DISUSUN OLEH :
NURUL RISQIANI (02320140504)
RIZKA JUMIATI MUTAKHARA (02320180044)
JURUSAN AKUNTANS
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2021
Kata Pengantar
Puji syukur saya selaku penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Desain Sistem Pengendalian Manajemen ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Dr.
Assriani Junaid, SE.,M.SA.,Akt pada matakuliah Sistem Pengendalian Manajemen. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Desain Sistem
Pengendalian Manajemen bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Assriani Junaid, SE.,M.SA.,Akt selaku
dosen Sistem Pengendalian Manajemen yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
PENYUSUN
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
4. Jelaskan perbedaan antara sistem kendali manajemen formal dan bentuk kendali
manajemen informal.
A. Kesimpulan ........................................................................................................
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem kontrol manajemen memengaruhi perilaku manajer dan karyawan dengan cara
yang sejalan dengan tujuan; yaitu, mereka memastikan bahwa tindakan individu yang
diambil oleh manajer dan karyawan membantu mencapai tujuan organisasi. Ketika
mendefinisikan tujuan sistem kontrol manajemen sedemikian rupa, penting untuk dicatat
bahwa kita sudah mengasumsikan keberadaan semacam organisasi. Oleh karena itu, kami
berasumsi bahwa organisasi telah berkembang di mana manajer terdesentralisasi memiliki
sejumlah kebebasan untuk mengambil tindakan, membuat keputusan, bekerja sama dengan
orang lain dan mengelola bagian dari organisasi di bawah pengawasan mereka. Kami telah
melihat bahwa masing-masing anggota organisasi memiliki tujuan pribadi mereka sendiri,
yang belum tentu konsisten dengan anggota organisasi.
Desentralisasi, yang memberi anggota individu ini kebebasan tertentu untuk
bertindak, mengharuskan penggunaan kontrol pada saat yang sama. Tujuan utama dari
sistem kontrol manajemen, kemudian, adalah untuk memastikan 'congruence tujuan'.
Dalam proses yang sejalan dengan tujuan, tindakan yang dituntun orang sesuai dengan
kepentingan diri mereka yang dirasakan juga demi kepentingan terbaik organisasi. Jelas, di
dunia kita yang tidak sempurna, congruence sempurna antara tujuan individu dan tujuan
organisasi tidak ada. Salah satu alasannya adalah bahwa peserta individu dan organisasi
memiliki kepentingan yang agak berlawanan mengenai kompensasi untuk karyawan dan
manajer. Orang-orang terakhir ini mungkin menginginkan gaji tinggi, sementara organisasi
mempertahankan bahwa gaji hanya bisa pergi begitu tinggi tanpa mempengaruhi
keuntungan. Sistem kontrol yang memadai setidaknya tidak akan mendorong individu
untuk bertindak melawan kepentingan terbaik organisasi. Misalnya, jika sistem
menekankan pengurangan biaya dan manajer merespons dengan mengurangi biaya dengan
mengorbankan kualitas yang memadai atau mengurangi biaya di unitnya sendiri dengan
memberlakukan peningkatan lebih dari mengimbangi unit lain, manajer telah termotivasi,
tetapi ke arah yang salah.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan pentingnya desentralisasi untuk organisasi dan trade-off yang terlibat
dalam hal biaya dan manfaat organisasi.
4. Jelaskan perbedaan antara sistem kendali manajemen formal dan bentuk kendali
manajemen informal.
5. Jelaskan peran pengontrol dalam mengoperasikan dan memelihara sistem
pengendalian manajemen dalam organisasi yang terdesentralisasi.
C. TUJUAN MASALAH
1. Mengetahui pentingnya desentralisasi untuk organisasi dan trade-off yang terlibat
dalam hal biaya dan manfaat organisasi.
PEMBAHASAN
1. Jelaskan Pentingnya Desentralisasi untuk organisasi dan trade-off yang terlibat
dalam hal biaya dan manfaat organisasi.
Delegasi otoritas pengambilan keputusan untuk tingkat yang lebih rendah dalam
organisasi datang dengan beberapa keuntungan yang jelas. Keuntungan ini umumnya
berasal dari fakta bahwa ketika organisasi tumbuh, desentralisasi mengurangi
kompleksitas manajemen dan membantu organisasi mendapat untung dari ekonomi skala
dan spesialisasi.
