Disusun oleh:
Kelompok 4:
XXXIV E
Dosen Pembimbing:
I.2. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah:
1. Mahasiswa mampu memahami perhitungan investasi pembelian suatu inventaris / barang
di suatu Rumah Sakit agar
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Di Indonesia, teknik bedah laparoskopi mulai dikenal di awal 1990-an ketika tim dari
RS Cedar Sinai California AS mengadakan live demo di RS Husada Jakarta. Selang setahun
kemudian, Dr Ibrahim Ahmadsyah dari RS Cipto Mangunkusumo melakukan operasi
laparoskopi pengangkatan batu dan kantung empedu (Laparoscopic Cholecystectomy) yang
pertama. Sejak 1997, Laparoscopic Cholecystectomy menjadi prosedur baku untuk penyakit-
penyakit kantung empedu di beberapa rumah sakit besar di Jakarta dan beberapa kota besar di
Indonesia (Imadeharyoga, 2008).
Secara umum tidakan laparoskopi dapat dibagi menjadi intra abdominal dan ginekologi.
Beberapa tindakan yang sering menggunakan teknik laparoskopi : (Michaels, 2005)
a. Intra abdominal
Cholescystectomy
Appendectcomy
Colectomy
Inguinal hernia repair
Adrenalectomy
Nephrectomy
Prostatectomy
Pancreatectomy
Splenectomy
Liver resection
b. Ginekologi
Kehamilan ektopik
Ovarian cystectomy
Pemulihan torsi ovarium
Salphingo-oophorectomy
Hysterectomy
Myomectomy
Lymphadenectomy
Benefit intraoperatif :
Berkurangnya stress respon dengan penurunan reaktan fase akut (C-reactive protein
dan interleukin-6)
Berkurangnya repon metabolik dengan berkurangnya hiperglikemia dan leukositosis
Berkurangnya pergeseran cairan
Sistem imun dapat dipertahankan lebih baik
Berkurangnya ekspos dan manipulasi isi abdomen
LABA NON PAJAK 5% DF 9% HASIL DF9% DF 45% HASIL DF 45% KOMULATIF CASH FLOW 0% KUMULATIF CASHFLOW 9%
TANPA PINJAM BANK -RP 3.000.000.000 -RP 3.000.000.000 RP3.000.000.000 RP 3.000.000.000
RP 940.500.000 0,917 RP 862.844.037 0,690 RP 595.064.853 RP2.059.500.000 RP 2.137.155.963
RP 1.034.550.000 0,842 RP 870.760.037 0,476 RP 414.154.595 RP1.024.950.000 RP 1.266.395.926
RP 1.138.005.000 0,772 RP 878.748.661 0,328 RP 288.244.261 -RP113.055.000 RP 387.647.265
RP 1.382.848.500 0,708 RP 979.644.740 0,226 RP 221.613.699 -RP1.495.903.500 -RP 591.997.475
RP 1.835.636.550 0,645 RP 1.193.037.808 0,156 RP 186.129.065 -RP2.878.752.000 -RP 1.785.035.283
RP 6.331.540.050 RP 1.785.035.283 -RP 1.294.793.527
KATEGORI
K
NPV 9% RP 1.785.035.283 LAYAK
IRR 9% 16,851008375220% LAYAK
NET B/C PI 9% 1,595011761 LAYAK
ARR 9% 159,50%
NPV DF 0% RP 3.331.540.050
NB/C PI 0% 2,11051335
ARR 0% 211%
PP BUNGA 9% 3,395701879 142,4527 3TAHUN 4 BULAN 22 HARI
PP BUNGA 0% 2,900655094 324,2358 2 TAHUN 10 BULAN 24 HARI
a. Berdasarkan tabel pendapatan bersih tahunan di atas dapat kita hitung
Pay back periode sebagai berikut:
Di karenakan pendapatan bersih untuk tahun ke 4 melampaui sisa investasi dari tahun keempat maka
dapat kita hitung sebagai berikut:
Jadi, berdasarkan perhitungan payback periodenya dapat di simpulkan bahwa modal akan
kembali dalam jangka waktu 3 tahun 3 bulan 22 hari karena payback periodenya lebih cepat
dari nilai ekonomisnya maka investasi peralatan laparoskopi layak dan dapat dikembangkan.
Rp 4.785.035.283
5
= Rp 957.007.057
= Rp. 3.000.000.000
5
= Rp 600.000.000,-
= Rp 957.007.057 x 100%
Rp 600.000.000,-
= 1,59 x 100%
= 159%
Berdasarkan data di atas, hasil ARR nya > dari tingkat keuntungan yang diisyaratkan yaitu
sebesar 100%, maka proyek ini diterima.
= RP 1.785.035.283
Berdasarkan perhitungan di atas, NPV nya bernilai positif dan nilainya > 0, maka rencana
pengembangan investasi yang akan dilakukan layak untuk dilakukan.
d. IRR (Internale Rate of Return)
laba non pajak 5% df 9% hasil df9% df 45% hasil df 45%
tanpa pinjam bank -Rp 3.000.000.000 -Rp 3.000.000.000
Rp 940.500.000 0,917 Rp 862.844.037 0,689 Rp 594.499.541
Rp 1.034.550.000 0,842 Rp 870.760.037 0,476 Rp 414.481.778
Rp 1.138.005.000 0,772 Rp 878.748.661 0,328 Rp 288.229.561
Rp 1.382.848.500 0,708 Rp 979.644.740 0,226 Rp 221.399.711
Rp 1.835.636.550 0,645 Rp 1.193.037.808 0,156 Rp 186.113.898
Rp 6.331.540.050 Rp 1.785.035.283 -Rp 1.295.275.511
= RP 4.785.035.283 – 3.000.000.000
= Rp 1.785.035.283
NPV 2 = C2 = Total PV 2 – Total invesment
= Rp 1.704.724.489 – 3.000.000.000
= -Rp 1.295.275.511
P1 = 9% = 0,09
P2 = 45% = 0,45
= 0,09 + 0,2087
=0,2987 x100%
= 29,87%
Nilai IRR yang diperoleh adalah sebesar 29,87 % lebih besar dari bunga bank
sebesar 9 % maka IRR diterima.
e. PI (Profitabilitas Indeks)
Metode ini digunakan untuk membandingkan nilai sekarang dari arus kas
bersih terhadap pengeluaran awalanya. Total PV Bersih /Total Investasi
P = Rp 4.785.035.283
3.000.000.000
= 1,595
Berdasarkan penelusuran Profitabilitas Indeks hasilnya adalah = 1,595
Berarti investasi peralatan Laparoskopi di RS X layak dilakukan dan
dikembangkan, karena syarat PI di terima adalah
> 1.