Disusun Oleh:
Annisa Ramadhani, A.Md.Kep NIP. 202103011999121201
JAKARTA BARAT
TAHUN 2023
LEMBAR PERSETUJUAN RANCANGAN INOVASI
CALON PEGAWAI BLU RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS JAKARTA
TAHUN 2023
Disusun Oleh:
Annisa Ramadhani, A.Md.Kep NIP. 202103011999121201
Juni, 2023
Pembimbing,
Ismayati, S.Kep., Ns
NIP:198005222006042016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, shalawat serta salam kita panjatkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis mampu menyelesaikan
rancangan inovasi pegawai calon BLU RS Kanker Dharmais yang berjudul “Efektivitas
Serah Terima Obat Kemo dengan Pembuatan Papan Penerimaan Obat Kemo di Rawat Inap
Cempaka Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta Tahun 2023”.Penulis menyadari banyak
pihak yang telah membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis dalam
menyelesaikan rancangan inovasi ini, Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Direktur Utama RS Kanker Dharmais, dr. R. Soeko Werdi Nindito D., MARS
2. Kepala Substansi Pelayanan Keperawatan RS Kanker Dharmais Retno Setiowati,
S.Kep.,Sp.Kep.Onk.,MKM.
3. Kepala Instalasi Rawat Inap yang telah merekomendasikan nama kami sebagai CBLU
RS. Kanker Dharmais
4. Kepala Ruang Rawat Inap Cempaka Ibu Ismayati, S.Kep, Ns. yang telah mendukung
dan memfasilitasi kami dalam penyusunan inovasi
5. Kedua Orang Tua, keluarga tercinta dan teman-teman ruang Cempaka.
Penulis menyadari bahwa penulisan rancangan inovasi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu penulis mengharapkan saran yang membangun guna perbaikan selanjutnya.
Akhir kata, semoga rancangan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan salah satu lembaga yang bergerak di bidang pelayanan jasa
kesehatan dengan tanggung jawab memberikan pengobatan, perawatan, mengusahakan
kesembuhan dan kesehatan pasien serta mengupayakan pendidikan hidup sehat bagi
masyarakat. Menurut PERMENKES RI Tahun 2020 Rumah sakit adalah institusi
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan mengakibatkan tuntutan
peningkatan pelayanan kesehatan maka fungsi pelayanan merupakan suatu bentuk
penilaian terhadap tingkat pelayanan yang diharapkan. Rumah Sakit Dharmais Pusat
Kanker Nasional merupakan rumah sakit khusus kelas A. Rumah sakit ini mampu
memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis maupun keperawatan
profesional. Rumah sakit ini ditetapkan sebagi rujukan tertinggi atau disebut pula sebagai
rumah sakit pusat. Selain meningkatkan pelayanan terhadap pasien , peran dan fugsi
dalam organisasi RSKP Tipe 1 tertuang dalam PERMENKES RI Tahun 2022 tentang
organisasi dan tata kerja rumah sakit di lingkungan kementerian kesehatan yang dalam
peran dan fungsinya yang menerapkan PPK-BLUD.
Di dalam pelayanan keperawatan inovasi yang berkaitan dengan peningkatan mutu
pelyanan dan pencegahan terhadap kesakitan di RSKD merupakan tujuan dari
menyelenggarakan pelayanan perorangan secara paripurna. Sejalan dengan KEMENKES
RI Tahun 2020 Tentang standar profesi perawat yang menyatakan Pelayanan
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral
dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat Keperawatan ditujukan
kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik sehat maupun sakit. Fokus
Keperawatan yaitu respons Klien terhadap penyakit, pengobatan, dan lingkungan.
Tanggung jawab Perawat yang sangat mendasar yaitu meningkatkan kesehatan,
mencegah penyakit, memulihkan dan mengurangi penderitaan. Tanggung jawab ini
bersifat universal. Dalam pelayanan keperawatan profesional akan senantiasa
memperhatikan sasaran keselamatan pasien diantaranya keamanan obat yang perlu
diwaspadai, salah satunya obat kemoterapi dimana seorang perawat akan memastikan
Pelaksanaan prinsip pemberian obat sesuai dengan Standar Prosedur Operasional rumah
sakit untuk menjamin keselamatan pasien (Depkes, 2008).
Patient safety merupakan suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien
lebih aman. Keselamatan pasien adalah prinsip dasar perawatan kesehatan dan sekarang
diakui sebagai tantangan kesehatan masyarakat global yang besar dan terus berkembang.
Upaya global untuk mengurangi beban kerugian pasien belum mencapai perubahan yang
substansial selama 15 tahun terakhir, meskipun pekerjaan perintis di beberapa pengaturan
perawatan kesehatan. Keselamatan pasien adalah kerangka kerja kegiatan terorganisir
yang menciptakan budaya, proses, prosedur, perilaku, teknologi, dan lingkungan dalam
pelayanan kesehatan yang secara konsisten dan berkelanjutan menurunkan risiko,
mengurangi terjadinya bahaya yang dapat dihindari, memperkecil kemungkinan
kesalahan, dan mengurangi dampaknya ketika hal itu terjadi.
