Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

PERGAULAN BEBAS DI SMPN 4 KERINCI KANAN, SIAK

KELOMPOK:
1. Dyah Lestari
2. Indah Juwita
3. Lady Fianni
4. Rina Elvisita

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES RIAU
JURUSAN KEBIDANAN
SATUAN ACARA PENGAJARAN
(SAP)

Pokok Bahasan : Waspadai Pergaulan Bebas


Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian Pacaran
2. Penyebab Pergaulan Bebas dan pacaran
3. Ciri-Ciri Pergaualan Bebas
4. Mengapa Remaja Rentan Pergaulan Bebas
5. Bahaya Pergaulan Bebas
6. Mencegah Pergaulan Bebas
Sasaran : Murid Sekolah Menengah Pertama
Jumlah : 41 Orang
Tempat : SMPN 4 Kerinci Kanan
Waktu pertemuan : 2 x 60 menit
Hari/tanggal : Jumat/13 Juni 2014
Media : 1. Power point (PPT)
2. Leaflet
Metode : 1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab

A. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukannya penyuluhan ini diharapkan para remaja mampu
memahami tentang pergaulan bebas, dan bahaya pacaran.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah penyuluhan ini dilaksanakan diharapkan ibu-ibu yang telah menjadi
peserta dalam penyuluhan ini mampu:
1. Menjelaskan pengertian pergaulan bebas dan pacaran
2. Menjelaskan Penyebab Pergaulan Bebas
3. Menjelaskan Ciri-Ciri Pergaualn Bebas
4. Menjelaskan Mengapa Remaja Rentan Pergaulan Bebas
5. Menjelaskan Bahaya Pergaulan Bebas
6. Menjelaskan cara mencegah Mencegah Pergaulan Bebas
B. KEGIATAN PENYULUHAN

TAHAP/WAKTU KEGIATAN KEGIATAN MEDIA METODE


PENGAJAR PESERTA DAN YANG
ALAT DIPAKAI
PENDAHULUAN 1. Memberi salam Menjawab salam, PPT Ceramah
(5MENIT) pembuka dan diam dan dan
memperkenalkan memperhatikan leaflet
diri Memperhatikan
2. Menginformasikan
materi yang akan
Memperhatikan
disampaikan
3. Menjelaskan
tujuan yang ingin
dicapai setelah
penyuluhan
PENYAJIAN 1. Menjelaskan Diam, PPT Ceramah
MATERI tentang pengertian mendengarkan dan dan
(20 menit) pergaulan bebas memperhatikan leflet
dan pacaran
2. Menjelaskan Mendengarkan
dan PPT
penyebab
memperhatika dan
pergaulan bebas
n leaflet
3. Menjelaskan ciri-
ciri pergaulan Mendengarkan

bebas dan

4. Menjelaskan memperhatika

bahaya pergaulan n

bebas Mendengarkan

5. Menjelaskan cara dan

mencegah memperhatika

pergaulan bebas n
Tanya
6. Memberi Bertanya
kesempatan pada seputar materi jawab
peserta penyuluhan yang kurang
untuk bertanya dimengerti
seputar materi
yang telah
disampaikan
EVALUASI 1. Memberikan Menjawab Lisan Tanya
(7 menit) pertanyaan pada pertanyaan jawab
peserta mengenai
materi yang telah
disampaikan
sebelumnya
PENUTUP 1. Menyimpulkan Mendengarkan Lisan Ceramah
(3 menit) materi
2. Menutup Menjawab salam

pertemuan dan
mengucapkan
salam penutup

C. Evaluasi
Prosedur : Tes pada akhir penyuluhan berupa pertanyaan buatan pengajar
Jenis tes : Pertanyaan lisan

Butir-butir pertanyaan :
1. Jelaskan dua bahaya dari pergaulan bebas!
2. Mengapa remaja rentan pergaulan bebas?
3. Apa penyebab pergaulan bebas?
4. Bagaimana mencegah pergaulan bebas?
5. Apa slogan untuk anti pergaulan bebas?
6. Apa akibat pergaulan bebas?
D. Saran
Diharapkan penyuluhan berikutnya dapat berjalan lebih baik dan lebih lancar lagi.
Penyaji materi tetap harus menguasai materi dan sebelumnya harus mempelajari
materi terlebih dahulu, agar materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik
oleh peserta penyuluhan.

