DIBUAT OLEH :
KELOMPOK 10
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2023
I
DAFTAR ISI
COVER ...............................................................................................................I
DAFTAR ISI .................................................................................................... II
BAB I PEMBAHASAN ................................................................................... 3
1.1 Pengertian Pengendalian ........................................................................3
1.2 Tujuan Pengendalian ............................................................................. 3
1.2.1 Beradaptasi dengan Perubahan Lingkungan ............................... 3
1.2.2 Membatasi Akumulasi Kesalahan ...............................................4
1.2.3 Mengatasi Kompleksitas Organisasi ........................................... 4
1.2.4 Meminimisasi Biaya ....................................................................4
1.3 Proses Pengendalian .............................................................................. 4
1.3.1 Menetapkan Standar ....................................................................4
1.3.2 Mengukur Kinerja Aktual ........................................................... 5
1.3.3 Membandingkan Kinerja Aktual dengan Standarnya ................. 6
1.3.4 Mengambil Tindakan Manajerial ................................................ 6
1.4 Pendekatan dalam Pengendalian ........................................................... 7
1.4.1 Pendekatan Birokratis (tradisional) .............................................7
1.4.2 Pendekatan Terdesentralisasi (kontemporer) .............................. 7
1.5 Pengendalian Kinerja Organisasi dan Karyawan .................................. 8
1.5.1 Pengertian Kinerja Organisasi .....................................................8
1.5.2 Ukuran Kinerja Organisasi ..........................................................8
1.5.3 Pengendalian Kinerja Karyawan ................................................. 9
1.6 Perangkat Pengukuran Kinerja Organisasi ............................................ 9
1.6.1 Pengendalian Feedforward, Concurrent, dan Feedback ............10
1.6.2 Perangkat Pengendalian spesifik ...............................................11
1.7 Mengelola Pengendalian dalam Organisasi .........................................13
1.7.1 Karakteristik-karakteristik dari Pengendalian yang Efektif ...... 13
1.7.2 Penolakan terhadap Pengendalian ............................................. 13
1.7.2 Mengatasi Penolakan terhadap Pengendalian ........................... 14
1.8 Isu-isu Pengendalian Kontemporer ..................................................... 14
1.8.1 Menyesuaikan Pengendalian untuk Perbedaan Lintas Budaya
dan Gejolak Global .............................................................................14
1.8.2 Masalah di Tempat Kerja .......................................................... 15
1.8.3 Kekerasan di Tempat Kerja .......................................................16
1.8.4 Mengendalikan Interaksi Pelanggan ......................................... 16
1.8.5 Tata Kelola Perusahaan ............................................................. 17
BAB II PENUTUP .......................................................................................... 18
2.1 Kesimpulan ..........................................................................................18
2.2 Saran .................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................20
LAMPIRAN PLAGIASI ................................................................................ 21
II
BAB I
PEMBAHASAN
Tautan perencanaan-pengendalian
3
Lingkungan bisnis yang kompleks membuat organisasi harus
berhadapan dengan perubahan-perubahan. Jika suatu tujuan dapat
dicapai dengan instan, mungkin saja pengendalian tidak diperlukan.
Tetapi, tentu saja selama menentukan dan menjalankan tujuan
organisasi akan diperhadapkan dengan situasi dan masalah yang
mungkin saja membuat tujuan tersebut nantinya bisa berubah kapan
saja.
Pengendalian yang dirancang dengan baik oleh seorang manajer
akan membuat kinerja organisasi berada di atas level yang dapat
diterima. Pengendalian dapat membantu manajer dalam mengawasi,
mencegah penyimpangan, dan merespons perubahan-perubahan yang
ada.
4
dimanifestasikan dalam rujukan yang bisa diperkirakan. Hal itu dapat
seterbatas atau bahkan tingkatan aktivitas untuk target aplikasinya serta
harus sesuai dengan tujuan serta sasaran yang ditetapkan organisasi
tersebut. Yang terakhir ialah mengidentifikasi indikator kinerja,
maksudnya ialah pengukuran performance yang menyajikan informasi-
informasi yang berkaitan langsung dengan apa yang diatur maupun
dikendalikan.
