TERHADAP PERUSAHAAN
Makalah
Oleh :
2020/2021
| Prodi A k u n t a n s i S y a r i a h
ABSTRAK
ABSTRAK
| Prodi A k u n t a n s i S y a r i a h
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum WR.WB......
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke Hadirat Allah SWT tuhan yang
Maha Esa,karena telah melimpahkan Rahmat-Nya berupa kesempatan dan
pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai tepat waktu.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah ilmu serta pengetahuan para
pembaca sekalian.Namun terlepas dari itu kami menyadari bahwa dalam makalah
ini jauh dari kata sempurna,sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran
yang bersifat membangun dari para pembaca untuk terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.
penulis
| Prodi A k u n t a n s i S y a r i a h
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................................ 1
BAB 1 ........................................................................................................................................ 5
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 5
1.1.Latar belakang.................................................................................................................. 5
BAB II ....................................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN........................................................................................................................ 7
PENUTUP ............................................................................................................................... 22
| Prodi A k u n t a n s i S y a r i a h
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Sebagai basis perencanaan, pengendalian, dan penilai kinerja manajer dan unit
organisasi yang dipimpinnya.
| Prodi A k u n t a n s i S y a r i a h
Mendorong kreativitas dan daya inovasi bawahan.
Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan
efisien.
Sebagai alat pengendalian anggaran.
1.2.Rumusan masalah
1.3.Tujuan penulisan
Maksud dalam penulisan makalah ini adalah mengetahui tentang struktur
pengendalian manajemen dan tujuan dalam penulisan ini adalah untuk memahami
tentang struktur pengendalian manajemen.
| Prodi A k u n t a n s i S y a r i a h
BAB II
PEMBAHASAN
| Prodi A k u n t a n s i S y a r i a h
Pengendalian manajemen lebih berorientasi pada manusia, karena
pengendalian manajemen lebih ditujukan untuk membantu manager
mencapai strategi organisasi dan bukan untuk memperbaiki detail catatan.
| Prodi A k u n t a n s i S y a r i a h
pencegahan. Kedua, beberapa kesalahan tidak dapat secara efektif
dikendalikan melalui sistem pengendalian pencegahan sehingga harus
ditangani dengan pengendalian deteksi ketika kesalahan tersebut terjadi.
Pengendalian deteksi meliputi review dan pembandingan seperti, catatan
kinerja dengan pengecekan independen atas kinerja, rekonsilasi bank,
konfirmasi saldo bank, kas opname, penghitungan fisik persediaan,
konfirmasi piutang/utang dan sebagainya.
3. Pengendalian koreksi (corrective controls).
Pengendalian koreksi melakukan koreksi masalah-masalah yang
teridentifikasi oleh pengendalian deteksi. Tujuannya, adalah agar supaya
kesalahan yang telah terjadi tidak terulang kembali. Masalah atau
kesalahan dapat dideteksi oleh manajemen sendiri atau oleh auditor.
Apabila masalah atau kesalahan terdeteksi oleh auditor, maka wujud
pengendalian koreksinya adalah dalam bentuk pelaksanaan tindak lanjut
dari rekomendasi auditor.
4. Pengendalian pengarahan (directive controls).
Pengendalian pengarahan, adalah pengendalian yang dilakukan pada saat
kegiatan sedang berlangsung dengan tujuan agar kegiatan dilaksanakan
sesuai dengan kebijakan atau ketentuan yang berlaku.
Contoh atas pengendalian ini adalah kegiatan supervisi yang dilakukan
langsung oleh atasan kepada bawahan atau pengawasan oleh mandor
terhadap aktivitas pekerja.
5. Pengendalian kompensatif (compensating controls).
Pengendalian kompensatif dimaksudkan untuk memperkuat pengendalian
karena terabaikannya suatu aktivitas pengendalian. Pengawasan langsung
pemilik usaha terhadap kegiatan pegawainya pada usaha kecil karena
ketidak-adanya pemisahan fungsi merupakan contoh pengendalian
kompensatif.
| Prodi A k u n t a n s i S y a r i a h
2.3. Proses sistem pengendalian menejemen
a. Pemrograman (Programming)
b. Penganggaran (Budgeting)
Pada tahap ini dilaksanakan pencatatan mengenai berbagai sumber daya yang
digunakan dan penerimaan – penerimaan yang dihasilkan. Catatan dan biaya-
biaya tersebut digolongkan sesuai dengan program yang telah ditetapkan.
Penggolongan yang sesuai program dipakai sebagai dasar untuk pemrograman di
masa yang akan datang.
Tahap ini paling penting karena menutup suatu siklus dari proses pengendalian
manajemen agar data untuk proses pertanggungjawaban akuntansi dapat
dikumpulkan.
Analisis laporan manajemen antara lain dapat berupa :
| Prodi A k u n t a n s i S y a r i a h
Perlu tidaknya dilakukan penghapusan, penambahan, atau pengubahan
program di tahun yang akan datang.
Dari analisis penyimpangan dapat disimpulkan perlunya diadakan
perubahan anggaran, apabila sudah tidak realistis.
