Anda di halaman 1dari 5

Nama : Tristan Lizikri Maulana

NPM : 1951031020

Jurusan : S1 – Akuntansi

Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan Menengah

Tugas Pertemuan ke – 12 : Buat soal dan jawaban perhitungan Depresi, Deplesi, dan
Penurunan Nilai, masing-masing satu soal dan jawaban!

 Depresiasi
Diketahui Toko Panjat Jaya pada awal tahun 2020 membeli sebuah kendaraan toko untuk
pengiriman barang. Berikut data yang terkait dengan pembelian ini :
Biaya Perolehan Kendaraan : Rp 400.000.000
Estimasi umur manfaat : 5 tahun
Estimasi nilai residual : Rp 100.000.000
Umur produktif dalam jam : 40.000 jam
a. Jika Toko Panjat Jaya menggunakan kendaraan tersebut selama 6.000 jam pada tahun
pertama, hitunglah beban penyusutannya menggunakan metode aktivitas!
b. Hitunglah beban penyusutan menggunakan metode garis lurus!
c. Hitunglah beban penyusutan menggunakan metode pembebanan menurun berdasarkan
jumlah angka tahun, dan metode saldo menurun!

Jawab :

a. Metode Aktivitas
Beban Penyusutan = (Biaya perolehan – Nilai residual) × Jumlah jam pada tahun ini /
Total estimasi jam
Beban Penyusutan = (Rp 400.000.000 – Rp 100.000.000) × 6.000 / 40.000
= Rp 300.000.000 × 6.000 / 40.000
= Rp 1.800.000.000.000 / 40.000
= Rp 45.000.000
Jadi, beban penyusutan kendaraan operasional Toko Panjat Jaya pada akhir tahun 2020
sebesar Rp 45.000.000

b. Metode Garis Lurus


Beban Penyusutan = (Biaya perolehan – Nilai residual) / Estimasi umur manfaat
= (Rp 400.000.000 – Rp 100.000.000) / 5
= Rp 300.000.000 / 5
= Rp 60.000.000
Jadi, pada metode garis lurus diasumsikan bahwa beban penyusutan bersifat
konstan.dengan beban penyusutan per tahun sebesar Rp 60.000.000

Tingkat imbal hasil :


Tahun Beban Saldo aset yang belum Laba (setelah beban Tingkat imbal
Penyusutan disusutkan (nilai buku) penyusutan) hasil (laba /
aset)
0 Rp 400.000.000
1 Rp 60.000.000 Rp 340.000.000 Rp 250.000.000 73,53%
2 Rp 60.000.000 Rp 280.000.000 Rp 250.000.000 89,29%
3 Rp 60.000.000 Rp 220.000.000 Rp 250.000.000 113,64%
4 Rp 60.000.000 Rp 160.000.000 Rp 250.000.000 156,25%
5 Rp 60.000.000 Rp 100.000.000 Rp 250.000.000 250%

c. Metode Pembebanan Menurun


- Metode jumlah angka tahun
Tahun Dasar Sisa Fraksi Beban Nilai buku akhir
penyusutan umur Penyusutan penyusutan tahun
dalam
tahun
1 Rp 300.000.000 5 5/15 Rp 100.000.000 Rp 300.000.000
2 Rp 300.000.000 4 4/15 Rp 80.000.000 Rp 220.000.000
3 Rp 300.000.000 3 3/15 Rp 60.000.000 Rp 160.000.000
4 Rp 300.000.000 2 2/15 Rp 40.000.000 Rp 120.000.000
5 Rp 300.000.000 1 1/15 Rp 20.000.000 Rp 100.000.000
total 15 15/15 Rp 300.000.000

