Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(BAHAYA SEKS BEBAS PADA REMAJA)

ZUBAIDAH FARHAD ZAID AL-BIN SAEED


052011007

PROGRAM STUDI KEBIDANAN FAKULTAS KEPERAWATAN DAN


KEBIDANAN
UNIVERSITAS BINAWAN
2021
FORMAT SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

I. Pengantar
A. Pokok Bahasan : Seks Bebas Di Kalangan Remaja
B. Sub Pokok Bahasan : Bahaya Seks Bebas Pada Remaja
C. Sasaran : Remaja
D. Metode : Penyuluhan dan Tanya Jawab
E. Media : Materi SAP dan Laptop (Power Point)
F. Hari / Tanggal : Minggu, 14 November 2021
G. Waktu : 30 menit (termasuk tanya jawab)
H. Tempat : Zoom Meeting
I. Penyuluh / Petugas : Zubaidah Farhad Zaid Al-Bin Saeed

II. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mendapat penyuluhan ini, diharapkan para remaja dapat mengetahui
tentang Bahaya Seks Bebas

III. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan tentang perawatan payudara, diharapkan ibu dapat:
1. Mengetahui dan mengerti arti Seks Bebas
2. Mengetahui faktor penyebab Seks Bebas
3. Mengetahui cara pencegahan Seks Bebas
4. Mengetahui bahaya Seks Bebas

IV. Materi Penyuluhan


a. Pengertian Seks Bebas
b. Faktor penyebab Seks Bebas
c. Cara mencegah Seks Bebas
d. Bahaya Seks Bebas
V. Metode
Ceramah, Tanya jawab, Diskusi
Daring (Zoom Meeting)

VI. Media Penyuluhan


Materi SAP dan Laptop

VII. Strategi Pelaksanaan


Berisi urut-urutan / langkah yang dilakukan dalam kegiatan penyuluhan :
a. Pembukaan : 4 menit
b. Penyampaian Materi : 15 menit
c. Diskusi / Tanya Jawab : 6 menit
d. Penutup : 5 menit

VIII. Kegiatan Penyuluhan


No Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
1 4 menit Pembukaan : Peserta memperhatikan &
1. Penyuluh mengucapkan salam; mendengarkan.
2. Memperkenalkan diri;
3. Menjelaskan tujuan
penyuluhan;

2 15 menit Pelaksanaan Peserta memperhatikan,


(Penyampaian Materi) : mendengarkan.
Menjelaskan materi
penyuluhan secara
berurutan dan teratur.
Materi :
1.      Pengertian Seks
Bebas
2.      Faktor Penyebab
Seks Bebas
3.      Pencegahan Seks
Bebas
4.      Bahaya Seks Bebas

3 6 menit Evaluasi : Meminta Para Merespon,


Bertanya dan
Remaja menjelaskan atau
Menjawab
menyebutkan kembali : Pertanyaan
1.      Pengertian Seks
Bebas
2.      Faktor Penyebab
Seks Bebas
3.      Pencegahan Seks
Bebas
4.      Bahaya Seks Bebas

-Memberikan kesempatan
kepada responden untuk
bertanya
-Memberikan kesempatan
kepada responden untuk
menjawab pertanyaan
yang dilontarkan
-Memberikan pujian atas
keberhasilan responden
dalam menjelaskan
pertanyaan dan menjawab
pertanyaan.

