Desfiana Siregar
Ria Amya
Yenny Afriyani Agustin
Jeki Sandra
Maidatifani
Fauziah Elita Apza
Nia Sufriyani
Puttri Lawitra
Sutri Syafiani
Rahmat Ilahi Saputra
Aldo Davil Yendra
Jonevan Prasetya Kencana
Melani Saputri
Reza Yuni Sandra
Shinta Meiza Puteri
Elvitriya Yunesti
Cyntia Maretha Elzen
Wahyuni
Regina
Kurmaini
Cindy Ardyantika.
A. Pendahuluan
Angka kematian ibu dan bayi saat ini masih sangat tinggi. Hal tersebut disebabkan oleh
berbagai factor, salah satu diantaranya adalah kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang kesehatan reproduksi. Aborsi adalah penyumbang angka kematian ibu dan bayi
yang cukup besar.
Pelaku aborsi ternyata bukan saja wanita yang sudah menikah tetapi tidak menginginkan
anak, melainkan wanita yang belum menikah pun banyak yang melakukannya. Bahkan
yang sangat memprihatinkan, hampir sebagian besar wanita yang melakukan aborsi
adalah berasal dari kalangan remaja yang masih duduk di bangku sekolah atau kuliah.
Pada Oktober 2013 terdapat bahwa sekitar 62,7% remaja di Indonesia telah melakukan
hubungan seks di luar nikah . 20% dari 94.270 perempuan yang mengalami hamil di
luar nikah juga berasal dari kelompok usia remaja dan 21% diantaranya pernah
melakukan aborsi.Lalu pada kasus terinfeksi HIV dalam rentang 3 bulan sebanyak
10.203 kasus, 30% penderitanya berusia remaja (RISKEDAS, 2013).
Sebagai praktisi kesehatan khususnya sebagai perawat yang juga bertanggung jawab
terhadap kesehatan reproduksi remaja, maka seharusnya kita ikut menekan angka sex
bebas pada remaja. Melalui penyuluhan-penyuluhan yang dutujukan kepada remaja,
diharapkan mereka dapat semakin mengerti dan memahami bahwa free sex hanya akan
membawa akibat negative bagi diri mereka. Dengan demikian diharapkan angka aborsi
akan mengalami penurunan dan angka kematian ibu dan bayi pun akan menurun.
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan audien mampu:
1. Menyebutkan pengertian seks bebas
2. Menyebutkan dan menjelaskan penyebab seks bebas
3. Menyebutkan dan menjelaskan dampak dari seks bebas
4. Menyebutkan dan menjelaskan tahap-tahap dari seks bebas
5. Menyebutkan dan menjelaskan cara mencegah seks bebas
C. Strategi Pelatihan
Kegiatan penyuluha akan dilaksanakan selama 45 menit untuk sebuah sekolah
D. Jadwal Kegiatan
NO WAKTU KEGIATAN MAHASISWA KEGIATAN PESERTA
1 5 menit Pembukaan
Memberi salam Menjawab salam
Memperkenalkan diri Mendengarkan
Menjelaskan kontrak waktu Mendengarkan dan
dan tujuan pertemuan memperhatikan
Mengkaji pengetahuan Mengemukakan pendapat
audiens tentang seks bebas
Memberi reinforcement Mendengarkan dan
positif memperhatikan
2 25 menit
Pelaksanaan
Menggali pengetahuan klien Menjawab pertanyaan
tentang seks bebas
Memberikan reindorcement Memberi reinforcement
+
Menjelaskan tentang Mendengarkan dan
pengertian seks bebas memperhatikan
Menggali pengetahuan klien Menjawab pertanyaan
tentang penyebab seks bebas
Memberikan reindorcement Memberi reinforcement
+
Menjelaskan tentang Mendengarkan dan
penyebab seks bebas memperhatikan
Menggali pengetahuan klien Menjawab pertanyaan
tentang dampak seks bebas
Memberikan reindorcement Memberi reinforcemet
+
Menjelaskan tentang dampak Mendengarkan dan
seks bebas memperhatikan
Menggali pengetahuan klien Menjawab pertanyaan
tentang tahap – tahap seks
bebas yang dilakukan remaja
Memberikan reindorcement Memberi reinforcemet
+
Menjelaskan tentang tahap- Mendengarkan dan
tahap seks bebas yang biasa memperhatikan
dilakukan remaja
Menggali pengetahuan klien Menjawab pertanyaan
tentang cara mencegah seks
bebas
Memberikan reindorcement Memberi reinforcemet
+
Menjelaskan tentang cara Mendengarkan dan
mencegah seks bebas memperhatikan
Memberi kesempatan Bertanya (jika ada)
audiens untuk bertanya
3 5 menit
Menjawab pertanyaan Mendengarkan dan
audiens (jika ada) memperhatikan
Penutup
Bersama audiens Ikut menyimpulkan
menyimpulkan materi
Mengucapkan Membalas
terimakasih
Memberi salam Menjawab salam
E. Metode Pelatihan
Beberapa metode yang akan digunakan saat melakukan kegiatan UKS Jiwa adalah
sebagai berikut :
1. Ceramah
2. Diskusi kelompok
F. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
Diharapkan jumlah peserta penyuluhan sesuai dengan yang direncanakan
Diharapkan media dan alat sesuai dengan yang direncanakan
Diharapkan waktu dan tempat sesuai dengan yang direncanakan
Diharapkan peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan yang direncanakan
2. Evaluasi proses
Diharapkan semua peserta berperan aktif selama kegiatan penyuluhan
Diharapkan peserta ikut selama kegiatan penyuluhan
Diharapkan peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
Diharapakan semua peserta tidak ada yang keluar masuk selama kegiatan
penyuluhan
3. Evaluasi hasil
Diharapkan 75 % peserta dapat menghadiri kegiatan penyuluhan.
