Anda di halaman 1dari 6

sNama : Nur Alisa /K3

Mata Kuliah : Pengantar Sosiologi


NIM : 2320201106

1. Masalah-masalah sosial dipandang menggunakan perspektif sosiologi sebagai suatu kondisi


yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat, sehingga menimbulkan
ketidakpuasan, ketegangan, konflik, atau penderitaan bagi sebagian atau seluruh anggota
masyarakat. Misalnya, kemiskinan, pengangguran, dan diskriminasi adalah masalah sosial
yang umum terjadi di Masyarakat.Menurut para ahli, masalah-masalah sosial dapat dipandang
dari berbagai perspektif sosiologi, yaitu:

a. Perspektif fungsionalisme
Perspektif fungsionalisme memandang masyarakat sebagai suatu sistem yang saling
berhubungan dan saling ketergantungan. Masalah sosial dipandang sebagai gangguan
atau penyimpangan dari fungsi-fungsi sistem sosial yang normal. Gangguan ini dapat
disebab
kan oleh faktor-faktor internal, seperti perubahan sosial yang terlalu cepat, atau faktor-
faktor eksternal, seperti bencana alam atau perang. Misalnya, kemiskinan dapat dilihat
sebagai gangguan dari fungsi ekonomi masyarakat, karena menyebabkan orang-orang
tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka.
b. Perspektif konflik sosialPerspektif konflik sosial memandang masyarakat sebagai suatu
arena pertentangan antara kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan berbeda
atau bertentangan. Masalah sosial dipandang sebagai akibat dari ketidakadilan,
penindasan, atau eksploitasi yang dilakukan oleh kelompok dominan terhadap
kelompok tertindas. Misalnya, kemiskinan dapat dilihat sebagai akibat dari
ketidakadilan ekonomi, karena menyebabkan sebagian besar kekayaan dikuasai oleh
segelintir orang.
c. Perspektif interaksionisme simbolik
Perspektif interaksionisme simbolik memandang masyarakat sebagai suatu produk dari
interaksi sosial antarindividu. Masalah sosial dipandang sebagai hasil dari cara-cara
yang berbeda-beda dalam menginterpretasikan dan memaknai realitas sosial. Misalnya,
kenakalan remaja dapat dilihat sebagai hasil dari cara-cara yang berbeda-beda dalam
menginterpretasikan norma-norma sosial.
Pemahaman terhadap masalah-masalah sosial dari berbagai perspektif sosiologi dapat
membantu kita untuk mengetahui akar penyebab masalah, sehingga dapat ditemukan
solusi yang tepat untuk mengatasinya.

2. Ilmu sosiologi merupakan salah satu dari ilmu-ilmu sosial yang mempelajari masyarakat.
Ilmu-ilmu sosial lainnya yang mempelajari masyarakat antara lain antropologi, sejarah, ilmu
politik, dan ekonomi.Keterkaitan antara ilmu sosiologi dengan ilmu sosial lainnya dapat dilihat
dari beberapa aspek, yaitu:

• Objek kajian ilmu sosiologi adalah masyarakat secara umum, yang terdiri dari berbagai
unsur, seperti individu, kelompok, lembaga, dan budaya. Misalnya, masyarakat dapat
dipelajari dari segi struktur sosialnya, proses sosialnya, atau perubahan sosialnya.
Objek kajian ilmu sosial lainnya juga berkaitan dengan masyarakat, seperti antropologi
yang mempelajari budaya masyarakat, sejarah yang mempelajari perkembangan
masyarakat, ilmu politik yang mempelajari kekuasaan dan pemerintahan dalam
masyarakat, dan ekonomi yang mempelajari kegiatan ekonomi dalam masyarakat.
• Metode penelitian yang digunakan dalam ilmu sosial dapat dibagi menjadi dua, yaitu
metode kuantitatif dan metode kualitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk
mengumpulkan dan menganalisis data kuantitatif, seperti data statistik. Metode
kualitatif digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data kualitatif, seperti data
wawancara atau observasi..Metode penelitian yang digunakan dalam ilmu sosiologi
juga digunakan dalam ilmu sosial lainnya. Misalnya, metode observasi, wawancara,
dan survei dapat digunakan dalam semua ilmu sosial.
• Konsep-konsep yang digunakan dalam ilmu sosiologi juga digunakan dalam ilmu sosial
lainnya. Misalnya, konsep struktur sosial, proses sosial, dan perubahan sosial dapat
digunakan dalam semua ilmu sosial.

