Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“BIAYA SISTEM PENGENDALIAN”

Disusun oleh : Kelompok 2


Nama :
1. Alda (19660)
2. Amanda Zahra (19660)
3. Chairul Qodri (19660)
4. Markus Bardeis Steven (196602008)
5. Miwi (19660)

JURUSAN AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI 66


KENDARI
2022

i
KATA PENGANTAR

Assallamualaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Shalawat beserta
salam kita limpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang merupakan
tauladan bagi kaum muslimin dimuka bumi ini,karena atas segala limpahan
rahmat-Nya kami sebagai penulis dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen tepat sesuai waktu
yang ditentukan.
Dalam menyelesaikan makalah ini tentunya penulis banyak menemui
halangan dan rintangan tetapi dengan bantuan dari teman-teman maka halangan
dan rintangan tersebut dapat dilalui oleh penulis dengan baik. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan tugas ini.
 Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa masih jauh dari kata
sempurna.Untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari berbagai pihak untuk kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca
khususnya Mahasiswa/i Universitas Riau.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Kendari 25 Juni 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i


KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Tujuan Pembelajaran ............................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
........................................................................................................................2
2.1 Biaya Langsung .................................................................................... 2
2.2 Biaya Tidak Langsung ......................................................................... 2
2.2.1 Perubahan Perilaku .................................................................... 2
2.2.2 Gamesmanship ............................................................................ 5
2.2.3 Penundaan Pekerjaan .................................................................. 9
2.2.4 Perilaku Negatif .......................................................................... 9
2.3 Kesimpulan .......................................................................................... 11

BAB III PENUTUP.........................................................................................


......................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
......................................................................................................................16

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengendalian manajemen adalah suatu proses yang menjamin bahwa sumber-sumber


diperoleh dan digunakan dengan efektif dan efisien dalam rangka pencapaian tujuan
organisasi, dengan kata lain pengendalian manajemen dapat diartikan sebagai proses untuk
menjamin bahwa sumber manusia, fisik dan teknologi dialokasikan agar mencapai tujuan
organisasi secara menyeluruh. Pengendalian manajemen berhubungan dengan arah
kegiatan manajemen sesuai dengan garis besar pedoman yang sudah ditentukan dalam
proses perencanaan strategi.
Sistem pengendalian manajemen adalah kesatuan pemikiran dari metode Sistem
Pengendalian Manajemen (SPM) memberikan satu manfaat pokok, yaitu probabilitas yang
lebih tinggi sehingga karyawan akan mencapai tujuan perusahaan. Manajer terkadang
bersedia menggunakan biaya langsung out-of-pocket untuk memperoleh manfaat ini.
Namun, manajer juga harus memerhatikan beberapa hal lain, biaya tidak langsung yang
terkadang lebih besar daripada biaya pengendalian yang spesifik. Biaya tidak langsung
yang lain disebabkan oleh buruknya desai SPM atau oleh implementasi tipe pengendalian
yang salah pada situasi tertentu. Untuk membuat penilaian biaya keuntungan, manajer
harus memahami efek samping, penyebab, dan konsekuensinya(biaya).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian biaya langsung?