Audiens dapat menyebutkan pengertian seks bebas
Audiens dapat menjelaskan penyebab seks bebas
Audiens dapat menjelaskan dampak seks bebas
Audiens dapat menjelaskan tahap-tahap seks bebas
Audiens dapat menjelaskan cara mencegah seks bebas
G. Waktu/Tempat
1. Hari / Tanggal : Senin, 12 Januari 2018
2. Jam : 10.00 WIB
3. Tempat : SMAN 12 Padang
H. Target/Sasaran
Siswa/remaja (SMP/SMA) SMAN 12 Padang
I. Pengorganisasian
Ketua : Desfiana Siregar
Sekretaris : Ria Amya
Bendahara : Reza Yuni Sandra
Sie Acara : Jeki Sandra
Fauziah Elita Apza
Yenny Afriani Agustin
Kurmaini
Cindy Ardyantika
Sie Ilmiah : Sutri Syafiani
Puttri Lawitra
Elvitriya Yunesti
Sie Humas : Rahmat Illahi Saputra
Jonevan Prasetya Kencana
Cyntia Maretha Elzen
Sie Perlengkapan : Maidatifani
Aldo Davil Yendra
Wahyuni
Sie Dokumentasi : Melani Saputri
Nia Sufiani
Regina
MATERI TENTANG SEKS BEBAS
A. PENGERTIAN
Seks merupakan naluri alamiah yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup di
muka bumi ini. Seks diperlukan untuk menjaga kelangsungan hidup hidup suatu
spesies atau suatu kelompok (jenis) makhluk hidup. Artinya setiap makhluk hidup
melakukan seks untuk memperoleh keturunan agar dapat menjaga dan melestarikan
keturunannya. Selain itu tujuan seks adalah sebagai sarana untuk memperoleh
kepuasan dan relaksasi dalam kehidupan (bagi manusia).
Hubungan seks yang dilakukan di luar pernikahan disebut seks bebas (free sex).
Hawa nafsu merupakan hal yang sangat menentukan terjadinya seks bebas. Seks
bebas merupakan pengaruh budaya yang datang dari barat dan kemudian diadopsi
oleh masyarakat Indonesia tanpa memfilternya terlebih dahulu.
A. Kesimpulan
Seks bebas merupakan tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual yang
ditujukan dalam bentuk tingkah laku. Ada beberapa faktor penyebab remaja
melakukan seks bebas, diantaranya adalah Kurangnya pemahaman individu akan
ajaran agamanya secara benar dan mendalam, kurangnya perhatian orangtua, ingi di
anggap gaul, cueknya masyarakat akan situasi linkungan, taraf pendidikan sex bagi
remaja yang belum tertata secara benar.
Secara umum ada dua dampak yang ditimbulkan dari perilaku seks bebas
dikalangan remaja yaitu kehamilan dan penyakit menular seksual (sipilis, HIV/AIDS,
dll). Cara menghindari seks bebas yaitu melalui pendidikan seks, pendidikan seks
dapat diartikan sebagai penerangan tentang anatomi fisiologi seks manusia, bahaya
penyakit kelamin dan sebagainya. Salah satu bentuk pendidikan seks di keluarga di
antaranya adalah pencegahan seks bebas menurut agama dan pencegahan seks bebas
dalam keluarga.
B. SARAN
Untuk orang tua hendaknya selalu memberikan perhatian kepada anaknya, menjadi
”teman” dari anaknya dan juga memberikan pemahaman tentang seks kepada
anaknya. Lingkungan hendaknya tetap memperhatikan norma yang ada dan ikut serta
dalam pencegahan hubungan seks bebas.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Saifuddin. (1999). Reliabilitas dan Validitas: Seri Pengukuran Psikologi. Sigma
Alpha, Yogyakarta
Helmi, Avin Fadila et al. 1998. Efektivitas Pendidikan Seksual Dini Dalam meningkatkan
Pengetahuan Perilaku Sehat. Jurnal Psikologi 1998, No. 2, 25-34
Hurlock, E. B. 2004. Adolescent Development, Fourth Edition. Mc Graw-Hill, Tokyo
Makmun, Abin Syamsuddin. 2003. Psikologi Pendidikan Karakteristik Perilaku dan Pribadi
pada Masa Remaja. PT Rosda Karya Remaja, Bandung
Media Indonesia. 2005. Fenomena Perkosaan, Gender dan Pornografi dalam
http://www.lbh-apik.or.id/ruu-pornografi.htm
Pangkahila, Alex. 2004. Perilaku Seksual Remaja, dalam Buku Ajar Tumbuh Kembang
Remaja dan Permasalahannya, penyunting Soetjiningsih. CV Sagung Seto, Jakarta
Radar Ngawi. 2011. Jumlah Penderita HIV/Aids Naik dalam
http://lintasngawi.blogspot.com/2013/03/jumlah-penderita-hivaids-naik.html
Sarwono. 2003. Psikologi Remaja. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
_______. 2011. Psikologi Remaja. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Yusuf, Syamsu. 2009. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Remaja Rosdakarya,
Bandung