Anda di halaman 1dari 27

PATOLOGI DAN REHABILITASI

SOSIAL
TM II & III
Dosen Pengampu:
Bahril Hidayat, M.Psi
Fakultas Psikologi UIR
Rencana Pembelajaran
TM II: Konsep Dasar Patologi dan Rehabilitasi Sosial
TM III: Teori Perubahan Sosial
TM IV: Bentuk Perubahan Sosial
TM V : Faktor-faktor penyebab perubahan sosial
TM VI: Fase Patologi Sosial dan Disorganisasi Sosial
TM VII: Diferensiasi, Deviasi, dan Sanksi Sosial
Konsep Dasar Patologi dan Rehabilitasi
Sosial
Memahami Konsep Dasar Patologi Sosial
1. Pengertian patologi sosial
2. Kedudukan patologi sosial dalam kelompok ilmu
pengetahuan
3. Ruang lingkup patologi sosial
4. Faktor-faktor penyebab patologi sosial
5. Pengertian Rehabilitasi Sosial
Konsep Dasar Patologi dan Rehabilitasi Sosial:
Pengertian Patologi Sosial
• Etimologi Patologi, berasal dari dua kata, yaitu pathos:
Penyakit (disease), Logos: Ilmu.
• Jadi, secara umum patologi: Ilmu tentang penyakit; ilmu
yang membahas tentang penyakit, termasuk asal-usul
dan sifat-sifat; ciri-ciri penyakit.
• Awalnya, istilah patologi berasal dari disiplin ilmu biologi
dan medis, berkembang kepada disiplin ilmu lain,
misalnya psikologi, termasuk sosiologi dan psikologi
sosial.
• Perkembangan penggunaan istilah patologi pada sosial
(masyarakat, komunitas) disebabkan bahwa masyarakat
juga bisa terkena penyakit.
Konsep Dasar Patologi dan Rehabilitasi Sosial:
Pengertian Patologi Sosial
• Individu sebagai organisme, saling berinteraksi satu sama
lain dalam satu wadah, tempat, kelompok organisme,
atau pergaulan hidup = sosial.
• Jadi, Patologi Sosial:
a. Ilmu tentang gejala-gejala sosial yang dianggap sakit
disebabkan oleh faktor-faktor sosial.
b. Ilmu tentang “penyakit masyarakat.”
c. Ilmu tentang asal usul dan sifat-sifatnya penyakit yang
berhubungan dengan hakekat adanya manusia dalam
hidup bermasyarakat.
Konsep Dasar Patologi dan Rehabilitasi Sosial:
Pengertian Patologi Sosial
- Penyakit sosial atau penyakit masyarakat (Kartini Kartono, 1992)
adalah segala bentuk tingkah laku yang dianggap tidak sesuai,
melanggar norma-norma umum, adat-istiadat, hukum formal atau tidak
bisa diintegrasikan dalam pola tingkah laku umum.
- Ilmu tentang penyakit masyarakat disebut sebagai patologi sosial,
yang membahas gejala-gejala sosial yang sakit atau menyimpang dari
pola perilaku umum yang disebabkan oleh faktor-faktor sosial.
- Penyakit sosial ini disebut pula masalah sosiopatik, gejala
disorganisasi sosial, gejala disintegrasi sosial, dan gejala deviasi
(penyimpangan) tingkah laku.
- Disebut sebagai penyakit masyarakat karena gejala sosialnya yang
terjadi di tengah masyarakat itu menyebar menjadi “penyakit”.
- Dapat disebut pula sebagai struktur sosial yang terganggu fungsinya,
disebabkan oleh faktor-faktor sosial.
- Disebut sebagai masalah sosiopatik karena peristiwanya merupakan
gejala yang sakit secara sosial, yaitu terganggu fungsinya disebabkan
oleh stimuli sosial.
Konsep Dasar Patologi dan Rehabilitasi Sosial:
Pengertian Patologi Sosial
- Penyakit sosial = disorganisasi sosial karena gejalanya
berkembang menjadi akses sosial yang mengganggu keutuhan dan
kelancaran berfungsinya organisasi sosial.
- Disebut juga dengan istilah disintegrasi sosial, karena bagian satu
struktur sosial tersebut berkembang tidak seimbang dengan bagian-
bagian lain (misalnya person, anggota suku, klien, dan lain-lain),
sehingga prosesnya bisa menggangu, menghambat, atau bahkan
merugikan bagian-bagian lain, karena tidak dapat diintegrasikan
menjadi satu totalitas yang utuh.
- Deviasi tingkah laku tersebut dapat mengganggu dan merugikan
subjek pelaku sendiri dan/atau masyarakat luas. Deviasi tingkah laku
ini juga merupakan gejala yang menyimpang dari tendensi sentral, atau
menyimpang dari ciri-ciri umum rakyat kebanyakan. Tingkah laku
menyimpang secara sosial tadi juga disebut sebagai diferensiasi sosial,
karena terdapat diferensiasi atau perbedaan yang jelas dalam tingkah
lakunya, yang berbeda dengan ciri-ciri karakteristik umum, dan
bertentangan dengan hukum, atau melanggar peraturan formal.
Konsep Dasar Patologi dan Rehabilitasi Sosial:
Istilah lain dari Patologi Sosial
1. Masalah Sosial (Social Problem)
2. Disorganisasi Sosial / Social Disorganization / Social
Dis-integration
3. Social Maladjustment
4. Sociopathic/sosiopatik
5. Abnormal
6. Sociatri (sosiatrist)
Kedudukan Patologi Sosial Dalam Kelompok
Ilmu Pengetahuan
- Ilmu Pengetahuan Dilihat Dari Segi Objek Kajian
~ Kelompok ilmu pengetahuan alam & eksakta (natural and exact
sciences).
~ Kelompok ilmu pengetahuan sosial (social sciences) yakni yang obyek
kajiannya adalah human affairs atau human behaviors atau segi-segi
kehidupan manusia dan tingkah laku serta masalahnya.
~ Kelompok ilmu pengetahuan budaya dan kerohanian
(humaniora/humanities).

