Anda di halaman 1dari 15

Ekonomi

manajerial

TEORI BIAYA

USER

M.KHOIRUMAN
Ekonomi manajerial
A. Fungsi Biaya Jangka Pendek dan Panjang

Analisis mengenai biaya produksi perusahaan perlu dibedakan kepada dua jangka waktu:
jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek adalah jangka waktu dimana perusahaan
dapat menambah salah satu factor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Dengan
perkataan lain, dalam analisis dimisalkan bahwa sebagian dari factor-faktor produksi yang
digunakan dianggap tetap jumlahnya. Sedangkan jangka panjang adalah jangka waktu dimana
semua factor produksi dapat mengalami perubahan, yaitu jumlahnya dapat ditambah apabila
pertambahan itu diperlukan.

Biaya produksi, menurut Sadono Sukirno didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang
dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh factor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah
yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang akan diproduksikan perusahaan
tersebut. (Sadono Sukirno 2008:208). Biaya produksi yang dikeuarkan perusahaan dapat
dibedakan menjadi dua jenis: biaya eksplisit dan biaya tersembunyi (imputed cost). Biaya
eksplisit adalah pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang berupa pembayaran dengan uang
untuk mendapatkan factor-faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan. Sedangkan
biaya produksi adalah taksiran pengeluaran terhadap factor-faktor produksi yang dimiliki oleh
perusahaan itu sendiri.

Menurut Karl E. Case & Ray C. Fair dalam jangka pendek, semua perusahaan (kompetitif
maupun nonkompetitif) memiliki biaya yang harus mereka tanggung apapun output mereka.
Sebenarnya, beberapa biaya tetap harus dibayar meskipun berusaha berhenti berproduksi
yakni, meskipun outputnya nol. Jenis biaya ini disebut biaya tetap, biaya tetap adalah segala
biaya yang tidak tergantung pada tingkat output perusahaan. Biaya ini tetap timbul meskipun
perusahaan tidak memproduksi apapun. Tidak ada biaya tetap dalam jangka panjang, dan
perusahaan tidak bisa melakukan apapun dalam jangka pendek untuk menghindarinya atau
mengubahnya. Dalam jangka panjang, suatu perusahaan tidak memiliki biaya tetap, karena
perusahaan itu bisa memperluas, mempersempit, atau keluar dari industry.

Perusahaan memang memiliki biaya tertentu dalam jangka panjang yang tergantung pada
tingkat output yang mereka pilih. Jenis biaya ini disebut dengan biaya varibel, biaya variable
adalah baiya yang tergantung pada tingkat produksi yang dipilih. Biaya tetap dan biaya

1|TEORI BIAYA – EKONOMI MANAJERIAL


variable merupakan penyusun biaya total, biaya total adalah biaya tetap ditambah biaya
variable.

1. Pengertian Biaya Produksi Jangka Pendek

Tabel 10.1 menunjukkan nilai-nilai berbagai pengertian biaya produksi yang dikeluarkan
untuk menghasilkan suatu barang. Dalam membuat contoh yang terdapat dalam table 10.1
tersebut dimisalkan tenaga kerja adalah factor produksi yang berubah-ubah jumlahnya,
sedangkan factor produksi yang lain jumlahnya tetap. Sehingga keseluruhan jumlah biaya
produksi yang dikeluarkan produsen dapat dibedakan kepada dua jenis pembiayaan yaitu
biaya yang selalu berubah dan biaya tetap.

Tabel 10.1 Biaya Produksi dalam Jangka Pendek (dalam ribuan rupiah)

Biaya Biaya Biaya Biaya Biaya


Jumlah Jumlah Biaya Biaya
tetap berubah tetap berubah total
Pekerja Produksi total marjinal
total total rata-rata rata-rata rata-rata
(1) (2) (5) (6)
(3) (4) (7) (8) (9)
0 0 50 0 50
1 2 50 50 100 25 25 25 50
2 6 50 100 150 12.5 12.5 16.7 25
3 12 50 150 200 8.3 8.3 12.5 16.7
4 20 50 200 250 6.25 6.25 10 12.5
5 27 50 250 300 7.1 7.1 9.3 11.1
6 33 50 300 350 8.3 8.3 9.1 10.6
7 36 50 350 400 10.0 10.0 9.2 10.5
8 42 50 400 450 12.5 12.5 9.5 10.7
9 45 50 450 500 16.7 16.7 10 11.1
10 47 50 500 550 25 25 10.6 11.7
11 48 50 550 600 50 50 11.5 12.5

1.1.1 Biaya Total (TC)

Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan yang
terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.

Biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

TC = TFC + TVC
2|TEORI BIAYA – EKONOMI MANAJERIAL
1.1.2 Biaya Tetap Total (TFC)

Biaya tetap merupakan biaya yang tidak berubah mengikuti tingkat produksi. Sebagai contoh
adalah biaya peneliharaan pabrik dan asuransi, biaya abonemen telepon bulanan. Biaya tetap dapat
dihitung sama seperti biaya variabel, yaitu dari penurunan rumus menghitung biaya total.
Penuruanan rumus tersebut, adalah: TC = FC + VC

FC = TC – VC

Dalam Tabel 10.1 besarnya biaya tetap total, yang ditunjukkan dalam kolom (3), adalah Rp 50.000

1.1.3 Biaya Berubah Total (TVC)

Biaya variabel merupakan biaya yang berubah secara linier sesuai dengan volume output operasi
perusahaan. Sebagai contoh adalah biaya pulsa telepon bulanan, biaya pengeluaran untuk upah dan
bahan baku. Biaya variabel dapat dihitung dari penurunan rumus menghitung biaya total, yaitu:
TC = FC + VC

VC = TC – FC

Dalam table 10.1, dimisalkan setiap tenaga kerja yang digunakan memperoleh pendapatan sebesar
Rp 50.000. Berdasarkan pemisalan ini, biaya berubah total ditunjukkan dalam kolom (4).

1.1.4 Biaya Tetap Rata-rata (AFC)

Biaya tetap rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya tetap (FC) untuk memproduksi sejumlah
barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi tersebut. Biaya tetap rata-rata dapat dihitung
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

AFC = TFC / Q

1.1.5 Biaya Berubah Rata-rata (AVC)

3|TEORI BIAYA – EKONOMI MANAJERIAL


Biaya variabel rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya variabel (VC) untuk memproduksi
sejumlah baran (Q) dibagi dengan jumlah produksi tertentu. Biaya variabel rata-rata dapat dihitung
dengan menggunakan rumus sebagai berikut, yaitu:

AVC = TVC / Q

1.1.6 Biaya Total Rata-rata (AC)

Biaya total rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya total (TC) untuk memproduksi sejumlah
barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi oleh perusahaan. Biaya total rata-rata dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut, yaitu:

AC = TC / Q atau AC = AFC + AVC

1.1.7 Biaya Marjinal (MC)

Biaya marginal dapat juga dikatakan sebagai biaya pertambahan (incremental cost). Biaya
marginal merupakan kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah produksi
sebanyak satu unit keluaran tambahan. Biaya marginal dapat dihitung dengan menggunakan
rumus:

MCn = TCn – TC n-1 atau MCn = ∆TC / ∆Q

Perhatikan Tabel 10.1. Misalkan jumlah tenaga kerja bertambah dari 2 menjadi 3. Dapat dilihat
bahwa produksi bertambah dari 6 menjadi 12 unit (jadi bertambah 6 unit) dan biaya produksi
bertambah sebanyak Rp 50.000, yaitu dari sebanyak Rp 150.000 menjadi Rp 200.000. Dengan
demikian biaya marjinal adalah Rp 50.000 / 6 unit = Rp 8333

4|TEORI BIAYA – EKONOMI MANAJERIAL


1.2 Bentuk Kurva Biaya Jangka Pendek

Gambar 10.1

1.2.1 Kurva Biaya-Biaya Total

Dalam gambar diatas digambarkan 3 jenis kurva yang termasuk dalam golongan kurva-kurva biaya
total rata-rata, yaitu:

 Kurva TFC yang menggambarkan biaya tetap total


 Kurva TVC yang menggambarakan biaya berubah total
 Kurva TC yang menggambarkan biaya total

Pada permulaannya apabila jumlah factor berubah adalah sedikit, produksi marjinal meningkat dan
menyebabkan TVC berbentuk agak landai (lihat bagian ab) tetapi, apabila produksi sudah semakin
banyak, produksi marjinal semakin berkurang dan menyebabkan kurva TVC semakin tegak (lihat
bagian bc).

1.2.2 Kurva Biaya Rata-Rata

5|TEORI BIAYA – EKONOMI MANAJERIAL


Kurva-kurva dalam gambar 10.2 dilukis berdasarkan kepada angka-angka yang terdapat dalam
table 10.1. Kurva biaya tetap rata-rata berbentuk menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Bentuk
yang demikian disebabkan karna ia menggambarkan bahwa semakin besar jumlah produksi,
semakin kecil biaya tetap rata-rata.

