Peta Konsep
Depresiasi
Depresiasi merupakan suatu istilah yang sering dipakai dalam akuntansi yang berarti
penyusutan. Penyusutan biasanya terjadi pada asset tetap seperti peralatan, gedung, mesin,
kendaraan, bisa juga terjadi pada asset sumber daya alam seperti tambang batubara, tambang
minyak,dan bisa juga terjadi pada asset tidak berwujud seperti hak cipta, hak paten, merk
dagang,frenchise, lisensi,good will.
Untuk pelajaran ini yang dibahas hanya asset tetap saja. Pelajaran dasarnya dulu ya. Kalau
dasarnya mengerti maka yang lanjutannya hanya menyesuaikan saja. (Oke cukup)
Depresiasi adalah Suatu proses hilangnya nilai ekonomis secara berangsur – angsur yang dialami
oleh suatu asset selmaa waktu tertentu dan kemudian meninggalkan nilai sisa (atau nilai residu)
Asset tetap nilai nya bisa menyusut itu dikarenakan beberapa hal, misalnya Rusak,
produktivitasnya menurun karena terlalu sering dipakai, atau karena sudah ketinggalan zaman
sehingga tidak relavan lagi dengan keadaan saat ini.
- Harga Perolehan : Merupakan Jumlah seluruh nilai yang kita keluarkan untuk
mendapatkan suatu asset.
- Umur Ekonomis : Taksiran lama manfaat suatu asset tetap
- Nilai Sisa : Nilai akhir yang masih melekat pada suatu asset pada saat telah di
depresiasi penuh.
- Akumulasi Depresiasi : Depresiasi tahun n + Depresiasi tahun n+1 (Jumlah depresiasi dari
awal tahun sampai tahun depresiasi itu berada)
- Nilai Buku : Harga perolehan – Depresiasi tahun n (Nilai asset setelah
dikurangi harga perolehan)
Metode ini adalah yang paling sederhana karena Harga perolehan dibagi rata selama masa
manfaat. Oleh karena itu perusahaan sering menggunakan metode ini untuk memudahkan
perhitungan depresiaisi.
Contoh :
PT maju mundur membeli 2 buah truk @ Rp. 90.000.000. biaya administrasi @Rp 250.000.
diperkirakan umur ekonomis dari mobil ini adalah 8 tahun, truk ini dibeli pada 14 maret. Dengan
nilai sisa @Rp 10.000.000. hitunglah nilai buku di akhir tahun ke 8!
Jika pemakaian asset sangat bervariasi dari tahun ke tahun maka metode unit produksi
lebih tepat untuk dipakai dalam penentuan depresiasi. Metode ini sangat sering digunakan dalam
perhitungan depresiasi asset sumber daya alam seperti tambang emas, tambang batubara,
tambang minyak bumi dll. Tapi bisa juga dipakai dalam perhitungan depresiasi pada asset
lainnya.
Contoh :
PT maju mundur membeli 2 buah truk @ Rp. 90.000.000. biaya administrasi @Rp 250.000.
diperkirakan umur ekonomis dari mobil ini adalah 8 tahun, truk ini dibeli pada 14 maret. Dengan
Tah Nilai buku (Hp Umur Angka untuk Pemakaian Depresiasi Akumulasi Nilai buku
un – Nilai Sisa) ekonomis depresiasi Depresiasi akhir tahun
1 160.500.000 36.000 4.458 8.000 35.664.000 35.664.000 148.836.000
2 160.500.000 36.000 4.458 6.000 26.748.000 62.412.000 118.088.000
3 160.500.000 36.000 4.458 7.000 31.206.000 93.618.000 86.882.000
4 160.500.000 36.000 4.458 4.000 17.832.000 111.450.000 69.050.000
5 160.500.000 36.000 4.458 5.000 22.290.000 133.740.000 46.760.000
6 160.500.000 36.000 4.458 2.000 8.916.000 142.656.000 37.844.000
7 160.500.000 36.000 4.458 3.000 13.374.000 156.030.000 24.470.000
8 160.500.000 36.000 4.458 1.000 4.470.000 160.500.000 20.000.000
*Depresiasi Untuk tahun pertama 4.458 x 8.000 = 16.718.750
*Depresiasi Untuk tahun ke delapan. 160.500.000 – 156.030.000 = 23.406.250
*Nilai Buku Akhir Tahun = Harga perolehan – Akumulasi tahun n
Contoh n=1 = 180.500.000 – 35.664.000 = 148.836.000
*Nilai Buku Akhir umur ekonomis harus Sama dengan nilai sisa
Rumus :
Nilai buku sebenarnya = Harga Perolehan – Nilai Sisa
N ( N +¿ 1 )
Angka Tahun =
2
Untuk metode ini biasanya jarang digunakan tapi juga wajib untuk diketahui.