2. Apa pengertian biaya tidak langsung?
3. Apa saja yang termasuk biaya perilaku?

1.3 Tujuan

1. Untuk memahami terkait biaya langsung


2. Untuk memahami terkait biaya tidak langsung
3. Untuk memahami mengenai biaya perilaku

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Biaya Langsung

Biaya langsung SPM mencakup seluruh biaya out-of-pocket, biaya moneter yang
dibutuhkan untuk mendesain dan mengimplementasikan SPM. Beberapa biaya langsung,
seperti biaya pembayaran bonus tunai(berasal dari kompensasi insentif untuk pengendalian
hasil) atau biaya pemeliharaan staf audit internal (dibutuhkan untuk memastikan kesesuaian
dengan keputusan pengendalian tindakan) secara relatif, mudah diidentifikasi. Namun, biaya
lain seperti yang berkaitan dengan waktu yang digunakan karyawan dalam aktivitas
perencanaan dan penganggaran atau kajian pratindakan hanya dapat diperkirakan. Beberapa
organisasi terkadang tidak menyadarinya atau tidak bersusah payah untuk menghitung secara
akurat ukuran semua biaya tetap. Namun, seperti yang diketahui, contohnya bahwa biaya yang
sesuai dengan ketetapan dari Sarbanes-Oxley Act di Amerika Serikat, yang meminta
organisasi untuk memproses dokumen yang memiliki pengaruh signifikan pada laporan
keuangan dan untuk menguji kunci pengendalian yang ada pada proses tersebut, berjumlah
jutaan dolar untuk beberapa perusahaan.

2.2 Biaya Tidak Langsung

Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang sulit untuk dapat dihubungkan dan
dibebankan secara langsung dengan unit produksi, dan secara akurat ditelusuri ke objek
biaya.Biaya yang dapat ditelusuri pada objek biaya akan meningkatkan keakuratan
pembebanan biaya. Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat secara akurat
dikaitkan dengan objek biaya tertentu.

Biaya ini mencakup hal-hal seperti iklan dan pemasaran, depresiasi produk, persediaan
perusahaan, akuntansi dan penggajian. Bisa dikatakan juga biaya ini adalah beragam biaya
yang berguna untuk mempertahankan seluruh perusahaan dan bukan hanya biaya-biaya yang
terkait dengan pembuatan produk.Menurut Mulyadi (2014), Biaya tidak langsung (indirect
cost) adalah biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya ini
tak dapat dihubungkan secara langsung pada unit yang diproduksi.

Biaya tidak langsung dapat dikurangi oleh biaya langsung pengendalian yang disebabkan oleh
sejumlah efek samping yang merugikan, termasuk perubahan perilaku, gamesmanship,
penundaan pekerjaan, dan perilaku negatif.

6
2.3 Perubahan Perilaku

Perubahan perilaku adalah efek samping yang berhubungan dengan SPM yang umumnya
muncul dan dapat menyebabkan biaya tidak langsung yang signifikan pada suatu organisasi.
Hal ini terjadi ketika SPM membuat, dan sebenarnya mendorong, perilaku yang tidak
konsisten dengan tujuan organisasi. Perubahan perilaku sama dengan pengendalian tipe
akuntabilitas(baik akuntabilitas hasil maupun kinerja) dengan spesifikasi hasil atau tindakan
yang diinginkan incongruent. Namun, beberapa bentuk pengendalian personal/cultural juga
dapat menyebabkan masalah.

 Perubahan Perilaku

Perubahan perilaku dapat menyebabkan biaya tidak langsung yang signifikan pada
suatu organisasi. Hal ini terjadi ketika SPM membuat, dan sebenarnya mendorong, perilaku
yang tidak konsisten dengan tujuan organisasi.

7
Perubahan Perilaku dan Pengendalian Hasil

Dalam sistem pengendalian hasil, perubahan perilaku terjadi ketika suatu organisasi
menetapkan perangkat pengukuran hasil yang tidak sesuai dengan tujuan organisasi yang
sesungguhnya. Contohnya ketika perusahaan pialang memberikan imbalan kepada pialang
mereka dengan komisi perdagangan klien, beberapa pialang merespon dengan memutar
rekening, melakukan lebih banyak transaksi daripada bunga konsumen, dan hal
ini akan beresiko pada ketidakpuasan dan perginya klien.

Biasanya, ketidaksesuian muncul karena organisasi terfokus pada hasil yang mudah
diukur yang menyebabkan mereka mendapatkan semua hasil yang diinginkan secara tidak
lengkap. Karyawan dituntut berkonsentrasi pada hasil yang disebabkan oleh sistem
pengendalian tersebut dan menolak hasil lain yang dibutuhkan tetapi tidak dapat diukur.

Pengendalian hasil hampir selalu tidak lengkap. Penyebab utama ketidak lengkapan
dalam sistem pengendalian hasil adalah kecenderungan untuk lebih mengkonsentrasikan pada
area hasil yang konkret dan mudah diukur daripada yang tak terlihat dan sulit diukur, selain
pentingnya bagi keberhasilan perusahaan.

