Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN

GANGGUAN PENDENGARAN PADA NY.B


DI PANTI BINA LANJUT USIA SENTANI.

DISUSUN OLEH :

FERANSISKA PIGAY
144011.01.19.217

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA


PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
AKADEMI KEPERAWATAN RS. MARTHEN INDEY
JAYAPURA
2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
GANGGUAN PENDENGARAN PADA TN.A

A. LATAR BELAKANG

Lansia adalah periode dimana organisme telah mencapai kemasakan dalam


ukuran dan fungsi dan juga telah menunjukkan kemunduran sejalan dengan waktu. Ada
beberapa pendapat mengenai “usia kemunduran” yaitu ada yang menetapkan 60 tahun,
65 tahun dan 70 tahun. WHO (World Health Organization) menetapkan 65 tahun sebagai
usia yang menunjukkan proses menua yang berlangsung secara nyata dan seseorang telah
disebut lanjut usia. Secara umum perubahan fisik pada masa lanjut usia adalah
menurunnya fungsi pancaindra, minat dan fungsi organ seksual dan kemampuan motorik
(Pieter, 2010). Menurut UU RI No.4 tahun 1965 usia lanjut adalah mereka yang berusia
55 tahun keatas. Sedangkan menurut dokumen pelembagaan lanjut usia dalam kehidupan
bangsa yang diterbitkan oleh Departemen Sosial dalam rangka perencanaan Hari Lanjut
Usia Nasional tanggal 29 Mei 1996 oleh presiden RI, batas usia lanjut adalah 60 tahun
atau lebih (Fatimah, 2010). Manusia lanjut usia adalah seseorang yang karena usianya
mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaan, dan sosial, serta perubahan ini akan
memberikan pengaruh pada seluruh aspek kehidupan, termasuk kesehatannya. Oleh
karena itu, kesehatan manusia lanjut perlu mendapatkan perhatian khusus dengan tetap
dipelihara dan ditingkatkan agar selama mungkin dapat hidup secara produktif sesuai
dengan kemampuannya sehingga dapat ikut serta

berperan aktif dalam pembangunan


B. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan masyarakat dapat mengetahui teknik
berkomunikasi yang baik dan benar terhadap lansia dengan gangguan pendengaran.

C. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit Ny. B mampu :
1. Menjelaskan pengertian Presbiakusis
2. Menjelaskan tentang penyebab Presbiakusis
3. Menjelaskan tentang tanda dan gejala Presbiakusis
4. Menjelaskan penatalaksanaan Presbiakusis
5. Menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum berkomunikasi pada lansia
dengan gangguan pendengaran
6. Menjelaskan tehnik-tehnik komunikasi pada lansia dengan gangguan
pendengaran

D. RENCANA KEGIATAN
Topik :Presbiakusis
Sub Topik :Teknik Berkomunikasi Pada Lansia dengan Gangguan Pendengaran
Metode : Ceramah, diskusi, dan tanya jawab
Media dan
Alat Bantu : Leaflet
Hari/Tanggal : Jumat,1 April 2022
Pukul : 09.00 WIT
Waktu : 30 Menit
Tempat : Panti Bina Lanjut Usia Sentani
Peserta : Lansia di Panti Bina Lanjut Usia Sentani

E. Uraian Tugas
1. Moderator
a. Membuka Acara
b. Memperkenalkan pembimbing dan anggota kelompok
c. Menjelaskan tujuan penyuluhan
d. Membuat kontrak waktu
2. Penyaji
a. Menyajikan isi penyuluhan
b. Memberi reinforcement positif
c. Meyimpulkan kegiatan
d. Mengevaluasi materi penyuluhan
3. Fasilitator
a. Memfasilitasi audiens yang kurang aktif
b. Mampu memotivasi audiens untuk kesuksesan acara
c. Mengatasi masalah yang mungkin timbul selama kegiatan
4. Observator

F. Jadwal Kegiatan

No Tahapan waktu Kegiatan pembelajaran Kegiatan peserta

1. Mengucapkan salam
1 Pembukaan 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri
(5 menit) 2. Mendengarkan dan
memperhatikan
3. Kontrak waktu
3. Menyetujui
4. Menjelaskan
4. Mendengarkan dan
tujuan pembelajaran
memperhatikan
5. Apersepsi konsep
5. Mendengarkan dan
Presbikusis
memperhatikan

2 Kegiatan Inti 1. Menjelaskan tentang 1. Mendengarkan dan


( 20 menit ) pengertian memperhatikan
Presbikusis 2. Mendengarkan dan
2. Menjelaskan etiologi memperhatikan
dari Presbikusis 3. Mendengarkan dan
3. Menjelaskan memperhatikan
manifestasi Klinis 4. Mendengarkan dan
4. Menjelaskan memperhatikan
penatalaksanaan
Presbikusis 5. Mendengarkan dan
5. Menjelaskan hal-hal memperhatikan
yang perlu
diperhatikan sebelum
berkomunikasi pada
lansia dengan
gangguan 6. Bertanya
pendengaran
6. Memberikan 7. Mendengarkan
kesempatan peserta
didik untuk bertanya.
7. Tehnik-tehnik
komunikasi pada
lansia dengan
gangguan
pendengaran

3 Penutup 1. Mengajukan 2 1. Menjawab


(5 menit) pertanyaan tentang
materi pembelajaran. 2. Mendengarkan
2. Kesimpulan dari dan
pembelajaran memperhatikan
3. Salam penutup 3. Menjawab salam.

G. Materi
Prosedur                           : Post Test
Bentuk                             : Lisan
Jenis                                 : Tanya jawab
JenisPertanyaan:
1. Pengertian Presbiakusis
2. Penyebab Presbiakusis
3. Tanda dan gejala Presbiakusis
4. Penatalaksanaan Presbiakusis
5. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum berkomunikasi pada lansia gangguan
pendengaran
6. Teknik-teknik komunikasi pada lansia dengan gangguan pendengaran

H. MATERI PENYULUHAN ( Lampiran 1)


I. DAFTAR PUSTAKA (Lampiran 2)
J. PRE-TEST DAN POST-TEST (Lampiran 3)

LAMPIRAN 1
MATERI PENYULUHAN PRESBIAKUSIS

A. Pengertian Presbiakusis
Presbiakusis adalah gangguan pendengaran pada usia lanjut karena
menurunnya fungsi organ pendengaran. Lansia yang berusia 65-75 tahun akan
mengalami gangguan pendengaran secara perlahan-lahan akibat proses penuaan.
Umumnya presbikusis menyerang kedua telinga secara perlahan-lahan sehingga orang
tersebut tidak dapat menyadari adanya gangguan pendengaran pada dirinya.

B. Penyebab Presbiakusis
Penyebab terjadinya presbikusis belum diketahui secara pasti. Diduga
timbulnya presbikusis berhubungan dengan factor usia, pola makan, infeksi, dan bising.

C. Tanda Dan Gejala Presbiakusis


1. Berkurangnya pendengaran secara perlahan pada kedua telinga dan tidak disadari
oleh penderita
2. Suara-suara terdengar seperti bergumam, sehingga mereka sulit untuk mengerti
pembicaraan
3. Sulit mendengar pembicaraan sekitarnya, terutama jika berada ditempat dengan
latar belakang suara yang ramai
4. Bila intensitas suara ditinggikan akan timbul rasa nyeri ditelinga
5. Telinga terdengar berdenging

D. Penatalaksanaan Presbiakusis
1. Alat Bantu Mendengar
a) "Pocket". Daya pembesaran baik hanya karena berbentuk agak besar maka
penderita kebanyakan mau memakainya.
b) "Wear level". Diletakkan di belakang telinga hingga bisa ditutupi rambut pada
wanita atau laki-laki berambut gondrong.
Untuk pemakaian APM, perlu disesuaikan hasil audiogramnya dengan daya
kemampuan APM. Jadi perlu dicoba seperti pemakaian kacamata.
2. Obat-obatan
Seperti asam nikotinat dan derivatnya menyebabkan vasodilatasi perifer, dan
pemberian dosis tinggi dalam waktu yang lama menurunkan bloodlipid pada
orang hiperkolesterolemia. Efek terapeutik pada presbiakusis disebabkan oleh
dilatasi koklear dan pembuluh darah di otak akibat aksi lipoproteinolitik dari obat
tersebut.
Contoh lain misalnya Ronicol dan Hydergin.

E. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum berkomunikasi dengan klien gangguan


pendengaran :
1. Periksa adanya bantuan pendengaran dan kaca mata
2. Kurangi kebisingan
3. Dapatkan perhatian klien sebelum memulai pembicaraan
4. Berhadapan dengan klien dimana ia dapat melihat mulut anda
5. Jangan mengunyah permen karet
6. Bicara pada volume suara normal - jangan teriak
7. Susun ulang kalimat anda jika klien salah mengerti
8. Sediakan penerjemah bahasa isyarat jika diindiksikan

F. Tehnik-tehnik komunikasi yang dapat digunakan klien dengan pendengaran


1. Orientasikan kehadiran diri anda dengan cara menyentuh klien atau memposisikan
diri di depan klien.
2. Usahakan menggunakan bahasa yang sederhana dan bicaralah dengan perlahan
untuk memudahkan klien membaca gerak bibir anda.
3. Usahakan berbicara dengan posisi tepat di depan klien dan pertahankan sikap
tubuh dan mimik wajah yang lazim.
4. Jangan melakukan pembicaraan ketika anda sedang mengunyah sesuatu misalnya
makanan atau permen karet.
5. Gunakan bahasa pantomim bila memungkinkan dengan gerakan sederhana dan
perlahan.
6. Gunakan bahasa isyarat atau bahasa jari bila anda bisa dan diperlukan.
7. Apabila ada sesuatu yang sulit untuk dikomunikasikan, cobalah sampaikan pesan
dalam bentuk tulisan atau gambar (simbol)
A. Definisi Senam Otak
Otak merupakan kumpulan jaringan syaraf yang terlindungi di dalam tengkorak.
Jaringan syaraf yang tersusun dari bermilyar-milyar neuron (sel syaraf) ini terbagi
menjadi dua, yakni otak besar (serebrum) yang terdiri dari belahan otak kanan dan kiri
dan otak kecil (serebelum). Bila menulusuri sistem kerja otak, otak memegang peranan
yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Karena, organ yang beratnya 1400
gram dan memiliki volume sekitar 230 cm3 ini merupakan pusat pengendali berbagai
aktivitas fisik maupun mental.
Otak adalah pusat berpikir. Emosi, konsentrasi, dan semua kondisi stres yang terjadi
bisa berakar dari keseimbangan otak. Otak terbagi menjadi dua, otak belahan kanan dan
otak belahan kiri. Otak kanan berfungsi untuk intuitif, merasakan, bermusik, menari,
kreatif, melihat keseluruhan, dan ekspresi badan. Sedangkan otak belahan kiri bertugas
untuk berpikir logis dan rasional, menganalisa, bicara, berorientasi pada waktu, dan hal-
hal rinci.
Senam otak atau brain gym adalah serangkaian latihan berbasis gerakan tubuh
sederhana. Gerakan itu dibuat untuk merangsang otak kiri dan kanan (dimensi lateralitas);
meringankan atau merelaksasi belakang otak dan bagian depan otak (dimensi
pemfokusan); merangsang sistem yang terkait dengan perasaan/emosional, yakni otak
tengah (limbis) serta otak besar (dimensi pemusatan).
Senam otak merupakan sebuah senam yang tujuan utamanya untuk
mempertahankan kesehatan otak dengan cara melakukan gerakan badan. Dengan
melakukan senam otak dapat memicu otak agar tidak kehilangan daya intelektual serta
awareness-nya. Senam otak ini dapat memulihkan kembali kondisi orang yang pelupa
karena pada dasarnya pusat-pusat sistem kewaspadaan atau reticulo activating system
yang terdapat pada batang otak bisa diaktifkan lagi. Seperti layaknya senam - senam yang
lain, sebaiknya senam otak dilakukan secara rutin, minimal 3 kali dalam seminggu
sehingga hasilnya bisa segera terlihat.