E. Referensi
http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://motivatorlife.files.wordpress.com/
2009/08/pergaulanbebas.jpg
http://ninahamzah.wordpress.com/
http://www.scribd.com/doc/38239365/PERGAULAN-BEBAS
http://nengmamaicuiitzzcuiitzz.blogspot.com/2011/12/pergaulan-bebas.html
http://gudangmakalah.blogspot.com/2009/02/makalah-akibat-pergaulan-bebas-
di.html
http://majalahkesehatan.com/sekilas-tentang-pms-penyakit-menular-seksual/

F. Lampiran
1. Materi yang di berikan saat penyuluhan
2. Leaflet
3. Foto-foto saat penyuluhan berlangsung
4. Daftar hadir peserta
5. Lembar hasil pemeriksaan Hb dan LILA
WASPADAI PERGAULAN BEBAS

A. PENGERTIAN PERGAULAN BEBAS DAN PACARAN


Pergaulan bebas merupakan salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana
“bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma yang ada.  Pergaulan bebas
sering dikonotasikan dengan sesuatu yang negatif seperti seks bebas, narkoba, kehidupan
malam, dan lain-lain.

Pacaran merupakan proses perkenalan antara dua insan manusia yang biasanya berada


dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal
dengan pernikahan. Pada kenyataannya, penerapan proses tersebut masih sangat jauh dari
tujuan yang sebenarnya. Manusia yang belum cukup umur dan masih jauh dari kesiapan
memenuhi persyaratan menuju pernikahan telah dengan nyata membiasakan tradisi yang
semestinya tidak mereka lakukan.

Tradisi pacaran memiliki variasi dalam pelaksanaannya dan sangat dipengaruhi oleh


tradisi individu-individu dalam masyarakat yang terlibat. Dimulai dari proses pendekatan,
pengenalan pribadi, hingga akhirnya menjalani hubungan afeksi yang ekslusif. Perbedaan
tradisi dalam pacaran, sangat dipengaruhi oleh agama dan kebudayaan yang dianut oleh
seseorang. Menurut persepsi yang salah, sebuah hubungan dikatakan pacaran jika telah
menjalin hubungan cinta-kasih yang ditandai dengan adanya aktivitas-
aktivitas seksual atau percumbuan. Tradisi seperti ini dipraktikkan oleh orang-orang yang
tidak memahami makna kehormatan diri perempuan, tradisi seperti ini dipengaruhi
oleh media massa yang menyebarkan kebiasaan yang tidak memuliakan kaum perempuan.
Sampai sekarang, tradisi berpacaran yang telah nyata melanggar norma hukum, norma
agama, maupun norma sosialdi Indonesia masih terjadi dan dilakukan secara turun-temurun
dari generasi ke generasi yang tidak mememiliki pengetahuan menjaga kehormatan dan
harga diri yang semestinya mereka jaga dan pelihara.
Di Indonesia ada sekitar 16-20% dari remaja yang berkonsultasi telah
melakukan hubungan seks pranikah, jumlah kasus ini cenderung naik. Itu bisa dilihat
dengan meningkatnya jumlah kasus aborsi di Indonesia yang mencapai 2,3 juta per
tahun. Di Jawa tengah ada sekitar 60 ibu yang melakukan aborsi perbulan atau sekitar
720 per tahun. Tragisnya 15-30% dari perilaku aborsi itu  adalah remaja yang
berstatus siswi SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan SMA (Sekolah Menengah
Atas), hal ini menunjukkan rentannya remaja terhadap masalah seks bebas (Usi,
2007).
Yang lebih memprihatinkan lagi, Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN) mencatat hasil survei pada 2010 menunjukkan, 51 %
remaja di Jabodetabek telah melakukan seks pranikah. Hasil survei untuk beberapa
wilayah lain di Indonesia, seks pranikah juga dilakukan beberapa remaja, misalnya
saja di Surabaya tercatat 54 %, di Bandung 47 %, dan 52 % di Medan. Hasil
penelitian di Yogya dari 1.160 mahasiswa, sekitar 37 % mengalami kehamilan
sebelum menikah.
Dalam melakukan hubungan seksual, sebagian remaja banyak yang tidak
memikirkan dampak dari dua kemungkinan yang dapat terjadi yaitu kehamilan yang
tidak dikehendaki dan penyakit hubungan seksual. Kehamilan yang tidak dikehendaki
dapat terjadi setiap saat sebab mereka biasanya hanya memikirkan kesenangan dan
kenikmatan sesaat saja tanpa memikirkan akibatnya yang sangat merugikan remaja
putri. Jika dibandingkan dengan remaja putra, remaja putri  paling rentan dalam
menghadapi masalah kesehatan sistem reproduksinya. Secara anatomis remaja putri
lebih mudah terkena infeksi dari luar karena bentuk dan letak organ reproduksinya
yang dekat dengan anus. Dari segi fisiologis, remaja putri akan mengalami
menstruasi, kehamilan di luar nikah, aborsi, dan perilaku seks di luar nikah yang
berisiko terhadap kesehatan reproduksinya. Selain itu dari segi sosial, remaja putri
sering mendapatkan perlakuan kekerasan seksual dari pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab.
Untuk itu karena pentingnya pengetahuan mengenai pacaran yang sehat dan akibat
yang ditimbulkan jika melakukan hubungan seks pranikah pada remaja, penulis menyusun
makalah “Pacaran Sehat dan Kalau Hubungan Seks Dilakukan Pranikah”.

