MATA KULIAH
Oleh:
Arif MZ
NPM 216080056
ANGKATAN 34 E
PROGRAM STUDI
2023
Ujian Akhir Semester : Mata Kuliah Perkembangan Teknologi Rumah Sakit
Kelas : 34 E
Dosen Pengampu : Dr. Abdul. Aziz, BE, SE, SKM, MM, MARS
Soal
No. 1
Study Kelayakan Bisnis Rumah Sakit X
Metode analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif tanpa menggunakan
hipotesis. Pendekatan kuantitatif diperoleh dari biaya-biaya yang berhubungan dengan semua
biaya operasional investasi pengadaan peralatan Radiologi di Rumah Sakit X selama kurun
waktu 5 tahun.
Pendekatan kualitatif diperoleh dengan wawancara pada pihak-pihak yang terkait dengan
radiologi. Subjek adalah manajemen khususnya bagian keuangan sebanyak 1 orang, kepala
bagian radiologi sebanyak 1 orang dan wakil direktur atau kepala bidang penunjang medis di
Rumah Sakit X terkait tata kelola unit radiologi serta pendapatan dan pengeluaran dan hasil
keuntungan yang diperoleh unit radiologi selama kurun waktu 5 tahun, mulai tahun 2018 sampai
dengan tahun 2022.
Variabel yaitu biaya operasional peralatan radiologi yang terdiri dari gaji, invest, makan,
penyusutan alat, bahan habis pakai, alat tulis kantor, biaya umum seperti telepon, listrik, air.
Biaya investasi adalah biaya yang terdiri dari depresiasi gedung, depresiasi alat. Biaya
pemeliharaan adalah biaya pemeliharaan gedung dan alat.
Pengolahan data dilakukan dengan foto dokumentasi dan catatan dan hasilnya dikumpulkan,
editing, dikelompokkan, penghitungan, pengolahan data, penyajian data dalam bentuk narasi
dan interpretasi data dengan menghubungkan dengan teori yang ada.
Dengan asumsi harga USG 4D adalah Rp. 400.000.000 dan harga Probe USG adalah
100.000.000 dan membutuhkan 3 probe, sehingga total modal USG 4D adalah Rp. 700.000.000.
- Suku bunga bank 10%
- Umur Ekonomis 5 tahun
- Pajak 11 %
Berdasarkan hasil penelusuran data yang diperoleh dari bagian keuangan RS X, didapatkan data
berikut ini:
Tabel 1. Pendapatan USG 4 D tahun 2018 – 2022
Dari permasalan tersebut diatas buatlah analisis kelayakan investasi dengan metode :
a. PP (Payback Periode)
b. ARR (Average Rate of Return)
c. NPV (Net Present Value)
d. IRR (Internal Rate of Return)
e. PI ( Profitabilitas Indeks)
Jawab:
Tahun Investasi Pengeluaran Pendapatan Pengahasilan pajak 11% laba non pajak
pertahun bersih tahunan 11%
per tahun
0 Rp 700.000.000
a. Berdasarkan tabel pendapatan bersih tahunan di atas dapat kita hitung Pay back
periode sebagai berikut:
Total investasi : RP 700.000.000
Pendapatan bersih tahun ke 1 : RP 110.362.848 _
RP 589.637.152
Di karenakan pendapatan bersih untuk tahun ke 4 melampaui sisa investasi dari tahun
keempat maka dapat kita hitung sebagai berikut:
= Rp. 700.000.000
= Rp 140.000.000,-
= 1,3060 x 100%
= 130,60%
Berdasarkan data di atas, hasil ARR nya > dari tingkat keuntungan yang diisyaratkan
yaitu sebesar 100%, maka proyek ini diterima.
= RP 214.169.545
Berdasarkan perhitungan di atas, NPV nya bernilai positif dan nilainya > 0, maka rencana
pengembangan investasi yang akan dilakukan layak untuk dilakukan.