- Dikelompokkan Menurut Metode Kerja


~ Ilmu pengetahuan yang bersifat formal normatif.
Obyek penyelidikannya dipandang dari sudut bagaimana seharusnya dan
bukan dari sudut bagaimana adanya.
~ Ilmu pengetahuan yang bersifat empirik deskriptif.
Empirik maksudnya berdasarkan pengalaman-pengalaman atau empiris.
Deskriptif maksudnya bahwa ilmu pengetahuan itu bersifat melukiskan
sebagaimana adanya tidak menilai obyeknya.
Ruang Lingkup Patologi Sosial
- Patologi sosial memiliki teori serta sudut pandang yang berbeda dari ilmu
sosial lainnya. Sudut pandang yang spesifik terhadap suatu masalah
dalam Filsafat Ilmu disebut objek formal, sedangkan pokok-pokok
masalahnya, yaitu perilaku menyimpang manusia disebut objek material.

- Objek formal patologi sosial: tingkah laku (perilaku) yang menyimpang


baik individu maupun kelompok dalam kehidupan masyarakat.
- Objek material patologi sosial adalah fakta dan kejadian-kejadian
menyimpang dalam kehidupan masyarakat disebabkan oleh faktor-faktor
sosial yang dianggap “sakit” dan gejala sosial lainnya.

- Apabila tingkah laku menyimpang meluas di tengah masyarakat,


berlangsunglah deviasi situasional kumulatif misalnya dalam bentuk
“kebudayaan “ korupsi, kolusi, nepotisme, deviasi seksual, dll

Contoh: ….
Penyebab Patologi Sosial: Pendekatan
Biologis
- Pendekatan biologis tentang tingkah laku sosiopatik ~ studi
genetika. Patologi menurun melalui
A. Gen/plasma pembawa sifat di dalam keturunan, kombinasi
dari gen-gen atau tidak adanya gen-gen tertentu.
B. Ada pewarisan umum melalui keturunan yang menunjukkan
tendensi untuk berkembang kearah patologis (tipe
kecenderungan yang luar biasa normal).
C. Melalui pewarisan dalam bentuk konstitusi yang lemah, yang
akan berkembang ke arah tingkah laku sosiopatik.
- Bentuk-bentuk tingkah laku yang menyimpang secara sosial
yang disebabkan oleh ketiga hal tersebut diatas dan (tetapi
ditolak oleh masyarakat umum) seperti:
- Homoseksualitas/LGBT
- Alkoholisme/perilaku adiktif
- Gangguan-gangguan mental tertentu, misal psikosis.
Penyebab Patologi Sosial: Pendekatan
Psikologi dan Psikiatri
Psikologi menerangkan tingkah laku sosiopatik berdasarkan
teori inteligensi, sehingga orang melanggar norma-norma sosial
yang ada antara lain karena faktor-faktor berikut ini.
- Inteligensi
- Sifat-sifat kepribadian
- Proses berpikir
- Motivasi
- Sikap hidup yang keliru
- Internalisasi yang salah.

Pendekatan Psikiatris: Berdasarkan teori konflik emosional dan


kecenderungan psikopatologis yang ada di balik tingkah laku
menyimpang secara sosial.
Penyebab Patologi Sosial: Pendekatan
Sosiologis
Penyebab dari tingkah laku sosiopatis adalah murni
sosiologis atau sosio-psikologis, yaitu tingkah laku yang
berbeda dan menyimpang dari kebiasaan serta norma
umum, yang pada suatu tempat dan waktu tertentu sangat
ditentang atau menimbulkan akibat reaksi sosial tidak
setuju. Reaksi dari masyarakat itu antara lain berupa :
- Hukuman; social punishment
- Segregasi (pengasingan).
- Pengucilan.
Pengertian Rehabilitasi Sosial
Rehabilitasi sosial adalah proses refungsionalisasi dan pengembangan
untuk memungkinkan seseorang mampu melaksanakan fungsi sosialnya
secara wajar dalam kehidupan masyarakat.

Rehabilitasi (Indrawati W, 2005) merupakan segala daya upaya,baik dalam


bidang kesehatan, sosial, kejiwaan, pendidikan, ekonomi, maupun bidang
lain yang di koordinir menjadi suatu proses, dan bertujuan untuk
memulihkan tenaga penderita cacat baik jasmaniah maupun rohaniah,
untuk menduduki kembali tempat di masyarakat sebagai anggota penuh
dan berguna bagi masyarakat.

Rehabilitasi, menurut pasal 1 angka 23 KUHAP adalah: “hak seseorang


untuk mendapat pemulihan haknya dalam kemampuan, kedudukan, dan
harkat serta martabatnya yang diberikan pada tingkat penyidikan,
penuntutan atau pengadilan karena ditangkap, ditahan, dituntut ataupun
diadili tanpa alasan yang berdasarkan undang- undang atau karena
kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang diterapkan menurut cara
yang diatur dalam undang-undang ini.”
Pengertian Rehabilitasi Sosial
Rehabilitasi merupakan gabungan antara kata re yang berarti kembali dan
habilitasi adalah kemampuan. Jadi, rehabilitasi sendiri dapat diartikan secara
umum sebuah proses untuk membantu sesuatu agar dapat kembali seperti
sediakala.

Rehabilitasi Sosial adalah bantuan kepada seseorang atau beberapa orang yang
mengalami kelainan fisik maupun mental untuk kembali ke masyarakat atau yang
mengalami permasalahan kejiwaan dapat menjadi seperti sediakala. Namun
apabila diberikan pengertian secara spesifik, maka rehabilitasi sosial menjadi
berbeda dan lebih lengkap lagi.