Contoh :
PT maju mundur membeli 2 buah truk @ Rp. 90.000.000. biaya administrasi @Rp 250.000.
diperkirakan umur ekonomis dari mobil ini adalah 8 tahun, truk ini dibeli pada 14 maret. Dengan
nilai sisa @Rp 10.000.000. hitunglah nilai buku di akhir tahun ke 8!
8 ( 8 +¿ 1 )
Angka tahun =
2
= 36
Tah Nilai buku (Hp Umur Angka Depresiasi Akumulasi Nilai buku
un – Nilai Sisa) ekonomis Tahun Depresiasi akhir tahun
1 160.500.000 8 8/36 29.722.222 29.722.222 150.777.778
2 160.500.000 8 7/36 31.208.333 60.930.555 119.569.445
3 160.500.000 8 6/36 26.750.000 87.680.555 92.819.445
4 160.500.000 8 5/36 22.291.667 109.972.222 70.527.778
5 160.500.000 8 4/36 17.833.333 127.805.555 52.694.445
6 160.500.000 8 3/36 13.375.000 141.180.555 39.319.445
7 160.500.000 8 2/36 8.916.667 150.097.222 30.402.778
8 160.500.000 8 1/36 10.402.778 160.500.000 20.000.000
*Depresiasi Untuk tahun pertama 160.500.000 x 8/36 x 10/12 = 29.722.222
*Depresiasi Untuk tahun ke delapan. 160.500.000 – 150.097.222 = 10.402.778
*Nilai Buku Akhir Tahun = Harga perolehan – Akumulasi tahun n
Contoh n=1 = 180.500.000 – 29.722.222 = 150.777.778
*Nilai Buku Akhir umur ekonomis harus Sama dengan nilai sisa
Rumus :
100 %
Persentase depresiasi = x2
Umur Ekonomis
Pada metode ini jumlah depresiasi asset lebih besar pada tahun awal dan semakin lama
jumlah depresiasi semakin mengecil. Hal ini terjadi karena sebuah asumsi yakni sebuah asset
yang baru dianggap lebih besar memberikan kontribusinya di awal, atau jika dikaitkan dengan
produktivitas maka sebuah asset baru biasanya lebih produktif, makanya pada tahun awal
depresiasinya lebih banyak. Metode ini biasanya juga jarang digunakan karena lebih ribet jika
dibandingkan dengan metode garis lurus, tapi metode ini juga wajib untuk di ketahui.
Catatan:
*Berhati hatilah dalam menghitung setiap nilai.
*Dalam metode ini nilai sisa adalah nilai buku akhir tahun dari umur ekonomis. Metode ini
sangat cocok digunakan jika kita kesulitan menentukan nilai sisa dari suatu asset.
Contoh:
PT maju mundur membeli 2 buah truk @ Rp. 90.000.000. biaya administrasi @Rp 250.000.
diperkirakan umur ekonomis dari mobil ini adalah 8 tahun, truk ini dibeli pada 14 maret.
hitunglah nilai buku di akhir tahun ke 8!
100 %
Persentase depresiasi = x2 = 25%
8
Soal Latihan :
1. PT maju mundur membeli 5 buah truk @ Rp. 80.000.000. biaya administrasi @Rp
500.000. diperkirakan umur ekonomis dari mobil ini adalah 9 tahun, truk ini dibeli pada 27 april.
Dengan nilai sisa @Rp 90.000.000. hitunglah nilai buku akhir tahun ke 9! Jika pada tahun
pertama mobil dipakai 8.000 jam, tahun ke dua 6.000 jam, tahun ke tiga 7.000 jam, tahun ke
empat 4.000 jam tahun kelima 5.000 jam, tahun ke enam 2.000 jam, tahun ke tujuh 3.000 jam,
tahun ke delapan 1.000 jam. Dengan menggunakan 4 metode diatas.
2. PT maju mundur membeli 10 buah truk @ Rp. 100.000.000. biaya administrasi @Rp
700.000. diperkirakan umur ekonomis dari mobil ini adalah 10 tahun, truk ini dibeli pada 16
maret. Dengan nilai sisa @Rp 70.000.000. hitunglah nilai buku akhir tahun ke 10! Jika pada
tahun pertama mobil dipakai 6.000 jam, tahun ke dua 7.000 jam, tahun ke tiga 7.000 jam, tahun
ke empat 4.000 jam tahun kelima 5.000 jam, tahun ke enam 5.000 jam, tahun ke tujuh 3.000 jam,
tahun ke delapan 1.000 jam. Dengan menggunakan 4 metode diatas.