Gambar 10.2

1.2.3 Hubungan Kurva FC dengan AVC dan AC

Dalam menggambarkan kurva-kurva biaya rata-rata perlulah disadari dan diingat bahwa kurva
AVC dan AC dipotong oleh kurva MC pada titik terendah dari masing-masing kurva tersebut.
Hal itu harus dibuat agar tidak menyalahi hukum matematik.

6|TEORI BIAYA – EKONOMI MANAJERIAL


1.2.4 Menggambarkan Kurva MC

Gambar 10.4

Kurva MC menimbulkan sedikit masalah dalam menggambarkan, karena ia menunjukkan


pertamn=bahan biaya kalau produksi naik satu unit. Dengan demikian ada dua tingkat produksi
yang berkaitan dengan efek tersebut, tingkat produksi sebelum dan sesudah kenaikan produksi.
Disebabkan oleh hal ini, titik-titik yang menggambarkan biaya merjian harus digambarkan
diantara kedua-dua tingkat produksi tersebut. Ini berarti, sebagai conoh, titik yang
7|TEORI BIAYA – EKONOMI MANAJERIAL
menggambarkan biaya marjinal naik dari 0 unit menjadi 1 unit harus dibuat ditengah-tengah unit
produksi 0 dan 1 titik. Contoh lain, untuk menggambarkan biaya marjinal pada waktu produksi
naik dari 6 unit menjadi 12 unit, harus dibuat diatas tingkat produksi sebanyak 9 unit (karena unit
produksi ke-9 adalah ditengah-tengah 6 unit dan 12 unit). Keadaan ini menggambarkan titik A.
Menggambarkan contoh lain, perhatikan cara menentukan titik pada MC pada ketika jumlah
produksi bertambah dari 33 unit menjadi 38 unit. Untuk kenaikan produksi ini MC = Rp 10000.
Keadaan ini digambarkan oleh titik B. Gambar 10.4 secara khusus menunjukkan kurva MC yang
dilukis berdasarkan data biaya marjinal pada table 10.1.

2. Biaya Produksi Jangka Panjang

Dalam jangka panjang perusahaan dapat menambah semua faktor produksi atau input yang akan
digunakannya. Oleh karena itu, biaya produksi tidak perlu lagi dibedakan antara biaya tetap dan
biaya berubah. Di dalam jangka panjang tidak ada biaya tetap, semua jenis biaya yang dikeluarkan
merupakan biaya berubah. Ini berarti bahwa perusahaan-perusahaan bukan saja dapat menambah
tenaga kerja tetapi juga dapat menambah jumalah mesin dan peralatan produksi lainnya, luas tanah
yang digunakan (terutama dalam kegiatan pertanian) dan luasnya bangunan/pabrik yang
digunakan. Sebagai akibatnya, dalam jangka panjang terdapat banyak kurva jangka pendek yang
dapat dilukiskan.

1.3.1 Cara Meminimumkan Biaya Dalam Jangka Panjang

Karena dalam jangka panjang perusahaan dapat memperluas kapasitas produksinya, ia harus
menentukan besarnya kapasitas pabrik (plant size) yang akan meminimumkan biaya produksi.
Dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik digambarkan oleh kurva bioaya total rata-rata (AC).
Dengan demikian analisis mengenai bagaimana produsen menganalisis kegiatan produksinya
dalam usahanya meminimumkan biaya dapat dilakukan dengan memperhatikan kurva AC untuk
kapasitas yang berbeda-beda.

8|TEORI BIAYA – EKONOMI MANAJERIAL


Contoh yang menggambarkan bagaimana analisis tersebut dibuat ditunjukkan dalam
gambar. Dimisalkan terdapat 3 kapasitas pabrik yang dapat digunakan oleh pengusaha. Kapasitas
1 ditunjukkan oleh AC1, kapasitas 2 ditunjukkan oleh AC2, dan kapasitas 3 ditunjukkan oleh AC3.
Dalam contoh ini pada hakikatnya pengusaha mempunyai 3 pilihan dalam menggunakan alat-alat
produksi : kapasitas 1, kapasitas 2, kapasitas 3. Berturut-turut biaya produksi akan dikeluarkan
untuk menggunakan masing-masing kapsitas tersebut adalah seperti ditunjkkuan oleh AC1, AC2,
AC3. Yang manakah kapasitas yang akan dipilih produsen ? Faktor apakah yang menetukan pilihan
tersebut.

Faktor yang akan menetukan kapasitas produksi yang digunakan adalah tingkat produksi
yang ingin dicapai. Apabila perusahaan tersebutingin mencapai produksi sebanyak 100 unit,
adalah lebih baik untuk menggunakan kapasitas 1 (lihat titik A). Kalau yang digunakan adalah
kapasitas 2 (seperti dalam gambar, biaya produksinya adalah lebih tinggi ( lihat titik B). Kapasitas
1 adalah kapasitas yang paling efisien, dan akan meminimumkan biaya produksi, untuk produksi
di bawah 130 unit. Untuk produksi di antara 130 dan 240 unit, kapasitas 2 adalah yang paling
efisien, karena biaya produksi adalah paling minimum dengan menggunakan kapasitas tersebut.

9|TEORI BIAYA – EKONOMI MANAJERIAL


Ini dapat dilihat misalnya untuk produksi sebanyak 160 unit. Seperti dapat dilihat dalam gambar.
AC1 berada di atas AC2, yang berarti dengan menggunakan kapasitas satu biaya akan lebih tinggi
daripada menggunakan kapasitas 2. Untuk produksi melebihi 240 unit, misalnya 275 unit,
kapasitas 3 adalah yang harus digunakan produsen. Penggunaan ini akan meminimumkan biaya.
Dari contoh ini dapat disimpulkan bahwa peminimumman biaya jangka panjang tergantung kepada
2 faktor berikut

1. Tingkat produksi yang ingin dicapai


2. Sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia

1.3.2 Kurva Biaya Total Rata-Rata Jangka Panjang

Di dalam jangka panjang titik terendah dari suatu AC tidak menggambarkan biaya yang paling
minimum untuk memproduksikan satu tingkat produksi. Terdapat kapasitas produsi lain (AC lain)
yang dapat meminimumkan biaya. Sebagai buktinya perhatikanlah AC1 dan AC2. A1 adalah titik
terendah pada AC1. Dengan demikian dalam jangka pendek produksi sebesar QA dapat
diproduksikan dengan biaya yang lebih rendah dari titik manapun pada AC1. Tetapi dalam jangka
panjang biaya itu belum merupakan biaya yang paling minimum, karena apabila kapasitas

10 | T E O R I B I A Y A – E K O N O M I M A N A J E R I A L
produksi yang berikut digunakan (AC2), produksi sebesar QA akan mengeluarkan biaya sebanyak
seperti ditunjukkan oleh titik A pada AC2. Dari contoh ini dapat disimpulkan bahwa kurva LRAC,
walaupun tidak menghubungkan setiap titik terendah dari AC, menggambarkan biaya minimum
perusahaan dalam jangka panjang.

2. Skala Ekonomi Dan Tidak Ekonomi

Kurva LRAC beebentuk huruf U atau lebih tepat berbentuk kuali, disebabkan oleh faktor-faktor
yang dinamakan oleh ahli-ahli ekonomi sebagai skala ekonomi (economies of scale) dan skala
tidak ekonomi (diseconomies of scale).

2.1 Skala Ekonomi

Menurut Sadono Sukirno skala kegiatan produksi jangka panjang dikatakan bersifat mencapai
skala ekonomi apabila pertambajhan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi
semakin rendah. Produksi yang semakin tinggi menyebabkan perusahaan menambah kapasitas
produksi, dan pertambahan kapsitas ini menyebabkan kegiatan memproduksi bertambah efisien.
Ini dicerminkan oleh biaya produksi yang bertambah rendah. Pada kurva LRAC keadaan ini
ditunjukkan oleh bagian kurva LRAC yang semakin menurun apabila produksi bertambah. Dalam
gambar keadaan ini berlaku di antara produksi sebesar 0 samapai sebesar QB. Di bawah ini
diuraikan beberapa faktor penting yang menimbulkan skala ekonomi.

 Spesialisasi faktor-faktor produksi


Dalam perusahaan yang besar dilakukan spesialisasi. Setiap pekerja diharuskan melakukan
suatu pekerjaan tertentu saja, dan ini menmbah keterampilan mereka. Produktifitas mereka
bertambah tinggi dan akan menurunkan biaya per unit.

 Pengurangan harga bahan mentah dan kebutuhan produksi lain


Makin tinggi produksi, makin banyak bahan-bahan mentah dan peralatan produksi yang
digunakan. Keadaan ini menyebabkan biaya per unit akan menjadi semakin murah.