Dengan adanya tambahan kata sosial di atas, dapat dijelaskan bahwa rehabilitasi
sosial merupakan pemberian perhatian kepada orang-orang tertentu agar mereka
dapat kembali dan bersosialisasi kepada masyarakat.
Rehabilitasi sosial sebagai bentuk sikap kita kepada mereka berupa penghargaan
tertinggi kepada orang-orang yang mengalami gangguan fungsi kejiwaan untuk
mendapatkan pelayanan dan pendampingan agar mereka membentuk jalan hidup
yang baru.
Kemudian, mereka siap untuk kembali lagi menyatu dengan masyarakat
secara luas, kembali seperti sedia kala.
Teori Perubahan Sosial
• Perubahan” dapat mengarah pada dua keadaan, yakni
perubahan ke arah yang lebih baik atau perubahan ke
arah yang lebih buruk.
• Perubahan masyarakat pada prinsipnya merupakan
suatu proses yang terus-menerus, artinya bahwa pada
setiap masyarakat pada kenyataannya akan mengalami
perubahan itu, akan tetapi perubahan antara masyarakat
yang satu dengan masyarakat yang lain tidak selalu
sama.
Definisi Perubahan Sosial
• Menurut Gillin and Gillin, Perubahan sosial adalah
perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara
hidup yang telah diterima karena adanya perubahan
kondisi geografi, kebudayaan material, komposisi
penduduk, ideologi, maupun adanya difusi atau
penemuan-penemuan (teknologi) baru dalam masyarakat.
Definisi Perubahan Sosial
• Menurut Selo Soemardjan, perubahan sosial merupakan
perubahan lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam
suatu masyarakat. Perubahan lembaga-lembaga
kemasyarakatan itu mempengaruhi sistem sosialnya
termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap,dan pola perilaku
di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Pengertian perubahan sosial menurut Soemardjan ini
tidak berbeda jauh dengan Kingsley Davis yang
mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-
perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi
masyarakat
Definisi Perubahan Sosial
• Garda (dalam Soekanto, 2010) mengatakan bahwa
perubahan sosial terjadi karena adanya proses
pembangunan yang dilakukan, baik oleh masyarakat.
• Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat
dapat berupa nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-
pola perilaku organisasi, susunan lembaga
kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat,
kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain
sebagainya.
Definisi Perubahan Sosial
• Anwar dan Andang (2013) mengatakan bahwa perubahan
sosial merupakan perubahan pada lembaga-lembaga
sosial dalam suatu masyarakat. Rogers (dalam Kartono,
2003) mengemukakan bahwa perubahan sosial adalah
suatu proses yang melahirkan perubahan-perubahan
didalam struktur dan fungsi dari suatu sistem
kemasyarakatan.
Definisi Perubahan Sosial
• Kesimpulan: perubahan sosial adalah segala perubahan pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat
yang mempengaruhi sistem sosialnya termasuk di dalam nilai-
nilai, sikap dan pola perilaku diantara kelompok-kelompok
dalam masyarakat
• Perubahan sosial dapat diartikan sebagai proses perubahan di
dalam lingkungan masyarakat. Adanya perubahan sosial
merupakan suatu hal yang wajar dan akan terus berlangsung
sepanjang manusia saling berinteraksi dan bersosialisasi.
• Para sosiolog berpendapat tentang perubahan sosial bahwa
ada kondisi-kondisi sosial primer yang menyebabkan terjadinya
perubahan sosial. Kondisi yang dimaksud antara lain kondisi-
kondisi ekonomis, teknologis, geografis, ataupun biologis.
Kondisi ini menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan
pada aspek kehidupan sosial lainnya.
Teori Perubahan Sosial
1. Teori Evolusi (Evolutionary Theory)
• Teori Evolusi menjelaskan bahwa perubahan sosial
memiliki arah tetap dan dialami setiap masyarakat.
• Arah tetap yang dimaksud adalah perubahan sosial akan
terjadi bertahap, mulai dari awal sampai perubahan
terakhir. Saat telah tercapai perubahan terakhir maka
tidak akan terjadi perubahan lagi.
• Pada dasarnya Teori Evolusi Berpijak pada Teori Evolusi
Darwin dan dipengaruhi Pemikiran Herbert Spencer.
Teori Perubahan Sosial
2. Teori Konflik (Conflict Theory)
Teori ini menjelaskan bahwa Perubahan Sosial dapat terbentuk
dari konflik. Konflik ini berasal dari pertentangan kelas antara
kelompok penguasa dengan kelompok masyarakat yang
tertindas sehingga melahirkan sebuah perubahan sosial yang
dapat mengubah sistem sosial tersebut.
Tokoh yang berpengaruh dalam teori ini adalah Karl Marx dan
Ralf Dahrendort.
Menurut Karl Marx, Konflik kelas sosial merupakan sumber yang
paling penting dan paling berpengaruh terhadap semua
perubahan sosial yang terjadi.
Menurut Ralf Dahrendort, Setiap Perubahan sosial merupakan
hasil dari konflik yang terjadi dalam kelas masyarakat.
Teori Perubahan Sosial
3. Teori Fungsional (Functional Theory)
Teori fungsionalis berusaha melacak penyebab perubahan sosial
sampai pada ketidakpuasan masyarakat akan kondisi sosialnya
yang secara pribadi memengaruhi mereka.

Teori Fungsionalis menjelaskan bahwa, Perubahan Sosial


merupakan suatu yang konstan dan tidak memerlukan
penjelasan. Oleh karena itu perubahan sosial bisa saja
mengacaukan suatu keseimbangan dalam masyarakat. Jadi
Teori Fungsional hanya menerima perubahan yang bermanfaat
bagi masyarakat, sedangkan perubahan yang tidak bermanfaat
akan dibuang (tidak dipakai). Tokoh yang berpengaruh dalam
teori ini adalah William Ogburn.
Teori Perubahan Sosial
4. Teori Siklus (Cyclical Theory)
Teori siklus menjelaskan bahwa, Perubahan sosial terjadi secara
bertahap (sama seperti teori evolusi), namun perubahan tidak
akan berhenti pada tahapan “terakhir” yang sempurna, namun
akan berputar kembali ke awal untuk peralihan ke tahapan
selanjutnya. Sehingga digambarkan seperti Sebuah siklus.

Teori mempunyai perspektif (sudut pandang) yangmenarik


dalam melihat perubahan sosial karena beranggapan bahwa
perubahan sosial tidak dapat dikendalikan sepenuhnya oleh
siapapun, bahkan orang-orang ahli sekalipun. Dalam setiap
masyarakat terdapat siklus yang harus diikutinya. Kebangkitan
dan kemunduran suatu peradaban (budaya) tidak dapat
dielakkan dan tidak selamanya perubahan sosial membawa
kebaikan.
Pembahasan Berikutnya IV dan V
TM IV: Bentuk Perubahan Sosial
TM V : Faktor-faktor penyebab perubahan sosial
Daftar Pustaka
• Kartini, K. (1992). Patologi Sosial 2 Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali Pres.

• Kartini, K. (2009). Patologi Sosial, Jilid 1. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

• Kartini, K. (2010). Patologi Sosial 2- Kenakalan Remaja, RajaGrafindo Persada:


Jakarta.

• Soekanto, S. (1982). Sosiologi suatu pengantar. Jakarta: Rajawali Press.

• Soekanto, S. (2005). Sosiologi Suatu Pengantar, Cet.38. Jakarta: Raja Grafindo


Persada.

• Soetomo. (2008). Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai