KECANDUAN PORNOGRAFI
Disusun Oleh:
I. LATAR BELAKANG
Masa remaja merupakan masa pencarian jati diri dengan mencobanhal-
hal baru, termasuk perilaku berisiko. Perubahan yang sangat menonjol pada
remaja yaitu terjadinya peningkatan minat dan motivasi terhadap seksualitas,
hal ini sangat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan fisik terutama pada
organ-organ seksual dan perubahan hormonal yang mengakibatkan
munculnya dorongan-dorongan seksual pada diri remaja. Kondisi ini
membuat para remaja mencari informasi dengan berbagai sumber, apalagi
saat ini mengakses segala sesuatu hal yang diinginkan merupakan hal yang
sangat mudah.
Pencarian informasi tentang perilaku seksual remaja saat ini sangat
didukung oleh perkembangan dan kemajuan teknologi informasi berupa
internet yang sedang diminati dan digemari oleh remaja. Internet meliputi
gadget dan smartphone yang banyak digunakan remaja dalam interaksi
sosial mereka. Kemajuan teknologi ibarat dua mata pisau, di satu sisi
sangat menguntungkan, di sisi lain bisa berbahaya. Salah satu dampak
negatif dari kemajuan teknologi berupa internet adalah mudahnya
mengakses pornografi dan pornoaksi yakni internet pornografi (Suyatno,
2011).
IV. MATERI
Terlampir
V. PENGORGANISASIAN
1. MC : Lisa Nur Kamallia dan Leila Dara Rosyida
2. Pemateri : Desta Anggoro S. Dan Slamet Edi S.
3. Notulen : Safagiana Ade Marlanti
4. Fasilitator :
a. Defina Puspitasari
b. Septi Ajeng N. P.
c. Sarah Hamita N. S.
d. Krisis Monika
e. Salma Fuady
5. Observer : Lutfi Afifah
VI. SETTING TEMPAT
Keterangan :
Peserta :
Presentator :
Moderator :
Notulen :
Observer :
Fasilitator :
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
KEGIATAN
NO WAKTU
PENYULUH PESERTA
1. 5 Menit Pembukaan
a. Salam pembukaan - Menjawab salam
b. Perkenalan - Memperhatikan
c. Mengkomunikasikan tujuan - Berpartisipasi aktif
VII. METODE
- Ceramah
- Tanya jawab
IX. EVALUASI
1. Standar Persiapan :
a. Materi sudah di pelajari sebelum dilakukannya kegiatan penyuluhan
b. Menyiapkan materi penyuluhan
2. Standar Proses :
a. Menjelaskan materi pornografi
b. Menjawab pertanyaan dari peserta penyuluhan terkait materi
pornografi
c. Memberikan pertanyaan terkait materi pornografi yang telah
dijelaskan
d. Media dapat digunakan secara aktif
e. Peserta memperhatikan penyaji pada saat melakukan penyuluhan
sampai selesai
3. Standar Hasil :
a. Peserta mampu menjelaskan kembali pengrtian pornografi
b. Peserta mampu menjelaskan kembali pencegahan pornografi
c. Peserta mampu menjelaskan kembali peran orang tua dalam
mencegah pornografi pada anaknya.
MATERI PENYULUHAN
A. DEFINISI
Pornografi adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi,
gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk
pesan lainnya melalui berbagai bentuk media komunikasi dan atau
pertunjukan di muka umum, yang memuat kecabulan atau eksploitasi
seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat (UU No. 44,
2008). Jenis media pornografi menurut UU No. 44 (2008), yaitu: televisi,
telepon, surat kabar, majalah, radio, internet (Sunarsih,2010).
Penggunaan handphone yang tidak sebagaimana mestinya merupakan
awal dari permasalah munculnya kecanduan anak pada pornografi. Mungkin
awalnya tidak sengaja menemukan gambar atau foto untuk orang dewasa,
entah berupa iklan atau situs web yang memang memungkinkan
memunculkan gambar dan foto seronok pada menu browser atau
pencarian.
Munculah rasa ingin tahu dan penasaran, maka pada browsing
selanjutnya sudah bukan tidak sengaja lagi, melainkan sengaja atau
mungkin berharap menemukan gambar, foto atau situs pornografi. Bukan
menyalahkan handphone-nya atau kemajuan teknologinya, melainkan
prilaku yang menyimpangnyalah yang tidak dapat dibenarkan.
Kerusakan yang dialami akibat kecanduan pornografi adalah rusaknya
otak bagian depan atau pre frontal cortex (PFc). Pre frontal cortex berfungsi
sebagi pusat pertimbangan dan pengambilan keputusan, dan bagian PFc
yang membentuk kepribadian seseorang.Kerusakan pada bagian ini
menyebabkan seorang anak tidak mampu membuat perencanaan,
pengendalian hawa nafsu dan emosi, serta mengambil keputusan dan
berbagai peran eksekutif otak sebagai pengendali. Bagian PFC inilah yang
membedakan manusia dan binatang. Manusia memiliki otak dan PFC
sementara binatang hanya memiliki otak saja.