= Rp 914.169.545 – 700.000.000
= Rp 214.169.545
= Rp 323.516.288 – 700.000.000
= - Rp 376.483.712
P1 = 10% = 0,1
P2 = 40% = 0,4
= 0,1+ 0,108779326
=0,2088x100%
= 20,88%
Nilai IRR yang diperoleh adalah sebesar 20,88 % lebih besar dari bunga bank sebesar 10
% maka IRR diterima.
e. PI (Profitabilitas Indeks)
Metode ini digunakan untuk membandingkan nilai sekarang dari arus kas bersih
terhadap pengeluaran awalanya. Total PV Bersih /Total Investasi
P = Rp 914.169.545
700.00.000
= 1,305956492
Berdasarkan penelusuran Profitabilitas Indeks hasilnya adalah = 1,305956492
Berarti investasi peralatan USG di RS X layak dilakukan dan dikembangkan, karena
syarat PI di terima adalah > 1.
2. Berikan Argumentasi bahwa Perkembangan Teknologi Kesehatan perlu dilakukan
sebutkan dan jelaskan ?
Jawab:
Saat ini kita memasuki era modern 5.0, dimana penggunaan teknologi disegala bidang
menjadi patokan bagi setiap perusahaan dalam roda bisnisnya. Dengan adanya
teknologi maka masyarakat dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dan dan
bias melakukannya secara dua arah. Makah al ini juga berlaku bagi perusahaan yang
bergerak dalam layanan kesehatan, yakni Rumah sakit. Sehingga kita sekarang dapat
merasakan hadirnya teknologi akan membantu perkembangan pelayanan rumah sakit
dimana tenaga medis dapat dengan mudah melakukan rekam medis. Contohnya dengan
hadirnya aplikasi pendaftaran, dapat mempermudah interaksi pasien sebelum dating ke
rumah sakit, misalnya dengan aplikasi pendaftaran, pasien juga dapat mengetahui
jadwal, layanan danketersediaan ruangan jika akan melakukan rawat inap. Tidak hanya
untuk pendaftaran, tetapi dengan aplikasi tersebut, pasien bahkan dapat berinteraksi
dengan dokter atau dokter spesialis yang dituju. Karena Perkembangan ilmu dan
teknologi kedokteran yang amat cepat,termasuk berkembangnya spesialisasi dan
subspesialisasi yang memiliki karakteristik khas dan masing-masing memerlukan
teknologi tersendiri. Terbatasnya sumber daya ekonomi, baik di negara yang sedang
berkembang maupun negara maju. Penerapan teknologi selalu memiliki dimensi
ekonomi; makin canggih teknologi yang digunakan, cenderung makin mahal biaya yang
harus dikeluarkan. Terdapatnya banyak bukti bahwa teknologi kesehatan tertentu yang
digunakan selama ini ternyata tidak bermanfaat atau bahkan berbahaya,namun masih
ada yang menggunakannya. Di lain sisi terdapat bukti bahwa banyak teknologi
kesehatan yang bermanfaat namun tidak digunakan atau dimanfaatkan sangat terlambat
dalam pelayanan kesehatan.
3. Apa yang melandasi didalam melakukan penilaian keberhasilan rumah sakit dalam
melaksanakan Green Hospital sebutkan dan jelaskan?
Jawab:
Konsep Green Hospital adalah untuk mewujudkan kenyamanan lingkungan bagi
pasien serta warga masyarakat yang tinggal di sekitar lingkungan rumah sakit.
Green Hospital adalah rumah sakit yang berwawasan lingkungan dan merupakan
jawaban atas tuntutan kebutuhan pelayanan dari pelanggan rumah sakit yang telah
bergeser ke arah pelayanan paripurna serta berbasis kenyamanan dan keamanan
lingkungan rumah sakit. Penilaian keberhasilan rumah sakit dalam melaksanakan Green
Hospital adalah dengan melihat beberapa indicator keberhasilan green Hospital :
5. membuat ventilasi alami berfungsi pada ruang tertentu dan saat tertentu
2. menggunakan air bekas untuk flushing dan siram taman, cuci mobil
C. PENCEMARAN LINGKUNGAN
4.
a. pertimbangan biaya
3. Membuat rencana detail untuk perubahan sistim utilitas yang ramah lingkungan
( airconditioning, water recycling, water & energy saving)
4. Membuat rencana detail untuk perubahan jenis materialnon toxic (flooring,
painting, wall covering, roofing, insulation etc)
5. Melakukan “public campaign “ di lingkungan rumah sakit untuk merubah
perilaku manusia (karyawan, pasien dan keluarga pasien)
6. Faktor pendorong terlaksananya program Green Hospital yaitu : faktor Direktur
(Leader) yang visioner, pemerintah melalui peraturan-peraturan manajemen
lingkungan, dan isu global internasional berupa tren penerapan Green
Hospital sebagai bagian dari upaya mengurangi pemanasan global.
Contoh Zoning berdasarkan area pelayanan misalnya Rumah sakit umum daerah
memiliki 4 area pelayanan, yaitu pelayanan medik, area penunjang operasional
medik, area penunjang dan operasional non medik, area administrasi dan
manajemen
No Nama ruang
1 Instalasi rawat jalan Instalasi
2 rawat inap Perawatan
3 intensif Instalasi bedah
4 Instalasi kebidanan
5 Rehabilitasi medik
6 Hemodialisme Radioterapi
7 gawat darurat Instalasi
No Nama ruang
1 Ruang farmasi
2 Ruang radiodiagnostik
3 Laboratorium
4 Bank darah
5 Ruang diagnostic terpadu
6 Pemulasaraan jenazah
7 CSSD
8 Dapur dan gizi klinik
9 Laundry
10 Sanitasi
11 Pemeliharaan sarana
12 Genset
13 Gardu PLN
14 Damkar
No Nama ruang
1 Pendaftaran
2 Manajemen
3 Rekam medis
1. Ide konsep RS
• Berdasarkan undang undang dan peraturan Menteri Kesehatan seperti no. 3 tahun 2020
yaitu ada beberap tipe RS seperti RS tipe A, B, C, D
• Apakah yang akan dibuat RS khusus atau RS umum dan jumlah tempat tidur
• Konsep bangunan nya seperti smart hospital, green hospital dll
• Segmen pasar : menengah atas, menengah, atau menengah bawah
2. Membuat study kelayakan
a. Feasibility Study atau Studi Kelayakan rumah sakit (RS) merupakan salah satu poin
penting sebelum melaksanakan pembangunan rumah sakit merupakan studi yang
mencakup bisnis review, strategis, dan posisi keuangan.
b. Maksud dan tujuan dari pembuatan Studi kelayakan antara lain:
• Mempersiapkan SDM, Sarana dan Prasarana Rumah Sakit sesuai produk
unggulan dari RS.
1. PERSIAPAN
Persiapan pada Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) adalah
Tahapan melakukan Kompilasi Data dari seluruh Data yang didapat dari hasil
Pengumpulan Data yang terdiri dari Data Primer dan Data Sekunder.
• Data primer
- Kondisi Potensi Lahan/ Lokasi
- Informasi langsung lainnya yang terkait dengan Kondisi dan Potensi
yang ada terkait dengan Standar/ Pedoman dan Ketentuan yang berlaku
serta Sasaran dari Rencana Pembangunan/ Pengembangan Rumah Sakit
serta informasi keinginan yang ada
• Data Sekunder
1. Data Kesehatan pada Rumah Sakit yang ada, meliputi :
- Angka Kesakitan (Morbiditas) Utama Rawat Inap Angka Kematian
(Mortalitas)
- Angka Kelahiran
- Angka Pasien Rujukan
- Data Asal Pasien Rawat Jalan, Rawat Gawat Darurat dan Rawat Inap
- Jumlah Pasien Rawat Jalan
- Jumlah Pasien Rawat Inap
- Jumlah Hari Rawat
- Angka Rata-rata Hari Rawat secara keseluruhan
- Jumlah dan Jenis Pelayanan Kesehatan
- Jumlah dan jenis Tenaga Kesehatan
- jumlah dan Jenis Layanan Spesialistik Rumah Sakit
- Jumlah dan Jenis Layanan Penunjang Medik Rumah Sakit
- Struktur Organisasi Manajemen Rumah Sakit
2. Data Lokasi
- Data Kondisi Lahan Rumah Sakit yang ada dan pengembangannya
- Bentuk dan Luas Lahan serta Lantai Bangunan yang ada serta rencana
perluasannya
-Kondisi Lingkungan menurut ketentuan daerah setempat.
-Batas lokasi lahan sekelilingnya
-Jaringan Listrik, Air Minum, Telkom, Air Kotor/Limbah, Pemadam
Kebakaran, Jaringan Gas dan Pembuangan Sampah
- Data Penggunaan dan ketinggian Bangunan serta Dokumen Perencanaan
Bangunan yang ada (Arsitektur, Struktur, Elektrikal dan Mekanikal
Bangunan).
3. Data Finansial/Keuangan
- Data Tarif Perawatan yang ada di Rumah Sakit
- Cash Flow Rumah Sakit yang ada
- Data Kinerja Tahunan Rumah Sakit yang ada
- Data Luar/ Data Eksternal Rumah Sakit dan Lingkungan
4. Data Kesehatan
- Angka Kesehatan (Morbiditas), Penyakit Utama Rawat Jalan di Puskesmas
dan Rumah Sakit
- Angka Kesakitan (Mortalitas), Penyakit Utama Rawat Inap di Puskesmas
dan Rumah Sakit
- Jumlah Posyandu, Puskesmas Pembantu, Puskesmas dengan Tempat Tidur
dan Puskesmas Keliling
- Jumlah dan Jarak merata Puskesmas Pembantu, Puskesmas DTP dan
Puskesmas Keliling dengan Rumah Sakit di wilayah kerja.
- Jumlah Rumah Sakit di wilayah kerja termasuk Rumah Sakit Swasta.
- arak Antar Rumah Sakit di wilayah Kerja
- Jumlah Tempat Tidur Rumah Sakit di Wilayah Jangkauan Rumah Sakit.
- Jumlah dan Jenis tenaga dokter umum dan Spesialis di wilayah kerja.
- Jumlah tenaga kesehatan lainnya diwilayah kerja
5. Data Kesehatan Kota/ Kabupaten
- Data Tarif Perawatan di Rumah Sakit lain sekitar lokasi
- Sebaran Rumah Sakit sekitar wilayah
- Pola penyakit daerah setempat.
Data Kebijakan, Pedoman dan Peraturan Pemerintah
- Kebijakan dan pedoman terkait layanan Kesehatan Rumah Sakit.
- Peruntukan Tanah diwilayah setempat.
- Rencana Detail Tata Ruang.
- Peraturan Teknis yang berlaku setempat , antara lain:
a. Garis Sempadan Bangunan (;GSB)
b. Jarak bebas Bangunan
c. Koefisien Lantai Bangunan (;KLB)
d. Tinggi maksimal lantai bangunan
e. Koefisien Dasar Bangunan (;KDB)
f. Koefisien Daerah Hijau (;KDH)
6. Data Demografi
- Luas Wilayah
- umlah Penduduk
- Angka Kepadatan
- Laju Pertumbuhan Penduduk Data Sosial Dan Budaya
- Agama
- Peranan Masyarakat
- Suku Bangsa Data Ekonomi
- Mata Pencarian
- Tingkat Pendapatan
- Penghasilan setempat berupa Pendapatan Asli Daerah (;PAD)
- Produk Domestik Regional Bruto (;PDRB) daerah setempat.
Dilakukan suatu analisis dari seluruh aspek-aspek baik dari aspek Eksternal
sebagai peluang ataupun ancaman maupun aspek Internal yang dapat menjadi
kekuatan ataupun kelemahan sehingga aspek-aspek tersebut dapat
menjadikan Kecenderungan suatu Rumah Sakit dalam melakukan
pembangunan baru atau melakukan pengembangan berupa peningkatan status
layanan Rumah Sakit tersebut.
A. Aspek eksternal
1. Kebijakan
Melakukan kajian berupa menganalisis kebijakan dan Pedoman serta
Peraturan baik kebijakan dan pedoman yang terkait dengan pendirian atau
pengembangan suatu Rumah Sakit dari berbagai aspek Ekternal maupun
Peraturan - peraturan Daerah setempat dimana lokasi Rumah Sakit tersebut
berada.
2. Demografi
Pertumbuhan Demografi suatu wilayah dimana lokasi Rumah Sakit
tersebut berada dapat merupakan segmentasi pasar dari layanan kesehatan
yang akan diberikan oleh Rumah Sakit tersebut. Untuk melihat
kecenderungan demografi perlu diproyeksikan hingga maksimum 20 tahun
mendatang dengan dasar data series minimal 3 tahun sebelumnya. Proyeksi
demografi yang dimaksud berupa proyeksi :
1. Jumlah penduduk secara kesuluruhan pada wilayah tertentu
berdasarkan kecamatan.
2. Jumlah penduduk secara kesuluruhan pada wilayah tertentu
berdasarkan jenis kelamin.
3. Jumlah penduduk secara kesuluruhan pada wilayah tertentu
berdasarkan usia.
3. Geografi
Letak Rumah Sakit secara Geografis sangat berpengaruh tehadap
posisioning suatu Rumah Sakit. Posisi lahan Rumah Sakit terhadap Kondisi
Wilayah disebelah Utara, Selatan, Barat dan Timur beserta Kondisi Sarana
Prasarananya baik sarana kesehatan, perumahan, pendidikan, aksesibilitas
dll, yang merupakan penentu posisioning Rumah Sakit yang akan dibangun
maupun dalam melakukan pengembangan peningkatan layanan kesehatan.
4. Sosial Ekonomi dan Budaya
a. Sosial Ekonomi : Pada kajian ini melihat proyeksi Sosial Ekonomi
pada wilayah dimana lokasi Rumah Sakit berada dengan
memproyeksikan hingga maksimal 20 tahun mendatang dengan
dasar data series minimal 3 tahun sebelumnya terkait dengan kondisi
perekonomian penduduk dan perekonomian daerah setempat.
b. Sosial Budaya: Kajian ini melihat proyeksi Sosial Budaya pada
wilayah dimana lokasi Rumah Sakit berada dengan
memproyeksikan hingga maksimal 20 tahun mendatang dengan
dasar data series minimal 3 tahun sebelumnya terkait, berupa
proyeksi Jumlah penduduk secara keseluruhan pada wilayah tertentu
berdasarkan agama, serta kajian terhadap kebiasaan atau budaya
wilayah terkait dengan pola hidup masyarakat sekitar.
5. Sumber Daya Manusia/ Ketenaga Kerjaan Kesehatan
Kajian terhadap ketersediaan SDM/ Ketenagakerjaan di bidang
kesehatan pada wilayah dimana Rumah Sakit tersebut berada
merupakan pertimbangan yang harus diperhatikan dalam membuat
suatu layanan kesehatan Rumah Sakit terutama dikaitkan dengan
layanan unggulan. Ketersediaan Sumber Daya Manusia/
Ketenagakerjaan di Bidang Kesehatan antara lain :
6. Derajat Kesehatan
Derajat Kesehatan dalam Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility
Study) perlu dilakukan kajian dengan tujuan melihat kecenderungan
derajat kesehatan pada wilayah tertentu sehingga dalam menyiapkan
fasilitas kesehatan Rumah Sakit sesuai dengan kecenderungan di wilayah
dimana lokasi Rumah Sakit berada. Kajian derajat kesehatan yang
dimaksud adalah sebagai berikut :
a. Angka Kematian
b. Angka Kelahiran
c. Angka Kesakitan
d. Jumlah Sarana Kesehatan di wilayah tertentu
e. Jumlah Tempat Tidur tersedia di wilayah tertentu
f. Indikator Kinerja Rumah Sakit di wilayah tertentu
B. Aspek Internal
Aspek Internal yang akan dianalisis guna melihat kekuatan bagi Rumah
Sakit untuk dapat survive dalam melaksanakan operasional yang akan
mengurangi ancaman yang terjadi, serta melihat kelemahan yang perlu
diantisipasi oleh Rumah Sakit agar tidak menjadi suatu hambatan di dalam
operasional Rumah Sakit kedepannya
1. Sarana Kesehatan
Kajian Sarana Kesehatan di sekitar wilayah jangkauan pelayanan Rumah
Sakit yang akan dibangun atau pengembangan dimaksud untuk
mendapatkan kecenderungan dalam hal pangsa pasar serta pola
penentuan Sistim Tarif di wilayah tertentu.
2. Pola Penyakit dan Epidemiologi
Kajian Pola Penyakit di Rumah Sakit dimaksudkan untuk melihat
kecederungan Pola Penyakit yang banyak terjadi pada Rumah Sakit
tersebut dengan memproyeksikan kencenderungan Pola Penyakit guna
menentukan unggulan Rumah Sakit.
3. Teknologi
4. Kajian terhadap Kemajuan Teknologi berupa peralatan kesehatan yang
terus menerus mengalami perkembangan tentunya sangat berpengaruh
terhadap Layanan Kesehatan serta kesiapan SDM Rumah Sakit tersebut.
5. SDM/ Ketenaga Kerjaan Rumah Sakit
Kajian terhadap SDM di Rumah Sakit dimaksudkan mengkaji kesiapan
SDM di Rumah Sakit terhadap Jenis Layanan Kesehatan yang akan
diberikan kepada masyarakat sesuai dengan segmentasi dan posisioning
dari Rumah Sakit tersebut.
6. Organisasi
Organisasi di Rumah Sakit tentunya akan berpengaruh terhadap
Kegiatan Operasional Rumah Sakit yang berdampak kepada Kinerja
suatu Rumah Sakit. Bentuk Organisasi akan disesuaikan dengan Jenis
Layanan dan Klasifikasi Rumah Sakit.
7. Kinerja dan Keuangan
Kondisi Kinerja Rumah Sakit dan Kondisi Keuangan Rumah Sakit
berupa Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Sakit akan dikaji dan
diproyeksikan yang diharapkan dapat melihat kecenderungan dan
potensi perkembangan kinerja dan pendapatan Rumah Sakit dimasa
mendatang sehingga mendapatkan gambaran kekuatan atau kelemahan
rencana pengembangan Rumah Sakit tersebut.
III. ANALISIS PERMINTAAN
Aspek-aspek Kelayakan pada Analisis Permintaan ini akan diuraikan berikut
ini.
1. Lahan dan Lokasi
Kelayakan lahan dan lokasi tentunya terkait dengan kecenderungan Letak
Geografis yang terletak pada wilayah dimana kondisi wilayah disekitarnya
sangat mendukung dari aspek penggunaan lahan, infrastruktur dan
aksesibilitas serta kecenderungan demografi di wilayah dimana Rumah
Sakit berada.
2. Klasifikasi Kelas RS
Kelayakan Klasifikasi Kelas Rumah Sakit akan ditinjau dari
kecenderungan data penyakit sehingga dapat memperoleh gambaran
Klasifikasi Kelas Rumah Sakit sesuai dengan jenis layanannya serta
kesiapan SDM yang dimiliki.
3. Kapasitas Tempat Tidur (TT)
Perhitungan Kapasitas Tempat Tidur/ TT, berupa jumlah TT yang harus
disiapkan oleh Rumah Sakit tersebut. Prakiraan kebutuhan jumlah TT
dapat menggunakan rasio minimal 1/1.000 artinya dari jumlah penduduk
pada wilayah jangkauan Rumah Sakit sejumlah 1.000 orang akan
dibutuhkan 1 TT. Kecenderungan fasilitas pelayanan kesehatan berupa
jumlah total TT pada fasyankes di wilayah tersebut dapat menjadikan
dasar sebagai perhitungan kebutuhan kapasitas TT yang selanjutnya akan
dibagi berdasarkan klasifikasi kelas perawatan sesuai dengan Analisis
Daya Beli masyarakat sekitar sebagai Pangsa Pasar Rumah Sakit serta
pemenuhan Pedoman dan Ketentuan yang berlaku.
4. Jenis Layanan
Jenis layanan yang akan diberikan kepada masyarakat tentunya akan
disesuaikan dengan klasifikasi kelas Rumah Sakit yang akan disiapkan.
Jenis layanan tersebut berupa pelayanan medik, penunjang medik,
administrasi dan servis.
5. Layanan Unggulan
Dari jenis layanan yang akan diberikan tentunya perlu adanya suatu
layanan unggulan yang akan disiapkan atas dasar kecenderungan pola
penyakit yang terjadi di Rumah Sakit dan di wilayah tempat Rumah Sakit
tersebut berada.
IV. ANALISIS KEBUTUHAN
Analisis kebutuhan merupakan analisis mengenai kebutuhan yang harus
disediakan oleh Rumah Sakit secara keseluruhan yang disesuaikan berdasar
analisis permintaan yang telah dilakukan. Analisis kebutuhan ini dapat
memberikan gambaran mengenai rencana pengembangan dari Rumah Sakit
tersebut dilihat dari aspek :
1. Kebutuhan Lahan
Kebutuhan lahan Rumah Sakit dapat dihitung berdasarkan Program Ruang
Rumah Sakit serta kebijakan Pemerintah Daerah setempat mengenai
Intensitas Bangunan berupa Koefisien Dasar bangunan (KDB), Koefisien
Lantai bangunan (KLB), Garis Sempadan Bangunan (GSB) dan Koefisien
Dasar Bangunan (KDH), serta Peruntukan Lahan yang mengizinkan
digunakan sebagai Lahan yang dapat dibangun Rumah Sakit.
2. Kebutuhan Ruang
Kebutuhan Ruang secara keseluruhan dari Rumah Sakit dapat dihitung
2 2
1TT sebesar 80 m – 110 m disesuaikan dengan Bentuk dan Klasifikasi
Rumah Sakitnya.
3. Peralatan Medis dan Non Medis
Peralatan Medis dan Non Medis akan disesuaikan dengan Kapasitas dan
Jenis Layanan dari Rumah Sakit tersebut.
4. Sumber Daya Manusia (SDM)
Dalam hal pemenuhan ketenagaan atau Sumber Daya Manusia (SDM)
perlu mempertimbangkan/ memperhitungkan tenaga seefisien dan
seefektif mungkin agar menjadikan suatu Manajemen Pengelolaan Rumah
Sakit yang optimal.
5. Organisasi dan Uraian Tugas
Organisasi dan Uraian Tugas akan disusun sesuai dengan Bentuk dan
Klasifikasi Rumah Sakit.
V. ANALISIS KEUANGAN
Analisis Keuangan memberikan gambaran tentang rencana penggunaan
sumber anggaran yang dimiliki, sehingga dapat diketahui tingkat
pengembalian biaya yang akan diinvestasikan. Dengan demikian maka pihak
pemilik/ investor dapat melihat tingkat keuntungan yang mungkin akan
diperoleh.
Adapun aspek keuangan yang akan dianalisis terdiri dari:
1. Rencana Investasi dan Sumber Dana
2. Proyeksi Pendapatan dan Biaya
3. Proyeksi Cash Flow
4. Analisis Keuangan : Break Event Point (BEP), Internal Rate of Return
(IRR), dan Net Present Value (NPV)
VII. PENUTUP