Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

BAHAYA SEKS BEBAS

KELOMPOK 1:

TENGKU SYAHRIZAL GITA SRI WULANDARI

BELLA PUSPITA HASRIYATI


CHRISTEN TIKA
HELENA RASITA
DASRIZAL
HILDAYATI
DEKRIANI YUSHELLA
HENY APRILYANTI
EKA LOLA
INDAH AYU PERMATA SARI
EMELINA
ISTIQAMAH INSANI
EUIS ROSMIATI
JULITA KAWALIANG
FAUZAN HAMID
KHAIRUN NISYA
FITRI ANDALIA
LIA IRAWATI

STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU

TAHUN AJARAN 2018/2019

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) BAHAYA SEKS BEBAS

BAB I
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
BAHAYA SEKS BEBAS
Bidang Studi                          : Keperawatan Anak 1
Pokok Bahasan                      : Seks Bebas di Kalangan Remaja
Sub Pokok Bahasan               : Bahaya Seks Bebas
Sasaran                                  : Remaja
Hari / Tanggal                        :           
Waktu                                    : 1 x 60 menit
A. Latar Belakang

Sekarang ini seks bebas sudah menjadi hal yang tidak tabu lagi bagi kalangan remaja dan
mahasiswa di Indonesia. Kegiatan seks bukan hanya dilakukan oleh pasangan yang sah
menurut agama dan hukum yang berlaku akan tetapai juga dilakukan oleh para pelajar dan
mahsiswa. Aktifitas seks bebas mungkin sesuatu yang biasa di negara lain khususnya dalam
kehidupan barat, tetapi tidak di negara kita Indonesia. Itu sesuatu yang dilarang dalam
masyarakat kita. Seks bebas mungkin membuat setiap orang senang untuk melakukannya.

Pelajar dan mahasiswa sekarang ini cenderung lebih mengutamakan pacaran dan
kebutuhannya yang lain daripada menuntut ilmu. Mereka tidak lagi tenggelam dalam
pelajaran akan tetapi sudah tenggelam dalam lautan asmara yang mereka namakan cinta.
Seks merupakan naluri alamiah yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup di muka bumi ini.
Bukan hanya manusia yang memiliki naluri seks, tetapi juga termasuk hewan dan makhluk
hidup lainnya (tumbuhan).  
Seks bebas adalah hubungan seks atau hubungan badan diluar nikah. Tidak sepantasnya
apabila seorang manusia melakukan hubungan seks diluar nikah. Dalam islam seks bebas
atau hubungan badan diluar nikah disebut zina.
Kegiatan seks (bersetubuh) hanya boleh dilakukan ketika sudah ada ikatan yang sah yaitu
pernikahan. Hubungan seks yang dilakukan diluar pernikahan merupakan suatu pelanggaran
terhadap norma-norma (baik norma agama maupun norma-noram yang berlaku lainnya) dan
merupak suatu perbuatan dosa yang besar dan sangat berat hukumannnya. Hubungan seks
diluar nikah dapat berisiko terjadinya kehamilan diluar nikah, putus sekolah, perkawinan usia
muda, pengguguran kandungan yang dapat membahayakan dirinya sendiri, dan yang paling
utama dan yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah terjadinya penyakit menular
seksual/penyakit kelamin yang disebabkan karena melakukan hubungan seks dengan
berganti-ganti pasangan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyululuhan diharapkan remaja di Rumah Yatim mengetahui
tentang seks bebas pada remaja.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan remaja di rumah yatim akan dapat:

a. Mengerti arti dari seks bebas


b. Mengetahui faktor penyebab seks bebas
c. Mengetahui cara-cara pencegahan seks bebas
d. Mengetahui bahaya seks bebas
C. Sasaran
Remaja di Rumah Yatim
D. Materi
Terlampir
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
F. Media
1. LCD
2. Laptop
3. Brosur
4. Leaflet

G. Waktu & Tempat


Waktu :
Hari :
Tempat : Rumah Yatim
Lokasi : Jalan durian
H. Pengorganisasian
Dosen Pembimbing : Ns.Dini Maulinda
Moderator :
Penyaji :
Observer :
Fasilitator :

