Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS

PT BANK CENTRAL Tbk.

Nama Mahasiswa1* Nama Tutor2

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi

Tutor Manajemen Fakultas Ekonomi dan Dosen Pada Universitas XXX

*Koresponden: email mahasiswa@ecampus.ut.ac.id

ABSTRAK

Kinerja keuangan adalah suatu hal yang penting bagi perusahaan. Kinerja keuangan akan
menunjukan kondisi operasional perusahaan selama periode akuntansi tertentu. Salah satu cara
menilai kinerja keuangan perusahaan adalah dengan melakukan analasis kinerja keuangan
perusahaan. Dalam analisis laporan keuangan perusahaan, data informasi keuangan
perusahaan akan dianalisa lebih lanjut sehingga dapat dijadikan acuan dalam mengambil
keputusan oleh pengguna laporan keuangan

Penelitian ini dilakukan pada PT Bank Central Asia Tbk selama tahun 2021 sampai 2022.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa kinerja keuangan PT Bank Central Asia Tbk.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan analisis rasio
profitabilitas yaitu rasio Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return on Asset, dan Return
on Equity. Hasil penelitian menunjukan dari rasio Gross Profit Margin dan Net Profit Margin
kinerja keuangan perusahana sudah baik karena sudah mampu memenuhi standar rata-rata
industri. Sedangkan menurut rasio Return on Asset dan Return on Equity kinerja keuangan
perusahaan sangat buruk karena berada sangat jauh dari rata-rata industri yang ada. PT Bank
Central Asia Tbk belum mampu memanfaatkan asset dan juga modal yang dimiliki dengan baik dalam
rangka menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
PENDAHULUAN

Kinerja keuangan perusahaan merupakan suatu yang harus dipertahankan oleh


perusahaan. Kondisi perusahaan dapat digambarkan melalui kinerja keuangannya. Oleh
karena para manajemen akan berusaha mempertahankan dan juga meningkatkan kinerja
keuangan perusahaannnya. Kinerja keuangan dapat dilihat dari informasi keuangan yang
tersaji dalam laporan keuangan perusahaan. Laporan kuangan merupakan sarana yang dapat
dijadikan acuan dalam menilai baik atau tidaknya operasional perusahaan (Ermaini et al.,
2021). Kinerja keuangan perusahaan dalam satu periode akuntansi akan tergambarkan
melalui laporan keuangan. Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi kepada
para pengguna laporan keuangan. Oleh karena itu, laporan keuangan perusahaan harus
mampu menggambarkan kondisi perusahaan sebenarnya (Wiarta et al., 2021).

Bagi sebagian pengguna laporan keuangan perusahaan yang baik adalah perusahaan
yang mampu menghasilkan laba. Kemampuan menghasilkan laba menjadi dasar untuk
perusahaan dikatakan dalam kondisi baik, hal ini dikarenakan profit menjadi komponen
laporan keuangan yang dijadikan acuan penilaian kinerja keuangan. Ketika perusahaan
memiliki persentase menghasilkan laba yang tinggi maka akan dipandang baik oleh para
pelaku keuangan.

Salah satu cara menilai kinerja keuangan perusahaan adalah dengan melakukan
analasis kinerja keuangan perusahaan. Dalam analisis laporan keuangan perusahaan, data
informasi keuangan perusahaan akan dianalisa lebih lanjut sehingga dapat dijadikan acuan
dalam mengambil keputusan oleh pengguna laporan keuangan. Analisis laporan keuangan
adalah proses analisa komponen keuangan perusahaan dalam rangka menilai kinerja dan
kondisi perusahaan berdasarkan data masa kini (Iswandi, 2022). Analisis keuangan bertujuan
untuk melihat hasil pencapaian perusahaan selama periode tertentu baik harta, kewajiban,
serta modal yang dimiliki. Analisis keuangan juga bertujuan untuk mengetahui hal apa saja
yang perlu diperbaiki, melihat keistimewaan perusahaan, sebagai bahan evaluasi tata kerja
dan sebagai motivasi untuk bekerja lebih baik. Alat analisis untuk menjelaskan hubungan
tertentu antara satu elemen dengan elemen lainnya dalam laporan keuangan adalah rasio
keuangan.