Dari laporan-laporan dapat diambil kesimpulan perlu adanya perbaikan-
perbaikan untuk masalah yang tidak dapat diantisipasi.
| Prodi A k u n t a n s i S y a r i a h
“Sistem pengendalian manajemen adalah alat pengumpulan data untuk membantu
dan mengkoordinasikan proses pembuatan keputusan dalam organisasi”. (2001 ;
2)
| Prodi A k u n t a n s i S y a r i a h
Menurut Suadi (1999:10) konsep sistem pengendalian manajemen
terkandung pengertian proses pengendalian, dan straktur pengendalian sebagai
sistem pengendalian manajemen secara keseluruhan. Struktur diartikan sebagai
suatu kerangka sistem yang terdiri dari bagian-bagian yang membentuk sistem itu
sendiri. Sedangkan proses di dalam konsep sistem pengendalian manajemen
adalah untuk menjelaskan bagaimana bekerjanya masing-masing bagian di dalam
sistem tersebut dalam pencapaian tujuannya, dan untuk memastikan bahwa hasil-
hasil yang dicapai telah sesuai dengan rencana. Salah satu elemen struktur
pengendalian manajemen seperti yang telah dikemukakan itu adalah pusat
pertanggungjawaban.
| Prodi A k u n t a n s i S y a r i a h
untuk mendelegasikan otoritas kerja yang lebih besar kepada para manajer
operasional.
Beberapa pertimbangan umum yang perlu diingat tentang organisasi antara lain
adalah:
Keuntungan divisionalisasi
| Prodi A k u n t a n s i S y a r i a h
2.6.Pusat Pertanggung Jawaban Dan Jenisnya
Pengertian Pusat Pertanggungjawaban
“Pusat pertanggungjawaban adalah bagian, segmen, atau sub unit dari organisasi
yang manajernya bertanggungjawab atas sekumpulan aktivitas tertentu”.(2005 ;
233)
| Prodi A k u n t a n s i S y a r i a h
Sebagai hasilnya pusat pertanggungjawaban akan memproduksi keluaran baik
berupa barang ataupun jasa. Produk yang dihasilkan oleh suatu pusat
pertanggungjawaban bisa diserahkan kepada pusat pertanggungjawaban yang lain,
dimana output tersebut kemudian menjadi unit, atau bisa juga dilempar ke pasar,
sebagai output perusahaan secara keseluruhan, dan hasil yang diperoleh disebut
pendapatan.
| Prodi A k u n t a n s i S y a r i a h
c. Pusat Laba: Manajer hanya bertanggungjawab atas pendapatan dan biaya
d. Pusat Investasi: Manajer hanya bertanggungjawab atas investasi,
pendapatan dan biaya”.(2005 ; 233)
Dari pemaparan diatas jelas terlihat bahwa pusat pertanggungjawaban terdiri dari
empattype, dan akan dijelaskan sebagai berikut:
a. Pusat Pendapatan
Dalam pusat pendapatan, keluaran diukur dalam satuan uang sebagai pendapatan.
Dengan demikian pusat pendapatan adalah sebuah organisasi pemasaran yang
tidak bertanggungjawab atas perolehan laba, berikut ini akan terlihat jelas tentang
pengertian pusat pendapatan menutut Mulyadi dalam bukunya “Akuntansi
Manajemen : Konsep, Manfaat dan Rekayasa” menerangkan bahwa:
Dari kedua deinisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa manajer pusat
pendapatan diukur kinerjanya dari pendapatan yang diperoleh pusat
pertanggungjawaban dan tidak dimintai pertanggungjawaban mengenai
masukannya, karena pusat pendapatan tidak dapat mempengaruhi pemakaian
masukan tersebut.
| Prodi A k u n t a n s i S y a r i a h
departemennya, karena biaya seringkali tidak mempunyai hubungan dengan
pendapatan yang diperoleh departemen tersebut
b. Pusat Biaya
Pusat biaya dianut secara luas karena sedemikian banyaknya segmen bisnis yang
tidak mempunyai tanggungjawab pendapatan. Besar kecilnya pusat biaya
tergantung pada aktivitas-aktivitasnya. Pengertian pusat biaya menurut Mulyadi
dalam bukunya “Akuntansi Manajemen : Konsep, Manfaat dan Rekayasa” adalah
sebagai berikut:
“Pusat biaya (Expense Center) adalah suatu segmen atau bagian dalam organisasi
dimana manjernya bertanggungjawab atas biaya yang terjadi dalam segmen
tersebut”.(2002 ; 268)
| Prodi A k u n t a n s i S y a r i a h
tertentu engan masukan serendah mungkin, maka tidak perlu mengukur
pendapatan (keluaran dinyatakan dalam satuan rupiah)departemen produksi. Oleh
karena itu departemen produksi biasanya diperlakukan sebagai pusat biaya.
Terdapat dua bentuk umum dari pusat biaya, yaitu pusat biaya teknik (engineered
expenses center) dan pusat biaya kebijakan (discretionary expense center).
