BAB I
PENDAHULUAN
pertengahan tahun 1997 lalu, banyak masalah dan penderitaan yang dialami
bangsa ini, Yang termasuk menonjol adalah dalam aspek ekonomi dan lebih
terjadinya financial distress yaitu keadaan yang sulit bahkan dapat dikatakan
para konsumen. Kebangkrutan suatu perusahaan dapat dilihat dan diukur melalui
penggunaan aktiva, hasil usaha atau pendapatan yang telah dicapai beban tetap
yang harus dibayar serta potensi kebangkrutan yang akan dialami. Oleh karena itu
periode satu sampai lima tahun sebelum binis tersebut benar-benar bangkrut.
keuntungan banyak pihak terutama kreditur dan investor. Ketika sebuah badan
bagian dari nominal piutang dan bunganya. Bagi investor kebangkrutan akan
menanggung biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu dengan mengetahui
indikator kebangkrutan sejak dini akan banyak pihak yang bisa diselamatkan.
Dalam praktek dan juga dalam penelitian empiris, kesulitan keuangan sulit
untuk didefinisikan, kesulitan semacam ini bisa berarti mulai dari kesulitan
Bangkrut III IV
dan karenanya terus beroperasi (tidak bangkrut). Kondisi IV juga relatif jelas,
III merupakan kondisi yang tidak jelas, apakah sudah bangkrut atau belum. Pada
Analisa diskriminan adalah suatu bentuk atau cara yang bisa digunakan
dimiliki, diusahakan agar dalam penyusunan rencana untuk tahun akan datang
dapat diperbaiki sedangkan hasil yang sudah dianggap cukup baik diwaktu
perusahaan yang dilakukan adalah melalui laporan keuangan. Salah satu teknik
menjadi model prediksi dengan teknik statistik, yaitu analisis diskriminan yang
B. Perumusan Masalah
adalah “Apakah perusahaan pada sektor Semen di Bursa Efek Jakarta Periode
C. Batasan Masalah
perusahaan pada sektor Semen di Bursa Efek Jakarta periode 2001-2004 dengan
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis
F. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
penulisan.
Berisi tentang jenis penelitian, hipotesis, populasi dan sampel, data dan
BAB V Penutup