Dalam analisis laporan keuangan dapan menggunakan rasio keuangan. Rasio


keuangan adalah kegiatan membandingkan angka-angka dalam komponen laporan keuangan
dengan membagi satu angka dengan angka yang lain dalam satu periode atau beberapa
periode (Noordiatmoko et al., 2020). Adapun tujuan analisis rasio keuangan adalah untuk
menentukan efesiensi kinerja dari manajer keuangan yang diwujudkan dalam catatan
keuangan dan laporan keuangan. Rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan
perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti
kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan lain sebagainya.
Manfaat dan tujuan penerapan rasio profitabilitas ini untuk melihat perolehan keuntungan
dalam jangka waktu tertentu, mengetahui perbedaan jumlah keuntungan tahun lalu dengan
tahun sekarang, melihat perbedaan perolehan laba dari waktu kewaktu, mengetahui
keuntungan bersih perusahan, melihat hasil dari perputaran modal, mengukur kemampuan
perusahaan memperdayakan sumber daya yang ada dan tujuan serta manfaat lainnya.
Semakin tinggi nilai rasio profitabilitas maka semakin baik operasional perusahaan
memperoleh keuntungan.

Dengan semakin bersaingnya ekonomi perusahaan saat ini, para manajemen


perusahaan dituntut agar mampu menjaga kinerja keuanga perusahaannya. Tetapi tidak
sedikit perusahaan yang melakukan window dreasing agar laporan keuangannya terlihat
sangat baik. Namun hal ini tentu merugikan dari segi perusahaan sendiri karena kondisi
realita tidak sesuai dengan laporan keuangan. Para investor juga tidak akan tertarik untuk
berinvestasi. Analisis kinerja keuangan perusahaan melalui rasio profitabilitas akan
menghasilkan data terkait kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Dari hasil
tersebut akan dapat dijadikan acuan dalam mengambil keputusan oleh pihak manajemen
perusahaan.

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui rasio profitabilitas PT Bank Central
Asia Tbk tahun 2022 diantaranya rasio Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return on
Asset, dan Return on Equity. Manfaat penelitian ini secara teoritis adalah menjadi tambahana
wawasan terkait analisis kinerja keuangan, secara praktis dapat dijadikan acuan dalam
mengambil keputusan oleh para investor dan pihak manajemen PT Bank Central Asia Tbk.

Penelitian terkait analisis laporan keuangan sudah banyak dilakukan. Penelitian


Dewata et al (2018) menjelaskan bahwa kinerja keuangan PT HM sudah cukup baik dan
manajemen sudah mampu menambah value ke pemilik modal. Penelitian Lase et al (2022),
menjelaskan bahwa kinerja keuangan PT. Maxis Paragon berdasarkan rasio net profit margin
dan return on equity kurang baik. Sedangkan berdasarkan rasio return on assets kinerja
perusahaan sudah baik dan melebihi rata-rata industri. Penelitian Herawati dan Supriyanto
(2019), menemukan bahwa kinerja keuangan perusahaan belum efisien disebabkannya
penurunan masing-masing dalam tiga tahun pada Gross Profit Margin, Net Profit Margin,
Return on Asset, dan Return on Equity.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriftif kuantitatif dengan menggunakan data


sekunder yaitu laporan keuangan PT Bank Central Asia Tbk tahun 2022. Data diperoleh
secara tidak langsung yang dikumpulkan melalui situs Bursa Efek Indonesia. Data yang telah
diolah kemudian dihitung menggunakan rumus rasio diantaranya rasio Gross Profit Margin,
Net Profit Margin, Return on Asset, dan Return on Equity.

1. Gross Profit Margin


Gross Profit Margin merupakan ukuran keuntungan dengan membandingkan antara
laba kotor dengan pendapatan kotor usaha. Rasio ini menunjukan pendapatan kotor
usaha perusahaan atas operasionalnnya.
Pendapatan Kotor −HPP
GPM =
Pendapatan Kotor

2. Net Profit Margin


Net Profit Margin merupakan ukuran keuntungan dengan membandingkan antara laba
setelah pajak dibandingkan dengan penjualan. Rasio ini menunjukan pendapatan
bersih perusahaan atas penjualan.

Laba Setelah Pajak


NPM =
Penjualan

3. Return on Asset
Hasil pengembalian investasi atau lebih di kenal dengan return on total assets
merupakan rasio yang menunjukan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan
dalam perusahaan. Rasio ini merupakan perbandingan antara laba bersih dengan total
aset.
Laba Setelah Pajak
ROA=
Total Asset

4. Return on Equity
Return On Equity (ROE) Hasil pengembalian ekuitas atau return on equity merupakan
rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini
merupakan perbandingan antara laba bersih dengan modal sendiri.
Laba Setelah Pajak
ROA=
Total Equity

HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Gross Profit Margin


Tabel 2. Perhitungan Gross Profit Margin
Tahun Pendapatan HPP Laba Kotor GPM (%)
2021 21.893.197 13.212.054 8.681.143 40%
2022 22.529.467 12.576.143 9.953.324 44%