- Metode saldo menurun


Tahun Nilai buku aset Tingkat Beban Saldo Nilai buku
awal tahun saldo penyusutan akumulasi akhir tahun
menurun penyusutan
1 Rp 40% Rp Rp Rp
400.000.000 160.000.000 160.000.000 240.000.000
2 Rp240.000.000 40% Rp 96.000.000 Rp Rp
256.000.000 144.000.000
3 Rp 40% Rp 57.600.000 Rp Rp 86.400.000
144.000.000 313.600.000
4 Rp 86.400.000 40% Rp 34.560.000 Rp Rp 51.840.000
348.160.000
5 Rp 51.840.000 40% Rp 20.736.000 Rp Rp 31.104.000
368.896.000
Pada perhitungan menggunakan Metode pembebanan menurun – metode saldo menurun,
nilai buku pada akhir tahun ke – 5, tidak menunjukkan nilai residual, bahkan nilai residual masih
berada dalam lingkup antara tahun ke – 2 dan ke – 3, Oleh sebab itu, biasanya, setelah tahun ke –
2, pada tahun ke – 3 penghitungan menggunakan metode garis lurus.

 Deplesi
PT Aurum Tirai memperoleh hak pakai tanah 13.000 hektar tanah di Sumatera Utara untuk
menambang emas. Berikut rincian biayanya :
Biaya sewa : Rp 120.000.000.000
Biaya Eksplorasi : Rp 500.000.000.000
Biaya pengembangan tak berwujud : Rp 80.000.000.000
PT Aurum Tirai memperkirakan bahwa tambang aka nmenghasilkan sekitar 1.000 ton
Hitunglah tingkat deplesinya ! berapa dan bagaimana pencatatan jurnal jika diasumsikan
pada tahun pertama PT Aurum Tirai menghasilkan sebanyak 120 ton ?
Jawab :
Beban Deplesi / ton = (Total biaya Perolehan – Nilai residual) / Total estimasi unit yang
tersedia
= Rp 700.000.000.000 / 1.000 ton
= Rp 700.000.000 per ton
Jadi, beban deplesi / unit dari penambangan emas tersebut sebesar Rp 700.000 / ton.
Pada tahun pertama PT aurum menghasilkan sebesar 120 ton, maka beban deplesi pada
tahun pertama yaitu : 120 ton @Rp 700.000.000/ton = Rp 84.000.000.000
Jurnal :
Beban Deplesi Rp 84.000.000 (D)
Akumulasi Deplesi Rp 84.000.000 (K)

 Penurunan Nilai
Pada 31 Desember 2020 PT Bima Textile ingin menghitung nilai gedung perusahaan
tempat produksi yang akan dijual. Bangunan kantor diperoleh pada tanggal 1 Januari 2017
dengan biaya perolehan sebesar Rp 800.000.000. Perusahaan telah memperkirakan masa
manfaat dari bangunan tersebut adalah 20 tahun dan memiliki nilai residu Rp100.000.000.
Harga jual bangunan tersebut sebesar Rp580.000.000, Biaya Penjualan sebesar
Rp8.000.000.
Hitunglah Penurunan nilai dan penyusutan menggunakan metode garis lurus! Berapakah
kerugian PT Bima Textile saat penjualan gedung tersebut?
Jawab:
- Akumulasi Penyusutan = jumlah tahun yang terpakai ×
(𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛−𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢𝑎𝑙)
20
(𝑅𝑝 800.000.000−𝑅𝑝 100.000.000)
=4× 20

= Rp 140.000.000
- Nilai Buku 31 Desember 2020 = Biaya Perolehan – Akumulasi Penyusutan
= Rp800.000.000 – Rp140.000.000
= Rp660.000.000

- Nilai Terpulihkan = Nilai Wajar – Biaya Penjualan


= Rp580.000.000 – Rp8.000.000
= Rp588.000.000

- Penurunan Nilai = Nilai Buku 31 Desember 2020 – Nilai Terpulihkan


= Rp660.000.000 – Rp588.000.000
= Rp72.000.000
Jadi, penurunan nilai gedung sebesar Rp72.000.000 karena nilai nilai buku pada 31
Desember 2020 lebih besar dibandingkan dengan nilai terpulihkan. Oleh sebab itu, PT
Bima Textile mengalami kerugian sebesar Rp 72.000.000 saat penjualan pada tanggal 31
Desember 2020.

Anda mungkin juga menyukai