 Memungkinkan produk sampingan (By/products) diproduksi


Di dalam perusahaan adakalanya terdapat bahan-bahan yang terbuang (waste). Tetapi kalau

11 | T E O R I B I A Y A – E K O N O M I M A N A J E R I A L
perusahaan memiliki barang residu yang cukup banyak, barang residu ini dapat diproses
menjadi barang yang diproduksi secara sampingan. Kegiatan yang baru ini akan
menurunkan biaya per unit dari keseluruha operasi perusahaan.

 Mendorong perkembangan usaha lain


kalau suatu perusahaan telah menjadi sangat besar, timbul permintaan yang cukup
ekonomis untuk mengembangkan kegiayan di bidang usaha lain yang menghasilkan
barang-barang atau fasilitas yang dibutuhakan perusahaan besar tersebut. Di samping itu
perusahaan –perusahaan yang menyediakan jasa-jasa kepada persusahaan tersebut akan
berkembang. Berbagai perkembangan ini akan mengurangi biaya per unit.

2.2 Skala Tidak Ekonomi

Wujudnya skala tidak ekonomi terutama disebabkan oleh organisasi perusahaan yang sudah
menjadi sangat besar sekali sehingga menimbulkan kerumitan di dalam mengatur dan
memimpinnya. Perusahaan yang terus-menerus membesar biasanya berarti jumlah tenaga kerja
yang digunakan meliputi beribu-ribu orang, dan mempunyai pabrik dan cabang di berbagai tempat.
Sebagai akibatnya kegiatan dan organisasi perusahaan itu sudah menjadi sangat kompleks. Tidak
mungkin lagi ia dipimpin oleh seorang manajer saja. Ini megakibatkan pengambilan keputusan
dan kebijakan perusahaan yang sangat kaku dan memakan waktu yang lama untuk
merumuskannya. Keadaan ini mengurangi efisiensi kegiatan perusahaan, dan menyebabkan biaya
produksi rata-rata semakain tinggi.

2.3 BEBERAPA BENTUK KURVA LRAC

Sifat skala ekonomi dan skala tidak ekonomi dari kegiatan berbagai perusahaan merupakan faktor
yang sanagat penting di dalam menentukan jumlah perusahaan di dalam sesuatu industri. Keadaan
ini juga akan mempengaruhi bentuk kurva biaya total rata-rata jangka panjang yang dihadapi setiap
perusahaan. Secara kasar dapat dibedakan tiga bentuk dari LRAC, yaitu seperti yang ditunjukkan
dalam gambar.

12 | T E O R I B I A Y A – E K O N O M I M A N A J E R I A L
Dalam grafik (i) kurva LRAC sangat cepat penurunannya, tetapi ia sangat cepat pula mengalami
kenaikan. Ini berarti kenaikan produksi yang sedikit saja telah menimbulkan skala ekonomi yang
sangat menguntungkan (yaitu biaya produksi rata-rata sangat cepat pengurangannya), tetapi pada
tingkat produksi yang relatif rendah, skala tidak ekonomi sudah mulai wujud. Industri yang
LRACnya berbentuk demikian pada umumnya terdiri dari banyak perusahaan, dan masing-masing
perusahaan tersebut berukuran kecil.

Dalam grafik (ii) juga pada permulaannya skala ekonomi sangat menguntungkan tetapi ia juga
tidak berlangsung lama. Akan tetapi ia diikuti oleh kuva LRAC yang datar yang berarti pada tahap
permulaan skala tidak ekonomi belum lagi menguasai kegiatan perusahaan. Baru pada tingkat
produksi yang tinggi skala tidak ekonomi mulai berlaku. Industri yang mempunyai kurva LRAC
yang berbentuk demikian terdiri dari beberapa perusahaan besar dan beberapa perusahaan yang
kecil. Jadi besarnya perusahaan-perusahaan dalam industri tersebut tidak seragam dan jumlah
perusahaan masih relatif besar.

Apabila kurva LRAC adalah seperti yang ditunjukkan oleh grafik (iii), industri biasanya terdiri
dari perusahaan-perusahaan yang sangat besar ukurannyadan jumalah perusahaan dalam industri
tersebut relatif sedikit. Hanya beberapa perusahaan terdapat dalam sesuatu industri. Industri adalah

13 | T E O R I B I A Y A – E K O N O M I M A N A J E R I A L
bersifat sedemikian karena skala ekonomi tetap wujud sehingga ke jumlah produksi yang sangat
banyak dan dapat menguasai pasaran.

14 | T E O R I B I A Y A – E K O N O M I M A N A J E R I A L

Anda mungkin juga menyukai