B. PENYEBAB PERGAULAN BEBAS

1.Sikap mental yang tidak sehat


Sikap mental yang tidak sehat membuat remaja merasa bangga terhadap pergaulan yang
tidak sepantasnya, tetapi mereka tidak memahami karena daya pemahaman yang lemah.
2. Pelampiasan rasa kecewa
Ketika seorang remaja mengalami tekanan dikarenakan kekecewaannya terhadap orang
tua, sekolah, lingkungan masyarakat yang memberikan masalah dalam sosialisasi,
sehingga manjadikan remaja sangat labil dalam mengatur emosi, dan mudah terpe- ngaruh
oleh hal-hal negative di sekeli- lingnya, terutama pergaulan bebas.
3. Kegagalan remaja menyerap norma
Norma-norma yang ada sudah tergeser oleh modernisasi yang sebenarnya. Kurangnya
pegangan hidup remaja dalam hal keyakinan/agama dan ketidakstabilan emosi remaja
menyebabkan perilaku yang tidak terkendali, seperti pergaulan bebas.

C. CIRI-CIRI PERGAULAN BEBAS

1. Penghamburan harta

2. Upaya mendapatkan harta dan uang dengan menghalalkan segala cara

3. Menimbulkan perilaku munafik

4. Rasa ingin tahu yang besar

5. Rasa ingin mencoba dan merasakan

6. Terjadi perubahan-perubahan emosi, pikiran, lingkungan pergaulan dan tanggung


jawab yang dihadapi

7. Mudah mengalami kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu ingin melawan dan
rasa malas

8. Banyak mengalami tekanan mental dan emosi

9. Terjerat dalam pesta hura-hura ganja, putau, ekstasi, dan pil-pil setan lain
 

D. MENGAPA REMAJA RENTAN TERHADAP PERGAULAN BEBAS

Remaja adalah individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh
pengendalian diri yang benar. Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang
minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul bebas membuat makin berkurangnya
potensi generasi muda Indonesia dalam kemajuan bangsa
E. AKIBAT PERGAULAN BEBAS

1. Seks bebas menghilangkan rasa malu, padahal dalam agama malu merupakan suatu
hal yang amat ditekankan dan dianggap perhiasan yang sangat indah khususnya
bagi wanita.
2. Seks bebas menghilangkan harga diri pelakunya dan merusakkan masa depannya di
samping meninggalkan aib yang berkepanjangan bukan saja kepada pelakunya
bahkan kepada seluruh keluarganya.
3. ABORSI
Aborsi atau abortus berarti penguguran kandungan atau membuang janin dengan
sengaja sebelum waktunya, (sebelum dapat lahir secara alamiah). Abortus terbagi
dua :

Pertama, Abortus spontaneus yaitu abortus yang terjadi secara tidak sengaja.
penyebabnya, kandungan lemah, kurangnya daya tahan tubuh akibat aktivitas
yang berlebihan, pola makan yang salah dan keracunan.
Kedua, Abortus provocatus yaitu aborsi yang disengaja. Disengaja maksudnya
adalah bahwa seorang wanita hamil sengaja menggugurkan kandungan/ janinnya
baik dengan sendiri atau dengan bantuan orang lain karena tidak menginginkan
kehadiran janin tersebut.
Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami ;
penderitaan kehilangan harga diri (82%), berteriak-teriak histeris (51%), mimpi
buruk berkali-kali mengenai bayi (63%), ingin bunuh diri (28%), terjerat obat-
obat terlarang (41%), dan tidak bisa menikmati hubungan seksual (59%).

Risiko Aborsi

Risiko kesehatan dan keselamatan fisik yang akan dihadapi seorang wanita pada saat
melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi adalah ;
a) Kematian mendadak karena pendarahan hebat.
b) Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal.
c) Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan.
d) Rahim yang sobek (Uterine Perforation).
e) Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat
pada anak berikutnya.
f) Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita),
g) Kanker indung telur (Ovarian Cancer).
h) Kanker leher rahim (Cervical Cancer).
i) Kanker hati (Liver Cancer).
j) Kelainan pada placenta/ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat
pada anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya.
k) Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi ( Ectopic Pregnancy).
l) Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease).
m) Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis)

4. PMS

Penyakit menular seksual (PMS) atau kadang-kadang disebut infeksi menular seksual
(IMS) adalah penyakit yang menyebar melalui hubungan seks. Orang awam lebih sering
menyebutnya penyakit kelamin. PMS ditularkan melalui pertukaran cairan tubuh atau
kontak dengan lesi penyakit. Selain melalui kontak seksual, PMS juga dapat menular lewat
penggunaan bersama jarum suntik  dan dari ibu ke anak sebelum, selama atau setelah
persalinan.

PMS terutama berisiko pada mereka yang berganti-ganti pasangan. Semakin sering Anda
berganti pasangan, semakin besar risiko Anda terinfeksi PMS. Risiko PMS dapat dikurangi
dengan perilaku seks yang aman.

PMS memengaruhi baik pria maupun wanita. Namun, masalah kesehatan dan konsekuensi
jangka panjang PMS cenderung lebih parah pada wanita. Beberapa PMS dapat
menyebabkan infeksi radang panggul, abses tuba falopi/ovarium, dan parut organ
reproduksi yang dapat menyebabkan kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim),
infertilitas dan bahkan kematian.

Jenis Penyakit Menular Seksual


Beberapa jenis penyakit menular seksual yang paling umum:

 Klamidia. Infeksi klamidia adalah salah satu PMS yang paling umum. Klamidia
adalah bakteri berbentuk bola. Banyak orang yang terinfeksi klamidia tidak memiliki
gejala sehingga tidak menyadarinya. Hal ini meningkatkan risiko menular ke
pasangan dan berkembang kronis menjadi radang panggul. Bila timbul gejala,
Klamidia dapat ditandai dengan keluarnya cairan dari penis/vagina, rasa gatal di
kelamin, dan rasa sakit saat buang air kecil dan berhubungan seks. Klamidia dapat
diobati dengan antibiotik.
 Gonore (GO). Gonore adalah PMS yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri ini
menginfeksi tidak hanya organ seks, tapi juga tenggorokan atau rektum, tergantung
praktik seksual yang dijalankan. Gonore bisa terjadi tanpa gejala. Bila ada, gejalanya
sangat mirip dengan Klamidia. Banyak penderita gonore juga terinfeksi klamidia.
Untungnya, antibiotik yang memberantas klamidia juga efektif untuk gonore .
 Herpes genitalis. Herpes genital biasanya disebabkan oleh virus herpes simpleks
(HSV) Tipe II. Lesi herpes ditemukan baik di bagian luar maupun dalam alat kelamin,
di sekitar anus dan rongga mulut. Tidak ada obat untuk herpes genital. Virus
terus berada di dalam ganglia saraf. Dengan pertahanan tubuh yang baik, kemunculan
gejala dapat ditekan. Bila sistem kekebalan tubuh buruk, infeksi dapat kambuh.
 HIV/AIDS. AIDS adalah PMS paling berbahaya yang disebabkan infeksi HIV
(human immunodeficiency virus). Virus ini hadir di semua cairan tubuh, terutama
terkonsentrasi di air mani dan darah. Penularan HIV terjadi melalui kontak dengan
cairan tubuh yang mengandung virus ini. Infeksi HIV/AIDS tidak bisa disembuhkan
sampai saat ini, tapi diagnosis dini sangat penting. Semakin cepat diketahui adanya
infeksi HIV, semakin terlindungi calon pasangan Anda dan semakin tepat perawatan
medis dapat diberikan untuk meningkatkan kualitas hidup dan memperpanjang
harapan hidup pasien.
 Kutil kelamin. Kutil kelamin disebabkan oleh virus papiloma manusia (HPV). Kutil
biasanya hadir di penis atau vulva dan juga dapat terjadi di sekitar dubur atau rongga
mulut. Kutil kelamin dapat diobati dengan krim khusus dan pembedahan. Beberapa
vaksin yang melindungi dari kanker serviks juga dapat mencegah virus penyebab kutil
kelamin.
 Sifilis (raja singa). Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Setelah
infeksi awal, bakteri menyebar melalui aliran darah ke seluruh tubuh sehingga
menyebabkan ruam kulit, demam, lelah dan kehilangan rambut.  Sifilis dapat diobati
dengan antibiotik .
 Hepatitis. Hepatitis B,C,D dan E dapat ditularkan melalui hubungan seksual, namun
yang paling umum adalah hepatitis B dan D. Virus hepatitis menyerang liver dan
dapat menyebabkan sirosis dalam jangka panjang. Meskipun tidak ada obat bagi yang
sudah terinfeksi, vaksin hepatitis B tersedia untuk pencegahan hepatitis B dan D.

5. MASA DEPAN HANCUR


Biasanya seseorang yang telah terlibat pergaulan bebas dan telah hamil di luar
nikah akan kehilangan masa depan. Tidak dapat melanjutkan sekolah dan terpaksa
mengurus anak. Sang lelaki harus berusaha mencari uang di usia yang belum
cukup matang. Dengan pendidikan yang belum tuntas tentu mencari pekerjaan
akan sangat susah. Begitulah masa depan akan menjadi suram. Begitu pula dengan
orang yang memakai narkoba, begitu kehabisan uang akan berusaha mencuri dan
merampok untuk mendapatkan uang agar bias membeki barang “haram”. Suatu
waktu bukan tidak mungkin akan tertangkap oleh kepolisian. Hal ini lah yang juga
meningkatkan angka kriminalitas Indonesia.

6. Kematian
Hal ini sudah pasti, karena semua dampak dari pergaulan bebas adalah kematian.
Misalnya HIV, overdosis narkoba, overdosis minuman keras, dan pendarahan saat
aborsi.

F. Cara Mencegah Pergaulan Bebas

 Meningkatkan Imtaq pada TYME


 Penyaluran minat dan bakat
 secara positif
 Bergaul secara sehat
 Beraktivitas secara positif
 Menanamkan Nilai ketimuran
 Bersikap Optimis
 Menjaga keseimbangan pola hidup
 Jujur pada diri sendiri
  Berkomunikasi dengan baik
 Berpikir untuk masa depan
 Jangan menyalahgunakan IPTEK
DAFTAR HADIR SISWA
DOKUMENTASI`

Anda mungkin juga menyukai