I. Setting Tempat

Keterangan
Papan Tulis Penyaji Moderator
Observer & fasilitator Pintu
Meja Peserta

J. Proses kegiatan pembelajaran


No Waktu Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Peserta Oleh

1.        3 Menit Pembukaan: Moderator


a.  Membuka kegiatan dengan
a.       Menjawab Salam
mengucapkan salam
b.  Memperkenalkan Diri b.      Mendengarkan
c.  Menjelaskan tujuan dari
c.       Memperhatikan
penyuluhan
d. Menyebut materi yang akan
d.      Memperhatikan
diberikan
2.        15 Menit Pelaksanaan: Penyaji
a.  Pelaksanaan: a.  Memperhatikan

Menjelaskan materi
b. Memperhatikan
penyuluhan secara berurutan
dan teratur.
c.  Memperhatikan
Materi :
1.      Pengertian Seks Bebas
d. Memperhatikan
2.      Faktor Penyebab Seks Bebas
3.      Pencegahan Seks Bebas
e.  Memperhatikan
4.      Bahaya Seks Bebas

f.  Bertanya dan
menjawab pertanyaan
yang diajukan
3.        10 Menit Evaluasi: Moderator
Evaluasi :           Menjawab
Fasilitator
- Meminta siswa dan siswi pertanyaan
menjelaskan Mendemonstrasikan
atau  menyebutkan kembali :
1.      Pengertian Seks Bebas
2.      Faktor Penyebab Seks Bebas
3.      Pencegahan Seks Bebas
4.      Bahaya Seks Bebas
-Memberikan kesempatan
kepada responden untuk
bertanya
-Memberikan kesempatan
kepada responden untuk
menjawab pertanyaan yang
dilontarkan
-Memberikan pujian atas
keberhasilan responden dalam
menjelaskan pertanyaan dan
menjawab pertanyaan.

4.        2 Menit Terminasi: Penyaji


a.  Menyimpulkan materia.  Mendengarkan
Moderator
yang
b. Menjawab Salam
 telah disampaikan
-Menyampaikan terimakasih
 atas perhatian dan waktu
yang
 telah diberikan kepada
peserta
-Mengucapkan salam

H.    Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Diharapkan media yang digunakan tidak terjadi kerusakan
b. Materi yang akan disampaikan mudah untuk dipahami oleh peserta
2. Evaluasi Proses
a. Diharapkan 90% mahasiswa datang untukmengikutikegiatanpenyuluhan.
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
a. Jangka panjang
Diharapkan peserta penyuluhan bisa membiasakan diri untuk menggosok gigi dengan
benar.
b. Jangka pendek
Diharapkan peserta penyuluhan bisa menerapkan gosok gigi yang benar.

BAB II
MATERI
A. Pengertian Seks Bebas
Seks bebas adalah hubungan seks atau hubungan badan diluar nikah. Tidak sepantasnya
apabila seorang manusia melakukan hubungan seks diluar nikah. Dalam islam seks bebas
atau hubungan badan diluar nikah disebut zina. Seks bebas dapat diartikan sebagai hubungan
kelamin yang dilakukan secara bebas (berganti-ganti pasangan) yang tidak sesuai dengan
norma-norma yang ada di masyarakat.

B. Faktor Penyebab Seks Bebas


Sebagian kecil yang melakukan hubungan seks diluar nikah disebabkan karena ada beberapa
tahapan yang biasanya dilakukan sebelum seseorang berani melakukan hubungan seks yaitu:
1.       Pegangan tangan
2.       Ciuman sebatas ciuman di pipi dan kening
3.       Ciuman bibir (kiss franc)
4.       Pelukan
5.       Petting (mulai berani melepas pakaian bagian atas)
6.       Meraba kebagian-bagian yang sensitif (mulai berani buka-bukaan)
7.       Melakukan hubungan seks
Ironisnya hubungan seks itu dilakukan di rumah sendiri, rumah tempat mereka
berlindung, hubungan seks pada umumnya dilakukan atas dasar suka sama suka, dan bahkan
ada yang berganti-ganti pasangan. Sebagian besar mereka menggunakan alat kontrasepsi
yang dijual bebas dan menggunakan metode coitus interuptus.

C. Faktor-faktor yang menyebabkan seks bebas yaitu:


1. Lingkungan  keluarga
Lingkungan keluarga yang dimaksud adalah cukup tidaknya pendidikan agama yang
diberikan orangtua terhadap anaknya. Cukup tidaknya kasih sayang dan perhatian yang
diperoleh sang anak dari keluarganya. Cukup tidaknya keteladanan yang diterima sang
anak dari orangtuanya, dan lain sebagainya yang menjadi hak anak dari orangtuanya.
Jika tidak, maka anak akan mencari tempat pelarian di jalan-jalan serta di tempat-tempat
yang tidak mendidik mereka. Anak akan dibesarkan di lingkungan yang tidak sehat bagi
pertumbuhan jiwanya. Anak akan tumbuh di lingkungan pergaulan bebas.

2. Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat yang kurang mendukung, seperti masyarakat yang didominasi
oleh pelacur, preman, pemabuk dll, sehingga dapat mempengaruhi remaja di lingkungan
tersebut.

3. Lingkungan pergaulan
Dalam lingkungan pergaulan remaja ABG, ada istilah yang kesannya lebih mengarah
kepada hal negatif ketimbang hal yang positif, yaitu istilah “Anak Gaul”. Istilah ini
menjadi sebuah ikon bagi dunia remaja masa kini yang ditandai dengan nongkrong di
kafe, mondar-mandir di mal, memahami istilah bokul, gaya fun, berpakaian serba sempit
dan ketat kemudian memamerkan lekuk tubuh, dan mempertontonkan bagian tubuhnya
yang seksi..
4. Kurangnya pendidikan agama dari keluarga
Kurangnya pendidikan agama yang  tidak diperoleh sejak dini dari keluarga, terutama
orangtuanya, sehinga mereka dapat dengan mudah terjerumus ke dalam hal-hal yang
negative.

5. Kurangnya pendidikan seks


Saat ini, kekurangan informasi yang benar tentang masalah seks akan memperkuatkan
kemungkinan remaja percaya dan salah paham yang diambil dari media massa dan teman
sebaya. Akibatnya, kaum remaja masuk ke kaum beresiko melakukan perilaku berbahaya
untuk kesehatannya.

6. Menonton media pornografi, di antaranya VCD dan DVD Porno


VCD dan DVD porno begitu mudah diperoleh hanya dengan Rp 5.000. Sekali dirazia,
setelah itu bebas lagi diperjualbelikan. Sistem pendidikan yang mengejar angka-angka
pun memberi andil kerusakan generasi muda itu.
7. Tayangan televis (telenovela dan film-film lainnya)
Faktor penyebab remaja melakukan perilaku seks bebas salah satu di antaranya adalah
akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan. Apa yang ABG tonton,
berkorelasi secara positif dan signifikan dalam membentuk perilaku mereka, terutama
tayangan film dan sinetron, baik film yang ditonton di layar kaca maupun film yang
ditonton di layar lebar.
8. Narkoba
Seks bebas dan narkoba sangat erat kaitannya. Dimana orang-orang yang telah terjerumus
kedalam pengaruh napza, sebagian besar dari mereka dapat dipastikan telah melakukan
seks bebas. Baik hubungan diluar nikah maupun dengan berganti-ganti pasangan.

9. Pengaruh kebudayaan barat


Kebersamaan nyaris sirna dalam kasih sayang, kejujuran, moral dan etika kini semakin
memudar dalam kehidupan kita di tengah arus globalisasi, bahkan dengan bangga mereka
mengadopsi budaya barat dan sadar atau tidak sadar menjadi agen budaya asing.
Dengan mencontoh gaya hidup barat yang liberal pergaulan anak-anak muda/remaja kita
terutama di kota-kota besar kian semakin mengkhawatirkan orang tua. Orang tua jadi
pusing tujuh keliling. Mereka tidak mampu lagi membendung pola tingkah anak muda
sekarang.

10. Gaya hidup


Gaya hidup remaja sekarang yang selalu diikuti dengan dunia gemerlap malam, seperti
dugem, clubbing, minum-minuman keras, merokok, nongkrong di kafe  dan lain
sebagainya.

11. Kemajuan tekhnologi (internet)


Dengan menggunakan internet, orang dapat mencari banyak situs terlarang, seperti
halnya situs yang memperlihatkan banyak pose orang telanjang khususnya wanita atau
situs seks.
Situs-situs itu tidak berguna dan tidak cocok untuk dilihat. Situs itu akan mengurangi
keimanan kepada Tuhan dan cenderung membawa mereka untuk melakukan sesuatu yang
salah. Tetapi banyak orang tidak tahu atau tidak memikirkan tentang itu. Mereka terlalu
bernafsu untuk melihat gambar-gambar itu semua.

12. Faktor Ekonomi


Faktor ekonomi, seperti kemiskinan adalah salah satu penyebab terjadinya seks bebas.

13. Kondom yang terjual bebas


Kondom yang terjual bebas di apotik-apotik adalah salah satu penyebab seks bebas
karena kita tahu kalau kondom dapat mencegah kehamilan, sehingga dapat melakukan
seks bebas kapanpun.

D. Pencegahan Seks Bebas


Sebenarnya untuk menjauhkan remaja dari pergaulan seks bebas dapat dilakukan dengan cara:
1. Memberikan bimbingan positif  dari sekolah maupun orangtua di rumah
2. Meningkatkan kedisiplinan di sekolah maupun di rumah
3. Memberikan pendidikan seks melalui seminar atau talk show kesehatan atau
4. seks, agar remaja mengetahui betapa bahayanya melakukan seks bebas.
5. Peran penting orangtua dalam memberikan nasehat dan mendidik
6. anak-anaknya dengan bimbingan agama yang kuat.
7. Peran penting orang tua dalam masa tumbuh kembang remaja sangatlah
8. penting, antara lain orang tua harus bisa menjadi sahabat anaknya
9. Menjalin hubungan baik antara orangtua dengan anak yaitu dengan
10. komunikasi yang baik
11. Pemerintah juga harus menegakkan hukum setegak-tegaknya.
12. Misalnya memberantas pelaku perdangan anak yang menjadi salah satu
13. sumber terjadinya perbudakan seks.
14. Menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis
15. Latihlah anak-anak untuk mengekspresikan dirinya
16. Pengembangan harga diri anak
17. Mengembangkan ketrampilan dan kemandirian anak
18. Meningkatkan iman dan takwa
19. Tidak berganti-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seks

E. Bahaya Seks bebas


Bahaya dari seks bebas adalah:
1. Terputusnya sekolah
Akibat dari pergaulan bebas dan seks bebas adalah terputusnya sekolah karena dengan
seks bebas dan pergaulan bebas, mereka tidak sepenuhnya focus dengan belajar saat di
sekolah dan hanya memikirkan pacarnya atau mau ngapain setelah sekolah (kencan di
tempat-tempat romantic, makan malam, dll). Itulah yang dapat menyebabkan anak putus
sekolah karena malas belajar dan hanya memikirkan pacarnya saja, apalagi kalau sudah
patah hati, pasti malas umtuk melakukan kegiatan apapun.
2. Perkawinan usia muda
Dari seks bebas yang sudah dilakukan, maka dipaksakan untuk dapat menikah pada
usia  muda karena harus mempertanggungjawabkan apa yang sudah dilakukan oleh kedua
belah pihak. Menikah diusia muda juga banyak mempunyai dampak yang tidak baik
untuk kedua pihak, misalnya: karena ketidaksiapan psikis dan psikologi, maka dapat
menyebabkan pertengkaran dan perceraian dan bagi seorang istri, karena organ-organ
reproduksinya belum berfungsi dengan baik seperti wanita yang sudah dewasa, maka bisa
menyebabkan perdarahan saat melahirkan dan penyakit-penyakit lainnya.
3. Kehamilan di luar nikah
Pacaran yang bebas, akan membuka kemungkinan terjadinya kegiatan seks bebas yang
berujung pada kehamilan. Jika, terjadi kehamilan, maka yang bersangkutan harus siap
untuk menjadi orang tua. Menjadi orang tua, tentu membewa banyak konsekuensi seperti
harus kehilangan kesempatan menyelesaikan studi, mencarikan nafkah untuk keluarga,
kesiapan psikis untuk menjadi kepala keluarga, kesiapan untuk membangun keluarga,
kesiapan untuk berhadapan dengan orang tua (menjelaskan tentang kehamilan tersebut),
kesiapan psikis untuk berhadapan dengan berbagai pertanyaan dari masyarakat sekitar
dan  kelurga dan lain-lain.
4. Pengguguran kandungan (aborsi)
Kehamilan di luar nikah dapat menyebabkan pasangan tersebut memutuskan untuk
menggugurkan kandungannya karena takut jika diketahui orang tua, pasangannya belum
siap untuk menikah dan lain-lain.
Remaja wanita yang berusaha menggugurkan kandungannya pada tenaga non medis
(dukun, tenaga tradisional) sering mengalami kematian strategis. Perlu diketahui bahwa
aborsi dapat dilakukan dengan dua macam tindakan yaitu:
a. Aborsi dilakukan sendiri
Aborsi yang dilakukan sendiri misalnya dengan cara meminum obat0obatan yang
membahayakan janin, atau dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang dengan
sengaja menggugurkan janin.
b. Aborsi dilakukan orang lain
Orang lain disini bisa seorang dokter, bidan atau dukun beranak. Cara-cara yang
digunakan juga beragam.
Aborsi yang dilakukan seorang dokter atau bidan pada umumnya dilakukan dalm 5
tahapan, yaitu:
1. Bayi dibunuh dengan cara ditusuk atau diremukkan didalam kandungan
2. Bayi dipotong-potong tubuhnya agar mudah dikeluarkan
3. Potongan bayidikeluarkan satu persatu dari kandungan
4. Potongan-potongan disusun kembali untuk memastikan lengkap dan tidak tersisa
5. Potongan-potongan bayi kemudian dibuang ke tempat sampah/sungai, di kubur di
tanah kosong, atau di bakar di tungku. Sedangkan seorang dukun beranak
biasanya melakukan aborsi dengan cara memberi ramuan obat pada calon ibu dan
menguurut perut calon ibu untuk mengeluarkan secara paksa janin dalam
kandungannya. Hal ini sangat berbahaya, sebab pengurutan belum tentu
membuahkan hasil yang diinginkan dan kemungkinan dapat membawa cacat bagi
janin dan trauma hebat bagi calon ibu.

F. Resiko Kesehatan dan Keselamatan Fisik


Pada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi ada beberapa resiko yang akan
dihadapi seorang wanita, yaitu:
1. Kematian mendadak karena pendarahan hebat
2. Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal
3. Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan
4. Rahim yang sobek
5. Kerusakan leher rahim yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya
6. Kanker payudara (karena ketidak seimbangan hormone estrogen pada wanita)
7. Kanker indung telur
8. Kanker leher rahim
9. Kanker hati
10. Kelainan pada plasenta/ ari-ari yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya dan
pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya
11. Menjadi mandul atau tidak mampu memiliki keturunan
12. Infeksi rongga panggul
13. Infeksi pada lapisan rahim

G. Resiko Kesehatan Mental


Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki resiko tinggi dari segi kesehatan dan
keselamatan seorang wanita secara fisik, tetapi juga memiliki dampak yang sangat hebat
terhadap keadaan mental seorang wanita.
Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi sebagai Sindrom Paska Aborsi atau PAS.
Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami hal-hal seperti berikut
ini:
1. Kehilangan harga diri
2. Berteriak-teriak histeris
3. Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi
4. Ingin melakukan bunuh diri
5. Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang

Anda mungkin juga menyukai