Nama :
NIM :
a. Nama :
b. NIM :
c. Program Studi : S1 FARMASI
d. Dosen Pembimbing : Tanwir Djafar,SKM,.M.Kes
Apt. Adhitama Asmal S.Si, M.Kes
Mengetahui ,
Halaman
HALAMA JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR...........................................................................................I
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................5
B. Tujuan ................................................................................................7
C. Manfaat ..............................................................................................7
BAB II PERMASALAH DAN SOLUSI...........................................................8
A. Masalah Kesehatan ...........................................................................24
B. Solusi..................................................................................................24
BAB III RENCANA KEGIATAN
BAB IV METODE PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
A. Metode Pelaksanaan
a. Lokasi Dan Waktu .........................................................................24
b. Peserta.............................................................................................24
c. Sasaran............................................................................................24
d. Pelaksanaan Kegiatan.....................................................................24
B. Pembahasan .......................................................................................24
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................26
B. Saran..........................................................................................................26
SAP PENYULUHAN
DOKUMENTASI FOTO KEGIATAN
DAFTAR HADIR PESERTA
B. Tujuan :
Tujuan Umum :
Menganalisa adakah hubungan tingkat pengetahuan tentang TB
paru terhadap kepatuhan minum obat di wilayah kerja Puskesmas Alasa
Talumuzoi Nias Utara.
Tujuan Khusus :
1. Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang
TB paru terhadap kepatuhan minum obat
2. Mengetahui tingkat pengetahuan pasien tentang apa
itu TB paru dan apa penyebabnya
3. Mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat
tentang cara penularan dan pencegahan TB paru
4. Mengetahui tingkat pengetahuan pasien mengenai
berapa lama harus minum obat.
5. Mengetahui tingkat kepatuhan pasien menelan
minum obat.
C. Manfaat :
Agar masyarakat dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat mengenai TB
dan manfaat patuh pengobatan agar kejadian TB di masyarakat dapat
berkurang.
A. Masalah Kesehatan
Derajat kesehatan merupakan gambaran profil kesehatan
individu atau kelompok individual atau masyarakat disuatu daerah.
Gambaran derajat kesehatan masyarakat dapat diukur melalui beberapa
indikator, diantaranya adalah angka kematian, umur harapan hidup,
angka kesakitan serta status gizi. Indikator tersebut dapat diperoleh
melalui catatan dan laporan dari fasilitas pelayanan kesehatan (facility
based) seperti Poskesde, Pustu, dan lainnya serta data yang
dikumpulkan dari masyarakat (community based). Selain dipengaruhi
oleh faktor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan
sumberdaya kesehatan, derajat kesehatan masyarakat juga dipengaruhi
oleh faktor lain seperti faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial
serta faktor lainnya.
1.1 Morbiditas
Morbiditas adalah angka kesakitan, yang dapat berupa
angka insiden maupun angka prevalensi dari suatu penyakit.
Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu
populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan
dalam penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat.
1. Penyakit TB Paru
Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menyebar
melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil tuberculosis. Bersama
dengan malaria dan HIV/AIDS, tuberkulosis menjadi salah satu penyakit
yang pengendaliaannya menjadi komitmen global dalam MDGs.
Beban penyakit yang disebabkan oleh tuberkulosis dapat diukur
dengan Insiden yaitu merupakan jumlah kasus baru dan kasus kambuh
tuberkulosis yang muncul dalam periode waktu tertentu biasanya
dinyatakan dalam satu tahun, Prevalensi yaitu jumlah kasus tuberkulosis
pada suatu titik tertentu dan Mortalitas yaitu jumlah kematian akibat
tuberkulosis dalam jangka waktu tertentu.
Menurut laporan penemuan kasus, kasus BTA + pada laki – laki
hampir 2 kali dibandingkan kasus BTA+ pada wanita. Sebesar 65,31%
kasus BTA+ yang ditemukan berjenis kelamin laki–laki dan 34,69% kasus
berjenis kelamin perempuan. Untuk angka Kesembuhan TB BTA + tahun
2014 sebesar 97,43 % sedangkan angka kematian penyakit TB paru
adalah 0,77 per 100.000.
Angka notifikasi kasus adalah angka yang menunjukan jumlah
pasien baru yang ditemukan dan tercatat diantara 100.000 penduduk di
suatu wilayah tertentu. Angka ini apabila tercatat dengan baik akan
menggambarkan kecenderungan penemuan kasus dari tahun ke tahun di
b. Solusi
No Rencana kegiatan Tujuan Sasar waktu Lokasi Pelaksana Metode Tolak ukur
an
1 Penyuluhan Tentang Untuk 10-15 Kamis, 28 Pustu Citra Devi Penyuluhan Meningkatnya
Penyakit TB Paru meningkatkan org feb 2024. Hilimbowo Paolana pengetahuan
dan penyuluhan pengetahuan Pukul 09:00- kare masyarakat
tentang pentingnya masyarakat 10.00 WIB khususnya
patuh minum obat tentang Desa
penyakit TB Hilimbowo
Paru Kare tentang
penyakit TB
Paru.
2 Pembagian brosur Untuk 10-15 Kamis, 28 Pustu Citra Devi Pembagian Meningkatnya
tentang TB paru meningkatkan orang feb 2024. Hilimbowo Paolana Brosur pengetahuan
pengetahuan Pukul 09:00- kare masyarakat
masyarakat 10.00 WIB khususnya
tentang Desa
penyakit TB Hilimbowo
Paru Kare tentang
penyakit TB
Paru.
3 Sosialisasi ke kader Untuk 5 org Kamis, 28 Pustu Citra Devi Penyuluhan Meningkatnya
meningkatkan feb 2024. Hilimbowo Paolana informasi
BAB IV
METODE PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
A. Metode Pelaksanaan
1.1.2. Monitoring
Penyuluhan yang saya lakukan di Pustu Hilimbowo Kare
yang pelaksanaan penyuluhannya dilakukan dengan
mengumpulkan warga yang menderita positif TB paru menjadi
satu baik penderita Tb Paru maupun yang tidak menderita Tb paru
(lingkungan 1 rumah penderita dan kader), target responden saya
sebanyak 10- 15 orang .
B. Pembahasan
1.1 Evaluasi
BAB V PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Berdasarkan data yang telah diperoleh,maka dapat disimpulkan bahwa:
Puskesmas yaitu unit organisasi pelayanan kesehatan terdepan yang
mempunyai misi sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang
melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
tepadu kepada masyarakat dalam suatu wilayah kerja tertentu (kecamatan).
Di Puskesmas Alasa Talumuzoi terdapat dua program puskesmas
yaitu Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan.
Upaya Kesehatan Wajib terdiri dari upaya KIA – KB, upaya P2M, upaya
perbaikan gizi,upaya pengobatan, upaya kesehatan lingkungan dan upaya
penyuluhan kesehatan masyarakat. Sedangkan Upaya Kesehatan
Pengembangan terdiri dari UKGS ( usaha kesehatan gigi sekolah ), UKS,
Laboratorium Kesehatan, Kesehatan Jiwa, Pelayanan Kesehatan dasar,
Kesehatan Mata dan Kesehatan Usia lanjut. Dimana pada masing-masing
program tersebut sudah dapat berjalan cukup baik namun masih ada yang
belum mencapai target.
Puskesmas :
Di Puskesmas Alasa Talumuzoi ada beberapa program yang belum
mencapai target. Untuk itu sebaiknya dapat dicari hambatan –hambatan
apa saja yang menjadi kendala di masyarakat dan secepatnya mencari
alternative pemecahan masalahnya.
Masyarakat :
Bagi masyarakat dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat
mengenai TB Paru agar kejadian TB Paru di masyarakat dapat berkurang