Berikut adalah beberapa contoh keterkaitan antara ilmu sosiologi dengan ilmu sosial
lainnya:

• Antropologi dan sosiologi


Antropologi mempelajari budaya masyarakat, sedangkan sosiologi mempelajari
masyarakat secara umum. Kedua ilmu ini memiliki keterkaitan yang erat, karena
budaya merupakan salah satu unsur penting dalam masyarakat. Misalnya, antropologi
dapat memberikan pemahaman tentang budaya masyarakat yang dapat digunakan
untuk memahami masyarakat secara keseluruhan.
• Sejarah dan sosiologi
Sejarah mempelajari perkembangan masyarakat, sedangkan sosiologi mempelajari
masyarakat secara statis. Kedua ilmu ini memiliki keterkaitan yang erat, karena sejarah
dapat memberikan gambaran tentang perkembangan masyarakat dari masa ke masa.
Misalnya, sejarah dapat digunakan untuk memahami faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya perubahan sosial.
• Ilmu politik dan sosiologi
Ilmu politik mempelajari kekuasaan dan pemerintahan dalam masyarakat, sedangkan
sosiologi mempelajari masyarakat secara keseluruhan. Kedua ilmu ini memiliki
keterkaitan yang erat, karena kekuasaan dan pemerintahan merupakan salah satu aspek
penting dalam masyarakat. Misalnya, ilmu politik dapat memberikan pemahaman
tentang sistem pemerintahan yang dapat digunakan untuk memahami masyarakat
secara keseluruhan.
• Ekonomi dan sosiologi
Ekonomi mempelajari kegiatan ekonomi dalam masyarakat, sedangkan sosiologi
mempelajari masyarakat secara keseluruhan. Kedua ilmu ini memiliki keterkaitan yang
erat, karena kegiatan ekonomi merupakan salah satu aspek penting dalam masyarakat.
. Misalnya, ekonomi dapat memberikan pemahaman tentang sistem ekonomi yang
dapat digunakan untuk memahami masyarakat secara keseluruhan.

Keterkaitan antara ilmu sosiologi dengan ilmu sosial lainnya menunjukkan bahwa ilmu-ilmu
sosial merupakan suatu kesatuan yang saling melengkapi. Ilmu sosiologi dapat memberikan
pemahaman yang lebih komprehensif tentang masyarakat dengan menggunakan pendekatan
yang interdisipliner.
3. Ciri-ciri Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah sekumpulan orang yang memiliki hubungan dan interaksi
antaranggotanya. Kelompok sosial memiliki beberapa ciri-ciri, yaitu:

• Adanya interaksi sosial,Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara dua orang
atau lebih. Interaksi sosial dapat berupa komunikasi, kerja sama, persaingan, atau
konflik.
• Adanya hubungan timbal balik,Hubungan timbal balik antaranggota kelompok sosial
dapat berupa hubungan formal atau informal. Hubungan formal adalah hubungan yang
didasarkan pada aturan-aturan yang telah ditetapkan. Hubungan informal adalah
hubungan yang tidak didasarkan pada aturan-aturan yang telah ditetapkan.
• Adanya kesadaran sebagai kesatuan,Anggota kelompok sosial memiliki kesadaran
bahwa mereka merupakan bagian dari kelompok tersebut. Kesadaran ini dapat berupa
rasa memiliki, rasa kebersamaan, atau rasa solidaritas.
• Adanya tujuan Bersama,Anggota kelompok sosial memiliki tujuan bersama yang ingin
dicapai. Tujuan bersama ini dapat berupa tujuan yang bersifat umum atau tujuan yang
bersifat khusus.