Senam otak sendiri termasuk jenis senam ringan yang bisa dilakukan oleh siapapun
termasuk kaum lansia. Gerakan pada senam otak juga merupakan gerakan menyilang
dengan tujuan supaya terjadi harmonisasi serta optimalisasi kinerja otak kanan dan otak
kiri. Dengan melakukan senam otak, suplai darah, oksigen, dan energi akan lancar sampai
ke otak serta bisa memenuhi kebutuhan otak sehingga secara jangka panjang struktur otak
dapat terpelihara secara optimal.
B. Penyegaran Otak
1. Jaga makanan atau diet. Hindari kegemukan karena bisa menyebabkan munculnya
penyakit seperti diabetes, jantung, hipertensi dan lainnya.
2. Hindari minum alkohol dan mengonsumsi narkoba karena bisa meracuni otak.
3. Waspadalah bila memasak menggunakan panci, ketel, atau pembungkus alumunium
foil karena alumunium yang berlebih dalam darah bisa menurunkan daya ingat.
Selain alumunium, zat besi dan silikon juga bisa meracuni otak.
4. Berolahragalah secara teratur. Kalau tidak memungkinkan, minimal lakukan jalan
kaki setiap hari selama 30 menit. Usahakan untuk latihan pernapasan dan melakukan
senam otak.
5. Jauhi tempat-tempat yang berpolutan tinggi karena CO (karbon monoksida) yang
terkandung dalam asap mobil bisa meracuni otak.
6. Asah otak, misalnya dengan main catur, kartu, mengisi teka-teki silang, mempelajari
sesuatu dan mempraktekkannya. Rutinitas menghafal Al-Qur'an juga bagus untuk
mengasah otak.
7. Manajemen stres dengan baik. Bisa dengan relaksasi, meditasi atau menjalani hobi.

C. Tujuan Senam Otak


Brain Gym akan memberikan hasil sebagai berikut:
1. Stress emosional berkurang dan pikiran lebih jernih.
2. Hubungan antarmanusia dan suasana belajar/kerja lebih rileks dan senang.
3. Kemampuan berbahasa dan daya ingat meningkat.
4. Orang menjadi lebih bersemangat, lebih kreatif dan efisien.
5. Orang merasa lebih sehat karena stress berkurang.
6. Prestasi belajar dan bekerja meningkat. 
Gerakan Brain Gym dibuat untuk menstimulasi (Dimensi lateralitas), meringankan
(Dimensi Pemfokusan), atau  merelaksasi (Dimensi Pemusatan) siswa yang terlibat dalam
situasi belajar tertentu.

D. Manfaat Senam Otak

Brain Gym sangat diperlukan bagi anak-anak yang sulit belajar, berusaha terlalu
keras sehingga terjadi stress di otak. Mekanisme integrasi otak melemah sehingga bagian
bagian otak tertentu kurang berfungsi. Selain itu juga meningkatkan refleks karena stress
yang diakibatkan informasi yang diterima di otak bagian belakang sulit diekspresikan
melalui bagian depan otak, sehingga anak merasa kurang mampu. Brain Gym diperlukan
bagi anak yang perasaan kurang mampu dan kurang brehasil mengakibatkan semangat
belajar atau bekerja kurang, sehingga prestasi statis atau menurun.

Maka dengan Brain Gym, pikiran akan lebih jernih, hubungan antar manusia akan
lebih rileks dan senang, lebih semangat berkonsentrasi, anak akan kreatif dan efesien juga
lebih sehat dan prestasi belajar akan meningkat. Keuntungan lainnya adalah :
1. Mengatasi masalah yang berhubungan dengan konsentrasi, daya ingat atau problema
lain yang berkaitan dengan performa otak
2. Di bidang bisnis, senam otak bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan seseorang,
seperti self esteem dan manajemen waktu
3. Mengurangi stress
4. Meningkatkan daya ingat
5. Memberikan relaksasi
6. Menjaga kebugaran tubuh.

Awalnya senam otak dimanfaatkan untuk anak yang mengalami gangguan


hiperaktif, kerusakan otak, sulit konsentrasi dan depresi. Namun dalam perkembangannya
setiap orang bisa memanfaatkannya untuk beragam kegunaan. Bagi para manula senam
otak bisa membantu menunda penuaan dini dalam arti menunda pikun atau perasaan
kesepian yang biasanya menghantui para manula.
Sedangkan bagi anak-anak senam otak ini bisa membantu meningkatkan
kecerdasan anak, meningkatkan kepercayaan diri, menangani anak yang mengalami
masalah dalam proses belajar mengajar. Selain itu senam otak juga sering digunakan
untuk terapi beberapa gangguan pada anak-anak seperti hiperaktif, gangguan pemusatan
perhatian, gangguan emosional, sindrom pada bayi dan gangguan kemampuan belajar.

Sebelum melakukan senam otak anak harus melakukan beberapa hal yang dikenal
dengan istilah PACE (Positive, Active, Clear dan Energetic), yaitu:
1. Positive, yaitu dengan melakukan gerakan kait relaks (hook ups), tangan disilangkan
dengan jempol dibagian bawah, lalu diputar sambil kaki disilangkan.
2. Energetic, untuk bersikap energik diperlukan pendukung berupa air putih minimal
125 cc. Berguna untuk menyalurkan oksigen ke otak dan melarutkan garam sehingga
mengoptimalkan fungsi energi listrik di dalam tubuh.
3. Clear, untuk menjernihkan diperlukan pemijatan pada daerah saklar otak (brain
button). Daerah yang dipijat adalah titik dua jari di bawah tulang selangka (clavikula)
dengan satu tangan dan tangan lainnya menggosok daerah pusar.
4. Active, dilakukan dengan cara gerakan silang (cross crawl). Caranya dengan
menggerakkan tangan kanan bersamaan dengan kaki kiri dan sebaliknya.

E. Waktu Yang Dibutuhkan Dalam Brain Gym

Brain gym adalah serangkaian gerak sederhana yang menyenangkan dan digunakan
oleh para murid di Educational Kinesiology Foundation, California, USA untuk
meningkatkan kemampuan belajar mereka dengan menggunakan keseluruhan otak. Brain
gym juga sangat praktis, karena bias dilakukan di mana saja, kapan saja oleh siapa saja
termasuk bayi. Porsi latihan yang tepat adalah sekitar 10-15 menit, sebanyak 2-3 kali
dalam sehari.

Menurut Tobing (2008) gerakan-gerakan brain gym harus diulang sesering mungkin
dalam waktu tertentu untuk mendapatkan hasil yang baik. Bila melakukan brain gym
untuk kemampuan tertentu, sering dapat langsung memperbaiki perilaku atau prestasi.
Sebagian orang akan mengakui bahwa brain gym sangat membantu dalam waktu singkat
untuk mencapai perilaku tertentu. Kebanyakan murid secara sadar memilih untuk
melakukan gerakan-gerakan tersebut secara teratur selama beberapa minggu atau bulan
guna membantu memperkuat sesuatu yang baru di pelajari. Banyak murid akan kembali
menggunakan gerakan-gerakan rutin brain gym yang mereka senamngi bila stres atau
tantangan muncul di dalam hidup mereka (Dennison, 2008: 3)
F. Pengaruh Brain Gym Dalam Meningkatkan Daya Ingat
Gerakan brain gym adalah suatu usaha alternatif alami yang sehat untuk
menghadapi ketegangan dan tantangan pada diri sendiri dan orang lain. Brain gym dapat
digunakan untuk membantu pelajar untuk siap menerima pelajaran, memperbaiki rentang
konsentrasi, meningkatkan fokus dan daya ingat, memperbaiki kemampuan
berkomunikasi dan mengendalikan emosi.
Oriza (dalam Kiki, 2006) mengatakan sebagai berikut: Bahkan kini sudah ada
beberapa sekolah baik TK Maupun playgroup yang menyertakan brain gym sebagai salah
satu program di sekolah. Brain gym ini memang sangat tepat untuk diterapkan di masa
sekolah. Proses pembelajaran yang selama ini ada di sekolah biasanya dilakukan dengan
cara mematri, memaksa, sehingga akibatnya otak menjadi kurang terintegrasi dengan
baik. Melalui brain gym, pelajar dapat lebih siap untuk menerima materi pelajaran baru,
memperbaiki memori jangka pendek/STM (Short Term Memory), konsentrasi,
meningkatkan kemampuan berkomunikasi serta mengendalikan emosi.
Aplikasi gerakan brain gym dipakai istilah Dimensi Lateralitas untuk belahan otak
kiri dan kanan, Dimensi Pemfokusan untuk bagian belakang otak (batang otak atau
brainstem) dan bagian depan otak (frontal lobes), serta Dimensi Pemusatan untuk sistem
limbis (midbrain) dan otak besar (cerebral cotex).

G. Gerakan Senam Otak


Senam otak ini bisa dilakukan di mana saja, kapan saja dan oleh siapa saja termasuk
bayi. Porsi latihan yang tepat adalah sekitar 10-15 menit, sebanyak 2-3 kali dalam sehari.
Senam otak dilakukan melalui tiga dimensi, yakni lateralitas komunikasi, pemfokusan
pemahaman, dan pemusatan pengaturan.
1. Lateralitas komunikasi (dimensi kiri-kanan) bertujuan untuk mengoptimalkan
kemampuan belajar. Gerakannya menyangkut mendengar, melihat, menulis,
bergerak, dan sikap positif. Gerakan-gerakan itu menyerap kemampuan komunikasi
yang lebih cepat.
2. Pemfokusan pemahaman (dimensi muka-belakang) bermanfaat membantu kesiapan
dan konsentrasi untuk menerima hal-hal baru dan mengekspresikan apa yang sudah
diketahui. Gerakan berupa latihan meregangkan otot menyangkut konsentrasi,
pengertian, dan pemahaman. Misalnya dengan melipat lutut dan sikut bayi berulang
kali atau mengangkat tangan ke atas lalu digerakkan ke muka ke belakang.
3. Pemusatan pengaturan (dimensi atas-bawah) membantu meningkatkan energi yang
menyangkut berjalan, mengorganisasi, tes atau ujian. Hal ini bermanfaat untuk
membantu seluruh potensi dan keterampilan yang dimiliki serta mengontrol emosi,
seperti menggerakkan kepala ke atas ke bawah, mengangkat beban ringan atau benda
lainnya, kemudian digerakkan ke atas ke bawah.
Latihan terdiri dari 6 gerakan yang sederhana dan bisa dilakukan siapa saja.
Gerakan-gerakan ini dimaksudkan untuk menstimulasi, meringankan dan sebagai
relaksasi pada otak. Berikut enam di antara gerakan dasar senam otak untuk anda
latih kapan dan dimana saja.

1. Gerakan Silang
Manfaat: Merangsang bagian otak yang menerima informasi dan bagian yang
mengungkapkan informasi, sehingga memudahkan proses mempelajari hal-hal baru
dan meningkatkan daya ingat.
Cara: Kaki dan tangan digerakkan secara berlawanan. Bisa ke depan, samping atau
belakang. Agar lebih ceria anda bisa menyelaraskan dengan irama musik.
2. Olengan Pinggul
Manfaat: Mengaktifkan otak untuk kemampuan belajar, melihat dari kiri ke kanan,
kemampuan memperhatikan dan memahami.
Cara: Duduk dilantai. Posisi tangan dibelakang, menumpi ke lantai dengan siku di
tekuk. Angkat kaki sedikit lalu olengkan pinggul ke kiri dan ke kanan dengan rileks.
3. Pengisi Energi
Manfaat: Mengembalikan vitalitas otak setelah serangkaian aktivitas yang
melelahkan, mengusir stres, meningkatkan konsentrasi dan perhatian serta
meningkatkan kemampuan memahami dan berpikir rasional.
Cara: Duduk nyaman di kursi, kedua lengan bawah dan dahi diletakkan di atas meja.
Tangan ditempatkan di depan bahu dengan jari-jari menghadap sedikit ke dalam.
Ketika menarik napas rasakan napas mengalir ke garis tengah seperti pancuran energi,
mengangkat dahi, kemudian tengkuk dan terakhir punggung atas. Diafragma dan dada
tetap terbuka dan bahu tetap rileks.
4. Menguap Berenergi
Manfaat: Mengaktifkan otak untuk peningkatan oksigen agar otak berfungsi secara
efisien dan rileks, meningkatkan perhatian dan daya penglihatan, memperbaiki
komunikasi lisan dan ekspresif serta meningkatkan kemampuan untuk memilah
informasi.
Cara: Bukalah mulut seperti hendak menguap lalu pijatlah otot-otot di sekitar
persendian rahang. Lalu melemaskan otot-otot tersebut.

5. Luncuran Gravitasi
Manfaat: Mengaktifkan otak untuk rasa keseimbangan dan koordinasi, meningkatkan
kemampuan mengorganisasi dan meningkatkan energi.
Cara: Duduk di kurasi dan silangkan kali. Tundukkan badan dengan lengan ke dapan
bawah. Buang napas ketika turun dan ambil napas ketika naik. Lakukan dengan posisi
kaki berganti-ganti.
6. Tombol Imbang
Manfaat: Mengaktifkan otak untuk kesiapsiagaan dan memusatkan perhatian,
mengambil keputusan, berkonsentrasi dan pemikiran asosiatif
Cara: Sentuhkan 2 jari ke belakang telinga, pada lekukan di belakang telinga
sementara tangan satunya menyentuh pusar selama kurang lebih 30 detik. Lalukan
secara bergantian. Selama melakukan gerakan itu dagu rileks dan kepala dalam posisi
normal menghadap ke depan.
LAMPIRAN 2

DAFTAR PUSTAKA

http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/10_PendengaranPadaUsiaLanjut.pdf/
10_PendengaranPadaUsiaLanjut.pdf (online) diakses pada 4 April 2017
http://www.scribd.com/doc/68334270/presbiakusis (online) diakses pada 4 April 2017
http://pustaka.unpad.ac.id/archives/13898/ (online) diakses 4 April 2017
LAMPIRAN 3
PRE-TEST DAN POST TEST

1. Menjelaskan pengertian Presbiakusis


2. Menjelaskan tentang penyebab Presbiakusis
3. Menjelaskan tentang tanda dan gejala Presbiakusis
4. Menjelaskan penatalaksanaan Presbiakusis
5. Menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum berkomunikasi pada lansia
dengan gangguan pendengaran
6. Menjelaskan tehnik-tehnik komunikasi pada lansia dengan gangguan
pendengaran

Anda mungkin juga menyukai