Keuntungan umum termasuk:
1. Desentralisasi meningkatkan kualitas pengambilan keputusan di tingkat
manajemen senior (lebih tinggi). Karena desentralisasi mengurangi rentang kontrol
manajemen senior, mereka dapat mengalihkan perhatian mereka dari masalah
operasional sehari-hari ke masalah taktis dan strategis jangka panjang.
2. Desentralisasi meningkatkan kualitas pengambilan keputusan di tingkat
manajemen junior (bawah). Desentralisasi memberdayakan manajer tingkat
bawah untuk membuat keputusan yang terinformasi dengan baik dengan cepat,
yang menghemat kebutuhan mereka untuk mendapatkan otoritas untuk masalah
operasional di tingkat manajemen yang lebih tinggi.
3. Desentralisasi memfasilitasi peningkatan skala dan spesialisasi. Unit
terdesentralisasi dapat didedikasikan untuk produksi barang dan jasa tertentu,
yang dapat meningkatkan pengetahuan dan inovasi lokal mereka, dan mengarah
pada penggunaan sumber daya produksi yang optimal.
Sistem pengendalian manajemen mencakup sistem kendali formal dan sistem kendali
informal. Sistem pengendalian formal mensyaratkan bahwa organisasi harus memiliki
aturan, prosedur, pedoman, rencana yang jelas yang berkaitan dengan aspek manajerial
yang berbeda. Hal-hal tersebut diperlukan untuk membimbing, mengarahkan, memotivasi
para manajer dan karyawan lainnya serta mengkoordinasikan perilaku mereka untuk
mencapai tujuan organisasi.
Dalam sebuah organisasi, banyak sistem pengendalian formal yang mungkin ada
seperti sistem akuntansi biaya, sistem akuntansi manajemen, sistem teknik produksi,
sistem sumber daya manusia, sistem pemeliharaan kualitas, dll. Sistem kontrol
manajemen informal selalu tidak tertulis dan implisit. Namun, mereka berkontribusi besar
dalam implementasi tujuan dan strategi bisnis dan membantu organisasi untuk mencapai
motivasi dan kesesuaian tujuan tingkat tinggi. Contoh sistem pengendalian manajemen
informal adalah norma tidak tertulis tentang perilaku baik manajer dan karyawan,
loyalitas, nilai bersama, budaya dan etika organisasi, komitmen timbal balik antara
manajer dan karyawan.
KASUS 5-1
AMAX AUTOMOBILES
Jawaban :
1. Langkah-langkah yang sebaiknya AMAX lakukan dalam pengorganisasian dan
pengendalian yaitu,
a. Dengan adanya suatu divisi, yang merupakan proses pemberian wewenang dalam
bidang produksi dan pemasaran produk tertentu kepada suatu pusat
pertanggungjawaban atau proses pembentukan pusat-pusat laba atau melimpahkan
kewenangan yang lebih luas kepada manajer-manajer yang beroperasi, yaitu memiliki
kendali atas pengembangan produk, proses produksi, dan pemasaran. Otomatis
organisasi membuat pusat laba, karena setiap divisi memiliki pekerjaan sendiri dan
setiap pekerjaan telah didelegasikan. Dalam setiap divisi, manajer membuat standar
dan aturan hukum. Jadi manajer bisa mengendalikan pekerjaan pekerja.
b. Organisasi juga harus membuat survei untuk memprediksi jumlah permintaan pasar.
c. Berfokus pada pusat laba (profit center) yang memberikan informasi siap pakai bagi
manajemen atas (top management) mengenai profitabilitas.
d. Berfokus pada margin laba yang memacu para manajer untuk memperkenalkan
produk-produk baru.
e. Berfokus pada bottom line (laba/rugi akhir) yang memacu para manajer untuk
menghasilkan keuntungan yang maksimum dari produk yang sekarang.
f. Mengukur kinerja proses manufaktur seperti pengendalian kualitas, penjadwalan
produk, dan keputusan membuat atau membeli.
g. Mengukur profitabilitas dengan cara mengukur kinerja manajemen yang digunakan
untuk perencanaan, koordinasi, dan mengontrol kegiatan sehari-hari dari pusat laba
dan sebagai alat untuk memberikan motivasi yang tepat bagi manajer.
Menjadikan unit organisasi sebagai pusat laba dapat memberikan manfaat-manfaat yang
menguntungkan. Sangatlah berguna untuk memikirkan pengelolaan suatu pusat laba
dalam hal pengendalian atas tiga jenis keputusan: keputusan produk, keputusan
pemasaran, keputusan perolehan. Jika seorang manajer lini bisnis mengendalikan ketiga
aktivitas tersebut biasanya tidak akan ada kesulitan dalam melaksanakan tanggung jawab
laba dan mengukur kinerja
Kasus B
Organisasi dan pengendalian dalam Indus:
Menurut pendapat kami, organisasi harus meningkatkan kinerja karyawan dengan cara
memotivasi karyawannya supaya menghasilkan produk yang berkualitas sesuai yang
dinginkan konsumen, sehingga dapat mengurangi tingkat pengerjaan ulang barang – barang yang cacat.
Dalam kasus ini, ada sinergi produksi yang cukup besar di seluruh lini produk yang ada.
Kasus C
Organisasi dan pengendalian dalam Indus:
Menurut pendapat kami, organisasi khususnya masing-masing lini produk harus
meningkatkan kinerjanya misalnya dengan melakukan inovasi-inovasi, pusat laba dapat
difokuskan pada peningakatan kualitas dari unit pendukung dan pelyanan, organisasi dapat
melakukan program pelatihan motivasi karyawan dan juga organisasi di lini produk harus
berusaha untuk menemukan pemasok dengan kualitas yang maksimal dan harga minimal.
Pengendalian untuk kasus C antara lain:
1. Melakukan riset untuk mengetahui penyebab konsumen sensitif terhadap kinerja dan harga
pokok produk
2. Memeriksa kinerja dari masing-masing lini produk
3. Melakukan penelitian untuk mendeteksi penyebab tidak adanya sinergi antar lini produk
4. Melakukan pengawasan langsung terhadap kinerja masing-masing manajer lini produk
5. Melakukan perhitungan biaya dengan lebih teliti
6. Mengurangi aktivitas yang tidak bernilai tambah dalam lini produk
7. Melakukan pengawasan secara berkelanjutan terhadap kemungkinan munculnya produk
baru, pesaing dan produk substitusi
Kasus D
Organisasi dan pengendalian dalam Indus:
Konsumen sama-sama sensitive terhadap kinerja dan harga produk. Meskipun
demikian, terdapat sinergi produksi yang signifikan di antara berbagai lini produk yang ada.
Jawab: organisasi dan pengendalian dalam Indus untuk kasus D yaitu menurut pendapat
kami, ada sinergi yang cukup besar di seluruh lini produk yang ada. Hal ini berarti bahwa
informasi yang berubah dalam organisasi baik, organisasi harus menekan biaya produknya
untuk mengurangi harga produk. Sehingga karyawan dapat meningkatkan inovasi mereka dan
organisasi harus menekan biaya produknya sehingga organisasi dapat menurunkan harga
produk.
KASUS 5-3
1. Menurut kami, CDPS di Boise Cascade bukan merupakan pusat laba. CDPS
merupakan jasa pemrosesan data perusahaan menggunakan sarana alat elektronik
yaitu processor computer (PC) dan seperangkat keras yang lainnya (CPU, disk drive,
printer) sebagai sistem yang digunakan perusahaan. CDPS mengenakan biaya bagi
perusahaan pengguna perangkat tersebut, termasuk Boise Cascade. Dalam operasional
perusahaan, adanya penggunaan perangkat elektronik dapat memberikan return
tersendiri bagi perusahaan karena mampu membantu perusahaan serta mempercepat
proses operasionalnya, karena dilakukan secara otomatisasi. Namun, dengan adanya
pemakaian alat computer dan seperangkatnya tersebut, CDPS mengenakan biaya bagi
para penggunanya. Sehingga Boise Cascade pun juga harus menanggung biaya
tersebut. Terlebih ada kenaikan perlakuan biaya oleh CDPS kepada penggunanya. Ini
menyebabkan pengeluaran perusahaan bertambah. Padahal dengan penggunaan
peralatan tersebut, belum tentu penerimaan perusahaan akan bertambah secara
signifikan, jelas ini akan berpengaruh pada laba perusahaan. Jika banyak biaya yang
dikenakan, maka jelas laba juga dapat diprediksi akan berkurang sejalan dengan
bertambahnya biaya.
2. Menurut kami, yang dikatakan Dwight ada benarnya. Karena para pengguna jasa
CDPS dikenakan biaya terlalu banyak. Seharusnya para manajer CDPS harus
menjabarkan biaya operasi keseluruhan dan mengalokasikannya berdasarkan
presentasi pemakaian yang ditentukan dan mudah untuk dipahami. Bahkan seperti
yang dijelaskan Dwight, bahwa Boise Cascade akan menjadi lebih baik jika CDPS
tidak mengenakan biaya sama sekali. Adapun beberapa alasan agar CDPS tidak
mengenakan biaya adalah diantaranya:
a) Dengan adanya biaya tagihan tersebut menyebabkan orang menjauhi sistem
komputer, padahal ada beberapa kegiatan yang lebih efesien jika menggunakan
komputer.
b) Sistem tagihan itu sendiri menghabiskan banyak waktu bagi komputer, yaitu kira-
kira 10% dari kapasitas mesin komputer.
c) Biaya-biaya tersebut menguras tenaga karena orang berusaha mencari tahu
mengapa biaya mereka lebih tinggi dari yang diperkirakan.
d) Tarif tagihan yang tinggi akan membuat orang untuk mencoba memiliki sendiri
sumber daya komputer daripada harus menyewa.
e) Khawatir ketika beberapa fungsi aplikasi melebihi batas anggaran, reaksi yang
biasa terjadi adalah dengan meghentikan segala kegiatan pengembangan.
3. Menurut kelompok kami, sistem pengenaan biaya penggunaan PC yang baru memiliki
kelebihan dan kekurangan sendiri terutama dilihat dari sisi pengguna PC. Sistem
pengenaan biaya penggunaan PC yang ditawarkan dikenakan kepada kelompok
pengguna (user) atas personal computer (PC) yang digunakan kantor pusat
pemerintah dengan tagihan sebesar $100 per bulan per PC. Tagihan ini diperlukan
Boise Cascade untuk menutup sebagian biaya CDPS dalam mendukung para
pengguna PC.
Dari sisi manajer CDPS, sistem ini diperkirakan akan berjalan dengan baik dan biaya
CDPS akibat pengguna PC dapat tertutupi. Namun dari sisi pengguna atau user,
dampak akibat perubahan sistem pengenaan biaya penggunaan PC tidak seluruhnya
baik atau bervariasi. Divisi Timber and Wood memperoleh manfaat akibat sistem baru
ini. Divisi ini merupakan grup operasi dan memiliki seluruh PC didalamnya (divisi ini
memakan waktu CPU yang paling banyak dan paling banyak berinteraksi dengan
komputer). Sebaliknya, Divisi Legal, Divisi Corporate Communications dan Divisi
Planning merupakan pihak-pihak yang dirugikan.
Perbedaan tanggapan mengenai sistem baru ini disebabkan tarif $100 per bulan per
PC mengabaikan tingkat seringnya penggunaan PC itu sendiri dan hanya
memperhatikan jumlah PC yang digunakan. Sedangkan tingkat penggunaan atau
seringnya PC digunakan juga menambah biaya-biaya yang akan memperbesar biaya
CDPS dalam mendukung para pengguna PC. Divisi Timber and Wood diuntungkan
karena meski penggunaan PC oleh divisi mereka intense, biaya yang dibebankan
hanya dilihat dari jumlah PC yang digunakan. Berbanding terbalik dengan Divisi
Legal, Divisi Corporate Communications dan Divisi Planning yang tidak sering
menggunakan PC dalam aktivitasnya. Pembebanan yang hanya dilihat dari banyaknya
PC yang digunakan tidak seimbang dengan manfaat dari PC yang diterima ditiap
divisi yang dirugikan.
Menurut kami, sebaiknya sistem pengenaan biaya penggunaan PC yang barudengan
tagihan sebesar $100 per bulan per PC diubah dengan menambahkan tingkat
penggunaan atau seringnya digunakannya PC tersebut dalam penetapan tarif. Hal ini
juga akan menyeimbangkan antara manfaat dari penggunaan PC tersebut dengan nilai
yang diperoleh atas penggunaan PC serta biaya yang dikenakan.
KASUS 5-4
Nomor 1 (Amanah)
- Evaluasi pertimbangan manajemen puncak :
a) Selalu ada perselisihan tentang harga transfer dari suku cadang yang dijual oleh
divisi produk kepada divisi AM. Jika suku cadang yang ditransfer tersebut
merupakan suku cadang yang langsung berasal dari divisi AM. Yaitu suju cadang
yang belum pernah dijual Abrams kepada pasar OEM dan untuknya tidak ada harga
pasar diluar OEM maupun harga pasar OEM terdahulu yang disesuaikan untuk
inflasi.
b) Manajemen puncak merasa bahwa divisi produk seringkali cenderung
memberlakukan divisi AM sebagai konsumen yang tidak bebas. Disaat divisi AM
dan permintaan konsumen OEM maka mereka lebih memenuhi permintaan dari
OEM karena konsumen OEM akan memindahkan bisinisnya ke tempat lain,
sementara divisi AM tidak dapat membeli dari tempat lain, namun manajemen
puncak tidak ingin membiarkan divisi AM menjual produk dr pesaing, dimana hal
ini akan menyebabkan citra perusahaan menjadi tidak baik. Maka divisi AM
diharapkan dapat menyakinkan manajer pabrik yang tepat untuk mengerjakan
produksi suku cadang yang mereka butuhkan.
c) Manajemen puncak merasa bahwa divisi AM dan ketiga divisi produk menyimpan
persediaan yang berkebihan sepanjang tahun. Namun kata wakil presiden ‘’
untunglah kita memiliki kebijakan yang baik mengenai liburan natal di sini. Paling
tidak persediaan barang akan menurun sampai tingkat yang wajar pada akhir tahun,
ketika volume produksi kita rendah karena banyaknya pegawai yang liburan natal.
Nomor 2 (Resti)
- Evaluasi secara keseluruhan sistem pengendalian abrams company :
Sistem pengendalian abrams company memerlukan revisi atau perubahan untuk menuju
kearah yang lebih baik agar tujuan secara keseluruhan perusahaan dapat tercapai. Adapun
kelemahan dan kekuatan sistem pengendalian abrams company yaitu :
1 Kelemahan :
Pengoorganisasian unit bisnis sebagai profit center dilakukan secara desentralisasi
sehingga mudah menyebabkan terjadinya perselisihan serta persaingan tidak sehat.
Strategi pemasaran dalam hal profit center tidak sinkron. Hal ini dikarenakan tidak
adanya divisionalisasi ( penggabungan antara divisi produk dengan divisi AM )
Rekomendasi Perbaikan :
Manajemen atas perusahaan Abrams perlu membatasi hal-hal yang memerlukan
pertimbangan strategis, keseragaman (misalnya metode akuntansi) dan sebagainya.
Setiap divisi memiliki cara atau strategi masing-masing yang berisi kegiatan produksi
dan pemasaran yang diperbolehkan dan tidak boleh merebut bisnis unit bisnis
lainnya. Manajemen tingkat atas harus terlibat dalam menjaga kesamaan tujuan dan
keutuhan organisasi.
2 Kekuatan
- Divisi produksi berkerja sama dengan para ahli dari pihak OEM untuk
mengembangkan suku cadang baru yang inovatif dan efektif dalam hal biaya untuk
memenuhi kebutuhan dan melayani konsumen
- Kemampuan untuk merangsang suku cadang yang inovatif untuk memenuhi kualitas
kinerja dan spesifikasi berat.
- Adanya rencana kompensasi berdasarkan laba perlembar saham. Karyawan akan
termotivasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan untuk meningkatkan laba per
lembar saham yang juga akan meningkatkan insentif atau bonus. Jadi terwujudnya
kesamaan tujuan (goal congruence).
- Divisi-divisi Abrams memiliki produk berupa suku cadang yang berbeda-beda dan
departemen penjualan masing-masing. Rendahnya interaksi antara divisi
mempermudahkan pembebanan tanggungjawab dan pengukuran kinerja kecuali
divisi AM.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA