Anda di halaman 1dari 25

UJIAN AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI RUMAH SAKIT

Oleh:

Arif MZ

NPM 216080056

ANGKATAN 34 E

PROGRAM STUDI

MAGISTER ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA JAKARTA

2023
Ujian Akhir Semester : Mata Kuliah Perkembangan Teknologi Rumah Sakit
Kelas : 34 E
Dosen Pengampu : Dr. Abdul. Aziz, BE, SE, SKM, MM, MARS

Soal
No. 1
Study Kelayakan Bisnis Rumah Sakit X

Metode analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif tanpa menggunakan
hipotesis. Pendekatan kuantitatif diperoleh dari biaya-biaya yang berhubungan dengan semua
biaya operasional investasi pengadaan peralatan Radiologi di Rumah Sakit X selama kurun
waktu 5 tahun.
Pendekatan kualitatif diperoleh dengan wawancara pada pihak-pihak yang terkait dengan
radiologi. Subjek adalah manajemen khususnya bagian keuangan sebanyak 1 orang, kepala
bagian radiologi sebanyak 1 orang dan wakil direktur atau kepala bidang penunjang medis di
Rumah Sakit X terkait tata kelola unit radiologi serta pendapatan dan pengeluaran dan hasil
keuntungan yang diperoleh unit radiologi selama kurun waktu 5 tahun, mulai tahun 2018 sampai
dengan tahun 2022.
Variabel yaitu biaya operasional peralatan radiologi yang terdiri dari gaji, invest, makan,
penyusutan alat, bahan habis pakai, alat tulis kantor, biaya umum seperti telepon, listrik, air.
Biaya investasi adalah biaya yang terdiri dari depresiasi gedung, depresiasi alat. Biaya
pemeliharaan adalah biaya pemeliharaan gedung dan alat.
Pengolahan data dilakukan dengan foto dokumentasi dan catatan dan hasilnya dikumpulkan,
editing, dikelompokkan, penghitungan, pengolahan data, penyajian data dalam bentuk narasi
dan interpretasi data dengan menghubungkan dengan teori yang ada.
Dengan asumsi harga USG 4D adalah Rp. 400.000.000 dan harga Probe USG adalah
100.000.000 dan membutuhkan 3 probe, sehingga total modal USG 4D adalah Rp. 700.000.000.
- Suku bunga bank 10%
- Umur Ekonomis 5 tahun
- Pajak 11 %
Berdasarkan hasil penelusuran data yang diperoleh dari bagian keuangan RS X, didapatkan data
berikut ini:
Tabel 1. Pendapatan USG 4 D tahun 2018 – 2022

No Tahun Total Pendapatan Total Pengeluaran Sisa investasi


1 2018 294.000.000 169.996.800 124.003.200
2 2019 382.200.000 175.590.528 206.609.472
3 2020 470.400.000 181.484.935 288.915.065
4 2021 558.600.000 187.696.666 370.903.334
5 2022 646.800.000 206.684.904 440.115.096
Jumlah 2.352.000.000 921.453.833 1.430.546.167

Dari permasalan tersebut diatas buatlah analisis kelayakan investasi dengan metode :

a. PP (Payback Periode)
b. ARR (Average Rate of Return)
c. NPV (Net Present Value)
d. IRR (Internal Rate of Return)
e. PI ( Profitabilitas Indeks)
Jawab:
Tahun Investasi Pengeluaran Pendapatan Pengahasilan pajak 11% laba non pajak
pertahun bersih tahunan 11%
per tahun

0 Rp 700.000.000

2019 Rp 169.996.800 Rp 294.000.000 Rp 124.003.200 Rp Rp 110.362.848


13.640.352

2020 Rp 175.590.528 Rp 382.200.000 Rp 206.609.472 Rp Rp 183.882.430


22.727.042

2021 Rp 181.484.935 Rp 470.400.000 Rp 288.915.065 Rp Rp 257.134.408


31.780.657

2022 Rp 187.696.666 Rp 558.600.000 Rp 370.903.334 Rp Rp 330.103.967


40.799.367

2023 Rp 206.684.904 Rp 646.800.000 Rp 440.115.096 Rp Rp 391.702.435


48.412.661

TOTAL Rp 921.453.833 Rp 2.352.000.000 Rp 1.430.546.167 Rp 1.273.186.089

df hasil df10% df hasil df 40% komulatif cash kategori


10% 40% flow 0%
k
-Rp 700.000.000 -Rp Rp 700.000.000 npv 10% Rp214.169.545 layak
700.000.000
0,909
Rp 100.329.862 0,714 Rp Rp 589.637.152 IRR 10% 20,88% layak
71.664.187
0,826
Rp 151.968.950 0,510 Rp Rp 405.754.722 net B/C PI 1,305956492 layak
77.535.179 10%
Rp 193.188.886 0,364 Rp Rp 148.620.314 arr 10% 130,60%
0,751
70.404.113
Rp 225.465.451 0,260 Rp -Rp 181.483.653 npv df 0% Rp 573.186.089
0,683
58.690.507
Rp 243.216.394 0,186 Rp -Rp 511.587.620 Nb/c PI 0% 1,818837269
0,621
45.222.302
Rp 214.169.545 -Rp arr 0% 182%
376.483.712
pp bunga 3 tahun 5
10% 3,450222744 162,0802 bulan 12 hari

a. Berdasarkan tabel pendapatan bersih tahunan di atas dapat kita hitung Pay back
periode sebagai berikut:
Total investasi : RP 700.000.000
Pendapatan bersih tahun ke 1 : RP 110.362.848 _
RP 589.637.152

Pendapatan bersih tahun ke 2 : RP 183.882.430 _


RP 405.754.722

Pendapatan bersih tahun ke 3 : RP 257.134.408 _


RP 148.620.314

Di karenakan pendapatan bersih untuk tahun ke 4 melampaui sisa investasi dari tahun
keempat maka dapat kita hitung sebagai berikut:

Payback periode = Rp. 148.620.314 x 12 x30 hari


RP 330.103.967

= 162,0802 hari =5 bulan 12 hari

Jadi, berdasarkan perhitungan payback periodenya dapat di simpulkan bahwa modal


akan kembali dalam jangka waktu 3 tahun 5 bulan 12 hari hari karena payback periodenya
lebih cepat dari nilai ekonomisnya maka investasi peralatan USG layak dan dapat
dikembangkan.

b. ARR (Average Rate of Return)


Metode ini digunakan untuk mengukur berapa tingkat keuntungan rata- rata
yang diperoleh dari suatu investasi.
Rp 1.273.186.089 / 5
=RP 254.637.218

= Rp. 700.000.000

= Rp 140.000.000,-

= Rp 254.637.218 / 140.000.000 x 100%

= 1,3060 x 100%

= 130,60%

Berdasarkan data di atas, hasil ARR nya > dari tingkat keuntungan yang diisyaratkan
yaitu sebesar 100%, maka proyek ini diterima.

c. NPV (Net Present Value)


NPV = Rp 914.169.545 – Rp 700.000.000

= RP 214.169.545

Berdasarkan perhitungan di atas, NPV nya bernilai positif dan nilainya > 0, maka rencana
pengembangan investasi yang akan dilakukan layak untuk dilakukan.

d. IRR (Internale Rate of Return)


NPV 1= C1 = Total PV 1 – Total Investement

= Rp 914.169.545 – 700.000.000

= Rp 214.169.545

NPV 2 = C2 = Total PV 2 – Total invesment

= Rp 323.516.288 – 700.000.000

= - Rp 376.483.712

P1 = 10% = 0,1

P2 = 40% = 0,4

= 0,1 - 214.169.545 x 0,3


-590.653.256

= 0,1+ 0,108779326

=0,2088x100%

= 20,88%

Nilai IRR yang diperoleh adalah sebesar 20,88 % lebih besar dari bunga bank sebesar 10
% maka IRR diterima.

e. PI (Profitabilitas Indeks)
Metode ini digunakan untuk membandingkan nilai sekarang dari arus kas bersih
terhadap pengeluaran awalanya. Total PV Bersih /Total Investasi
P = Rp 914.169.545
700.00.000
= 1,305956492
Berdasarkan penelusuran Profitabilitas Indeks hasilnya adalah = 1,305956492
Berarti investasi peralatan USG di RS X layak dilakukan dan dikembangkan, karena
syarat PI di terima adalah > 1.
2. Berikan Argumentasi bahwa Perkembangan Teknologi Kesehatan perlu dilakukan
sebutkan dan jelaskan ?
Jawab:
Saat ini kita memasuki era modern 5.0, dimana penggunaan teknologi disegala bidang
menjadi patokan bagi setiap perusahaan dalam roda bisnisnya. Dengan adanya
teknologi maka masyarakat dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dan dan
bias melakukannya secara dua arah. Makah al ini juga berlaku bagi perusahaan yang
bergerak dalam layanan kesehatan, yakni Rumah sakit. Sehingga kita sekarang dapat
merasakan hadirnya teknologi akan membantu perkembangan pelayanan rumah sakit
dimana tenaga medis dapat dengan mudah melakukan rekam medis. Contohnya dengan
hadirnya aplikasi pendaftaran, dapat mempermudah interaksi pasien sebelum dating ke
rumah sakit, misalnya dengan aplikasi pendaftaran, pasien juga dapat mengetahui
jadwal, layanan danketersediaan ruangan jika akan melakukan rawat inap. Tidak hanya
untuk pendaftaran, tetapi dengan aplikasi tersebut, pasien bahkan dapat berinteraksi
dengan dokter atau dokter spesialis yang dituju. Karena Perkembangan ilmu dan
teknologi kedokteran yang amat cepat,termasuk berkembangnya spesialisasi dan
subspesialisasi yang memiliki karakteristik khas dan masing-masing memerlukan
teknologi tersendiri. Terbatasnya sumber daya ekonomi, baik di negara yang sedang
berkembang maupun negara maju. Penerapan teknologi selalu memiliki dimensi
ekonomi; makin canggih teknologi yang digunakan, cenderung makin mahal biaya yang
harus dikeluarkan. Terdapatnya banyak bukti bahwa teknologi kesehatan tertentu yang
digunakan selama ini ternyata tidak bermanfaat atau bahkan berbahaya,namun masih
ada yang menggunakannya. Di lain sisi terdapat bukti bahwa banyak teknologi
kesehatan yang bermanfaat namun tidak digunakan atau dimanfaatkan sangat terlambat
dalam pelayanan kesehatan.

3. Apa yang melandasi didalam melakukan penilaian keberhasilan rumah sakit dalam
melaksanakan Green Hospital sebutkan dan jelaskan?
Jawab:
Konsep Green Hospital adalah untuk mewujudkan kenyamanan lingkungan bagi
pasien serta warga masyarakat yang tinggal di sekitar lingkungan rumah sakit.

Green Hospital adalah rumah sakit yang berwawasan lingkungan dan merupakan
jawaban atas tuntutan kebutuhan pelayanan dari pelanggan rumah sakit yang telah
bergeser ke arah pelayanan paripurna serta berbasis kenyamanan dan keamanan
lingkungan rumah sakit. Penilaian keberhasilan rumah sakit dalam melaksanakan Green
Hospital adalah dengan melihat beberapa indicator keberhasilan green Hospital :

A. Mengurangi KONSUMSI LISTRIK

1. pemanfaatan cahaya alami

2. menggunakan switch timer

3. menggunakan jenis lampu hemat energi

4. menggunakan AC automatic control

5. membuat ventilasi alami berfungsi pada ruang tertentu dan saat tertentu

B. Hemat Konsumsi AIR BERSIH

1. menggunakan kran otomatis

2. menggunakan air bekas untuk flushing dan siram taman, cuci mobil

C. PENCEMARAN LINGKUNGAN

1. mengurangi penggunaan material polutant

2. mengubah perilaku manusia terhadap lingkungan

3. mengusahakan Ruang Terbuka Hijau

4. memperbanyak tanam pohon

5. membuat sumur resapan, biopori, kolam penampungan air hujan

D. EKSPLOITASI SUMBER ALAM

1. Menghemat penggunaan kertas dengan menggunakan teknologi informasi

2. Menghemat penggunaan bahan bakar


E. AIR BUANGAN CUCI DAN MANDI + AIR HUJAN DARI TALANG
ATAP

1. digunakan untuk flushing toilet

2. digunakan untuk siram taman cuci mobil

3. sebagai cadangan air pompa kebakaran

4.

F. ENERGI PANAS YANG KELUAR DARI GENSET / TRAFO / BOILER

1. dimanfaatkan sebagai sumber energi lain

G. KERTAS BEKAS FOTO COPY

1. digunakan kembali pada sisi belakangnya

2. digunakan untuk keperluan lainnya

H. MENGUBAH PERILAKU MANUSIA TERHADAP LINGKUNGAN

1. Stop penggunaan bahan mengandung mercury dan PVC

2. Tidak menggunakan incenerator yg menghasilkan racun/polusi udara

3. Hemat penggunaan enersi (lampu, AC)

4. Hemat penggunaan air dan kertas

5. Memilah sampah di tempat pembuangan

Penilaian keberhasilan rumah sakit dalam melaksanakan Green Hospital selain


indicator juga dengan Melakukan rencana aksi antara lain :

1. MELAKUKAN SURVEY UNTUK PENDATAAN KONDISI EKSISTING


MELIPUTI

a. seluruh instalasi mekanikal elektrikal

b. seluruh peralatan medis dan kantor

c. seluruh jenis material finishing gedung


2. MELAKUKAN PENGKAJIAN TERHADAP KONDISI EKSISTING,
MENENTUKAN BAGIAN APA YG PERLU DIPERBAIKI/ DIGANTI
DENGAN MATERIAL/SISTEM YANG RAMAH LINGKUNGAN :

a. pertimbangan biaya

b. pertimbangan waktu dan pentahapan

3. Membuat rencana detail untuk perubahan sistim utilitas yang ramah lingkungan
( airconditioning, water recycling, water & energy saving)
4. Membuat rencana detail untuk perubahan jenis materialnon toxic (flooring,
painting, wall covering, roofing, insulation etc)
5. Melakukan “public campaign “ di lingkungan rumah sakit untuk merubah
perilaku manusia (karyawan, pasien dan keluarga pasien)
6. Faktor pendorong terlaksananya program Green Hospital yaitu : faktor Direktur
(Leader) yang visioner,  pemerintah melalui peraturan-peraturan manajemen
lingkungan, dan isu global internasional berupa tren penerapan Green
Hospital sebagai bagian dari upaya mengurangi pemanasan global.

4. Membagi wilayah/area, gedung-gedung maupun ruangan-ruangan yang ada di Rumah


Sakit kedalam area yang memiliki kesamaan sifat dan fungsi kedalam satu wilayah/area
yang berdekatan dan saling berhubungan hal tersebut menggunakan skematik apa?
Berikan alasan tujuan kenapa menggunakan skematik tersebut Berikan contoh
skematik tersebut? Serta berikan penjelasan
Jawab:
Secara umum, bisa menggunakann buku pedoman penyusunan rencana induk
(master plan) rumah sakit dari kemenkes dimana terdapat 5 aspek yang harus
diperhatikan saat mendesain rumah sakit.

Pertama pengelompokan area fasilitas RS untuk menentukan zonasi. Zonasi


yang dimaksud adalah zonasi berdasarkan area pelayanan yang dibagi menjadi 4
zona, dan zonasi berdasarkan tingkat penyebaran penyakit yang dibagi menjadi 4
tingkatan.

Kedua menentukan sirkulasi pasien, pengunjung dan sirkulasi medis.


Ketiga menentukan lokasi rumah sakit.

Keempat menerapkan persyaratan umum bangunan rumah sakit yaitu atap,


langit-langit, dinding, partisi, lantai, struktur bangunan, pintu, toilet. Kelima
menerapkan teknis prasarana rumah sakit yaitu sistem proteksi kebakaran, sistem
komunikasi dalam rumah sakit,sistem proteksi petir, sistem kelistrikan, sistem
penghawaan dan pengkondisian udara, sistem pencahayaan, fasilitas sanitaso,
instalasi gas medik, sistem pengendalian kebisingan dan getaran, sistem
hubungan vertical, sarana evakuasi, aksesibilitas penyandang cacat, sarana dan
prasarana umum.

Contoh Zoning berdasarkan area pelayanan misalnya Rumah sakit umum daerah
memiliki 4 area pelayanan, yaitu pelayanan medik, area penunjang operasional
medik, area penunjang dan operasional non medik, area administrasi dan
manajemen

Table 1. Area pelayanan medik

No Nama ruang
1 Instalasi rawat jalan Instalasi
2 rawat inap Perawatan
3 intensif Instalasi bedah
4 Instalasi kebidanan
5 Rehabilitasi medik
6 Hemodialisme Radioterapi
7 gawat darurat Instalasi

Table 2. Area Penunjang dan operasional medik


No Nama ruang
1 Ruang farmasi
2 Ruang radiodiagnostik
3 Laboratorium
4 Bank darah
5 Ruang diagnostic terpadu
6 Pemulasaraan jenazah
Tabel 4.2 Area Penunjang dan operasional non medik

No Nama ruang
1 Ruang farmasi
2 Ruang radiodiagnostik
3 Laboratorium
4 Bank darah
5 Ruang diagnostic terpadu
6 Pemulasaraan jenazah
7 CSSD
8 Dapur dan gizi klinik
9 Laundry
10 Sanitasi
11 Pemeliharaan sarana
12 Genset
13 Gardu PLN
14 Damkar

Tabel 3. Area administrasi dan manajemen

No Nama ruang
1 Pendaftaran
2 Manajemen
3 Rekam medis

Berdasarkan kebutuhan ruang tersebut, pembagian zoning diaplikasikan dengan


membuat beberapa komposisi berbeda, yang mencerminkan fungsi didalamnya, setiap
komposisi mempunyai zoning area pelayanan sendiri, walaupun antar komposisi tetap
memiliki hubungan ruang dan dapat tetap di akses satu sama lain.
5. Apa konsep yang anda tawarkan sebagai lulusan MARS yang diminta oleh pemilik
modal investor yang berkeinginan mendirikan rumah sakit untuk membantu dalam
mewujudkan berdirinya satu RS, Berikan penjelasan secara komprehensif dalam
mendirikan sebuah rumah sakit
Jawab:
Bidang kesehatan di Indonesia saat ini sangat pesat perkembangannya, tampak dengan
maraknya bermunculan rumah sakit baru yang menawarkan pelayanan prima di seluruh.
Pertumbuhan pesat ini tidak hanya pada rumah sakit di kota – kota besar, tetapi juga sampai ke
pelosok wilayah Indonesia. Untuk mendirikan rumah sakit, tidaklah mudah karena rumah sakit
memerlukan modal yang besar dan sumber daya manusia yang banyak dalam arti kualitas dan
kuantitas. Kualitas di sini dimaknai dengan banyaknya profesi yang bekerja di rumah sakit
seperti dokter, perawat, penata laboratorium, penata anestesi, ahli gizi. Dari sisi kuantitas,
jumlah perawat yang dibutuhkan untuk melayani pasien di rumah sakit cukup banyak
jumlahnya. Pembangunan sebuah rumah sakit membutuhkan investasi yang tidak sedikit, dan
disertai dengan berbagai macam perizinan yang begitu komplek sehingga dalam pembangunan
nya diperlukan sebuah studi kelayakan. Ada beberapa factor kenapa penting Sifat sebuah rumah
sakit adalah investasi jangka panjang dengan struktur modal yang besar dan kompleksitas
tersendiri, dalam hal ini perlu dipahami bahwa ada konsekuensi pergeseran bisnis inti ke arah
laut service.

Sebagai lulusan MARS saya menawarkan

1. Ide konsep RS
• Berdasarkan undang undang dan peraturan Menteri Kesehatan seperti no. 3 tahun 2020
yaitu ada beberap tipe RS seperti RS tipe A, B, C, D
• Apakah yang akan dibuat RS khusus atau RS umum dan jumlah tempat tidur
• Konsep bangunan nya seperti smart hospital, green hospital dll
• Segmen pasar : menengah atas, menengah, atau menengah bawah
2. Membuat study kelayakan
a. Feasibility Study atau Studi Kelayakan rumah sakit (RS) merupakan salah satu poin
penting sebelum melaksanakan pembangunan rumah sakit merupakan studi yang
mencakup bisnis review, strategis, dan posisi keuangan.
b. Maksud dan tujuan dari pembuatan Studi kelayakan antara lain:
• Mempersiapkan SDM, Sarana dan Prasarana Rumah Sakit sesuai produk
unggulan dari RS.

• Memperoleh keterpaduan antara rencana pengembangan program pelayanan


kesehatan dengan rencana pengembangan fisik, yang dapat diandalkan baik
dalam jangka panjang, menengah, maupun jangka pendek

• Memperoleh arah pengembangan fisik, sekaligus sebagai kerangka dasar bagi


pengembanganpengembangan bangunan serta infrastruktur di lingkungan Rumah
Sakit.

• Memperoleh dasar bagi pentahapan pengembangan fisik, dikaitkan dengan


pengembangan program pelayanan kesehatan maupun dengan manajemen rumah
sakit secara keseluruhan.

c. Studi kelayakan di mulai dari beberapa tahap, antara lain:

1. PERSIAPAN
Persiapan pada Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) adalah
Tahapan melakukan Kompilasi Data dari seluruh Data yang didapat dari hasil
Pengumpulan Data yang terdiri dari Data Primer dan Data Sekunder.
• Data primer
- Kondisi Potensi Lahan/ Lokasi
- Informasi langsung lainnya yang terkait dengan Kondisi dan Potensi
yang ada terkait dengan Standar/ Pedoman dan Ketentuan yang berlaku
serta Sasaran dari Rencana Pembangunan/ Pengembangan Rumah Sakit
serta informasi keinginan yang ada
• Data Sekunder
1. Data Kesehatan pada Rumah Sakit yang ada, meliputi :
- Angka Kesakitan (Morbiditas) Utama Rawat Inap Angka Kematian
(Mortalitas)
-  Angka Kelahiran
-  Angka Pasien Rujukan
- Data Asal Pasien Rawat Jalan, Rawat Gawat Darurat dan Rawat Inap
- Jumlah Pasien Rawat Jalan
- Jumlah Pasien Rawat Inap
- Jumlah Hari Rawat
- Angka Rata-rata Hari Rawat secara keseluruhan
- Jumlah dan Jenis Pelayanan Kesehatan
- Jumlah dan jenis Tenaga Kesehatan
- jumlah dan Jenis Layanan Spesialistik Rumah Sakit
- Jumlah dan Jenis Layanan Penunjang Medik Rumah Sakit
- Struktur Organisasi Manajemen Rumah Sakit
2. Data Lokasi
- Data Kondisi Lahan Rumah Sakit yang ada dan pengembangannya
- Bentuk dan Luas Lahan serta Lantai Bangunan yang ada serta rencana
perluasannya
-Kondisi Lingkungan menurut ketentuan daerah setempat.
-Batas lokasi lahan sekelilingnya
-Jaringan Listrik, Air Minum, Telkom, Air Kotor/Limbah, Pemadam
Kebakaran, Jaringan Gas dan Pembuangan Sampah
- Data Penggunaan dan ketinggian Bangunan serta Dokumen Perencanaan
Bangunan yang ada (Arsitektur, Struktur, Elektrikal dan Mekanikal
Bangunan).
3. Data Finansial/Keuangan
- Data Tarif Perawatan yang ada di Rumah Sakit
- Cash Flow Rumah Sakit yang ada
- Data Kinerja Tahunan Rumah Sakit yang ada
- Data Luar/ Data Eksternal Rumah Sakit dan Lingkungan
4. Data Kesehatan
- Angka Kesehatan (Morbiditas), Penyakit Utama Rawat Jalan di Puskesmas
dan Rumah Sakit
- Angka Kesakitan (Mortalitas), Penyakit Utama Rawat Inap di Puskesmas
dan Rumah Sakit
- Jumlah Posyandu, Puskesmas Pembantu, Puskesmas dengan Tempat Tidur
dan Puskesmas Keliling
- Jumlah dan Jarak merata Puskesmas Pembantu, Puskesmas DTP dan
Puskesmas Keliling dengan Rumah Sakit di wilayah kerja.
- Jumlah Rumah Sakit di wilayah kerja termasuk Rumah Sakit Swasta.
- arak Antar Rumah Sakit di wilayah Kerja
- Jumlah Tempat Tidur Rumah Sakit di Wilayah Jangkauan Rumah Sakit.
- Jumlah dan Jenis tenaga dokter umum dan Spesialis di wilayah kerja.
- Jumlah tenaga kesehatan lainnya diwilayah kerja
5. Data Kesehatan Kota/ Kabupaten
- Data Tarif Perawatan di Rumah Sakit lain sekitar lokasi
- Sebaran Rumah Sakit sekitar wilayah
- Pola penyakit daerah setempat.
Data Kebijakan, Pedoman dan Peraturan Pemerintah
- Kebijakan dan pedoman terkait layanan Kesehatan Rumah Sakit.
- Peruntukan Tanah diwilayah setempat.
- Rencana Detail Tata Ruang.
- Peraturan Teknis yang berlaku setempat , antara lain:
a. Garis Sempadan Bangunan (;GSB)
b. Jarak bebas Bangunan
c. Koefisien Lantai Bangunan (;KLB)
d. Tinggi maksimal lantai bangunan
e. Koefisien Dasar Bangunan (;KDB)
f. Koefisien Daerah Hijau (;KDH)
6. Data Demografi
-  Luas Wilayah
- umlah Penduduk
- Angka Kepadatan
- Laju Pertumbuhan Penduduk Data Sosial Dan Budaya
- Agama
- Peranan Masyarakat
- Suku Bangsa Data Ekonomi
- Mata Pencarian
- Tingkat Pendapatan
- Penghasilan setempat berupa Pendapatan Asli Daerah (;PAD)
- Produk Domestik Regional Bruto (;PDRB) daerah setempat.

II. ANALISA SITUASI

Dilakukan suatu analisis dari seluruh aspek-aspek baik dari aspek Eksternal
sebagai peluang ataupun ancaman maupun aspek Internal yang dapat menjadi
kekuatan ataupun kelemahan sehingga aspek-aspek tersebut dapat
menjadikan Kecenderungan suatu Rumah Sakit dalam melakukan
pembangunan baru atau melakukan pengembangan berupa peningkatan status
layanan Rumah Sakit tersebut.

A. Aspek eksternal
1. Kebijakan
Melakukan kajian berupa menganalisis kebijakan dan Pedoman serta
Peraturan baik kebijakan dan pedoman yang terkait dengan pendirian atau
pengembangan suatu Rumah Sakit dari berbagai aspek Ekternal maupun
Peraturan - peraturan Daerah setempat dimana lokasi Rumah Sakit tersebut
berada.
2. Demografi
Pertumbuhan Demografi suatu wilayah dimana lokasi Rumah Sakit
tersebut berada dapat merupakan segmentasi pasar dari layanan kesehatan
yang akan diberikan oleh Rumah Sakit tersebut. Untuk melihat
kecenderungan demografi perlu diproyeksikan hingga maksimum 20 tahun
mendatang dengan dasar data series minimal 3 tahun sebelumnya. Proyeksi
demografi yang dimaksud berupa proyeksi :
1. Jumlah penduduk secara kesuluruhan pada wilayah tertentu
berdasarkan kecamatan.
2. Jumlah penduduk secara kesuluruhan pada wilayah tertentu
berdasarkan jenis kelamin.
3. Jumlah penduduk secara kesuluruhan pada wilayah tertentu
berdasarkan usia.
3. Geografi
Letak Rumah Sakit secara Geografis sangat berpengaruh tehadap
posisioning suatu Rumah Sakit. Posisi lahan Rumah Sakit terhadap Kondisi
Wilayah disebelah Utara, Selatan, Barat dan Timur beserta Kondisi Sarana
Prasarananya baik sarana kesehatan, perumahan, pendidikan, aksesibilitas
dll, yang merupakan penentu posisioning Rumah Sakit yang akan dibangun
maupun dalam melakukan pengembangan peningkatan layanan kesehatan.
4. Sosial Ekonomi dan Budaya
a. Sosial Ekonomi : Pada kajian ini melihat proyeksi Sosial Ekonomi
pada wilayah dimana lokasi Rumah Sakit berada dengan
memproyeksikan hingga maksimal 20 tahun mendatang dengan
dasar data series minimal 3 tahun sebelumnya terkait dengan kondisi
perekonomian penduduk dan perekonomian daerah setempat.
b. Sosial Budaya: Kajian ini melihat proyeksi Sosial Budaya pada
wilayah dimana lokasi Rumah Sakit berada dengan
memproyeksikan hingga maksimal 20 tahun mendatang dengan
dasar data series minimal 3 tahun sebelumnya terkait, berupa
proyeksi Jumlah penduduk secara keseluruhan pada wilayah tertentu
berdasarkan agama, serta kajian terhadap kebiasaan atau budaya
wilayah terkait dengan pola hidup masyarakat sekitar.
5. Sumber Daya Manusia/ Ketenaga Kerjaan Kesehatan
Kajian terhadap ketersediaan SDM/ Ketenagakerjaan di bidang
kesehatan pada wilayah dimana Rumah Sakit tersebut berada
merupakan pertimbangan yang harus diperhatikan dalam membuat
suatu layanan kesehatan Rumah Sakit terutama dikaitkan dengan
layanan unggulan. Ketersediaan Sumber Daya Manusia/
Ketenagakerjaan di Bidang Kesehatan antara lain :

a. Tenaga medis dan penunjang medis


b. Tenaga keperawatan
c. Tenaga kefarmasian
d. Tenaga manajemen Rumah Sakit
e. Tenaga nonkesehatan

6. Derajat Kesehatan
Derajat Kesehatan dalam Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility
Study) perlu dilakukan kajian dengan tujuan melihat kecenderungan
derajat kesehatan pada wilayah tertentu sehingga dalam menyiapkan
fasilitas kesehatan Rumah Sakit sesuai dengan kecenderungan di wilayah
dimana lokasi Rumah Sakit berada. Kajian derajat kesehatan yang
dimaksud adalah sebagai berikut :

