a. Perspektif fungsionalisme
Perspektif fungsionalisme memandang masyarakat sebagai suatu sistem yang saling
berhubungan dan saling ketergantungan. Masalah sosial dipandang sebagai gangguan
atau penyimpangan dari fungsi-fungsi sistem sosial yang normal. Gangguan ini dapat
disebab
kan oleh faktor-faktor internal, seperti perubahan sosial yang terlalu cepat, atau faktor-
faktor eksternal, seperti bencana alam atau perang. Misalnya, kemiskinan dapat dilihat
sebagai gangguan dari fungsi ekonomi masyarakat, karena menyebabkan orang-orang
tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka.
b. Perspektif konflik sosialPerspektif konflik sosial memandang masyarakat sebagai suatu
arena pertentangan antara kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan berbeda
atau bertentangan. Masalah sosial dipandang sebagai akibat dari ketidakadilan,
penindasan, atau eksploitasi yang dilakukan oleh kelompok dominan terhadap
kelompok tertindas. Misalnya, kemiskinan dapat dilihat sebagai akibat dari
ketidakadilan ekonomi, karena menyebabkan sebagian besar kekayaan dikuasai oleh
segelintir orang.
c. Perspektif interaksionisme simbolik
Perspektif interaksionisme simbolik memandang masyarakat sebagai suatu produk dari
interaksi sosial antarindividu. Masalah sosial dipandang sebagai hasil dari cara-cara
yang berbeda-beda dalam menginterpretasikan dan memaknai realitas sosial. Misalnya,
kenakalan remaja dapat dilihat sebagai hasil dari cara-cara yang berbeda-beda dalam
menginterpretasikan norma-norma sosial.
Pemahaman terhadap masalah-masalah sosial dari berbagai perspektif sosiologi dapat
membantu kita untuk mengetahui akar penyebab masalah, sehingga dapat ditemukan
solusi yang tepat untuk mengatasinya.
2. Ilmu sosiologi merupakan salah satu dari ilmu-ilmu sosial yang mempelajari masyarakat.
Ilmu-ilmu sosial lainnya yang mempelajari masyarakat antara lain antropologi, sejarah, ilmu
politik, dan ekonomi.Keterkaitan antara ilmu sosiologi dengan ilmu sosial lainnya dapat dilihat
dari beberapa aspek, yaitu:
• Objek kajian ilmu sosiologi adalah masyarakat secara umum, yang terdiri dari berbagai
unsur, seperti individu, kelompok, lembaga, dan budaya. Misalnya, masyarakat dapat
dipelajari dari segi struktur sosialnya, proses sosialnya, atau perubahan sosialnya.
Objek kajian ilmu sosial lainnya juga berkaitan dengan masyarakat, seperti antropologi
yang mempelajari budaya masyarakat, sejarah yang mempelajari perkembangan
masyarakat, ilmu politik yang mempelajari kekuasaan dan pemerintahan dalam
masyarakat, dan ekonomi yang mempelajari kegiatan ekonomi dalam masyarakat.
• Metode penelitian yang digunakan dalam ilmu sosial dapat dibagi menjadi dua, yaitu
metode kuantitatif dan metode kualitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk
mengumpulkan dan menganalisis data kuantitatif, seperti data statistik. Metode
kualitatif digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data kualitatif, seperti data
wawancara atau observasi..Metode penelitian yang digunakan dalam ilmu sosiologi
juga digunakan dalam ilmu sosial lainnya. Misalnya, metode observasi, wawancara,
dan survei dapat digunakan dalam semua ilmu sosial.
• Konsep-konsep yang digunakan dalam ilmu sosiologi juga digunakan dalam ilmu sosial
lainnya. Misalnya, konsep struktur sosial, proses sosial, dan perubahan sosial dapat
digunakan dalam semua ilmu sosial.
Berikut adalah beberapa contoh keterkaitan antara ilmu sosiologi dengan ilmu sosial
lainnya:
Keterkaitan antara ilmu sosiologi dengan ilmu sosial lainnya menunjukkan bahwa ilmu-ilmu
sosial merupakan suatu kesatuan yang saling melengkapi. Ilmu sosiologi dapat memberikan
pemahaman yang lebih komprehensif tentang masyarakat dengan menggunakan pendekatan
yang interdisipliner.
3. Ciri-ciri Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah sekumpulan orang yang memiliki hubungan dan interaksi
antaranggotanya. Kelompok sosial memiliki beberapa ciri-ciri, yaitu:
• Adanya interaksi sosial,Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara dua orang
atau lebih. Interaksi sosial dapat berupa komunikasi, kerja sama, persaingan, atau
konflik.
• Adanya hubungan timbal balik,Hubungan timbal balik antaranggota kelompok sosial
dapat berupa hubungan formal atau informal. Hubungan formal adalah hubungan yang
didasarkan pada aturan-aturan yang telah ditetapkan. Hubungan informal adalah
hubungan yang tidak didasarkan pada aturan-aturan yang telah ditetapkan.
• Adanya kesadaran sebagai kesatuan,Anggota kelompok sosial memiliki kesadaran
bahwa mereka merupakan bagian dari kelompok tersebut. Kesadaran ini dapat berupa
rasa memiliki, rasa kebersamaan, atau rasa solidaritas.
• Adanya tujuan Bersama,Anggota kelompok sosial memiliki tujuan bersama yang ingin
dicapai. Tujuan bersama ini dapat berupa tujuan yang bersifat umum atau tujuan yang
bersifat khusus.
Pranata sosial adalah sistem tata kelakuan yang mengatur hubungan antarindividu dalam
masyarakat. Pranata sosial memiliki tujuan dan fungsi, yaitu:
Tujuan pranata sosial adalah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar manusia, seperti
kebutuhan ekonomi, kebutuhan sosial, dan kebutuhan spiritual.Pranata sosial memiliki
beberapa fungsi, yaitu:
4. Keterkaitan Perubahan Sosial, Social Movement, Sosiologi Lingkungan, dan Masalah Sosial
Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam masyarakat, baik dalam struktur maupun
fungsinya. Perubahan sosial dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti faktor internal dan
faktor eksternal.Social movement adalah gerakan sosial yang dilakukan oleh sekelompok
orang untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan social movement dapat berupa perubahan sosial,
perubahan kebijakan, atau perubahan perilaku.Sosiologi lingkungan adalah cabang ilmu
sosiologi yang mempelajari hubungan antara masyarakat dan lingkungannya. Sosiologi
lingkungan mengkaji bagaimana masyarakat mempengaruhi lingkungan, dan bagaimana
lingkungan mempengaruhi masyarakat.Masalah sosial adalah masalah yang terjadi dalam
masyarakat dan mengancam kesejahteraan masyarakat. Masalah sosial dapat berupa masalah
ekonomi, masalah sosial, masalah politik, atau masalah lingkungan.Keterkaitan antara konsep-
konsep tersebut dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu:
REFRENSI
https://an-nur.ac.id/blog/perspektif-sosiologi-terhadap-permasalahan-sosial.html. (2023, july
25).
Robert Merton, Social Theory and Social Structure (New York: The Free Press, 1968).
Karl Marx, Capital: A Critique of Political Economy, Volume I (London: Penguin Books,
1976).
George Herbert Mead, Mind, Self, and Society (Chicago: University of Chicago Press, 1934).
Sosiologi: Pengantar Awal oleh Soerjono Soekanto
Masalah Sosial: Suatu Tinjauan Sosiologis oleh Prof. Dr. H. Soerjono Soekanto, M.A.
Keterkaitan Ilmu Sosiologi dengan Ilmu Sosial Lainnya oleh Drs. H. Soerjono Soekanto, M.A.
Hubungan Ilmu Sosiologi dengan Ilmu-ilmu Lainnya oleh Drs. M.S. Hadi Sutrisno
Keterkaitan Ilmu Sosiologi dengan Ilmu-ilmu Sosial Lainnya: Suatu Tinjauan Teoritis oleh Dr.
Ir. Sunyoto Usman, M.Si.
Ciri-ciri Kelompok Sosial oleh Drs. H. Soerjono Soekanto, M.A.
Tujuan dan Fungsi Pranata Sosial oleh Drs. M.S. Hadi Sutrisno
Ciri-ciri Kelompok Sosial: Suatu Tinjauan Teoritis oleh Dr. Ir. Sunyoto Usman, M.Si.
Tujuan dan Fungsi Pranata Sosial: Suatu Tinjauan Sosiologis oleh Prof. Dr. H. Soerjono
Soekanto, M.A.
Perubahan Sosial dan Social Movement oleh Drs. H. Soerjono Soekanto, M.A.
Social Movement dan Perubahan Sosial oleh Drs. M.S. Hadi Sutrisno
Masalah Sosial: Suatu Tinjauan Sosiologis oleh Prof. Dr. H. Soerjono Soekanto, M.A.