4. 5 menit Penutup: Menjawab Salam


-Menyimpulkan materi
yang 
telah disampaikan
-Menyampaikan
terimakasih 
atas perhatian dan waktu
yang 
telah diberikan kepada
peserta
-Mengucapkan salam

IX. Evaluasi
Metode Evaluasi: Tanya Jawab
Jenis Pertanyaan: Lisan
Jumlah  Soal: 2 soal

X. Daftar Pustaka

 Boyke.Dr. Ginekologi dan Konsultan. Jakarta. 2000


 Wijayanto, lip. Cinta Antara Realita Seks Pra-nikah. Jogjakarta. 2008
 Al-Ashify, Muhammad Mahdi. 1997. Hawa Nafsu. Bangil: YAPI (Yayasan
Pesantren Islam).
 Sastro Winata, Sulaiman. 2004. Ilmu Kesehatan Reproduksi. Obstetri
Patologi. Jakarta : EGC.
 Winjosastro, Hanifa. 1999. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

XI. Lampiran Materi

Bahaya Seks Bebas Pada Remaja

A. Pengertian Seks Bebas


Seks bebas adalah hubungan seks atau hubungan badan diluar nikah. Tidak
sepantasnya apabila seorang manusia melakukan hubungan seks diluar nikah. Dalam
islam seks bebas atau hubungan badan diluar nikah disebut zina. Seks bebas dapat
diartikan sebagai hubungan kelamin yang dilakukan secara bebas (berganti-ganti
pasangan) yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada di masyarakat..

B. Faktor Penyebab Seks Bebas


Sebagian kecil yang melakukan hubungan seks diluar nikah disebabkan karena ada
beberapa tahapan yang biasanya dilakukan sebelum seseorang berani melakukan
hubungan seks yaitu:

o Pegangan tangan 
o Ciuman sebatas ciuman di pipi dan kening 
o Ciuman bibir (kiss franc) 
o Pelukan 
o Petting (mulai berani melepas pakaian bagian atas)
o Meraba kebagian-bagian yang sensitif (mulai berani buka-bukaan) 
o Melakukan hubungan seks

Ironisnya hubungan seks itu dilakukan di rumah sendiri, rumah tempat mereka


berlindung, hubungan seks pada umumnya dilakukan atas dasar suka sama suka,
dan bahkan ada yang berganti-ganti pasangan.Sebagian besar mereka
menggunakan alat kontrasepsi yang dijual bebas dan menggunakan metode coitus
interuptus.

Faktor-faktor yang menyebabkan seks bebas yaitu:

