Anda di halaman 1dari 20

CAPITAL BUDGETING

Kelompok 2
Anggota :
1. Intan Malehatus Soleha (190810201046)
2. Achmad Abdi Chairil Musthofa (190810201096)
3. Rama Mahardika (190810201143)
4. Zakiyah Lina Nur Azizah (190810201159)
5. Ach. Zidan Bintang Akmal (190810201203)
Latar Belakang
Pentingnya Capital Budgeting dalam suatu perusahaan tidak hanya terbatas sebagai alat
penghitung keuntungan, melainkan juga penting sebagai alat pengambilan keputusan
investasi yang akan berdampak pada perusahaan, baik pada jangka pendek maupun jangka
panjang.
Seperti studi kasus pada PT. Sejahtera yang akan mengelola anggaran modal untuk suatu
proyek investasi. Martin selaku pewaris tahta PT. Sejahtera yang akan mengelola perusahaan
tersebut, diminta oleh orangtuanya untuk menganalisis dan mengevaluasi rencana proyek
investasi perusahaan dalam pengadaan pabrik baru.
Capital Budgeting ?
Proses perencanaan pengeluaran untuk aktiva yang
diharapkan akan menguntungkan dan digunakan lebih dari
satu tahun. Pengganggaran modal mempunyai arti yang sangat
penting bagi perusahaan dengan memperhatikan hal berikut:
1. Dana yang telah dikeluarkan akan terikat dalam jangka waktu
yang lama, sehingga perlu diperhitungkan secara cermat dan
berhati-hati apakah proyek tersebut memberikan keuntungan
atau tidak.
2. Dana harus diperhitungkan secara tepat, karena bila dana
yang tersedia melebihi kebutuhan investasi akan menimbulkan
beban tetap, dan kalau kurang maka proses produksi dapat
terganggu.
Studi Kasus
PT. Sejahtera merencanakan suatu proyek investasi pengadaan pabrik baru (new investment) yang
membutuhkan dana investasi sebesar Rp 420.000.000 dengan rincian 60% dari investasi modal pinjaman,
dengan bunga 8% per tahun, dan sisanya modal sendiri dengan biaya modal 9% per tahun. Umur ekonomis
investasi diperkirakan 3 tahun, disusutkan dengan metode garis lurus tanpa nilai sisa.
Perkiraan pendapatan Rp 600.000.000 di tahun pertama, dan mengalami peningkatan 10% setiap tahun
nya. Lalu untuk biaya tunai sebesar Rp 300.000.000 (belum termasuk penyusutan), pajak 20% dan tingkat
keuntungan yang diharapkan (rate of return) sebesar 15%. Apakah capital budgeting tersebut sudah
proporsional dan tepat sehingga proyek investasi dapat diterima dan berdampak positif bagi PT. Sejahtera?
METODOLOGI

1 Metode Payback Period (PP)

2
Metode Net Present Value (NPV)
3 Metode Internal Rate of Return (IRR)

4
Metode Average Rate of Return (ARR)

5
Metode Profitability Index (PI)
Aliran Kas
Keterangan 1 2 3

Pendapatan Rp600.000.000 Rp660.000.000 Rp720.000.000

Biaya :      

Biaya Tunai Rp300.000.000 Rp300.000.000 Rp300.000.000

Biaya Penyusutan Rp140.000.000 Rp140.000.000 Rp140.000.000 Rp 420.000.000 / 3 tahun

Laba Usaha (EBIT) Rp160.000.000 Rp220.000.000 Rp280.000.000

Bunga Rp20.160.000 Rp20.160.000 Rp20.160.000 Rp 252.000.000 x 8%

EBT Rp139.840.000 Rp199.840.000 Rp259.840.000

Pajak (20%) Rp27.968.000 Rp39.968.000 Rp51.968.000

EAT Rp111.872.000 Rp159.872.000 Rp207.872.000

Aliran Kas Bersih Rp268.000.000 Rp316.000.000 Rp364.000.000 EAT + Biaya Penyusutan + Bunga (1 - 20%)
Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang (WACC)

Weighted Average Cost of Capital (WACC)

Struktur Nominal Persentase Biaya Modal (Setelah Pajak) WACC

Modal Pinjaman Rp252.000.000 60% 6,40% 3,84%

Modal Sendiri Rp168.000.000 40% 9,00% 3,60%

Total Rp420.000.000 Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang (WACC) 7,44%

Jadi, WACC untuk proyek investasi PT Sejahtera adalah sebesar 7,44%


Payback Period (PP)

Metode Payback Period (PP) merupakan suatu periode


yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran
suatu investasi dengan menggunakan aliran kas masuk
netto (proceeds) yang diperoleh.
Payback Period
PP = 1 Tahun + [(152.000.000/316.000.000) x 1 Tahun]
Outlay (Investasi) Rp. -420.000.000 Tahun Proceeds
Proceed Tahun 1 Rp. 268.000.000 1 Rp268.000.000 PP = 1 Tahun + [0,48 x 1 Tahun]
PP = 1 Tahun 6
Rp. -152.000.000 2 Rp316.000.000 Bulan
Proceed Tahun 2 Rp. 316.000.000 3 Rp364.000.000
Rp. 164.000.000

Dalam metode payback period, investasi dikatakan layak (feasible) jika k ≤ n. Sedangkan jika k ≥ n maka investasi tersebut dikatakan tidak layak (unfeasible). Dimana k adalah
jumlah periode pengembalian dan n adalah umur investasi.