Pada tahun 2021 PT Bank Central Asia Tbk memperoleh gross profit margin
sebesar 40%. Hal ini berarti perusahaan memperoleh laba 40% dari total pendapatan
yang diperoleh. Hal ini mengindikasikan bahwa biaya yang dikeluarkan perusahaan
untuk operasional perusahaan tidak melebih pendapatan yang diperoleh sehingga
mampu menghasilkan laba. Pada tahun 2022 PT Bank Central Asia Tbk memperoleh
gross profit margin sebesar 44%. Hal ini berarti perusahaan memperoleh laba 44%
dari total pendapatan yang diperoleh. Pada tahun 2022 juga biaya operasional masih
lebih kecil dari pada pendapatan yang dihasilkan, Dapat dilihat bahwa terjadi
peningkatan GPM dari tahun 2021 ke 2022 yaitu dari 40% ke 44%. Terjadi
peningkatan sebesar 4% yang menjelaskan bahwa kemampuan perusahaan
menghasilkan laba operasional meningkat dan berasil menekan pengeluaran biaya
operasional nya.

b. Net Profit Margin


Tabel 3. Perhitungan Net Profit Margin
Tahun Laba Bersih Pendapatan NPM (%)
2021 4.770.219 21.893.197 22%
2022 6.772.184 22.529.467 30%
Pada tahun 2021 PT Bank Central Asia Tbk memperoleh net profit margin
sebesar 22%. Hasil ini sudah berada diatas standar rata-rata NPM industri yang hanya
20%. Perusahaan berhasil memperoleh laba bersih sebesar 22% dari pendapatan
bersih yang diperoleh perusahaan. Pada tahun 2022 PT Bank Central Asia Tbk
memperoleh net profit margin sebesar 30%. Hasil ini sudah berada diatas standar rata-
rata NPM industry. Terjadi peningkatan NPM sebesar 10% dari tahun 2021 hingga
2022. Hal ini merupakan kondisi yang baik karena perusahaan mampu meningkatkan
profit. Semakin besar nilai NPM maka semakin besar laba bersih yang diperoleh
perusahaan. Kondisi keuangan dapat dikatakan baik karena dalam 2 tahun tersebut
nilai NPM sudah diatas standar rata-rata industri yaitu 20%.

c. Return on Asset
Tabel 4. Perhitungan Return on Aset
Tahun Laba Bersih Total Asset ROA (%)
2021 4.770.219 1.228.344.680 0,4%
2022 6.772.184 1.259.435.392 0,5%
Pada tahun 2021 PT Bank Central Asia Tbk memperoleh Return on Asset
sebesar 0,4%. Hasil ini sangat lah dibawah standar rata-rata industry yaitu 30%. Asset
perusahaan hanya mampu mengahasilakan 0,4% laba bersih dari keseluruahan asset.
Hal ini menjelaskan bahwa pada tahun 2021, perusahaan tidak dengan efisien
menggunakan asetnya dalam menghasilkan laba bersih. Pada tahun 2022 perusahaan
memperoleh ROA sebesar 0,5%. Walaupun terjadi peningkatan, namun nilainya tidak
signifikan. ROA perusahaan masih jauh berada dibawah standar rata-rata industri. Hal
ini menunjukan bahwa dalam dua tahun tersebut perusahaan belum mengerahkan
seluruh asetnya dalam menghasilkan laba perusahaan.

d. Return on Equity
Tabel 5. Perhitungan Return on Equity
Tahun Laba Bersih Total Equity ROE (%)
2021 4.770.219 202.848.934 2,4%
2022 6.772.184 194.828.112 3,5%
Pada tahun 2021 PT Bank Central Asia Tbk memperoleh Return on Equity
sebesar 2,4%. Hasil ini sangat lah dibawah standar rata-rata industry yaitu 40%.
Modal perusahaan hanya mampu mengahasilakan 2,4% laba bersih dari keseluruahan
modal perusahaan. Hal ini menjelaskan bahwa pada tahun 2021, perusahaan tidak
dengan efisien menggunakan modal yang dimilikinya dalam menghasilkan laba
bersih. Pada tahun 2022 perusahaan memperoleh ROE sebesar 3,5%. Walaupun
terjadi peningkatan, namun nilainya tidak signifikan. ROE perusahaan masih jauh
berada dibawah standar rata-rata industri. Hal ini menunjukan bahwa dalam dua tahun
tersebut perusahaan belum mengerahkan seluruh asetnya dalam menghasilkan laba
perusahaan.
SIMPULAN

Berdasarkan analisis laporan keuangan menggunakan rasio profitabilitas pada PT Bank


Central Asia Tbk dapat disimpulkan bahwa:
1. Gross Profit Margin
Berdasarkan gross profit margin kinjera kuangan perusahaan sangat baik
karena sudah mampu menghasilkan laba operasional pada tahun 2021 sebesar 40%
dari pendapatan yang diperoleh. Kemudian di tahun 2022 juga terjadi peningkatan
persentase menjadi 44% yang menunjukan kondisi perusahaan yang semakin
membaik dalam menghasilkan laba operasional sehingga dapat dikatakan bahwa
kinerja keuangan PT Bank Central Asia Tbk terbilang sangat baik.
2. Net Profit Margin
Berdasarkan net profit margin kinerja keuangam perusahaan sangat baik
karena sudah mampu menghasilkan nilai NPM sebesar 22% di tahun 2021 yang
kemudian meningkat menjadi 30% ditahun 2022. Hal ini menunjukan kondisi
keuangan perusahaan yang baik karena perusahaan telah mampu menghasilkan
laba berisih sebesar 22% dan 30% dari total pendapatan bersih usaha. Persentase
ini juga berada di atas rata rata industri yaitu 20% sehingga dapat dikatakan bahwa
kinerja keuangan PT Bank Central Asia Tbk terbilang sangat baik.
3. Return on Asset
Berdasarkan return on asset kinerja keuangan perusahaan sangat buuruk
karena hanya mampu menghasilkan nilai ROA sebesar 0,4% di tahun 2021 yang
kemudian meningkat namun tidak signifikan menjadi 0,5% ditahun 2022. Hal ini
menunjukan kondisi keuangan perusahaan sangat buruk karena perusahaan tidak
mampu mengerahkan asset perusahaan yang dimilikinya dalam menghasilkan
keuntungan perusahaan. Persentase ini juga berada jauh di bawah rata rata industri
yaitu 30% sehingga dapat dikatakan bahwa kinerja keuangan PT Bank Central
Asia Tbk dari sisi ROA terbilang sangat buruk.
4. Return on Equity
Berdasarkan return on equity kinerja keuangan perusahaan sangat buuruk
karena hanya mampu menghasilkan nilai ROA sebesar 2,4% di tahun 2021 yang
kemudian meningkat namun tidak signifikan menjadi 3,5% ditahun 2022. Hal ini
menunjukan kondisi keuangan perusahaan sangat buruk karena perusahaan tidak
mampu mengerahkan modal perusahaan yang dimilikinya dalam menghasilkan
keuntungan perusahaan. Persentase ini juga berada jauh di bawah rata rata industri
yaitu 40% sehingga dapat dikatakan bahwa kinerja keuangan PT Bank Central
Asia Tbk dari sisi ROA terbilang sangat buruk.
DAFTAR PUSTAKA

Dewata, E., Sari, Y., Natoen, A., & Husna, A. L. (2018). Analisis Pengukuran Kinerja
Keuangan Pada PT HM Sampoerna Tbk. Jurnal INTEKNA : Informasi Teknik Dan
Niaga, 17(1), 1–9. https://doi.org/10.31961/intekna.v17i1.482

Ermaini, E., Kurniasih, E. T., Suryani, A. I., & Herdawati, T. (2021). Analisis Rasio
Profitabilitas Perbankan Di Indonesia (Studi Empiris Pada Bank Bumn). Journal
Development, 9(1), 71–76. https://doi.org/10.53978/jd.v9i1.173

Herawati, A., & Supriyanto. (2019). Analisis Kinerja Keuangan pada PT. Semen Indonesia
(Persero), Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. JEMMA (Journal of Economic,
Management and Accounting), 1(1), 15–19.
http://journals.synthesispublication.org/index.php/civitas%0AAnalisis

Iswandi, A. (2022). Analisis Rasio Profitabilitas sebagai Alat Penilaian Kinerja Keuangan
Bank Syariah di Indonesia (Studi Kasus Laporan Tahun 2016-2018). Al-Tasyree: Jurnal
Bisnis, Keuangan Dan Ekonomi Syariah, 14(01), 22–34.
https://doi.org/10.59833/altasyree.v14i01.712

Lase, L. P. D., Telaumbanua, A., & Harefa, A. R. (2022). Analisis Kinerja Keuangan Dengan
Pendekatan Rasio Profitabilitas. Jurnal Akuntansi, Manajemen, Dan Ekonomi
(JAMANE), 1(2), 254–260.

Noordiatmoko, D., Tinggi, S., & Tribuana, I. E. (2020). Analisis Rasio Profitabilitas Sebagai
Alat Ukur Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada Pt Mayora Indah Tbk, Periode 2014-
2018. Jurnal Parameter, 5(4), 38–51.

Wiarta, I., Harly, A. Y., Kurniasih, E. T., & Herlin, F. (2021). Analisis Rasio Profitabilitas
dan Kaitannya Terhadap Pertumbuhan Laba Bank Sebelum dan Selama Pandemi Covid
19 (Studi kasus Pada PT. Bank Rakyat Indonesia). Jurnal Produktivitas, 8(2), 345–349.
https://doi.org/10.29406/jpr.v8i2.3078

Anda mungkin juga menyukai