a. Angka Kematian
b. Angka Kelahiran
c. Angka Kesakitan
d. Jumlah Sarana Kesehatan di wilayah tertentu
e. Jumlah Tempat Tidur tersedia di wilayah tertentu
f. Indikator Kinerja Rumah Sakit di wilayah tertentu
B. Aspek Internal
Aspek Internal yang akan dianalisis guna melihat kekuatan bagi Rumah
Sakit untuk dapat survive dalam melaksanakan operasional yang akan
mengurangi ancaman yang terjadi, serta melihat kelemahan yang perlu
diantisipasi oleh Rumah Sakit agar tidak menjadi suatu hambatan di dalam
operasional Rumah Sakit kedepannya
1. Sarana Kesehatan
Kajian Sarana Kesehatan di sekitar wilayah jangkauan pelayanan Rumah
Sakit yang akan dibangun atau pengembangan dimaksud untuk
mendapatkan kecenderungan dalam hal pangsa pasar serta pola
penentuan Sistim Tarif di wilayah tertentu.
2. Pola Penyakit dan Epidemiologi
Kajian Pola Penyakit di Rumah Sakit dimaksudkan untuk melihat
kecederungan Pola Penyakit yang banyak terjadi pada Rumah Sakit
tersebut dengan memproyeksikan kencenderungan Pola Penyakit guna
menentukan unggulan Rumah Sakit.
3. Teknologi
4. Kajian terhadap Kemajuan Teknologi berupa peralatan kesehatan yang
terus menerus mengalami perkembangan tentunya sangat berpengaruh
terhadap Layanan Kesehatan serta kesiapan SDM Rumah Sakit tersebut.
5. SDM/ Ketenaga Kerjaan Rumah Sakit
Kajian terhadap SDM di Rumah Sakit dimaksudkan mengkaji kesiapan
SDM di Rumah Sakit terhadap Jenis Layanan Kesehatan yang akan
diberikan kepada masyarakat sesuai dengan segmentasi dan posisioning
dari Rumah Sakit tersebut.
6. Organisasi
Organisasi di Rumah Sakit tentunya akan berpengaruh terhadap
Kegiatan Operasional Rumah Sakit yang berdampak kepada Kinerja
suatu Rumah Sakit. Bentuk Organisasi akan disesuaikan dengan Jenis
Layanan dan Klasifikasi Rumah Sakit.
7. Kinerja dan Keuangan
Kondisi Kinerja Rumah Sakit dan Kondisi Keuangan Rumah Sakit
berupa Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Sakit akan dikaji dan
diproyeksikan yang diharapkan dapat melihat kecenderungan dan
potensi perkembangan kinerja dan pendapatan Rumah Sakit dimasa
mendatang sehingga mendapatkan gambaran kekuatan atau kelemahan
rencana pengembangan Rumah Sakit tersebut.
III. ANALISIS PERMINTAAN
Aspek-aspek Kelayakan pada Analisis Permintaan ini akan diuraikan berikut
ini.
1. Lahan dan Lokasi
Kelayakan lahan dan lokasi tentunya terkait dengan kecenderungan Letak
Geografis yang terletak pada wilayah dimana kondisi wilayah disekitarnya
sangat mendukung dari aspek penggunaan lahan, infrastruktur dan
aksesibilitas serta kecenderungan demografi di wilayah dimana Rumah
Sakit berada.
2. Klasifikasi Kelas RS
Kelayakan Klasifikasi Kelas Rumah Sakit akan ditinjau dari
kecenderungan data penyakit sehingga dapat memperoleh gambaran
Klasifikasi Kelas Rumah Sakit sesuai dengan jenis layanannya serta
kesiapan SDM yang dimiliki.
3. Kapasitas Tempat Tidur (TT)
Perhitungan Kapasitas Tempat Tidur/ TT, berupa jumlah TT yang harus
disiapkan oleh Rumah Sakit tersebut. Prakiraan kebutuhan jumlah TT
dapat menggunakan rasio minimal 1/1.000 artinya dari jumlah penduduk
pada wilayah jangkauan Rumah Sakit sejumlah 1.000 orang akan
dibutuhkan 1 TT. Kecenderungan fasilitas pelayanan kesehatan berupa
jumlah total TT pada fasyankes di wilayah tersebut dapat menjadikan
dasar sebagai perhitungan kebutuhan kapasitas TT yang selanjutnya akan
dibagi berdasarkan klasifikasi kelas perawatan sesuai dengan Analisis
Daya Beli masyarakat sekitar sebagai Pangsa Pasar Rumah Sakit serta
pemenuhan Pedoman dan Ketentuan yang berlaku.
4. Jenis Layanan
Jenis layanan yang akan diberikan kepada masyarakat tentunya akan
disesuaikan dengan klasifikasi kelas Rumah Sakit yang akan disiapkan.
Jenis layanan tersebut berupa pelayanan medik, penunjang medik,
administrasi dan servis.
5. Layanan Unggulan
Dari jenis layanan yang akan diberikan tentunya perlu adanya suatu
layanan unggulan yang akan disiapkan atas dasar kecenderungan pola
penyakit yang terjadi di Rumah Sakit dan di wilayah tempat Rumah Sakit
tersebut berada.
IV. ANALISIS KEBUTUHAN
Analisis kebutuhan merupakan analisis mengenai kebutuhan yang harus
disediakan oleh Rumah Sakit secara keseluruhan yang disesuaikan berdasar
analisis permintaan yang telah dilakukan. Analisis kebutuhan ini dapat
memberikan gambaran mengenai rencana pengembangan dari Rumah Sakit
tersebut dilihat dari aspek :
1. Kebutuhan Lahan
Kebutuhan lahan Rumah Sakit dapat dihitung berdasarkan Program Ruang
Rumah Sakit serta kebijakan Pemerintah Daerah setempat mengenai
Intensitas Bangunan berupa Koefisien Dasar bangunan (KDB), Koefisien
Lantai bangunan (KLB), Garis Sempadan Bangunan (GSB) dan Koefisien
Dasar Bangunan (KDH), serta Peruntukan Lahan yang mengizinkan
digunakan sebagai Lahan yang dapat dibangun Rumah Sakit.
2. Kebutuhan Ruang
Kebutuhan Ruang secara keseluruhan dari Rumah Sakit dapat dihitung
2 2
1TT sebesar 80 m – 110 m disesuaikan dengan Bentuk dan Klasifikasi
Rumah Sakitnya.
3. Peralatan Medis dan Non Medis
Peralatan Medis dan Non Medis akan disesuaikan dengan Kapasitas dan
Jenis Layanan dari Rumah Sakit tersebut.
4. Sumber Daya Manusia (SDM)
Dalam hal pemenuhan ketenagaan atau Sumber Daya Manusia (SDM)
perlu mempertimbangkan/ memperhitungkan tenaga seefisien dan
seefektif mungkin agar menjadikan suatu Manajemen Pengelolaan Rumah
Sakit yang optimal.
5. Organisasi dan Uraian Tugas
Organisasi dan Uraian Tugas akan disusun sesuai dengan Bentuk dan
Klasifikasi Rumah Sakit.
V. ANALISIS KEUANGAN
Analisis Keuangan memberikan gambaran tentang rencana penggunaan
sumber anggaran yang dimiliki, sehingga dapat diketahui tingkat
pengembalian biaya yang akan diinvestasikan. Dengan demikian maka pihak
pemilik/ investor dapat melihat tingkat keuntungan yang mungkin akan
diperoleh.
Adapun aspek keuangan yang akan dianalisis terdiri dari:
1. Rencana Investasi dan Sumber Dana
2. Proyeksi Pendapatan dan Biaya
3. Proyeksi Cash Flow
4. Analisis Keuangan : Break Event Point (BEP), Internal Rate of Return
(IRR), dan Net Present Value (NPV)