Satu solusi untuk permasalahan perubahan yang disebabkan oleh pengendalian hasil
adalah mencari atau mengembangkan indikator area hasil yang mungkin hilang dan terkadang
pengukurannya bersifat nonfinansial. Namun, banyak situasi yang terjadi ketika pengukuran
yang terkualifikasi tidak dapat digunakan. Pernah juga ada kecenderungan bahwa pengukuran
yang terkuantifikasi akan menjadi berlebihan yaitu digunakan ketika tidak tersedia repsentasi
hasil sebenarnya yang diharapkan. Ketika pengukuran menyebabkan distorsi jenis perubahan
perilaku, terkadang satu-satunya cara atau cara mengatasi yangterbaik adalah tidak terlalu
bergantung pada pengendalia hasil.

Perubahan Perilaku dan Pengendalian Tindakan

Perubahan perilaku juga dapat disertai pengedalian tindakan. Perubahan yang


berhubungan dengan pengendalian tindakan terkadang merujuk sebagai means-ends
inversion, yang berarti bahwa karyawan memerhatikan apa yang mereka lakukan (means),
tetapi

8
mengabaikan apa yang akan mereka capai (end). Terkadang perubahan yang berhubungan
dengan pengendalian tindakan terjadi hanya karena tindakan yang ditetapkan tidak sesuai.

Beberapa pengendalian tindakan menyebabkan perubahan perilaku karena mereka


menunjukkan perilaku mengalah, tetapi kaku dan tidak adaptif. Pengendalian tindakan
dan birokratisasi akan menjadi baik pada lingkungan yang stabil dengan pengetahuan
yangsangat terpusat mengenai tindakan apa yang diharapkan karena mereka membantu
membentuk rutinitas kerja yang selalu tertib, dapat diandalkan, dan efisien. Namun, dalam
lingkungan yang berubah- ubah mereka mungkin menghindari perubahan penting
yangdiperlukan untuk tetap kompetitif.

Perubahan Perilaku dan Pengendalian Personel/Kultural

Perubahan perilaku dapat muncul dari perekrutan karyawan yang salah atau
dari pelatihan yang tidak mencukupi. Budaya yang kuat juga dapat menyebabkan perubahan
ketika norma perilaku yang digunakan oleh kelompok untuk mengarahkan perilaku para
anggotanya, atau pengukuran yang digunakan untuk memberikan imbalan kelompok, tidak
sesuai dengannya diinginkan perusahaan. Ketika pengendalian personel/cultural
diimplementasikan dengan cara yang salah, mereka akan dinilai tidak efektif dan mendorong
perilaku yang tidak diinginkan.

 Gamesmanship

Gamesmanship digunakan untuk menunjukkan tindakan oleh karyawan untuk


meningkatkan indikator kinerja mereka tanpa menghasilkan pengaruh ekonomi
yang positif terhadap perusahaan. Gamesmanship merupakan efek samping merugikan
yang terjadi dalam situasi yang menggunakan bentuk akuntabilitas pengendalian, baik
akuntabilitas hasil amupun tindakan.

Menciptakan Sumber Daya Slack

Slack mencakup konsumsi sumber daya perusahaan oleh pekerja yang melebihi apa
yang dibutuhkan yaitu konsumsi sumber daya oleh karyawan yang tidak dapat dibenarkan
begitu saja dalam hal kontribusinya terhadap tinjauan tujuan perusahaan.

Kecenderungan untuk menciptakan slack terkadang terjadi ketika pengendalian hasil


yang ketat sedang digunakan ketika karyawan yang sebagian besar pada bagian
manajemen

9
dievaluasi apakah mereka mencapai target anggaran atau tidak. Satu cara manajer untuk
mempertahankan pengendalian hasil agar tidak merugikan mereka adalah dengan
menyepakati target yang dapat dicapai, yaitu target yang sengaja direndahkan dibandingkan
dengan perkiraan terbaik mereka untuk masa yang akan datang. Hal ini disebut dengan
budget slack; slack yang melindungi manajer dari kemungkinan yang tidak terduga dan
meningkatkan kemungkinan terpenuhi target anggaran, sehingga meningkatkan kemungkinan
akan menerima evaluasi yang baik dan imbalan yang berhubungan dengan kinerja.

