresiasi untuk Harta
Tetap Bukan Bangunan
Metode Saldo Menurun

Beban Penyusutan = Tarif Penyusutan x Nilai Buku


Tarif Penyusutan = 2 x (100% : n)
Nilai Buku = Harga Perolehan - Akumulasi Penyusutan

Besarnya beban penyusutan dari tahun ke tahun akan semakin


menurun.
Contoh soal
Pada tanggal 1 Oktober 2018, PT LUFY membeli Dik: Dit:
sebuah mesin dengan harga Rp160.000.000. Hp = 160.000.000 Beban
Mesin tersebut ditaksir memiliki nilai sisa Ns = 13.063.680 penyusutan?
sebesar Rp13.063.680. Mesin tersebut memiliki Ue = 5 tahun
masa manfaat selama 5 tahun. Hitunglah
besarnya beban penyusutan mesin setiap
tahunnya dengan metode saldo menurun!

Tarif Penyusutan = 2 x (100% : 5) = 2 x 20% = 40%


Tabel Penyusutan Metode Saldo Menurun
( 1 Oktober 2018 - 1 Oktober 2023 )

Beban Penyusutan
Tahun Akumulasi Penyusutan Nilai Buku (HP - Akum Peny)
(40% x Nilai Buku)

0 Rp160.000.000

2018 40% x Rp160.000.000 x 3/12 = Rp16.000.000 Rp16.000.000 Rp144.000.000

2019 40% x Rp144.000.000 x 12/12 = Rp57.600.000 Rp73.600.000 Rp86.400.000

2020 40% x Rp86.400.000 x 12/12 = Rp34.560.000 Rp108.160.000 Rp51.840.000

2021 40% x Rp51.840.000 x 12/12 = Rp20.736.000 Rp128.896.000 Rp31.104.000

2022 40% x Rp31.104.000 x 12/12 = Rp12.441.600 Rp141.337.600 Rp18.662.400

2023 40% x Rp18.662.400 x 9/12 = Rp5.598.720 Rp146.936.320 Rp13.063.680


Jurnal
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

2018 31 Beban Penyusutan Mesin Rp16.000.000

Desemb
Akm Penyusutan Mesin Rp16.000.000
er
Waktu dimulai nya penyusutan
1. Pada bulan dilakukannya pengeluaran; atau
2. Pada bulan selesainya pengerjaan suatu harta sehingga penyusutan pada tahun pertama
dihitung secara pro-rata; atau
3. Dengan persetujuan Direktur Jenderal Pajak, pada bulan harta tersebut digunakan untuk
mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan; atau
4. Dengan persetujuan Direktur Jenderal Pajak, pada bulan harta tersebut mulai menghasilkan
yakni saat mulai berproduksi dan bukan saat diterima atau diperolehnya penghasilan
Harta Tak Berwujud
Harta tak berwujud merupakan jenis harta yang
tidak memiliki bentuk fisik yang dapat dilihat,
seperti harta moneter, harta emas, dan harta
berinvestasi.

Harta tak Berwujud


Klasifikasi Harta tak Berwujud
Pengelompokan harta tak berwujud
Pengelompokan berdasarkan aset: Harta tak berwujud dapat
dikelompokkan berdasarkan aset yang dimiliki, seperti harta
moneter, harta emas, dan harta berinvestasi.
Pengelompokan berdasarkan fungsi: Harta tak berwujud
dapat dikelompokkan berdasarkan fungsi yang dimiliki,
seperti harta untuk kebutuhan sehari-hari, harta untuk
investasi, dan harta untuk kebutuhan keluarga.
Metode Garis Lurus
Besarnya penyusutan setiap tahun penggunaan selalu sama

Penyusutan = Jumlah yang harus disusutkan


Usia Ekonomis

Penyusutan = Harga Perolehan aset tetap - Nilai Residu


taksiran usia ekonomis aset tetap
Contoh Soal
Pada tanggal 1 Oktober 2018, PT RENA membeli sebuah kendaraan dengan
harga Rp 180.000.000. Kendaraan tersebut diperkirakan memiliki umur
ekonomis 5 tahun dengan nilai residu 40.000.000. Hitunglah besarnya
beban penyusutan setiap tahunnya dengan metode garis lurus

Penyusutan = 180.000.000 - 40.000.000


5
= 28.000.000
Metode Garis Lurus
Tahun Beban Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku (HP - Akum Peny)

2018 (3/12) x 28.000.000 = 7.000.000 7.000.000 173.000.000

2019 (12/12) x 28.000.000 =28.000.000 35.000.000 145.000.000

2020 (12/12) x 28.000.000 =28.000.000 63.000.000 117.000.000

2021 (12/12) x 28.000.000 =28.000.000 91.000.000 89.000.000

2022 (12/12) x 28.000.000 =28.000.000 119.000.000 61.000.000


Jurnal
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

2019 31 Beban Penyusuran Peralatan 28.000.000

Desemb
Akm Penyusutan Peralatan 28.000.000
er

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

2023 31 Beban Penyusuran Peralatan 21.000.000

Desemb
Akm Penyusutan Peralatan 21.000.000
er
Metode Saldo Menurun
Besarnya beban penyusutan dari tahun ke tahun akan semakin menurun
Hal ini dikarenakan yang dijadikan dasar perhitungan adalah nilai buku
yang semakin lama menurun

Beban Penyusutan = Tarif Penyusutan x Nilai Buku


Tarif Penyusutan = 2 x (100%:n)
Nilai Buku = Harga Perolehan - Akumulasi Penyusutan
Contoh Soal
Pada tanggal 1 Januari 2018, PT RENA membeli sebuah peralatan dengan
harga Rp 20.000.000. Peralatan tersebut ditaksir memiliki nilai sisa
sebesar Rp 1.250.000. Peralatan tersebut memiliki masa manfaat selama
4 tahun. Hitunglah besarnya beban penyusutan peralatan setiap tahunnya
dengan metode saldo menurun

Tarif Penyusutan = 2 x (100%:n)


= 2 x (100%:4)
= 2 x 25%
= 50%
Metode Saldo Menurun
Tahun Beban Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku (HP - Akum Peny)

0 Rp 20.000.000

2018 50% x Rp 20.000.000 = 10.000.000 10.000.000 10.000.000

2019 50% x Rp 10.000.000 = 5.000.000 15.000.000 5.000.000

2020 50% x 5.000.000 = 2.500.000 17.500.000 2.500.000

2021 50% x 2.500.000 = 1.250.000 18.750.000 1.250.000


Jurnal
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

2020 31 Beban Penyusuran Peralatan 2.500.000

Desemb
Akm Penyusutan Peralatan 2.500.000
er
Amortisasi
Sebuah prosedur akuntansi yang mengurangi nilai kewajiban atau biaya
dan aset tidak berwujud yang dilakukan secara bertahap. Pengurangan
dilakukan sesuai umur ekonomis yang terbatar melalu pembebanan
secara berkala ke pendapatan.

Amortisasi juga merupakan alokasi biaya perolehan harta tidak berwujud


dan pengeluaran lainnya selama masa manfaat tertentu.

Contoh yang dapat dibebankan melalui amortisasi: Paten dan merek


dagang, Hak guna bangunan / Hak sewa, dan Hak cipta
Contoh Soal
Pada bulan April 2022, PT ABS membayar sewa kantor Rp 50.000.000
untuk 1 tahun. Perhitungan amortisasi setiap bulan sbb:
50.000.000 : 12 bulan = 4.166.667
Keterangan Ref Debit Kredit

Biaya dibayar dimuka 50.000.000

Kas 50.000.000

Keterangan Ref Debit Kredit

Beban sewa kantor 4.166.667

Biaya dibayar dimuka 4.166.667


Thank You
Any question??

Anda mungkin juga menyukai