Tujuan dan Fungsi Pranata Sosial

Pranata sosial adalah sistem tata kelakuan yang mengatur hubungan antarindividu dalam
masyarakat. Pranata sosial memiliki tujuan dan fungsi, yaitu:

Tujuan pranata sosial adalah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar manusia, seperti
kebutuhan ekonomi, kebutuhan sosial, dan kebutuhan spiritual.Pranata sosial memiliki
beberapa fungsi, yaitu:

• Fungsi regulasi sosial,Pranata sosial berfungsi untuk mengatur perilaku anggota


masyarakat agar tetap berada dalam norma-norma yang berlaku.
• Fungsi sosialisasi,Pranata sosial berfungsi untuk menanamkan nilai-nilai dan norma-
norma sosial kepada anggota masyarakat.
• Fungsi integrative,Pranata sosial berfungsi untuk mengintegrasikan anggota
masyarakat agar menjadi satu kesatuan yang utuh.
• Fungsi adaptifPranata sosial berfungsi untuk membantu masyarakat dalam
menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.
• Fungsi distributive,Pranata sosial berfungsi untuk mendistribusikan sumber daya yang
ada di masyarakat secara adil dan merata.
• Fungsi kontrol sosial,Pranata sosial berfungsi untuk mengendalikan perilaku anggota
masyarakat agar tetap sesuai dengan norma-norma yang berlaku.

4. Keterkaitan Perubahan Sosial, Social Movement, Sosiologi Lingkungan, dan Masalah Sosial

Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam masyarakat, baik dalam struktur maupun
fungsinya. Perubahan sosial dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti faktor internal dan
faktor eksternal.Social movement adalah gerakan sosial yang dilakukan oleh sekelompok
orang untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan social movement dapat berupa perubahan sosial,
perubahan kebijakan, atau perubahan perilaku.Sosiologi lingkungan adalah cabang ilmu
sosiologi yang mempelajari hubungan antara masyarakat dan lingkungannya. Sosiologi
lingkungan mengkaji bagaimana masyarakat mempengaruhi lingkungan, dan bagaimana
lingkungan mempengaruhi masyarakat.Masalah sosial adalah masalah yang terjadi dalam
masyarakat dan mengancam kesejahteraan masyarakat. Masalah sosial dapat berupa masalah
ekonomi, masalah sosial, masalah politik, atau masalah lingkungan.Keterkaitan antara konsep-
konsep tersebut dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu:

• Perubahan sosial dapat menjadi faktor penyebab terjadinya social


movement. Misalnya, perubahan sosial yang terjadi akibat globalisasi dapat
menyebabkan terjadinya social movement yang menuntut adanya perubahan kebijakan
ekonomi.Contoh konkrit:Pada tahun 1998, terjadi perubahan sosial yang besar di
Indonesia akibat krisis ekonomi dan politik. Perubahan sosial ini menyebabkan
terjadinya PHK besar-besaran dan penurunan kesejahteraan masyarakat. Hal ini
menyebabkan terjadinya social movement yang menuntut adanya perubahan kebijakan
ekonomi, seperti peningkatan upah minimum dan jaminan sosial. Social movement ini
berhasil mengubah kebijakan ekonomi, seperti dengan dikeluarkannya UU No. 13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. UU ini mengatur tentang upah minimum dan
jaminan sosial bagi pekerja.
• Social movement dapat menjadi faktor penyebab terjadinya perubahan
sosial. Misalnya, social movement yang menuntut adanya perubahan kebijakan
lingkungan dapat menyebabkan terjadinya perubahan kebijakan lingkungan.Contoh
konkrit:Pada tahun 2019, terjadi social movement yang menuntut adanya perubahan
kebijakan lingkungan di Indonesia. Social movement ini berhasil mengubah kebijakan
lingkungan, seperti dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden No. 98 Tahun 2019
tentang Pengendalian Pencemaran Udara. Peraturan ini mengatur tentang pengendalian
pencemaran udara, seperti dengan membatasi penggunaan kendaraan bermotor dan
meningkatkan penggunaan energi terbarukan.
• Sosiologi lingkungan dapat membantu memahami faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya masalah sosial. Misalnya, sosiologi lingkungan dapat membantu memahami
bagaimana perubahan iklim dapat menyebabkan terjadinya masalah sosial, seperti
kemiskinan dan konflik.Contoh konkrit:Perubahan iklim dapat menyebabkan
terjadinya bencana alam, seperti banjir dan kekeringan. Bencana alam ini dapat
menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan dan hilangnya mata pencaharian. Hal
ini dapat menyebabkan terjadinya kemiskinan dan konflik.

Keterkaitan antara konsep-konsep tersebut menunjukkan bahwa perubahan sosial, social


movement, sosiologi lingkungan, dan masalah sosial merupakan hal-hal yang saling berkaitan.
Perubahan sosial dapat menjadi faktor penyebab terjadinya social movement, social movement
dapat menjadi faktor penyebab terjadinya perubahan sosial, dan sosiologi lingkungan dapat
membantu memahami faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya masalah sosial.

REFRENSI
https://an-nur.ac.id/blog/perspektif-sosiologi-terhadap-permasalahan-sosial.html. (2023, july
25).

Robert Merton, Social Theory and Social Structure (New York: The Free Press, 1968).
Karl Marx, Capital: A Critique of Political Economy, Volume I (London: Penguin Books,
1976).

George Herbert Mead, Mind, Self, and Society (Chicago: University of Chicago Press, 1934).
Sosiologi: Pengantar Awal oleh Soerjono Soekanto

Pokok-Pokok Sosiologi oleh Koentjaraningrat

Sosiologi Lingkungan oleh Sunyoto Usman

Masalah Sosial: Suatu Tinjauan Sosiologis oleh Prof. Dr. H. Soerjono Soekanto, M.A.

Keterkaitan Ilmu Sosiologi dengan Ilmu Sosial Lainnya oleh Drs. H. Soerjono Soekanto, M.A.

Hubungan Ilmu Sosiologi dengan Ilmu-ilmu Lainnya oleh Drs. M.S. Hadi Sutrisno

Keterkaitan Ilmu Sosiologi dengan Ilmu-ilmu Sosial Lainnya: Suatu Tinjauan Teoritis oleh Dr.
Ir. Sunyoto Usman, M.Si.
Ciri-ciri Kelompok Sosial oleh Drs. H. Soerjono Soekanto, M.A.

Tujuan dan Fungsi Pranata Sosial oleh Drs. M.S. Hadi Sutrisno

Ciri-ciri Kelompok Sosial: Suatu Tinjauan Teoritis oleh Dr. Ir. Sunyoto Usman, M.Si.

Tujuan dan Fungsi Pranata Sosial: Suatu Tinjauan Sosiologis oleh Prof. Dr. H. Soerjono
Soekanto, M.A.

Perubahan Sosial dan Social Movement oleh Drs. H. Soerjono Soekanto, M.A.

Social Movement dan Perubahan Sosial oleh Drs. M.S. Hadi Sutrisno

Sosiologi Lingkungan: Suatu Kajian Tentang Hubungan Antara Masyarakat dan


Lingkungannya oleh Dr. Ir. Sunyoto Usman, M.Si.

Masalah Sosial: Suatu Tinjauan Sosiologis oleh Prof. Dr. H. Soerjono Soekanto, M.A.

Anda mungkin juga menyukai