1. Lingkungan pergaulan, Dalam lingkungan pergaulan remaja ABG, ada istilah yang
kesannya lebih mengarah kepada hal negatif ketimbang hal yang positif, yaitu istilah
“Anak Gaul”. Istilah ini menjadi sebuah ikon bagi dunia remaja masa kini yang ditandai
dengan nongkrong di kafe, mondar-mandir di mal, memahami istilah bokul, gaya fun,
berpakaian serba sempit dan ketat kemudian memamerkan lekuk tubuh, dan
mempertontonkan bagian tubuhnya yang seksi. Sebaliknya mereka yang tidak
mengetahui dan tidak tertarik dengan hal yang disebutkan tadi, akan dinilai sebagai
remaja yang tidak gaul dan kampungan. Akibatnya, remaja anak gaul inilah yang
biasanya menjadi korban dari pergaulan bebas, di antaranya terjebak dalam perilaku seks
bebas.
2. Lingkungan masyarakat, Lingkungan masyarakat yang kurang mendukung, seperti
masyarakat yang didominasi oleh pelacur, preman, pemabuk dll, sehingga dapat
mempengaruhi remaja di lingkungan tersebut.
3. Linkungan keluarga, Lingkungan keluarga yang dimaksud adalah cukup tidaknya
pendidikan agama yang diberikan orangtua terhadap anaknya. Cukup tidaknya kasih
sayang dan perhatian yang diperoleh sang anak dari keluarganya. Cukup tidaknya
keteladanan yang diterima sang anak dari orangtuanya, dan lain sebagainya yang menjadi
hak anak dari orangtuanya. Jika tidak, maka anak akan mencari tempat pelarian di jalan-
jalan serta di tempat-tempat yang tidak mendidik mereka. Anak akan dibesarkan di
lingkungan yang tidak sehat bagi pertumbuhan jiwanya. Anak akan tumbuh di
lingkungan pergaulan bebas.
4. Kurangnya pendidikan agama dari keluarga, Kurangnya pendidikan agama yang  tidak
diperoleh sejak dini dari keluarga, terutama orangtuanya, sehinga mereka dapat dengan
mudah terjerumus ke dalam hal-hal yang negative.
5. Kurangnya pendidikan seks, Saat ini, kekurangan informasi yang benar tentang masalah
seks akan memperkuatkan kemungkinan remaja percaya dan salah paham yang diambil
dari media massa dan teman sebaya. Akibatnya, kaum remaja masuk ke kaum beresiko
melakukan perilaku berbahaya untuk kesehatannya.
6. Menonton media pornografi, di antaranya VCDdan DVD Porno, VCD dan DVD porno
begitu mudah diperoleh hanya dengan Rp 5.000. Sekali dirazia, setelah itu bebas lagi
diperjualbelikan. Sistem pendidikan yang mengejar angka-angka pun memberi andil
kerusakan generasi muda itu.
7. Tayangan televis (telenovela dan film-film lainnya), Faktor penyebab remaja melakukan
perilaku seks bebas salah satu di antaranya adalah akibat atau pengaruh mengonsumsi
berbagai tontonan. Apa yang ABG tonton, berkorelasi secara positif dan signifikan
dalam membentuk perilaku mereka, terutama tayangan film dan sinetron, baik film yang
ditonton di layar kaca maupun film yang ditonton di layar lebar. Disyukuri memang
karena ada kecenderungan dunia perfilman Indonesia mulai bangkit kembali, yang
ditandai dengan munculnya beberapa film Indonesia yang laris di pasaran. Sebutlah
misalnya, film Ada Apa Dengan Cinta, Eiffel I’m in Love, 30 Hari Mencari Cinta, serta
Virgin. Tetapi rasa syukur itu seketika sirna seiring dengan munculnya dampak yang
ditimbulkan dari film tersebut. Terutama terhadap penonton usia remaja. Film-film yang
disebutkan tadi laris di pasaran bukan karena mutu pembuatan filmnya akan tetapi lebih
karena film tersebut menjual kehidupan remaja, bahkan sangat mengeksploitasi
kehidupan remaja. Film tersebut diminati oleh banyak remaja ABG bukan karena mutu
cinematografinya, melainkan karena alur cerita film tersebut mengangkat sisi kehidupan
percintaan remaja masa kini. Film tersebut diminati remaja ABG, karena banyak
mempertontonkan adegan-adegan syur dengan membawa pesan-pesan gaya pacaran yang
sangat “berani”, dan secara terang-terangan melanggar norma sosial kemasyarakatan,
apalagi norma agama
8. Narkoba, Seks bebas dan narkoba sangat erat kaitannya. Dimana orang-orang yang telah
terjerumus kedalam pengaruh napza, sebagian besar dari mereka dapat dipastikan telah
melakukan seks bebas. Baik hubungan diluar nikah maupun dengan berganti-ganti
pasangan.
9. Pengaruh kebudayaan barat, Kebersamaan nyaris sirna dalam kasih sayang, kejujuran,
moral dan etika kini semakin memudar dalam kehidupan kita di tengah arus globalisasi,
bahkan dengan bangga mereka mengadopsi budaya barat dan sadar atau tidak sadar
menjadi agen budaya asing. Dengan mencontoh gaya hidup barat yang liberal pergaulan
anak-anak muda/remaja kita terutama di kota-kota besar kian semakin mengkhawatirkan
orang tua. Orang tua jadi pusing tujuh keliling. Mereka tidak mampu lagi membendung
pola tingkah anak muda sekarang.
10. Media cetak, Makin banyaknya majalah dan buku-buku porno yang juga memuat
gambar-gambar porno, sehingga membuat anak-anak remaja sekarang banyak terjerumus
dalam pergaulan bebas dan melakukan seks bebas
11. Gaya hidup, Gaya hidup remaja sekarang yang selalu diikuti dengan dunia gemerlap
malam, seperti dugem, clubbing, minum-minuman keras, merokok, nongkrong di kafe
dan lain sebagainya.
12. Kemajuan tekhnologi (internet), Dengan menggunakan internet, orang dapat mencari
banyak situs terlarang, seperti halnya situs yang memperlihatkan banyak pose orang
telanjang khususnya wanita atau situs seks.  Situs-situs itu tidak berguna dan tidak cocok
untuk dilihat. Situs itu akan mengurangi keimanan kepada Tuhan dan cenderung
membawa mereka untuk melakukan sesuatu yang salah. Tetapi banyak orang tidak tahu
atau tidak memikirkan tentang itu. Mereka terlalu bernafsu untuk melihat gambar-
gambar itu semua.
13. Faktor Ekonomi, Faktor ekonomi, seperti kemiskinan adalah salah satu penyebab
terjadinya seks bebas.
14. Kondom yang terjual bebas, Kondom yang terjual bebas di apotik-apotik adalah salah
satu penyebab seks bebas karena kita tahu kalau kondom dapat mencegah kehamilan,
sehingga dapat melakukan seks bebas kapanpun.

C. Pencegahan Seks Bebas


Sebenarnya untuk menjauhkan remaja dari pergaulan seks bebas dapat dilakukan dengan
cara:

1. Memberikan bimbingan positif dari sekolah maupun orangtua di rumah


2. Meningkatkan kedisiplinan di sekolah maupun di rumah
3. Memberikan pendidikan seks melalui seminar atau talk show kesehatan atau seks,
agar remaja mengetahui betapa bahayanya melakukan seks bebas.
4. Peran penting orangtua dalam memberikan nasehat dan mendidik anak-
anaknya dengan bimbingan agama yang kuat. 
5. Peran penting orang tua dalam masa tumbuh kembang remaja sangatlah penting,
antara lain orang tua harus bisa menjadi sahabat anaknya
6. Menjalin hubungan baik antara orangtua dengan anak yaitu dengan komunikasi
yang baik 
7. Pemerintah juga harus menegakkan hukum setegak-tegaknya.  Misalnya
memberantas pelaku perdangan anak yang menjadi salah satu sumber terjadinya
perbudakan seks. 
8. Menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis.
9. Latihlah anak-anak untuk mengekspresikandirinya
10. Pengembangan harga diri anak
11. Mengembangkan ketrampilan dan kemandirian anak
12. Meningkatkan iman dan takwa
13. Tidak berganti-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seks

D. Bahaya Seks Bebas


Bahaya dari seks bebas adalah:
1. Terputusnya sekolah, Akibat dari pergaulan bebas dan seks bebas adalah
terputusnya sekolah karena dengan seks bebas dan pergaulan bebas, mereka tidak
sepenuhnya focus dengan belajar saat di sekolah dan hanya memikirkan pacarnya
atau mau ngapain setelah sekolah (kencan di tempat-tempat romantic, makan
malam, dll). Itulah yang dapat menyebabkan anak putus sekolah karena malas
belajar dan hanya memikirkan pacarnya saja, apalagi kalau sudah patah hati, pasti
malas umtuk melakukan kegiatan apapun.
2. Perkawinan usia muda, Dari seks bebas yang sudah dilakukan, maka dipaksakan
untuk dapat menikah pada usia  muda karena harus mempertanggungjawabkan
apa yang sudah dilakukan oleh kedua belah pihak. Menikah diusia muda juga
banyak mempunyai dampak yang tidak baik untuk kedua pihak, misalnya: karena
ketidaksiapan psikis dan psikologi, maka dapat menyebabkan pertengkaran dan
perceraian dan bagi seorang istri, karena organ-organ reproduksinya belum
berfungsi dengan baik seperti wanita yang sudah dewasa, maka bisa
menyebabkan perdarahan saat melahirkan dan penyakit-penyakit lainnya.
3. Kehamilan di luar nikah, Pacaran yang bebas, akan membuka kemungkinan
terjadinya kegiatan seks bebas yang berujung pada kehamilan. Jika, terjadi
kehamilan, maka yang bersangkutan harus siap untuk menjadi orang tua. Menjadi
orang tua, tentu membewa banyak konsekuensi seperti harus kehilangan
kesempatan menyelesaikan studi, mencarikan nafkah untuk keluarga, kesiapan
psikis untuk menjadi kepala keluarga, kesiapan untuk membangun keluarga,
kesiapan untuk berhadapan dengan orang tua (menjelaskan tentang kehamilan
tersebut), kesiapan psikis untuk berhadapan dengan berbagai pertanyaan dari
masyarakat sekitar dan  kelurga dan lain-lain.
4. Pengguguran kandungan (aborsi)
5. Kehamilan di luar nikah dapat menyebabkan pasangan tersebut memutuskan
untuk menggugurkan kandungannya karena takut jika diketahui orang tua,
pasangannya belum siap untuk menikah dan lain-lain.
6. Remaja wanita yang berusaha menggugurkan kandungannya pada tenaga non
medis (dukun, tenaga tradisional) sering mengalami kematian strategis. Perlu
diketahui bahwa aborsi dapat dilakukan dengan dua macam tindakan yaitu:
 Aborsi dilakukan sendiri : Aborsi yang dilakukan sendiri misalnya dengan cara
meminum obat0obatan yang membahayakan janin, atau dengan melakukan
perbuatan-perbuatan yang dengan sengaja menggugurkan janin.
 Aborsi dilakukan orang lain
Orang lain disini bisa seorang dokter, bidan atau dukun beranak. Cara-cara yang
digunakan juga beragam. Aborsi yang dilakukan seorang dokter atau bidan pada
umumnya dilakukan dalm 5 tahapan, yaitu:
a. Bayi dibunuh dengan cara ditusuk atau diremukkan didalam kandungan
b. Bayi dipotong-potong tubuhnya agar mudah dikeluarkan
c. Potongan bayidikeluarkan satu persatu dari kandungan
d. Potongan-potongan disusun kembali untuk memastikan lengkap dan tidak
tersisa
e. Potongan-potongan bayi kemudian dibuang ke tempat sampah/sungai, di
kubur di tanah kosong, atau di bakar di tungku. Sedangkan seorang dukun
beranak biasanya melakukan aborsi dengan cara memberi ramuan obat
pada calon ibu dan menguurut perut calon ibu untuk mengeluarkan secara
paksa janin dalam kandungannya. Hal ini sangat berbahaya, sebab
pengurutan belum tentu membuahkan hasil yang diinginkan dan
kemungkinan dapat membawa cacat bagi janin dan trauma hebat bagi
calon ibu. Tindakan aborsi memiliki resiko yang tinggi terhadap
kesehatan maupun keselamatan seorang wanita. Resiko kesehatan
terhadap wanita yang melakukan aborsi adalah:

 Resiko Kesehatan dan Keselamatan Fisik : Pada saat melakukan aborsi dan
setelah melakukan aborsi ada beberapa resiko yang akan dihadapi seorang
wanita, yaitu:
a. Kematian mendadak karena pendarahan hebat
b. Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal
c. Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan
d. Rahim yang sobek
e. Kerusakan leher rahim yang akan menyebabkan cacat pada anak
berikutnya
f. Kanker payudara (karena ketidak seimbangan hormone estrogen pada
wanita)
g. Kanker indung telur
h. Kanker leher rahim
i. Kanker hati
j. Kelainan pada plasenta/ ari-ari yang akan menyebabkan cacat pada
k. anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya
l. Menjadi mandul atau tidak mampu memiliki keturunan
m. Infeksi rongga panggul
n. Infeksi pada lapisan rahim

  Resiko Kesehatan Mental : Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki
resiko tinggi dari segi kesehatan dan keselamatan seorang wanita secara fisik, tetapi juga
memiliki dampak yang sangat hebat terhadap keadaan mental seorang wanita.
Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi sebagai Sindrom Paska Aborsi atau PAS. Pada
dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami hal-hal seperti berikut
ini:
a. Kehilangan harga diri
b. Berteriak-teriak histeris
c. Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi
d. Ingin melakukan bunuh diri
e. Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang
f. Tidak bisa menikmati lagi hubungan seksual
g. Penyakit Kelamin atau Penyakit Menular Seksual (Gonorhoea, Chlamydia,
Herpes, Infeksi Jamur, Syphilis HIV/AIDS dll)

Hubungan seksual pranikah, akan memicu terjadinya multipartner. Dan karena belum
ada pasangan tetap maka akan cenderung berganti-ganti pasangan. Keadaan ini akan
memperparah terjadinya penyakit menular seksual seperti gonorhoe, Chlamydia, Herpes,
Infeksi Jamur, Syphilis maupun AIDS. PMS sering berakhir dengan penyakit komplikasi
seperti kemandulan atau infertilitas, selain itu ada penyakit lainnya seperti :

a. Gonorhoe dan Chlamydia, Disebabkan oleh bakteri. Infeksi dimulai beberapa hari
sampai beberapa minggu setelah berhubungan intim dengan orang yang terjangkit
penyakit ini. Pada pria, penyakit ini menyebabkan keluarnya cairan dari kemaluan
pria. Buang Air Kecil dapat terasa sakit. Gejala-gejala ini dapat terasa berat/tidak
terasa sama sekali
b. Herpes, Disebabkan oleh virus, dapat diobati, tetapi tidak dapat disembuhkan, Gejala
timbul antara 3-10 hari setelah berhubungan intim dengan penderita penyakit ini.
Gejala awal muncul, seperti lecet yang kemudian terbuka menjadi lubang kecil dan
berair. Dalam 5-10 hari gejala hilang.
c. Infeksi Jamur, Disebabkan oleh jamur yang menyebabkan kegiatan berwarna merah
dibawah kulit pria yang tidak disunat
d. Syphilis, disebabkan oleh bakteri. Lesi muncul 3 minggu-3 bulan setelah
berhubungan intim dengan penderita penyakit ini. luka terlihat seperti berlubang pada
kulit dengan tepi yang lebih tinggi. Pada umumnya tidak terasa sakit. luka akan
hilang setelah beberapa minggu, tetapi virus akan menetap padfa tubuhdan penyakit
dapat muncul berupa lecet-lecet pada seluruh tubuh. Lecet-lecet ini akan hilang juga
dan virus akan menyerang bagian tubuh lain, shypilis dapat disembuhkan pada tiap
tahapabn dengan penicillin
e. HIV/AIDS, AIDS bisa membuat kehidupan kita tidak berguna, dan merusak hidup
kita meskipun kita menghindarinya dengan kondom ketika kita berhubungan seks, ia
masih tidak bisa dihindari. Setiap orang bisa terkena jika kita tidak mencoba
menghindarinya. AIDS merupakan kumpulan gejala akibat rusaknya sistem
kekebalan tubuh. Diakibatkan oleh serangan virus HIV , Timbul karena sering
berganti pasangan seksual. Juga dapat melalui transfusi darah, jarum suntik, luka,
maupun penularan dari ibu ke bayi.

Seks bebas menurut  dari  QS. An Nuur 30-31:


Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi
mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".
Katakanlah kepada wanita yang beriman "Hendaklah mereka menahan pandangannya,
dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya,
kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain
kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami
mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau
putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera
saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-
wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang
tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita), atau anak-anak yang belum mengerti
tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui
perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai
orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung."  

Lampiran Evaluasi
1. Apa pengertian seks bebas?
2. Apa bahaya seks bebas?
 
 
Lampiran Leaflet/link video
Lampiran PPT

Anda mungkin juga menyukai