Anda di halaman 1dari 4

tahun investasi pengeluaran pertahun pendapatan tahun pengahasialn bersih tahunan pajak 11% laba no

0 Rp 700.000.000
2019 Rp 169.996.800 Rp 294.000.000 Rp 124.003.200 Rp 13.640.352 Rp 110
2020 Rp 175.590.528 Rp 382.200.000 Rp 206.609.472 Rp 22.727.042 Rp 183
2021 Rp 181.484.935 Rp 470.400.000 Rp 288.915.065 Rp 31.780.657 Rp 257
2022 Rp 187.696.666 Rp 558.600.000 Rp 370.903.334 Rp 40.799.367 Rp 330
2023 Rp 206.684.904 Rp 646.800.000 Rp 440.115.096 Rp 48.412.661 Rp 391
total Rp 921.453.833 Rp 2.352.000.000 Rp 1.430.546.167 Rp 1.273

df 10% hasil df10% df 40% hasil df 40% komulatif cash kategori


flow 0% k
-Rp 700.000.000 -Rp 700.000.000 Rp 700.000.000 npv 10% Rp214.169.545 layak
0,909 Rp 100.329.862 0,714 Rp 71.664.187 Rp 589.637.152 IRR 10% 20,88% layak
0,826 Rp 151.968.950 0,510 Rp 77.535.179 Rp 405.754.722 net B/C PI 10% 1,305956492 layak
0,751 Rp 193.188.886 0,364 Rp 70.404.113 Rp 148.620.314 arr 10% 130,60%
0,683 Rp 225.465.451 0,260 Rp 58.690.507 -Rp 181.483.653 npv df 0% Rp 573.186.089
0,621 Rp 243.216.394 0,186 Rp 45.222.302 -Rp 511.587.620 Nb/c PI 0% 1,818837269
Rp 214.169.545 -Rp 376.483.712 arr 0% 182%
pp bunga 10% 3,450222744 162,0802 3 tahun 5 bulan 12 hari
a. Berdasarkan tabel pendapatan bersih tahunan di atas dapat kita hitung
Pay back periode sebagai berikut:

Total investasi : RP 700.000.000


Pendapatan bersih tahun ke 1 : RP 110.362.848 _
RP 589.637.152

Pendapatan bersih tahun ke 2 : RP 183.882.430 _


RP 405.754.722

Pendapatan bersih tahun ke 3 : RP 257.134.408 _


RP 148.620.314

Di karenakan pendapatan bersih untuk tahun ke 4 melampaui sisa investasi dari tahun
keempat maka dapat kita hitung sebagai berikut:

Payback periode = Rp. 148.620.314 x 12 x30 hari


RP 330.103.967
= 162,0802 hari =5 bulan 12 hari

Jadi, berdasarkan perhitungan payback periodenya dapat di simpulkan bahwa


modal akan kembali dalam jangka waktu 3 tahun 5 bulan 12 hari hari karena
payback periodenya lebih cepat dari nilai ekonomisnya maka investasi peralatan
USG layak dan dapat dikembangkan.

b. ARR (Average Rate of Return)


Metode ini digunakan untuk mengukur berapa tingkat keuntungan
rata- rata yang diperoleh dari suatu investasi.
Rp 1.273.186.089 / 5
=RP 254.637.218

= Rp. 700.000.000
5
= Rp 140.000.000,-

= Rp 254.637.218 / 140.000.000 x 100%


= 1,3060 x 100%
= 130,60%
Berdasarkan data di atas, hasil ARR nya > dari tingkat keuntungan yang
diisyaratkan yaitu sebesar 100%, maka proyek ini diterima.

c. NPV (Net Present Value)


NPV = Rp 914.169.545 – Rp 700.000.000
= RP 214.169.545

Berdasarkan perhitungan di atas, NPV nya bernilai positif dan nilainya > 0, maka
rencana pengembangan investasi yang akan dilakukan layak untuk dilakukan.
d. IRR (Internale Rate of Return)

NPV 1= C1 = Total PV 1 – Total Investement

= Rp 914.169.545 – 700.000.000
= Rp 214.169.545
NPV 2 = C2 = Total PV 2 – Total invesment
= Rp 323.516.288 – 700.000.000
= - Rp 376.483.712
P1 = 10% = 0,1
P2 = 40% = 0,4

= 0,1 - 214.169.545 x 0,3


-590.653.256
= 0,1+ 0,108779326
=0,2088x100%
= 20,88%
Nilai IRR yang diperoleh adalah sebesar 20,88 % lebih besar dari bunga bank
sebesar 10 % maka IRR diterima.

e. PI (Profitabilitas Indeks)
Metode ini digunakan untuk membandingkan nilai sekarang dari arus kas
bersih terhadap pengeluaran awalanya. Total PV Bersih /Total Investasi
P = Rp 914.169.545
700.00.000
= 1,305956492
Berdasarkan penelusuran Profitabilitas Indeks hasilnya adalah = 1,305956492
Berarti investasi peralatan USG di RS X layak dilakukan dan dikembangkan,
karena syarat PI di terima adalah
> 1.

Anda mungkin juga menyukai