Sisi positif, slack dapat mengurangi tegang dan tertekannya manajer, menaikkan
semangat perusahaan untuk berubah, dan menyediakansumber daya yang dapat
digunakan untuk inovasi. Sisi negatifnya, slack menguburkan kinerja pokok yang benar,
sehingga mengubah keputusan berdasarkan informasi yang kurang jelas.

Memanipulasi Data

Memanipulasi data menimbulkan indikator pengendalian. Manipulasi data terdiri


atas dua bentuk dasar yaitu pemalsuan dan manajemen data. Pemalsuan melibatkan pelaporan
data yang salah, dalam artian bahwa data diubah. Manajemen data melibatkan beberapa
tindakan yang diambil untuk mengubah hasil laporan.

Manajemen data dapat dihasilkan baik melalui cara akuntansi maupun cara
operasional. Individu yang terlibat dalam akuntansi manajemen data melibatkan intervensi
dalam proses pengukuran. Individu yang terlibat dalam metode akuntansi manajemen data
terkadang menyalahi kaidah akuntansi, tetapi sering kali mereka menggunakan fleksibilitas
baik yang ada dalam pemilihan metode akuntansi atau penerapan metode tersebut,
atau keduanya, untuk yang sering disebut “mengelola pendapatan”.

Metode operasional manajemen data melibatkan perubahan keputusan pelaksanaan.


Untuk mendorong pendapatan pada periode ini, katakan manajer dapat berusaha
menunda waktu pengeluaran kebijakan dan/atau berusaha meningkatkan penjualan. Metode
ini memengaruhi ukuran dan/atau waktu arus kas maupun laporan pendapatan.

Manipulasi adalah masalah serius karena dapat membuat seluruh sistem pengendalian
menjadi tidak efektif. Jika data dimanipulasi, tidak memungkinkan untuk menentukan
apakah

10
entitas atau karyawan telah bekerja dengan baik. Pengaruh manipulasi juga dapat melebihi
SPM karena manipulasi memengaruhi ketepatan sistem informasi perusahaan. Dalam hal ini,
kemampuan manajemen untuk membuat keputusan yang tepat dan berdasarkan fakta akan
terancam. Oleh karena itu, walaupun berbagai macam metode manipulasi data itu
legal,harganya bisa mahal, karena dalam jangka panjang merugikan perusahaan.

Namun, beberapa skema manipulasi data melibatkan penipuan. Krisis keuangan


sekarang telah mendorong para pengawas lebih jauh ke arah meningkatkan penyelidikan
terhadap dugaan penyimpangan. Sebagian besar reformasi peraturan dan legislative
difokuskan pada peran dan tanggung jawab manajemen dan dewan direksi dalam pelaporan
keuangan, serta peran dan tanggung jawab dari auditor independen dalam melakukan audit
laporan keuangan mereka.

 Penundaan Pekerjaan

Penundaan yang disebabkan pengendalian mungkin lebih besar, seperti yang


timbul dari persetujuan yang membutuhkan beberapa tanda tangan manajer dari berbagai
tingkatan dalam jenjang jabatan atau dari memo yang tak berujung melalui beberapa
tingkatan jabatan sebelum sesuatunya jelas. Dalam kondisi seperti ini, persetujuan yang
dibutuhkan terkadang menghambat pelaksanaan, sehingga menghambat pasar serta respon
konsumen juga.

Jelasnya, ketika tindakan cepat merupakan hal yang penting, seperti pada beberapa
pasar yang bersaing ketat, penundaan keputusan bisa jadi cukup merugikan. Penundaan
pekerjaan yang disebabkan pengendalian bukanlah permas-lahan yang berdiri sendiri;
penundaan tersebut dapat menyebabkan reaksi manajerial yang mungkin merugikan,
sepertiga meplaying, atau reaksi yang merusak perilaku yang harus diperiksa oleh
pengendalian.