Kesalahan dalam pemberian obat dalam Jurnal Ilmu Keperawatan sering ditemukan
meliputi kekeliruan dalam mengidentifikasi pasien, menetapkan jenis obat, order dosis yang
salah, rute yang tidak tepat, waktu pemberian yang tidak tepat, obat yang
menimbulkanalergi atau kombinasi yang bertentangan sehingga menimbulkan akibat berupa
kematian (Syamsuni, 2016; 36).
Di Indonesia data tentang kesalahan pemberian obat (medication error) belum dapat
ditemukan. Darmansjah, (dalam Kuntarti, 2005), ahli farmakologi dari FKUI menyatakan
bahwa kasus pemberian obat yang tidak benar maupun tindakan medis yang berlebihan
(tidak perlu dilakukan tetapi dilakukan) sering terjadi di Indonesia, hanya saja tidak
terekspos media massa. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Auburn
University di 36 rumah sakit dan nursing homedi Colorado dan Georgia, USA, pada tahun
2002, dari 3216 jenis pemberian obat, 43% diberikan pada waktu yang salah, 30% tidak
diberikan, 17% diberikan dengan dosis yang salah, dan 4% diberikan obat yang salah (Joint
Commission on Accreditation of Health Organization(JCAHO) dalam Kuntarti, 2005).
B. Tujuan Inovasi
1. Tujuan Umum
Mewujudkan visi dan misi RS Kanker Dharmais Jakarta dengan Menerapkan ilmu
biomedik, ilmu humaniora, ilmu Keperawatan, dan ilmu kesehatan masyarakat yang
terkini untuk mengelola masalah Keperawatan secara holistik, terpadu, dan kontinum.
Area ini sesuai dengan 5 (lima) domains of the ASEAN Nursing Common Core
Competencies.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan identifikasi, penyusunan, dan penetapan isu yang terjadi dan segera
dipecahkan dengan inovasi, peran dan fungsi Perawat profesional
b. Membuat gagasan pemecahan isu dengan menyusun rencana dan waktu
pelaksanaan
c. Meningkatkan kepedulian dan kewaspadaan perawat dalam penerimaan obat
kemoterapi sehingga dapat tercapainya kualitas pelayanan oftimal terhadap
program patient safety.
C. Manfaat Inovasi
1. Bagi Rumah Sakit.
Hasil inovasi ini diharapkan dapat:
a. Memberikan solusi terhadap isu yang berkembang di instansi
b. Meningkatkan pelayanan yang diberikan di instansi dengan habituasi sehingga
dapat mewujudukan pelayanan prima kepada pasien
c. Menjadi inovasi dan referensi bagi rumah sakit dalam meningkatkan kualitas
pelayanan dan keselamatan pasien
2. Bagi Penulis
Hasil inovasi ini diharapkan dapat:
a. Untuk meningkatkan pemahaman dan pengalaman dalam memecahkan isu terkait
inovasi keperawatan yang diterapkan kepada perawat
b. Sebagai salah satu persyaratan kelulusan CBLU di RS. Kanker Dharmais tahun
2023
c. Menjadi proses pembelajaran dalam peningkatan pelayanan keperawatan
professional dengan pelaksanaan serah terima antar perawat dan mengaitkan
petugas produksi.
D. Ruang Lingkup
Kegiatan inovasi ini dilakukan di Instalasi Rawat Inap Cempaka RS Kanker Dharmais
Jakarta dimulai dari bulan Juni 2023. Selama menjalankan kegiatan penulis akan
dibimbing oleh Kepala Ruangan sebagai Mentor.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Kemoterapi
1. Pengertian
Kemoterapi Kemoterapi (terkadang hanya disebut "kemo") adalah penggunaan obat
untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel kanker. Obat tersebut disebut juga
sitotoksik, yang artinya toksik bagi sel (cyto). Beberapa obat berasal dari sumber alami seperti
tumbuhan, sedangkan sebagian lainnya dibuat secara lengkap di laboratorium (Sheard, 2020).
Tujuan penerapan sasaran keselamatan pasien meningkatkan keamanan obat-obatan yang perlu
diwaspadai, adalah:
a. Memberikan pedoman dalam manajemen dan pemberian obat yang perlu diwaspadai (high-
alert medications) sesuai standar pelayanan farmasi dan keselamatan pasien rumah sakit.
b. Meningkatkan keselamatan pasien rumah sakit.
c. Mencegah terjadinya sentinel event atau adverse outcome
d. Mencegah terjadinya kesalahan/ error dalam pelayanan obat yang perlu diwaspadai kepada
pasien.
e. Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit
RANCANGAN INOVASI
A. Identifikasi Isu
Rancangan inovasi ini dibuat berdasarkan isu-isu yang ada unit kerja penulis di
Instalasi Rawat Inap Ruang Cempaka Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta. Pada
tahapan pertama rancangan inovasi ini, penulis mencoba untuk mengidentifikasi isu/
masalah yang ada di unit kerja masing-masing. Isu/ masalah merupakan suatu hal yang
terjadi baik di dalam maupun di luar organisasi yang apabila tidak ditangani secara baik
akan memberikan efek negatif terhadap organisasi bahkan dapat berlanjut pada tahap
krisis. Berkaitan dengan rancangan aktualisasi ini, penulis mengangkat satu isu yang
perlu diselesaikan, yaitu:
1. Belum optimalnya serah terima obat kemoterapi oleh perawat di ruang rawat
inap Cempaka Rumah Sakit Kanker Dharmais tahun 2023.
Fakta :
Perawat mempunyai peran dalam melakukan pengkajian secara berkelanjutan,
untuk ini perawat harus mempunyai pengetahuan yang memadai tentang farmakologi
obat yang diberikan kepada pasien sehingga dapat sehingga dapat mengobservasi
keefektivitas obat dan mendeteksi adanya toksisitas. Peningkatan keamanan obat yang
membutuhkan perhatian Perawat dalam melakukan tindakan pemberian obat kepada
pasien harus teliti agar bisa menjamin keselamatan pasien dan terhindar dari kesalahan
pemberian obat. Obat-obatan yang perlu diwaspadai perawat ketika memberikan
kepada pasien adalah obat yang sering terjadi kesalahan serius (sentinel event), obat
yang berisiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse outcome)
seperti obat-obat yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip.
Pengamatan yang saya lakukan disini adalah mengamati perawat dalam
menerapkan peningkatan kewaspadaan obat kemoterapi. Dari data yang kami temukan
tingkat kejadian di tahun 2023 ruang cempaka terdapat kali kasus, lalu dalam penilaian
selama hari terdapat pasien dengan kemoterapi ada . Contohnya, Sedangkan perawat
yang menerima obat kemoterapi lupa seharusnya memberitahu perawat yang bertugas
mendistribusikan obat kemoterapi kepada pasien sesuai dengan peningkatan
kewaspadaan obat tidak dilakukan sesuai SOP dikarenakan beban perawat yang
tinggi.
Oleh karena itu, dari temuan isu tersebut dibutuhkan output yang dapat
menyelesaikan masalah terkait. Output yang akan dibuat adalah Optimalisasi Serah
Terima Obat Kemoterapi Oleh Perawat dengan PPOK (Papan Penerimaan Obat
Kemoterapi) di Rawat Inap Cempaka Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta Tahun
2023.
a. Dampak jika isu tidak diatasi: Jika hal ini dibiarkan maka akan berdampak angka
kejadian phlebitis dan ekstravasasi saat kemoterapi, serta peningkatan obat kadaluarsa
semakin meningkat, terjadinya cedera pada pasien sehingga mempengaruhi proses
pengobatan, hari perawatan dan biaya perawatan akan bertambah, turunnya nilai
indikator mutu.
b. Pihak yang terlibat : Perawat dan Petugas Produksi.
B. Menetapkan Akar Penyebab Core Issue
Isu yang kami ambil yaitu Belum optimalnya serah terima obat kemoterapi oleh perawat di ruang rawat inap Cempaka
Rumah Sakit Kanker Dharmais tahun 2023 akan dibahas lebih lanjut untuk dicari akar
masalah penyebabnya dengan menggunakan metode Fishbone, Berikut ini merupakan analisis yang dibuat :
Gambar 1. FISHBONE DIAGRAM
Surroundings
Supplier
Tingginya beban
Perawat lupa mengingatkan kerja perawat Belum adanya
rekan perawat lain untuk media untuk
melakukan peningkatan mengingatkan
kewaspadaan obat perawat untuk
melakukan
peningkatan
kewaspadaan
obat
Skills System
Berdasarkan analisis isu diatas terkait “Belum optimalnya serah terima obat kemoterapi
oleh perawat di rawat inap Cempaka Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta tahun
2023” menggunakan metode Fishbone, adapun akar penyebab dari isu tersebut ialah sebagai
berikut:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (DepKes RI). (2018). Riset Kesehatan Dasar.
Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.
Isnaini, N. M., & Rofii, M. (2014). Pengalaman perawat pelaksana dalam menerapkan
keselamatan pasien. Jurnal Manajemen Keperawatan, 2(1), 30-37. Diakses tanggal 25
Juni 2023 dari https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JMK/article/view/3995.
Kemenkes RI (2020 ) Stadar Profesi Perawat diakses tanggal 25 Juni 2023 dari
https://ktki.kemkes.go.id/info/sites/default/files/KMK-No-HK-01-07-MENKES-425-
2020-ttg-Standar-Profesi-Perawat.pdf.
WHO. (2023) Patient Safety. Diakses tanggal 25 Juni 2023 dari https://www.who.int/health-
topics/patient-safety#tab=tab_1
LAMPIRAN
PAPAN PENERIMAAN OBAT
KEMO
Petuga
Tangg s
N al Nama No.M Nama Expir Peraw
o dan Pasien R obat kemo ed at Tempat
Produk
Jam Penyimpan
si an