Pembagian ini berkaitan dengan dua jenis biaya, yaitu biaya teknik dan biaya
kebijakan. Biaya teknik merupakan elemen biaya yang besar biayanya dapat
diperkirakan dan tepat atau sesuai dengan tingkat alasan yang dapat diyakini.
Contohnya adalah biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan baku, perlengkapan
dan komponen lainnya. Biaya kebijakan yaitu biaya yang tidak mungkin
ditetapkan secara teknik. Jadi besarnya biaya yang terjadi tergantung pada
penilaian manajer mengenai jumlah yang tepat sesuai dengan situasi yang ada.
c. Pusat Laba
Pusat laba merupakan kebalikan dari pusat biaya secara umum tidak
memiliki kendali atas dana-dana investasi, berikut pengertian pusat laba menurut
Mulyadi dalam bukunya “Akuntansi Manajemen : Konsep, Manfaat dan
Rekayasa” menerangkan definisi pusat laba sebagai berikut:
”Pusat laba (profit center) adalah suatu bagian dalam organisasi dimana
manajernya bertanggungjawab terhadap pendapatan dan biaya yang terjadi dalam
organisasi”.(2002 ; 269)
Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajer pusat laba diukur
kinerjanya dari selisih pendapatan dengan biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh pendapatan tersebut. Oleh karena itu didalam pusat laba, baik
| Prodi A k u n t a n s i S y a r i a h
masukan ataupun keluarannya diukur dalam satuan uang rupiah untuk menghitung
laba yang dipakai sebagai pengukur kinerja manajernya.
Untuk mengukur kinerja manajer pusat laba, pendapatan yang dipakai sebagai
komponen perhitungan laba tidak selalu harus berasal dari penjualan produk atai
jasa kepada pihak luar perusahaan.Lebih jauh lagi mengenai pusat laba ini akan
dijelaskan pada bagian tersendiri, mengingat kaitannya yang sangat erat dengan
pokok permasalahan yang sedang diteliti.
d. Pusat Investasi
“Pusat investasi adalah pusat laba yang manajernya diukur prestasinya dengan
menghubungkan laba yang diperoleh pusat pertanggungjawaban tersebut dengan
investasi yang bersangkutan”.(2001 ; 427)
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pusat investasi pada dasarnya
sama, karena kedua type pusat pertanggungjwaban tersebut diukur kinerjanya dari
kemampuan dalam menghasilkan laba. Dari investasi yang ditanamkan dalam
pusat pertanggungjawaban tersebut. Ukuran prestasi manajer pusat investasi dapat
berupa ratio antara laba dengan investasi yang digunakan untuk memperoleh laba.
| Prodi A k u n t a n s i S y a r i a h
Sebuah pusat investasi merupakan pengembangan utama dari ide pusat
pertanggungjawaban karena pusat ini mencakup semua elemen yang terdapat
dalam tujuan perusahaan untuk memperoleh kembalian investasi yang
memuaskan. Laporan kinerja suatu pusat investasi tidak hanya terbatas pada laba
yang diperoleh tapi juga jumlah asset yang digunakan dalam memperoleh laba
| Prodi A k u n t a n s i S y a r i a h
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Pada dasarnya, sistem pengendalian manajemen ini berisi tuntutan kepada kita
mengenai cara menjalankan dan mengendalikan perusahaan/organisasi
yang“dianggapbaik.”
pengendalian manajemen terdiri atas struktur pengendalian manajemen dan proses
pengendalian manajemen yang meliputi tindakan untuk menuntun dan memotivasi
usaha pencapaian tujuan dan tindakan untuk mendeteksi dan memperbaiki
pelaksanaan yang tidak efektif dan efisien. Untuk memastikan bahwa tujuan
strategi organisasi dapat tercapai maka suatu organisasi harus dikendalikan Sistem
pengendalian manajemenlah yang membantu para manajer untuk menjalankan
organisasi kearah tujuan strateginya. Sistem pengendalian manajemen terdiri dari
Struktur pengendalian manajemen dan proses pengendalian manajemen. Struktur
pengendalian manajemen dinyatakan dalam bentuk unit organisasi dan sifat
informasi yang ada diantara unit-unit ini. Secara umum sistem pengendalian
manajemen akan berpusat pada bermacam-macam jenis pusat
pertanggungjawaban. Sedangkan proses pengendalian manajemen
meliputi hubungan komunikasi informal dan interaksi antara manajer dengan
karyawan.
| Prodi A k u n t a n s i S y a r i a h
DAFTAR PUSTAKA
http://www.resumeakun.com/2009/01/biaya-relevan.html
http://ilmumanajemen.wordpress.com/2007/06/15/penetapan-harga-jual/
http://www.cahyopramono.com/2009/03/menentukan-harga-jual.html
Ray H. Garrison, managerial Accounting, Sixth Edition, Richard d. Irwin, Inc,
1991
http://tugaskuliah23.blogspot.com/2014/03/makalah-sistem-pengendalian-
manajemen.html
| Prodi A k u n t a n s i S y a r i a h