 Perilaku Negatif

Ketika serangkaian pengendalian yang digunakan, pengendalian tersebut terkadang


menyebabkan efek negatif terhadap perilaku, termasuk ketegangan pekerjaan, konflik,
frustrasi dan perlawanan. Perilaku negatif mungkin disebabkan oleh banyak faktor: kondisi
ekonomi, struktur organisasi dan proses administrasi, baik secara terpisah maupun gabungan
faktor-faktor tersebut. Selain itu, tipe karyawan yang berbeda akan terpengaruh oleh faktor-
faktor tersebut secara berbeda pula.

11
Perilaku Negatif Yang Disebabkan Oleh Pengendalian Hasil

Pengendalian hasil dapat menyebabkan perilaku negative. Salah satu penyebab


perilaku negatif muncul dari kurangnya komitmen karyawan terhadap target kinerja yang
ditetapkan dalam sistem pengendalian hasil. Komitmen yang terkadang rendah disebabkan
oleh target yang terlalu sulit, tidak berarti, tidak dapat dikendalikan, gegabah atau lalai.

Perilaku negative mungkin juga berasal dari permasalahan dalam sistem


pengukuran. Mendengar manajer yang mengeluh bahwa evaluasi kinerja mereka tidak adil
karena mereka memegang tanggung jawab untuk sesuatu yang tidak mereka kendalikan
itu sudah biasa. Penyebab lain perilaku negatif mungkin dikaitkan dnegan imbalan yang
berhubungan dengan SPM. Imbalan yang diterima tidak adil dan mungkin banyaknya
bentuk hukuman, cenderung menimbulkan perilaku negatif. Bahkan penentuan target dan
proses evaluasi sendiri bias menimbulkan perilaku negatif, khususnya ketika diterapkan
pada gaya kepemimpinan yang tidak sesitif dan tidak mendukung. Namun yang lebih
mengkhawatirkan adalah kerusakan sistem yang dapat menyebabkan sikap negatif pada
karyawan yang kinerjanya bagus.

Perilaku Negatif Yang Ditimbulkan Dari Pengendalian Tindakan

Sebagian besar orang, khususnya para tenaga professional, bereaksi negatif terhadap
penggunaan pengendalian tindakan. Kajian pratindakan dapat membuat frustasi jika
karyawan yang ditinjau tidak menganggap tinjauan tersebut memiliki tujuan yang
bermanfaat. Pengendalian tindakan juga dapat mengganggu karyawan golongan
bawah.Tidak mengherankan, hasilnya adalah tenaga kerja yang kehilangan motivasi
dan marah,serta tingginya tingkat penghianatan.

1
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Penerapan seluruh pengendalian pada hakikatnya mengharuskan


perusahaan untuk mengadakan beberapa biaya langsung dalam bentuk tunai.
Namun, terkadang biaya langsung diperkecil oleh biaya tidak langsung yang
disebabkan oleh sejumlah efek samping yang merugikan. Empat pengamatan
umum mengenai efek samping yaitu:

1. Efek samping yang merugikan tidak khas pada suatu bentuk pengendalian.
2. Efek samping negative yang sebagian besar tidak dapat dihindari.
3. Efek samping yang merugikan semakin membesar ketika terdapat
kegagalan untuk memuaskan satu atau lebih dari kriteria desain yang
diinginkan atau ketidaksesuaian antara pilihan jenis pengendalian dan
situasinya.
4. Pengendalian tidak didesain dengan sempurna atau tidak digunakan
dengan tepat, semakin ketat penerapan pengendalian, semakin besar
kemungkinan dan keparahan efek samping yang merugikan

2
Daftar Pustaka

Merchant, Kenneth A., dan Wim A. Van Der Stade. 2018. Sistem Pengendalian
Manajemen Edisi 3. Jakarta : Salemba Empat

https://www.scribd.com/doc/288837413/biaya-sistem-pengendalian-manajemen

Anda mungkin juga menyukai