Hal yang perlu kita ukur ialah mengidentifikasi apa sajakah yang
paling penting terhadap layanan konsumen serta kemudian memberikan
pelatihan para pegawainya agar bisa mencapai pengukuran tersebut.
Kriteria pengendalian yang dipakai pada keadaan manajemen
bagaimanapun. Seumpama, seluruh tingkatan manajer saling menjalin
hubungan hubungan dengan yang lainnya, jadi standar semacam
kepuasan bahkan pergantian karyawan serta tingkat presensi bisa
ditaksir. Memelihara supaya anggaran pas serta sesuai dengan
biayanya juga disebut pengukuran pengendalian umum. Standar yang
lain yaitu harus mengetahui beragam kegiatan yang diawasi dan
diperiksa oleh manajer.
5
1.3.3 Membandingkan Kinerja Aktual dengan Standarnya
Langkah membandingkan aktivitas-aktivitas aktual dengan standar
kinerja. Walaupun keragaman kinerja telah bisa diprediksi dalam segala
kegiatan, harus ditetapkan rentang perbedaan/keragaman yang dapat
diterima. Seperti misalnya seorang manajer penjualan membuat laporan
setiap awal bulan yang berisikan penjualan bulan sebelumnya. Ketika
seorang manajer membaca laporan perusahaan, ia mengidentifikasi
apakah performance atau kinerja aktual memenuhi, melampaui, atau
bahkan tidak mencapai standar kriteria. Biasanya, laporan kinerja
aktual untuk periode yang bersangkutan, dan memperlihatkan hasil
perhitungan varian, yaitu selisih antara tiap ukuran aktual dengan
ukuran standar yang terkait. Untuk mengoreksi masalah yang paling
perlu mendapat perhatian manajer berfokus pada varian.
Jika kinerja aktual menyimpang dari standar, manajer harus
menginterpretasikan penyimpangan ini. Manajer diharapkan menggali
dan mencari penyebab masalah. Manajer harus menyelidiki setiap
penyimpangan untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja karyawan. Pengendalian yang efektif melibatkan penilaian
subyektif dan diskusi dengan karyawan serta analisis yang objektif atas
data-data kinerja.
6
Keputusan manajerial dalam proses pengendalian
7
diraih bukan pada tugas tertentu yang harus dikerjakan. Balas jasa
bukan hanya ekstrinsik seperti gaji, tetapi juga balas jasa intrinsik
seperti pekerjaan yang menyenangkan, dan peluang untuk belajar yang
tumbuh. Karyawan diberikan balas jasa berdasarkan kesuksesan tim
dan organisasi, serta kinerja individual mereka, dengan penekanan pada
keadilan antar karyawan. Budaya bersifat adaptif, dan manajer
mengakui pentingnya budaya organisasi untuk mempersatukan individu
dan tim dengan tujuan organisasi, agar pengendalian menyeluruh lebih
tersebar.
Sejumlah pihak percaya bahwa pengendalian terdesentralisasi
merupakan bentuk pengendalian yang kuat, karena melibatkan
komitmen dan partisipasi karyawan.
a. Produktivitas Organisasi
Setiap organisasi ingin produktif. Mereka ingin memproduksi
setiap barang dan jasa dengan menggunakan biaya yang sesedikit
mungkin.
b. Efektivitas Organisasi
Mengukur kesesuaian sasaran organisasi serta bagaiamana
caranya agar sasaran tersebut tercapai. Ini merupakan hasil akhir
manajer yang mengarahkan bagaiamana keputusan akhir manajer
nantinya.
8
1.5.3 Pengendalian Kinerja Karyawan
Manajer juga harus memerhatikan kinerja karyawan untuk
memastikan usaha yang diberikan oleh karyawan telah memenuhi
standar untuk mencapai tujuan organisasi.
Sangatlah penting bagi manajer untuk memberikan umpan balik
kinerja yang efektif kepada karyawannya, supaya karyawan mengetahui
posisi mereka dalam hal kinerja yang telah mereka berikan. Ketika
memberikan umpan balik kinerja, kedua belah pihak perlu merasa
didengar, dipahami, dan dihargai. Jika sudah demikian, umpan balik
yang disampaikan akan memberikan hasil positif.
Namun, umpan balik kinerja terkadang tidak memberikan hasil yang
diinginkan. Dalam kasus tersebut, tindakan pendisiplinan mungkin
perlu diterapkan untuk mengatasi masalah tersebut. Tindakan
pendisiplinan adalah tindakan yang dilakukan manajer untuk
menegakkan standar kerja dan regulasi perusahaan.
9
1.6.1 Pengendalian Feedforward, Concurrent, dan Feedback
a. Pengendalian Feedforward
Pengendalian yang dilakukan sebelum aktivitas kerja dilakukan.
Pengendalian yang berupaya mencegah penyimpangan-
penyimpangan sebelum penyimpangan tersebut terjadi.
Pengendalian ini membutuhkan informasi yang jelas dan tepat.
b. Pengendalian Concurrent
c. Pengendalian Feedback
Jenis kendali
10
1.6.2 Perangkat Pengendalian spesifik
a. Pengendalian Keuangan
Anggaran dan kontrol keuangan tidak hanya memberitahu apakah
organisasi berada pada pijakan keuangan yang sehat, tetapi juga bisa
menjadi indikator tipe-tipe kinerja lain yang berguna. Sebagai
contoh, penurunan penjualan mungkin disebabkan karena masalah
pada produk, pelayanan pelanggan, atau efektivitas tenaga penjualan.
Pada umunya, anggaran ditetapkan oleh manajer puncak dan
controller yang kemudian diterapkan di manajer-manajer tingkat
bawah.
Anggaran menawarkan banyak keunggulan, tetapi juga memiliki
kelemahan. Dari sisi positif, anggaran membantu menciptakan
pengendalian yang efektif. Dari sisi negatif, sejumlah manajer
menerapkan anggaran dengan terlalu kaku sehingga terkadang
manajer tidak menyadari bahwa perubahan situasi membuat
anggaran harus diubah. Anggaran juga membatasi perubahan dan
inovasi.
Tipe-tipe anggaran
b. Pengendalian Informasi
Pengendalian informasi sangat penting karena maraknya sekarang
terjadi pembobolan data-data penting perusahaan. Manajer dapat
memandang pengendalian informasi dengan dua cara. Pertama,
sebagai sebuah alat untuk membantu mereka mengendalikan
aktivitas-aktivitas organisasi lainnya. Kedua, sebagai wilayah
organisasi yang perlu mereka kendalikan.
11
Sistem informasi merupakan sistem pemberian informasi kepada
manajer secara teratur sesuai dengan informasi yang dibutuhkan.
Teorinya, Marketing Information System (MIS) dapat berbasis
komputer atau manual, meskipun kebanyakan perusahaan telah
berpindah ke aplikasi berbasis komputer. MIS berfokus
menyediakan informasi sesuai fakta yang telah diproses dan
dianalisis.
c. Pengendalian Strategik
Memastikan organisasi tetap selaras dengan lingkungan dan tetap
pada pencapaian tujuan-tujuan yang strategik.. Pengendalian
Strategik secara umum berfokus pada lima aspek organisasi yakni
struktur, kepemimpinan, teknologi, sumber daya manusia, serta
sistem pengendalian informasi dan operasional. Contoh, sebuah
organisasi secara periodik mesti mengkaji strukturnya untuk
menentukan apakah struktur tersebut membantu pencapaian tujuan-
tujuan strategik organisasi atau tidak. Jika tidak berhasil, maka
elemen implementasi yang menghambat pencapaian tujuan harus
diubah. Konsekuensinya, perusahaan perlu mengganti strukturnya,
mengganti pemimpin-pemimpin, memakai teknologi baru,
memodifikasi sumber daya, atau mengubah sistem pengendalian
informasi dan operasionalnya.
d. Balance Scorecard
Sebuah perangkat pengukuran kinerja yang melihat lebih dari
sudut pandang finansial. Balance scorecard biasanya melihat empat
area yang menyumbang kinerja perusahaan yakni keuangan,
pelanggan, proses internal, dan aset manusia/motivasi/pertumbuhan.
Manajer mengembangkan tujuan di masing-masing area, setelah itu
mengukur apakah tujuan telah tercapai atau sebaliknya.
Meskipun balance scorecard dapat dipahami, manajer hanya
berfokus pada area yang memberikan manfaat pada perusahaan dan
menggunakan kartu skor (scorecards) yang mencerminkan strategi
tersebut. Apabila strategi hanya fokus pada keuangan, maka area
keuangan yang akan menjadi perhatian besar perusahaan.
Namun, sebenarnya perusahaan tidak bisa hanya memperhatikan
satu area saja karena area lainnya sangat penting sebagai pendukung
untuk mencapai strategi utama.
e. Membuat Tolak Ukur dari Praktik Terbaik
Penetapan tolak ukur yaitu pencarian praktik terbaik di antara
pesaing dan non pesaing yang menjadikan kinerja mereka unggul.
Tujuannya untuk menentukan standar kesempurnaan sebagai dasar
12
dalam pengukuran dan perbandingan. Penetapan tolak ukur sama
halnya dari belajar dari orang lain.
Praktik terbaik tidak selalu hanya di luar perusahaan. Tetapi, bisa
ditemukan langsung dari dalam perusahaan. Contohnya seorang
karyawan yang diberikan wadah untuk memberikan pendapat atau
saran.
b. Fleksibilitas
c. Akurasi
d. Ketepatan-Waktu
13
b. Fokus Tidak Tepat
14
Dampak teknologi terhadap pengendalian juga terlihat ketika
membedakan negara yang berteknologi maju dengan yang kurang
maju. Di negara yang berteknologi maju, manajernya menggunakan
alat pengendalian tidak langsung seperti laporan dan analisis yang bisa
dihasilkan oleh komputer untuk itu selain aturan standar dan supervise
langsung akan menjamin bahwa aktivitas kerja berjalan sesuai rencana.
Dan di negara yang berteknologi kurang maju, manajer cenderung
menggunakan supervisi langsung dan pengambilan keputusan terpusat
untuk pengendalian.
15
1.8.3 Kekerasan di Tempat Kerja
16
1.8.5 Tata Kelola Perusahaan
17
BAB II
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Ada lima isu pengendalian yang dihadapi manajer saat ini yaitu
menyesuaikan pengendalian untuk perbedaan lintas budaya dan gejolak
global, masalah di tempat kerja, kekerasan di tempat kerja, mengendalikan
interkasi pelanggan, dan tata kelola perusahaan.
2.2 Saran
18
Dalam menghadapi isu-isu kontemporer yang beredar, maka manajer perlu
melakukan riset tentang isu yang beredar, apakah sesuai dengan yang dialami
oleh perusahaan, keberadaan dari sumber isu tersebut, dan apakah sudah ada
yang pernah meneliti secara langsung terkait dengan isu tersebut.
Jika memang isu tersebut betul adanya, maka diharapkan kepada seorang
manajer mampu membentuk pengendalian yang sesuai dengan situasinya serta
karyawan juga diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan apapun yang
terjadi di tempat kerja.
19
DAFTAR PUSTAKA
Robbins, Stephen P dan Mary Coulter. (2016). Manajemen Jilid 2 Edisi 13.
Jakarta: Erlangga.
20
LAMPIRAN PLAGIASI
21