Keputusan :
k = 1,5 tahun
n = 3 tahun
Maka keputusan menurut dari hasil metode payback period adalah 1 tahun 6 bulan < 3 tahun. Maka, hasilnya adalah layak untuk diterima atau feasible.
Net Present Value (NPV)

Metode Net Present Value (NPV) merupakan metode


untuk mencari selisih antara nilai sekarang dari proceed
dengan nilai sekarang dari suatu investasi
NPV

Tahun DF (15%) Proceeds PV of Proceeds

1 0,870 Rp268.000.000 Rp233.043.478

2 0,756 Rp316.000.000 Rp238.941.399

3 0,658 Rp364.000.000 Rp239.335.909

Total PV dari Proceeds Rp711.320.786

Total PV dari Outlays Rp420.000.000

NPV Rp291.320.786

Acuan Metode NPV

Jika NPV bertanda positif (NPV > 0), maka investasi aka menguntungkan/feasible

Jika NPV bertanda negatif (NPV < 0), maka investasi tidak menguntungkan/unfeasible

Keputusan :

Karena dari hasil metode NPV adalah 291.320.785,7 > 0 . Maka keputusan dari metode NPV adalah layak.
Internal Rate Return (IRR)

Metode Internal Rate Return (IRR) merupakan metode penilaian investasi untuk
mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari aliran kas netto dan
investasi. Pada saat IRR tercapai, maka besarnya NPV = 0, untuk itu menghitung
IRR, perlu dicari data NPV yang positif juga NPV yang negatif.
IRR

Tahun Proceeds DF (15%) PV DF (52%) PV

1 Rp268.000.000 0,870 Rp233.043.478 0,658 Rp176.315.789

2 Rp316.000.000 0,756 Rp238.941.399 0,433 Rp136.772.853

3 Rp364.000.000 0,658 Rp239.335.909 0,285 Rp103.650.313


PV of Proceeds Rp711.320.786   Rp416.738.956
Investasi Rp420.000.000   Rp420.000.000
NPV Rp291.320.786   -Rp3.261.044

IRR = rk + (NPV rk / PV rk - PV rb) x (rb - rk)


= 15% + (291.320.785,7 / (711.320.785,7 - 416.738.956,1)) x (52%-15%)
= 15% + 0,989 x 37%
= 15% + 36,60%
= 51,60%

Acuan Metode IRR


IRR > I maka layak untuk dilanjutkan.
IRR < I maka tidak layak untuk dilanjutkan.
Keputusan :
Karena hasil Internal Rate of Return-nya adalah lebih dari 50% atau 50%<51,60%, maka dapat simpulkan bahwa berdasarkan data-data yang telah di olah, PT. Sejahtera
layak untuk dilanjutkan atau diterima.
Average Rate of Return (ARR)

Average Rate of Return Tingkat keuntungan rata-rata (ARR) atau sering disebut
dengan —accounting rate of return“ merupakan pendekatan penilaian investasi
dengan cara membagi jumlah keuntungan bersih setalah pajak (EAT) dengan
initial investment. Rencana investasi dinyatakan diterima apabila nilai ARR ≥
Cost of Capital.
ARR

ARR = Rata-Rata EAT / Rata-Rata Investasi Tahun EAT  

= 159.872.000 / 210.000.000 1 Rp111.872.000  

= 0,76 2 Rp159.872.000  

= 76% 3 Rp207.872.000  

Acuan metode ARR adalah tingkat keuntungan yang diharapakan sebesar 15%.
Total Rp479.616.000 Rp159.872.000
Keputusan :
Maka menurut metode ini keputusan investasi PT. Sejahtera layak untuk diterima karena hasil dari ARR 76% jauh lebih besar dari pada 15%
Profitability Index (PI)

Metode Profitability Index (PI) atau cash ratio


merupakan metode yang memiliki hasil
keputusan sama dengan NPV.
Profitability Index

PI = Total PV dari Proceeds / Initial Investment

PI = 711.320.785,7 / 420.000.000

= 1,69

Acuan PI adalah jika PI lebih dari 1 maka investasi diterima atau layak

Keputusan :

Karena PI 1,69 atau lebih dari 1 maka investasi PT. Sejahtera layak untuk dilanjutkan.
KESIMPULAN

Dari berbagai metode tersebut membuktikan bahwa PT. Sejahtera


layak atau diterima investasinya (new investment) berbasis pada
berbagai metode yang digunakan. Oleh karena itu, proyek investasi
pengadaan pabrik baru dalam rangka meningkatkan produktivitas PT.
Sejahtera dapat direkomendasikan.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai