Disusun Oleh:
dr. Rezky Putri Wahyu A.
Pendamping :
dr. Galuh Ajeng Hendrasti
NIP. 19821014 201001 2 017
Topik:
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN KADER KSI “KELOMPOK
SAYANG IBU” TENTANG PROGRAM KELUARGA BERENCANA
DI KELURAHAN CEBONGAN, PUSKESMAS CEBONGAN
KOTA SALATIGA
Mengetahui,
Dokter Internship, Dokter Pendamping
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
obat kontrasepsi tersebut yang lebih besar dibanding tidak menggunakan
kontrasepsi.
Adapun syarat metode kontrasepsi yang ideal adalah:
Aman, artinya tidak menimbulkan komplikasi yang berat bila digunakan
Berdaya guna, dalam arti bila digunakan sesuai dengan aturan akan dapat
mencegah kehamilan
Dapat diterima, bukan hanya oleh akseptor tapi juga oleh lingkungan
budaya di masyarakat
Terjangkau harganya oleh masyarakat
Bila metode tersebut dihentikan penggunaannya, kesuburan akan segera
pulih, kecuali untuk kontrasepsi mantap.
1.3 TUJUAN
1.3.1.Tujuan Umum
4
promosi kesehatan sebagai peningkatan pengetahuan masyarakat tentang
penggunan alat kb.
1.4 MANFAAT
Hasil dari permainan ular tangga KIA ini diharapkan dapat memberi manfaat
yaitu meningkatkan pengetahuan kader KSI khususnya mengenai Keluarga
Berencana Kelurahan Cebongan Kota Salatiga
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca
indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan
raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga
(Notoatmodjo,2007). Pengetahuan bisa diperoleh secara alami maupun secara
terencana, yaitu melalui proses pendidikan. Pengetahuan merupakan ranah yang
sangat penting untuk terbentuknya perilaku (Budiharto,2010).
a. Tahu (know)
b. Memahami (comprehension)
c. Aplikasi (application)
d. Analisis (analysis)
e. Sintesis (synthesis)
f. Evaluasi (evaluation)
Apabila materi atau objek yang ditangkap pancaindera adalah tentang gigi,
penyakit mulut, serta kesehatan gigi dan mulut, maka pengetahuan yang diperoleh
adalah mengenai gigi, penyakit mulut, serta kesehatan gigi dan mulut
(Budiharto,2010).
6
2.2. Keluarga Berencana
Peserta keluarga berencana (akseptor KB) adalah pasangan usia subur dimana
salah seorang dari padanya menggunakan salah satu cara atau alat kontrasepsi untuk
tujuan pencegahan kehamilan, baik melalui program maupun non program (FEUI, 1981:
162). Peserta KB aktif adalah pasangan usia subur yang pada saat pendataan masih
menggunakan salah satu cara atau alat kontrasepsi. Pasangan Usia subur (PUS) adalah
pasangan suami istri yang pada saat ini hidup bersama, baik bertempat tinggal resmi
dalam satu rumah ataupun tidak, dimana umur istrinya antara 15 tahun sampai 44 tahun.
7
menuju ke serviks kemudian ke rahim lalu ke saluran oviduk untuk membuahi sel
telur. Sel telur yang telah dibuahi harus mampu bergerak dan turun ke rahim yang
akan melakukan nidasi, endometrium atau dinding rahim harus dalam keadaan
siap untuk menerima nidasi .
Jenis-jenis Kontrasepsi
1. Senggama Terputus
8
diperkenalkan oleh Kyusaku Ogino dari Jepang dan Hermann Knaus dari Jerman
sekitar tahun 1931.Karena itu cara ini juga sering disebut dengan cara Ogino-
Knaus. Dasar pemikirannya adalah perempuan hanya dapat hamil selama
beberapa hari saja dalam tiap daur haidnya.Masa tersebut disebut masa subur atau
fase ovulasi itu dan terjadi sekitar 14 hari (toleransinya sekitar 2 hari) sebelum
hari pertama haid yang akan datang.
9
31 hari hari ke-13 31 hari
4. Kondom
Keuntungan:
a) Bila digunakan secara tepat maka kondom dapat digunakan untuk mencegah
kehamilan dan penularan penyakit menular seksual (PMS).
b) Kondom tidak mempengaruhi kesuburan jika digunakan dalam jangka
panjang
c) Kondom mudah didapat dan tersedia dengan harga yang terjangkau.
Kekurangan:
a) Karena sangat tipis maka kondom mudah robek bila tidak digunakan atau
disimpan sesuai aturan
b) Beberapa pria tidak dapat mempertahankan ereksinya saat menggunakan
kondom.
c) Setelah terjadi ejakulasi, pria harus menarik penisnya dari vagina, bila tidak,
dapat terjadi resiko kehamilan atau penularan penyakit menular seksual.
10
5. Cervical cap
Terbuat dari karet atau plastik dan berbentuk mangkuk yang pinggirnya
terbuat dari karet yang tebal.Ukurannya lebih kecil dari diafragma vaginal.Alat
ini mulai jarang dipergunakan untuk kontrasepsi.
6. Spermatisida
Suppositorium
Jelly atau crème
11
Tablet busa
C-Film
7. Pil
Ada tiga macam pil kontrasepsi yaitu: mini pil, pil kombinasi, danpil
pascasenggama.Selain mencegah terjadinya ovulasi, pil jugamempunyai efek lain
terhadap traktus genitalis. Efeknya berupa perubahan-perubahan pada lender
serviks, sehingga menjadi kurang banyak dan kental.Dengan demikian sperma
tidak bisa memasuki rongga rahim.Yang umum dipakai adalah pil kombinasi
antara estrogen dan progesteron.Pil terbuat dari hormon sintetik.Walau macamnya
banyak tersedia dipasaran dan tingkat efektivitasnya sangat tinggi, tidak semua
perempuan dapat menggunakan pil kombinasi untuk kontrasepsi.
12
Kekurangan :
8. Suntikan
Keuntungan:
13
9. Susuk/implant
Ada dua macam susuk yang biasa dipergunakan untuk kontrasepsi, yaitu
norplan dan implanon.Norplan merupakan metoda kontrasepsi berjarak 5 tahun
yang terdiri atas 6 kapsul silastik silikon berisi masing-masing 36 mg
levonorgestrel dan disisipkan dibawah kulit.Implanon hanya berjarak 3 tahun dan
berbentuk batang putih lentur dengan panjang 40 mm dan diameter 2 mm dalam
suatu jarum yang terpasang pada inserter khusus.
Mekanisme kerja
Keuntungan :
10. IUD (Intra Uterine Device) atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
Dari bahan bakunya IUD yang beredar terdiri dari tiga tipe.Ada yang
terbuat dari plastik, mengandung tembaga, dan ada yang mengandung hormon
steroid.Dari segi bentuknya, IUD terbagi ke dalam bentuk yang terbuka dan
tertutup seperti cincin.Yang banyak dipergunakan dalam program KB masional
14
adalah IUD jenis Lippes loop. Dibandingkan dengan alat dan obat kontrasepsi
yang lain, IUD mempunyai keunggulan karena hanya memerlukan satu kali
pemasangan, tidak menimbulkan efek sistemik, ekonomis dan cocok untuk
penggunaan secara masal, efektivitasnya cukup tinggi, dan mudah dilepas jika
menginginkan anak (reversibel). Namun demikian, IUD bisa menimbulkan efek
samping seperti pendarahan, rasa nyeri, kejang perut, dan gangguan atau
ketidaknyamanan pada suami.Bahkan bisa menimbulkan infeksi pelvik dan
endometritis.
Keuntungan :
15
tidak ada.
16
BAB III
METODOLOGI
A. KERANGKA ACUAN
INPUT
1. Man
1) Narasumber
Pelaksana Program KSI Kelurahan Cebongan
KoordinatorKesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Cebongan
Koordinator Dokter Internsip
Kepala Puskesmas Cebongan
2) Sasaran :
Seluruh Kader KSI kelurahan Cebongan
3) Pelaksana :
Dokter Internsip Salatiga Periode Agustus 2018 - November 2018
2. Money : Dana program KSI Puskesmas Cebongan
3. Material
Surat tugas Kepala Puskesmas Cebongan untuk mengadakan kegiatan
KSI dan permainan ular tangga KIA
Permainan ular tangga KIA dan dadu
Referensi tentang materi KIA meliputi ANC, Asi Eksklusif, KB,
Imunisasi
Powerpoint materi
Pretest dan Posttest
4. Method
Pretest, permainan ular tangga KIA, posttest, dan analisis hasil pretest
dan posttest
5. Machine :
Permainan ular tangga KIA dan dadu
Alat tulis (pulpen, kertas)
17
Alat presentasi (laptop, LCD)
Alat dokumentasi (kamera digital/kamera handphone)
Kursi/tikar, meja
Alat tranportasi
Sound system dan microphone
PROSES
1. P1 (Perencanaan)
1) Membuat rencana pelaksanaan kegiatan
Menemui pembina (Koordinator KSI Puskesmas Cebongan) untuk
mendiskusikan metode pelaksanaan kegiatan permainan ular tangga KIA
2) Mempersiapkan tempat dan sarana
3) Mencari referensi tentang KIA meliputi ANC, Keluarga Berencana, KB,
dan imunisasi
4) Mempersiapkan materi dan peralatan untuk permainan ular tangga KIA
2. P2
Penggerakan
1) Mengajukan izin kepada Kepala Puskesmas Cebongan Salatiga sehubungan
dengan kegiatan permainan ular tangga KIA
2) Menemui pemegang program KSI Kelurahan Cebongan
Pelaksanaan
1) Menyiapkan perlengkapan pelaksanaan kegiatan.
Permainan ular tangga KIA dan dadu
Alat tulis (pulpen, kertas)
Alat dokumentasi (kamera digital/kamera handphone)
Lembar pre-test dan post-test
2) Melaksanakan pre-test
3) Bermain permainan ular tangga KIA serta menggunakan media slide
presentasi yang berisikan materi terkait pertanyaan yang muncul sesuai
angka dadu pada permainan
18
Kegiatan ini dilakukan dengan metode permainan ular tangga.
Alat
1) Lantai ular tangga Ukuran 4m x 2,5 m
2) Dadu
3) Pertanyaan di Power Point
4) Jawaban di Power Point
Cara bermain :
Peserta dibagi menjadi 3 kelompok ditentukan
secara acak (kelompok merah, biru, hijau)
Dalam 1 kelompok, 1 orang sebagai pelempar
dadu, 1 orang sebagai pion, yang lain membantu menjawab
pertanyaan
Permainan ular tangga dilakukan dengan dadu
secara bergantian
Penilaian
o Sistem pertanyaan
Jawaban benar sempurna point 3
Jawaban benar kurang sempurna point 1
Jawaban salah point 0
Jika kelompok tidak dapat menjawab, maka
pertanyaan dapat dilempar ke kelompok lain. Bila jawaban
benar maka point 1
o Sistem jarak
Yang paling jauh akan mendapatkan tambahan
point 5, 3, 1
Kelompok yang berhenti dikotak yang sama,
maka akan diberi pertanyaan lain.
Untuk kelompok yang lain akan membantu
menjawab saat di beri pertanyaan. Sebelum permainan di
mulai akan dibacakan aturan mainnya terlebih dahulu.
Aturan main :
19
Waktu menjawab soal 1 menit
Juara 1 adalah kelompok dengan jumlah point paling
tinggi
Bila ada jumlah point yang sama, maka akan diberikan
pertanyaan rebutan.
Kelompok yang berada pada kotak tangga, jika menjawab
pertanyaan dengan benar maka dapat naik tangga
Kelompok yang berada pada kotak ekor ular, jika
menjawab pertanyaan dengan benar maka tidak jadi turun
Bila kelompok melempar dadu mendapatkan angka 6,
kelompok berhak melempar dadu 1x dan angka tersebut akan
diakumulasi
Kelompok yang mendekati kotak finish, akan mundur
jika jumlah angka dadu melebihi jumlah angka menuju kotak
finish.
4) Diskusi dan tanya jawab mengenaipertanyaan yang mucul pada permainan
ular tangga KIA
5) Melaksanakan post-test
6) Mencatat hasil pretest dan posttest serta menganalisis hasilnya
7) Mendokumentasikan acara pelaksanaan
3. P3
Pengawasan
Mengawasi pelaksanaan kegiatan permainan ular tangga KIA pada kader KSI
sesuai dengan rencana yang telah disusun, baik sasaran, waktu, maupun hasil
yang dicapai
Pengendalian
Mengendalikan pelaksanaan kegiatan apabila didapatkan hal-hal yang tidak
sesuai dengan perencanaan
Penilaian
Menilai pelaksanaan dan efektivitas kegiatan permainan ular tangga KIA pada
kader KSI Kelurahan Cebongan
20
OUTPUT
1. Meningkatnya pengetahuan kader KSI mengenai kesehatan ibu dan anak
2. Data jumlah peserta yang menghadiri kegiatan permainan ular tangga KIA
pada kader KSI Kelurahan Cebongan
21
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
2. JUMLAH DESA/KELURAHAN
Memiliki 3 wilayah yaitu :
Kelurahan Cebongan
Kelurahan Noborejo
Kelurahan Ledok
22
3. PETA WILAYAH
4.DATA PENDUDUK
Jumlah Penduduk wilayah kerja Puskesmas Cebongan 22.607 jiwa terdiri
dari :
Kelurahan Cebongan : 5.140 Jiwa
Kelurahan Noborejo : 2.034 Jiwa
Kelurahan Ledok : 11.065 Jiwa
Jumlah KK wilayah Puskesmas Cebongan 6.916 KK, terdiri dari :
Kelurahan Cebongan : 1.460 KK
Kelurahan Noborejo : 2.034 KK
Kelurahan Ledok : 3.422 KK
23
2. Hasil Penelitian
Data Kesehatan Masyarakat (Primer)
Grafik 1.
SASARAN
1200
1000
800
600
SASARAN
400
200
0
PUS PUS 4T
Grafik 2.
Pelayanan Keluarga Berencana di Kelurahan Cebongan sampai Agustus 2018
24
Dari grafik diatas dijelaskan bahwa Pelayanan Keluarga Berencana di Kelurahan
Cebongan terdiri dari KB Aktif sejumlah 392 orang, KB Pasca Persalinan
sejumlah 33 orang, PUS 4T Ber-KB sejumlah 47 orang.
Maka, kesertaan ber-KB wilayah Cebongan sejumlah 34%. Artinya cakupan
sasaran PUS menjadi PA di daerah tersebut belum mencapai target yang telah
ditetapkan karena kurang dari 65%.
Grafik 3.
Jumlah peserta KB Aktif menurut Metode Kontrasepsi Cara Modern di Kelurahan
Cebongan Agustus 2018
Kondom
Pil
Suntik
Akdr
Implan
MOW
MOP
Dari grafik diatas Peserta KB Aktif Menurut Metode Kontrasepsi Cara Modern
yang masing-masing terdiri dari Kondom sejumlah 57 orang, Pil sejumlah 50
orang, suntik sejumlah 209 orang, AKDR sejumlah 37 orang, Implan sejumlah 35
orang, MOW sejumlah 4 orang dan tidak ada yang MOP.
25
Grafik 4.
Kondom
Pil
Suntik
AKDR
Implan
MOW
MOP
Dari grafik diatas mengenai Jumlah Peserta KB Pasca Persalinan Menurut Metode
Kontrasepsi Cara Modern yaitu Kondom sejumlah 7 orang, Pil sejumlah 2 orang,
suntik sejumlah 11 orang, AKDR sejumlah 7 orang, Implan sejumlah 5 orang,
MOW sejumlah 1 orang dan tidak ada yang MOP.
Grafik 5.
26
Jumlah Peserta KB Baru
Kondom
Pil
Suntik
AKDR
Implan
MOW
MOP
PRETEST
Jumlah (n) Persentase (%) Jumlah (n) Persentase (%) Jumlah (n) Persentase (%)
POSTEST
27
Jumlah (n) Persentase (%) Jumlah (n) Persentase (%) Jumlah (n) Persentase (%)
Dari data tersebut, diketahui bahwa kader KSI Kelurahan Cebongan semuanya
mengikuti program KB terlihat dari pertanyaan no. 1 mengenai sikap ber-KB.
Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan
pengetahuan sebelum dan setelah intervensi ular tangga dengan melihat adanya
perbaikan nilai pre test dan post test.
28
BAB V
DISKUSI
1. Kelebihan
Pada mini project ini didapatkan data mengenai pengetahuan kader
KSI kelurahan Cebongan.Dengan adanya permainan ular tangga KIA
sehingga dapat melakukan penanganan dini yang tepat. Selain itu dengan
adanya mini project ini telah diberikan panduan materi penyuluhan
sehingga untuk memajukan pengetahuan dan kesehatan lansia dapat
dikelola dengan baik.
2. Kekurangan
a. Pada mini project ini kami hanya menilai pretest dan postestsederhana
dikarenakan keterbatasan sumber daya manusia baik dari peserta
maupun dari pelaksana. Sehingga kami tidak bisa menilai secara
keseluruhan apakah materi sudah benar-benar dipahami setelah
dilakukan permainan ular tangga KIA
29
b. Pada mini project, jumlah peserta yang diharapkan sejumlah 50 orang.
Namun pada hari pelaksanaannya sebagian para lansia tidak berada di
lingkungan rumah sehingga hanya 16 lansia yang dapat mengikuti acara
mini project ini.
30
DAFTAR PUSTAKA
31
LAMPIRAN
DATA RESPONDEN
2. Umur : …………………………….
a. Ya b. Tidak
a. Benar b. Salah
3.Ibu nifas dengan menyusui lebih cocok memakai kontrasepsi pil progestin dari pada pil
kombinasi.
a. Benar b. Salah
4. Keluarga Berencana adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan tanpa
tambahan cairan ataupun makanan lain.
a. Benar b.Salah
32
a. Memberi nutrisi c. Meningkatkan daya tahan
tubuh bayi
6. Menurut ibu kapan kah seorang bayi harus segera diberikan ASI pertamanya?
a. Benar b. Salah
a. Benar b. Salah
10. Imunisasi merupakan upaya untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit menular.
a. Benar b.Salah
a. Benar b.Salah
a. Benar b.Salah
33
2. Dokumentasi Acara
a. Kader KSI Datang dan Mengisi Daftar Kehadiran
34
d. Pembagian Hadiahdan PosterKepada Peserta
e. Foto Bersama
35