VI. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KELAYAKAN Kesimpulan


Bagian kesimpulan dari studi kelayakan (;feasibility study) akan memberikan
perspektif dari 4 sudut pandang, yaitu analisis situasi, analisis permintaan,
analisis kebutuhan dan analisis keuangan.
1. Analisis Situasi
Analisis situasi memberikan informasi tentang aspek eksternal dan aspek
internal sebagai suatu kecenderungan Rumah Sakit. Aspek eksternal
terdiri dari Kebijakan, Demografi, Geografi, Sosial Ekonomi dan Budaya,
SDM Kesehatan, Derajat Kesehatan sedangkan aspek internal terdiri dari
Sarana kesehatan, Pola penyakit dan Epidemiologi, Teknologi, SDM
Kesehatan di RS, Organisasi, Kinerja dan keuangan
2. Analisis Permintaan
Analisis permintaan menggambarkan posisi kelayakan rumah sakit dari
berbagai aspek berdasarkan analisis aspek eksternal dan aspek internal
yang telah dilakukan pada analisis situasi maka dilakukan analisis yang
bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan
kelemahan serta peluang dan ancaman yang secara sistematis akan
menjadi pertimbangan tehadap kelayakan pembangunan Rumah Sakit
tersebut. Hasil analisis tersebut selanjutnya digunakan sebagai acuan
untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam upaya
memaksimalkan kekuatan (strength) dan memanfaatkan peluang
(opportunity) serta secara bersamaan berusaha untuk meminimalkan
kelemahan (weakness) dan mengatasi ancaman (threat).
3. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan menggambarkan mengenai kebutuhan yang harus
disediakan oleh Rumah Sakit secara keseluruhan yang disesuaikan
berdasar analisis permintaan yang telah dilakukan. Analisis kebutuhan ini
dapat memberikan gambaran mengenai rencana pengembangan dari
rumah sakit tersebut dilihat dari aspek kebutuhan lahan, kebutuhan ruang,
peralatan medis & non medis, SDM, organisasi & uraian tugas.
4. Analisis Keuangan
Mengetahui secara keseluruhan analisis keuangan dari segi :
1. Rencana Investasi dan Sumber Dana
2. Proyeksi Pendapatan dan Biaya
3. Proyeksi Cash Flow
4. Analisis Keuangan : BEP, Internal Rate of Return, dan Net Present
Value
Rekomendasi

Memberikan gambaran berupa rekomendasi langkah-langkah yang harus


ditempuh berdasarkan hasil dari 4 analisis dan dapat pula dijadikan rencana
strategi dari manajemen Rumah Sakit tersebut.

VII. PENUTUP

1. Pedoman Studi Kelayakan (Feasibility Study) Rumah Sakit ini


diharapkan dapat digunakan sebagai rujukan oleh pengelola fasilitas
pelayanan kesehatan, penyedia jasa perencanaan, Pemerintah Daerah,
dan instansi yang terkait dengan kegiatan pengaturan dan
pengendalian penyelenggaraan pembangunan bangunan fasilitas
pelayanan kesehatan, guna menjamin kesehatan penghuni bangunan
dan lingkungan terhadap bahaya penyakit.
2.  Persyaratan-persyaratan yang lebih spesifik dan atau yang bersifat
alternatif, serta penyesuaian Pedoman Studi Kelayakan (Feasibility
Study) Rumah Sakit ini oleh masing- masing daerah disesuaikan
dengan kondisi daerah.
3. Dalam penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Rumah Sakit
dapat berkoordinasi dan berkonsultansi dengan Sub Direktorat Bina
Sarana dan Prasarana Kesehatan Direktorat Bina Pelayanan Penunjang
Medik dan Sarana Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai