Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KULIAH KERJA NYATA ( KKN)

Nama :
NIM :

STIKES BHAKTI PERTIWI LUWU RAYA PALOPO


PROGRAM STUDI S1 FARMASI
TAHUN 2024

LAPORAN KKN S1 FARMASI 2024 1


HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KULIAH KERJA NYATA ( KKN)

a. Nama :
b. NIM :
c. Program Studi : S1 FARMASI
d. Dosen Pembimbing : Tanwir Djafar,SKM,.M.Kes
Apt. Adhitama Asmal S.Si, M.Kes

Palopo, Maret 2024

Mengetahui ,

Pembimbing 1 KKN Pembimbing 2 KKN

Tanwir Djafar,SKM,.M.Kes Apt. Adhitama Asmal S.Si, M.Kes

LAPORAN KKN S1 FARMASI 2024


2
KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum. WR.WB.


Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan Karunia-
Nya yang diberikan kepada kami, sehingga Kegiatan Penyuluhan ini dapat kami
selesaikan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Besar harapan kami bahwa penyuluhan ini, dapat memberikan petunjuk dan arah
dalam pelaksanana KKN Kami sangat menyadari bahwa Kegiatan KKN n yang kami
susun ini masih sangat sederhana dan jauh dari kesempurnaan olehnya itu saran dan
kritikan dan masukan dari semua pihak sangat kami harapakan.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyusun Laporan KKN ini. Mudah-mudahan bantuan yang diberikan dapat
bernilai Ibadah disisi Tuhan Yang Maha Esa, AMIN.

Wassalamu Alaikum, WR. WB.


Palopo, 06 Maret 2024
Tim Penyusun,

Citra Devi Paolana

LAPORAN KKN S1 FARMASI 2024


3
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMA JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR...........................................................................................I
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................5
B. Tujuan ................................................................................................7
C. Manfaat ..............................................................................................7
BAB II PERMASALAH DAN SOLUSI...........................................................8
A. Masalah Kesehatan ...........................................................................24
B. Solusi..................................................................................................24
BAB III RENCANA KEGIATAN
BAB IV METODE PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
A. Metode Pelaksanaan
a. Lokasi Dan Waktu .........................................................................24
b. Peserta.............................................................................................24
c. Sasaran............................................................................................24
d. Pelaksanaan Kegiatan.....................................................................24
B. Pembahasan .......................................................................................24
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................26
B. Saran..........................................................................................................26
SAP PENYULUHAN
DOKUMENTASI FOTO KEGIATAN
DAFTAR HADIR PESERTA

LAPORAN KKN S1 FARMASI 2024


4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan dasar yang amat penting


di indonesia. Puskesmas merupakan unit yang strategis dalam
mendukung terwujudnya perubahan status kesehatan masyarakat menuju
peningkatan derajat kesehatan yang optimal. Untuk mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal tentu diperlukan upaya pembangunan sistem
pelayanan kesehatan dasar yang mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan
masyarakat selaku konsumen dari pelayanan kesehatan dasar tersebut.
Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan tingkat pertama dan terdepan
dalam sistem pelayanan kesehatan, harus melakukan upaya kesehatan
wajib (basic six) dan beberapa upaya kesehatan pilihan yang disesuaikan
dengan kondisi, kebutuhan, tuntutan, kemampuan dan inovasi serta
kebijakan pemerintah daerah setempat. Puskesmas dalam
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh dan terpadu
dilaksanakan melalui upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan, dan
pemulihan disertai dengan upaya penunjang yang diperlukan. Ketersediaan
sumber daya baik dari segi kualitas maupun kuantitas, sangat
mempengaruhi pelayanan kesehatan.
Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari upaya
kesehatan wajib dan upaya kesehatan pembangunan. Upaya kesehatan
wajib merupakan upaya kesehatan yang dilaksanakan oleh seluruh
puskesmas di indonesai. Upaya kesehatan wajib yang ditetapkan
berdasarkan komitmen nasional, regional, dan global, serta yang
mempunyai daya ungkit tinggi untuk meningkatkan derajat kesehatan

LAPORAN KKN S1 FARMASI 2024


5
masyarakat. Upaya kesehatan yang wajib diselenggarakan oleh Puskesmas
adalah promosi kesehatan, pelayanan pengobatan, kesehatan ibu dan anak,
pemberantasan penyakit menular, kesehatan lingkungan, dan gizi. Rincian
informasi yang dikumpulkan adalah apakah masing-masing upaya
kesehatan wajib tersebut diselenggarakan atau tidak. Upaya kesehatan
wajib yang dilaksanakan di Puskesmas adalah : Promosi Kesehatan,
Pelayanan Pengobatan, Kesehatan Ibu dan Anak/Keluarga Berencana
(KIA/KB), Pemberantasan Penyakit Menular (P2M), Kesehatan
Lingkungan (Kesling) dan Gizi.
Salah satu upaya kesehatan wajib yang masih menjadi perhatian adalah
Pemberantasan penyakit menular terutama Tb Paru. Dimana masih
tingginya angka prevalensi penemuan kasus di setiap tahun. Kasus
penyakit menular ini terutama banyak terjadi di daerah yang sanitasi dan
hiegine dari suatu tempat itu buruk, hingga kasus ini menjadi kasus yang
susah untuk ditemukan. Kasus Tb paru menjadi fenomena gunung es yang
menjadi penyebab utamanya disebabkan oleh kurangnya pengetahuan
masyarakat terhadap kepatuhan minum obat dan pengetahuan tentang
penyakit menular Tb Paru, sehingga kasus ini susah untuk ditemukan.
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB
menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya. Pada
awal tahun 1995 WHO telah merekomendasikan strategi DOTS (Directly
Observed Treatment Short-course) sebagai strategi dalam
penanggulangan TB dan telah terbukti sebagai strategi penanggulangan
yang secara ekonomis paling efektif (cost-efective), yang terdiri dari 5
komponen kunci 1) Komitmen politis; 2) Pemeriksaan dahak mikroskopis
yang terjamin mutunya, 3) Pengobatan jangka pendek yang standar bagi
semua kasus TB dengan tatalaksana kasus yang tepat, termasuk
pengawasan langsung pengobatan, 4) Jaminan ketersediaan OAT yang

LAPORAN KKN S1 FARMASI 2024


6
bermutu; 5) Sistem pencatatan dan pelaporan yang mampu memberikan
penilaian terhadap hasil pengobatan pasien dan kinerja program secara
keseluruhan.

B. Tujuan :
Tujuan Umum :
Menganalisa adakah hubungan tingkat pengetahuan tentang TB
paru terhadap kepatuhan minum obat di wilayah kerja Puskesmas Alasa
Talumuzoi Nias Utara.

Tujuan Khusus :
1. Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang
TB paru terhadap kepatuhan minum obat
2. Mengetahui tingkat pengetahuan pasien tentang apa
itu TB paru dan apa penyebabnya
3. Mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat
tentang cara penularan dan pencegahan TB paru
4. Mengetahui tingkat pengetahuan pasien mengenai
berapa lama harus minum obat.
5. Mengetahui tingkat kepatuhan pasien menelan
minum obat.
C. Manfaat :
Agar masyarakat dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat mengenai TB
dan manfaat patuh pengobatan agar kejadian TB di masyarakat dapat
berkurang.

LAPORAN KKN S1 FARMASI 2024


7
BAB III
PERMASALAH DAN SOLUSI

A. Masalah Kesehatan
Derajat kesehatan merupakan gambaran profil kesehatan
individu atau kelompok individual atau masyarakat disuatu daerah.
Gambaran derajat kesehatan masyarakat dapat diukur melalui beberapa
indikator, diantaranya adalah angka kematian, umur harapan hidup,
angka kesakitan serta status gizi. Indikator tersebut dapat diperoleh
melalui catatan dan laporan dari fasilitas pelayanan kesehatan (facility
based) seperti Poskesde, Pustu, dan lainnya serta data yang
dikumpulkan dari masyarakat (community based). Selain dipengaruhi
oleh faktor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan
sumberdaya kesehatan, derajat kesehatan masyarakat juga dipengaruhi
oleh faktor lain seperti faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial
serta faktor lainnya.

1.1 Morbiditas
Morbiditas adalah angka kesakitan, yang dapat berupa
angka insiden maupun angka prevalensi dari suatu penyakit.
Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu
populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan
dalam penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat.

LAPORAN KKN S1 FARMASI 2024


8
Angka kesakitan pada penduduk diperoleh dari data yang berasal
dari masyarakat (community based data), melalui pengamatan
(surveilans) dan data yang diperoleh dari fasilitas pelayanan
kesehatan (fasility based data) melalui sistem pencatatan dan
pelaporan rutin dan insidentil.

a. Penyakit Menular Langsung

1. Penyakit TB Paru
Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menyebar
melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil tuberculosis. Bersama
dengan malaria dan HIV/AIDS, tuberkulosis menjadi salah satu penyakit
yang pengendaliaannya menjadi komitmen global dalam MDGs.
Beban penyakit yang disebabkan oleh tuberkulosis dapat diukur
dengan Insiden yaitu merupakan jumlah kasus baru dan kasus kambuh
tuberkulosis yang muncul dalam periode waktu tertentu biasanya
dinyatakan dalam satu tahun, Prevalensi yaitu jumlah kasus tuberkulosis
pada suatu titik tertentu dan Mortalitas yaitu jumlah kematian akibat
tuberkulosis dalam jangka waktu tertentu.
Menurut laporan penemuan kasus, kasus BTA + pada laki – laki
hampir 2 kali dibandingkan kasus BTA+ pada wanita. Sebesar 65,31%
kasus BTA+ yang ditemukan berjenis kelamin laki–laki dan 34,69% kasus
berjenis kelamin perempuan. Untuk angka Kesembuhan TB BTA + tahun
2014 sebesar 97,43 % sedangkan angka kematian penyakit TB paru
adalah 0,77 per 100.000.
Angka notifikasi kasus adalah angka yang menunjukan jumlah
pasien baru yang ditemukan dan tercatat diantara 100.000 penduduk di
suatu wilayah tertentu. Angka ini apabila tercatat dengan baik akan
menggambarkan kecenderungan penemuan kasus dari tahun ke tahun di

LAPORAN KKN S1 FARMASI 2024


9
wilayah tersebut. Angka ini berguna untuk menentukan kecenderungan
meningkat atau menurunnya penemuan pasien pada wilayah tersebut. Pada
tahun 2017 angka notifikasi (CDR) di Puskesmas Alasa Talumuzoi adalah
9/100.000 penduduk. Selanjutnya perkembangan penemuan kasus baru
sampai tahun 2020 ditemui sebanyak 9 orang.

b. Solusi

No Masalah alternatif Pemecahan Masalah


.
1 Kurangnya pengetahuan Penyuluhan mengenai TB dan bahaya
masyarakat mengenai penyakit yang di akibatkan oleh penyakit TB.
TB dan bahayanya
2 Kurangnya pengetahuan metode Directly Observed Treatment
tentang pentingnya patuh Shortcourse (DOTS) yaitu pengobatan
minum obat TB paru dengan pengawasan langsung
menelan obat setiap hari oleh seorang
pengawas minum obat (PMO)
3 Kurang informasi tentang TB Penambahan pembuatan brosur,
pamflet dan poster.

LAPORAN KKN S1 FARMASI 2024


10
BAB III
RENCANA KEGIATAN

No Rencana kegiatan Tujuan Sasar waktu Lokasi Pelaksana Metode Tolak ukur
an
1 Penyuluhan Tentang Untuk 10-15 Kamis, 28 Pustu Citra Devi Penyuluhan Meningkatnya
Penyakit TB Paru meningkatkan org feb 2024. Hilimbowo Paolana pengetahuan
dan penyuluhan pengetahuan Pukul 09:00- kare masyarakat
tentang pentingnya masyarakat 10.00 WIB khususnya
patuh minum obat tentang Desa
penyakit TB Hilimbowo
Paru Kare tentang
penyakit TB
Paru.
2 Pembagian brosur Untuk 10-15 Kamis, 28 Pustu Citra Devi Pembagian Meningkatnya
tentang TB paru meningkatkan orang feb 2024. Hilimbowo Paolana Brosur pengetahuan
pengetahuan Pukul 09:00- kare masyarakat
masyarakat 10.00 WIB khususnya
tentang Desa
penyakit TB Hilimbowo
Paru Kare tentang
penyakit TB
Paru.
3 Sosialisasi ke kader Untuk 5 org Kamis, 28 Pustu Citra Devi Penyuluhan Meningkatnya
meningkatkan feb 2024. Hilimbowo Paolana informasi

LAPORAN KKN S1 FARMASI 2024


11
pengetahuan Pukul 10:00- kare yang
kader sebagai 10.30 WIB didapatkan
Pengawas oleh kader
Menelan Obat Sebagai
(PMO) Pengawas
Menelan Obat
(PMO)

BAB IV
METODE PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

A. Metode Pelaksanaan

1.1. Pelaksanaan dan Pembahasan Kegiatan Intervensi Kesehatan


Pelaksanaan intervensi “Sadar dan Tanggap TBC” berupa
penyuluhan saya lakukan di Pustu Hilimbowo Kare. Sasaran peserta baik
penderita, masyarakat setempat maupun kader di wilayah tersebut. Hal ini
dikarenakan Hilimbowo Kare menempati urutan pertama dalam
banyaknya penderita Tb Paru, data tersebut telah kami dapatkan saat
mengamati data sekunder dan data primer di puskesmas Alasa Talumuzoi.
1.1.1. Pelaksanaan Intervensi Kesehatan

Penyuluhan dilakukan pada tanggal 28 februari 2024 di


Pustu Desa Hilimbowo Kare pada pukul 09.00-10.30. Penyuluhan
dilakukan dengan cara mempresentasikan langsung menggunakan
pamflet atau brosur. Penyuluh membagi diri menjadi seksi-seksi
dimana terdiri dari 1 presentan, 1 MC.
Pelaksanaan intervensi Sadar Dan Tanggap TBC berupa
kegiatan penyuluhan kelompok, yang pelaksanaannya ditujukan
kepada penderita Tb Paru serta warga yang tinggal 1 rumah dengan

LAPORAN KKN S1 FARMASI 2024


12
penderita yang diadakan di Pustu Hilimbowo Kare

1.1.2. Monitoring
Penyuluhan yang saya lakukan di Pustu Hilimbowo Kare
yang pelaksanaan penyuluhannya dilakukan dengan
mengumpulkan warga yang menderita positif TB paru menjadi
satu baik penderita Tb Paru maupun yang tidak menderita Tb paru
(lingkungan 1 rumah penderita dan kader), target responden saya
sebanyak 10- 15 orang .
B. Pembahasan

Penyuluhan yang saya lakukan dengan tujuan ingin memberikan


pengetahuan kepada responden tentang Tb Paru, agar responden bisa
mengetahui dan mengerti serta memiliki gambaran tentang penyakit Tb
Paru yang merupakan salah satu penyakit menular dari saluran nafas
(batuk / bersin) yang dapat merugikan orang lain maupun diri sendiri.
Selain itu responden bisa mengetahui faktor penyebab maupun
penanggulangan, cara pencegahan, gaya hidup atau perilaku yang sehat
dan bersih, serta pemanfaatan pelayanan kesehatan.
Penyuluhan yang saya lakukan di Pustu Hilimbowo Kare, Dimana
isi dari penyuluhan tersebut berupa :
1. Apa itu TBC
2. Bagaimana gejala TBC
3. Bagaimana cara penularan TBC
4. Bagiamana agar terhindar dari TBC
5. Bagaimana memastikan seseorang menderita TBC
6. Bagaimana cara pengobatan TBC
7. Apa akibatnya jika penderita TBC tidak teratur minum obat
8. Bagaimana peran dan fungsi masyarakat dalam penanggulangan TBC

LAPORAN KKN S1 FARMASI 2024


13
9. Sebagai Pengawas Menelan Obat (PMO) apa yg dapat dilakukan kader
& masyarakat sekitar.

1.1 Evaluasi

Pada saat melakukan Tanya jawab, tingkat pengetahuan tentang


Tb paru dan perilaku hidup sehat sangat rendah hal ini disebabkan
karena kurangnya pengetahuan. hal ini ditunjukkan karena sebagian
besar bahkan 95% para peserta penderita Tb paru tidak tamat SD.
Adapun hasil survey yang kami dapatkan berupa pengetahuan 25% dan
perilaku 15%
Setelah kami melakukan penyuluhan tentang Tb Paru, khususnya
mengenai pengertiannya, bagaimana mekanisme penyebarannya, cara
pencegahan, cara pengobatan, dan cara perilaku hidup bersih. Dari
penyuluhan tersebut kami berharap para peserta bisa mengerti tentang Tb
paru dan bisa menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat agar dapat
membantu pencegahan terjadinya komplikasi dari penyakit Tb Paru
tersebut.
Dari segi faktor pengetahuan tentang perilaku hidup bersih,
perubahan yang diharapkan terjadi pada masyarakat sebagai
berikut:
1. Pengetahuan tentang perilaku warga agar tetap menjaga
pola hidup yang bersih seperti membersihkan ventilasi
rumah agar ruang tidak lembab
2. Pengetahuan tentang gaya hidup yang sehat dengan
mengkonsumsi makanan yang bersih dan bergizi
3. Pengetahuan warga tentang bagaimana cara bersin atau
batuk yang benar, agar tidak tertular kepada orang lain
yang tidak menderita

LAPORAN KKN S1 FARMASI 2024


14
4. Pengetahuan tentang tata cara membuang dahak yang
tidak sembarang tempat, tapi membuangnya di dalam
copok yang sudah terisi disinfektan (byclean) dan tempat
yang terkena sinar matahari
5. Pengetahuan tentang perilaku masyarakat yang sebagian
besar mengkonsumsi rokok dengan adanya penyuluhan
ini kami mengharapkan adanya kesadaran dari masyarakat
untuk lebih menjaga kesehatan dengan mengurangi rokok.

BAB V PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Berdasarkan data yang telah diperoleh,maka dapat disimpulkan bahwa:
Puskesmas yaitu unit organisasi pelayanan kesehatan terdepan yang
mempunyai misi sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang
melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
tepadu kepada masyarakat dalam suatu wilayah kerja tertentu (kecamatan).
Di Puskesmas Alasa Talumuzoi terdapat dua program puskesmas
yaitu Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan.
Upaya Kesehatan Wajib terdiri dari upaya KIA – KB, upaya P2M, upaya
perbaikan gizi,upaya pengobatan, upaya kesehatan lingkungan dan upaya
penyuluhan kesehatan masyarakat. Sedangkan Upaya Kesehatan
Pengembangan terdiri dari UKGS ( usaha kesehatan gigi sekolah ), UKS,
Laboratorium Kesehatan, Kesehatan Jiwa, Pelayanan Kesehatan dasar,
Kesehatan Mata dan Kesehatan Usia lanjut. Dimana pada masing-masing
program tersebut sudah dapat berjalan cukup baik namun masih ada yang
belum mencapai target.

LAPORAN KKN S1 FARMASI 2024


15
Untuk menentukan prioritas utama kami mengidentifikasi masalah-
masalah yang terjadi di masing-masing program seperti KIA, P2M,
Promkes, Gizi, Kesehatan Lingkungan dan pengobatan. Setelah itu kami
menentukan prioritas masalah. Dalam menentukan prioritas masalah kami
menggunakan metode Hanlon Kuantitatif dimana kami menggunakan
kriteria A,B,C,D. Prioritas masalah yang kami pilih untuk di intervensi
adalah TB paru.
Setelah kami melakukan penyuluhan tentang Tb Paru, khususnya
mengenai pengertiannya, bagaimana mekanisme penyebarannya, cara
pencegahan, cara pengobatan, dan cara perilaku hidup bersih. Dari
penyuluhan tersebut kami berharap para peserta bisa mengerti tentang Tb
paru dan bisa menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat agar dapat
membantu pencegahan terjadinya komplikasi dari penyakit Tb Paru.
1.2. Saran

Puskesmas :
Di Puskesmas Alasa Talumuzoi ada beberapa program yang belum
mencapai target. Untuk itu sebaiknya dapat dicari hambatan –hambatan
apa saja yang menjadi kendala di masyarakat dan secepatnya mencari
alternative pemecahan masalahnya.

Masyarakat :
Bagi masyarakat dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat
mengenai TB Paru agar kejadian TB Paru di masyarakat dapat berkurang

LAPORAN KKN S1 FARMASI 2024


16
SAP PENYULUHAN
DOKUMENTASI FOTO KEGIATAN

LAPORAN KKN S1 FARMASI 2024


17
DAFTAR HADIR PESERTA

LAPORAN KKN S1 FARMASI 2024


18
PAMFLET

LAPORAN KKN S1 FARMASI 2024


19
LAPORAN KKN S1 FARMASI 2024
20
LAPORAN KKN S1 FARMASI 2024
21

Anda mungkin juga menyukai