Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PEMERIKSAAN AKUNTANSI II

Tentang

PENGUJIAN KEPATUHAN SIKLUS PENDAPATAN

DAN PENGELUARAN (BIAYA)

Oleh :

Kelompok 2

Eko Putri Suryani :1816040042

Candra Rioking :1816040045

Fitria Hasanah : 1816040053

Yano Junaidi : 1816040059

Dosen Pembimbing :

Tony Iswandi SE., MM., A

AKUNTANSI SYARI’AH B

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI IMAM BONJOL

PADANG

1443 H/2021 M
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
sebaik mungkin. Dalam makalah ini kami akan menguraikan tentang pengujian
kepatuhan teradap siklus pendapatan dan siklus pengeluaran (biaya).

Semoga makalah ini dapat membantu kita dalam mengkaji permasalahan


tentang pengujian kepatuhan teradap siklus pendapatan dan siklus pengeluaran
(biaya). Meskipun demikian kami sebagai penyusun makalah menyadari bahwa
terdapat kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami mengharapkan
kritikan serta saran yang membangun dan memotovasi agar dapat di terima oleh si
pembaca serta penyusun dapat memperbaiki kesalahan untuk kedepannya. Sekian
terimakasih.

Padang, 23 Maret 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Siklus pendapatan terdiri dari transaksi panjualan barang atau jasa, baik
secara kredit maupun secara tunai, return penjualan, dan penghapusan piutang.
Dalam transaksi panjualan kredit, jika order dari pelanggan telah dipenuhi dengan
pengiriman barang atau penyerahan jasa, untuk jangka waktu tertentu perusahaan
memiliki piutang kepada pelanggannya. Transaksi penjualan tunai, barang
diserahkan oleh fungsi pengiriman kepada pembeli atau jasa baru diserahkan jika
fungsi penerimaan kas telah menerima uang dan pembeli. Transaksi ini
dilaksanakan melalui sistem penjualan tunai.

Pendapatan perusahaan dapat berkurang karena barang yang dijual


dikembalikan oleh pembeli ke penjual. Transaksi penerimaan kembali barang yang
telah dijual dilaksanakan melalui sistem return penjualan. Piutang yang dimiliki
oleh perusahaan dapat berkurang karena debitur tidak mampu melunasi utangnya.
Transaksi penghapusan piutang dilaksanakan melalui sistem penghapusan piutang.

Siklus pengeluaran (biaya) didalam perusahaan manufaktur yang


diproduksinya berdasarkan pesanan dari pembeli. Siklus biaya terdiri dari dua
sistem akuntansi yaitu sistem biaya dan sistem perhitungan fisik persediaan.

Dalam makalah ini kami akan membahas tentang Pengujian Kepatuhan


Terhadap Siklus Pendapatan dan Siklus Pengeluaran (Biaya).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sistem akuntansi dalam siklus pendapatan dan siklus pengeluaran
(biaya)?
2. Apa dokumen yang digunakan dalam siklus pendapatan dan siklus
pengeluaran (biaya)?
3. Bagaimana catatan akuntansi yang digunakan dalam siklus pendapatan dan
siklus pengeluaran (biaya)?
4. Bagaimana Program pengujian kepatuhan terhadap siklus pendapatan dan
siklus pengeluaran (biaya)?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui sistem akuntansi dalam siklus pendapatan dan siklus
pengeluaran (biaya)
2. Mengetahui dokumen yang digunakan dalam siklus pendapatan dan siklus
pengeluaran (biaya)
3. Mengetahui pencatatan akuntansi yang digunakan dalam siklus pendapatan
dan pengeluaran (biaya)
4. Mengetahui program pengujian kepatuhan terhadap siklus pendapatan dan
siklus pengeluaran (biaya)
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGUJIAN KEPATUHAN TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN

1. Sistem Akuntansi dalam Siklus Pendapatan

Siklus pendapatan terdiri dari berbagai sistem akuntansi :

1). Sistem penjualan kredit, yang terdiri dari berbagai prosedur :

a. Prosedur order penjualan.


b. Prosedur persetujuan kredit.
c. Prosedur pengiriman barang.
d. Prosedur penagihan.
e. Prosedur pencatatan piutang.
f. Prosedur pencatatan pendapatan penjualan kredit.
g. Prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang dijual.

2). Sistem penjualan tunai, yang terdiri dari jaringan prosedur :

a. Prosedur order penjualan


b. Prosedur penerimaan kas
c. Prosedur penyerahan barang
d. Prosedur pencatatan penerimaan kas
e. Prosedur pencatatan pendapatan penjualan tunai
f. Prosdedur pencatatan harga pokok produk jadi yang dijual

3). Sistem return penjualan, yang terdiri dari prosedur :

a. Prosedur penerimaan barang


b. Prosedur pencatatan piutang
c. Prosedur pencatatan return penjualan

4). Sistem penghapusan piutang, yang terdiri dari prosedur :

a. Prosedur pembuatan bukti memorial


b. Prosedur pencatatan piutang

Berbagai fungsi yang terkait dalam siklus akuntansi pendapatan berada


ditangan unit organisasi, fungsi setiap unit organisasi yang terkait dalam siklus
pendapatan adalah seperti berikut ini :

a. Bagian Order Penjualan. Dalam sistem penjualan kredit, bagian ini


berfungsi menerima surat order dari pembeli, mengedit order dari
pelanggan untuk menambah informasi yang belum ada pada surat order
tersebut (seperti spesifikasi barang dan rute pengiriman), meminta
otorisasi kredit, menentukan tanggal pengiriman dan dari gudang mana
barang akan dikirim, dan mengisi surat order pengiriman.
b. Bagian Kredit. Bagian ini berada dibawah departemen keuangan yang
fungsinya meneliti status kredit pelanggan dan memberikan otorisasi
kredit kepada pelanggan. Karena hampir semua penjualan diperusahaan
manufaktur adalah penjualan kredit, maka sebelum order dari pelanggan
terpenuhi, harus diperoleh otorisasi penjualan kredit dari Bagian Kredit.
c. Bagian Gudang. Bagian ini berfungsi menyimpan barang dan
menyiapkan barang yang dipesan oleh pelanggan, serta menyerahkan
barang ke Bagian Gudang.
d. Bagian Pengiriman. Dalam sistem penjualan kredit bagian ini berfungsi
untuk menyerahkan barang atas dasar surat order pengiriman yang
diterimanya dari bagian order penjualan. Bagian ini bertanggung jawab
untuk menjamin bahwa tidak ada barang yang keluar dari perusahaan
tanpa ada otorisasi dari yang berwewenang. Dalam sistem penjualan
tunai, bagian ini berfungsi untuk menyerahkan barang kepada pembeli
yang telah melunasi harga barang. Bagian ini juga berfungsi untuk
mengirimkan kembali barang yang telah dibeli perusahaan kepada
pemasok dalam transaksi return pembelian.
e. Bagian Penagihan. Bagian ini berfungsi membuat dan mengirimkan
faktur penjualan kepada pelanggan, serta menyediakan copy faktur bagi
kepentingan pencatatan transaksi panjualan oleh Bagian Piutang. Bagian
Kartu Persediaan dan Kartu Biaya, Bagian Jurnal, Buku Besar dan
Laporan.
f. Bagian Piutang. Bagian ini berfungsi mencatat piutang yang timbul dari
transaksi penjualan kredit, mencatat berkurangnya piutang karena
transaksi retur penjualan, penerimaan kas dari piutang, penghapusan
piutang tak tertagih, dan membuat serta mengirimkan pernyataan piutang
kepada debitur.
g. Bagian Kartu Persediaan dan Kartu Biaya. Bagian ini berfungsi mencatat
harga pokok produk jadi yang dijual di dalam kartu persediaan dan
mencatat harga pokok produk jadi yang dikembalikan oleh pembeli
dalam transaksi retur pembelian.
h. Bagian Jurnal, Buku Besar, dan Laporan. Bagian ini berfungsi mencatat
transaksi penjualan kredit dan penjualan tunai di dalam jurnal penjualan,
dan transaksi retur penjualan dan penghapusan piutang di dalam jurnal
umum.
i. Bagian Penerimaan. Bagian ini berfungsi menerima barang, baik yang
berasal dari transaksi pembelian maupun yang berasal dari transaksi retur
pnjualan.
j. Bagian Kasa. Bagian ini berfungsi menerima kas dari pembeli, dan
menyetorkannya ke bank.

2. Dokumen

Dokumen yang digunakan dalam siklus pendapatan dibagi menjadi


dua golongan : dokumen sumber (source documents), yaitu dokumen yang dipakai
sabagai dasar pencatatan ke dalam catatan akuntansi, dan dokumen pendukung
(corroborating documents atau dokument penguat), yaitu dokumen yang
membuktikan validitas terjadinya transaksi.

Surat order pengiriman merupakan dokumen penting untuk


memproses penjualan kredit kepada pelanggan. Berbagai tembusan surat order
pengiriman terdiri dari :

1. Surat order pengiriman. Dokumen ini merupakan lembar pertama


surat order pengiriman yang memberikan otorisasi kepada Bagian
Peniriman untuk mengirimkan jenis barang dengan jumlah dan
spesifikasi seperti yang tertera di atas dokumen tersebut.
2. Tembusan kredit (credit copy). Merupakan dekumen yang
digunakan untuk memperoleh status kredit pelanggan dan untuk
mendapatkan otorisasi penjualan kredit dari bagian kredit.
3. Surat pengakuan (aknowledgement copy). Dokumen ini
dikirimkan oleh bagian order penjualan kepada pelanggan untuk
memberitahu bahwa order nya telah diterima dan dalam proses
pengiriman.
4. Surat muat (bill of lading). Tembusan surat muat ini merupakan
dokumen yang digunakan sebagai bukti penyerahan barang dari
perusahaan kepada perusahaan angkutan umum.
5. Slip pembungkus (packig slip). Dokumen ini di tempelkan pada
pembeungkus barang untuk memudahkan Bagian Penerimaan
pelanggan mengidentifikasi barang barang yang di terima.
6. Tembusan gudang (warehouse copy). Merupakan tembusan surat
order pengiriman yang dikirim ke Bgaian Gudang untuk
menyiapkan jenis barang dengan jumlah tercantum di dalamnya,
agar menyerahkan barang tersebut ke Bagian Pengiriman, dan
untuk mencatat barang yang dijual di dalam kartu gudang.
7. Arsip pengawasan pengiriman (sales order follow-up copy).
Merupakan tembusan surat order pengiriman yang diarsipkan oleh
bagian order penjualan menurut tanggal pengiriman yang di
janjikan. Arsip pengawasan pengiriman merupakan sumber
informasi untuk membuat laporan mengenai pesanan pelanggan
yang belum dipenuhi (order backlogs).
8. Arsip indeks silang (cross-index file copy). Merupakan tembusan
surat order pengiriman yang diarsipkan secara alfabetik menurut
nama pelanggan untuk memudahkan menjawab pertanyaan-
pertanyaan dari pelanggan mengenai status pesanannya.

Faktur penjualan merupakan dokumen yang dipakai sebagai dasar


untuk mencatat timbulnya piutang. Berbagai tembusan faktur penjualan terdiri
dari :

1. Faktur penjualan (costumer’s copies). Dokumen ini merupakan


lembar pertama yang dikirim kepada pelanggan. Jumlah lembar
faktur penjualan yang dikirim kepada pelanggan adalah tergantung
dari permintaan pelanggan.
2. Tembusan piutang (account Receivable copy). Merupakan
tembusan faktur penjualan yang dikirimkan kebagian piutang
sebagai dasar untuk mencatat piutang di dalam kartu piutang.
3. Tembusan jurnal penjualan (sales journal copy). Merupakan
tembusan yang dikirimkan ke Bagian Jurnal, Buku Besar, dan
Laporan sebagai dasar untuk mencatat transaksi penjualan ke jurnal
penjualan.
4. Tebusan analisis (analisys copy). Merupakan tembusan yang
dikirim ke Bagian Kartu Persediaan dan Kartu Biaya sebagai dasar
untuk menghitung harga pokok penjualan yang dicatat dalam kartu
persediaan untuk analisis penjualan, dan untuk perhitungan komisi
pramuniaga (sales person).
5. Tembusan pramuniaga (sales person copy). Dikirimkan kepada
pramuniaga untuk memberitahu bahwa order dan pelanggan yang
lewat tangannya telah dipenuhi sehingga memungkannya
menghitung komisi penjualan yang menjadi haknya.

Dalam transaksi penjualan tunai, dokumen-dokumen yang digunakan


adalah sebagai berikut :

1. Faktur penjualan tunai. Doumen ini digunakan sebagai dokumen


sumber dalam pencatatan penerimaan kas dan penjualan tunai ke
dalam jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas.
2. Pita register kas. Dokumen ini dihasilkan oleh Bagian Kasa dengan
menggunakan mesin register kas. Dokumen ini merupakan bukti
telah diterimanya kas dan penjualan tunai oleh bagian kasa.
3. Bukti setor bank. Dokumen ini merupakan bukti telah
disetorkannya cek atau uang tunai ke bank oleh bagian kasa.
Dalam transaksi retur penjualan, dokumen yang digunakan adalah :

1. Memo kredit. Dokumen ini dibuat oleh Bagian Penjualan untuk


memberikan otonisasi kepada bagian penerimaan untuk menerima
barang yang dikembalikan oleh pembeli. Dokumen ini merupakan
dokumen sumber bagi pengkreditan rekening piutang dan
pendebitan rekening retur penjualan.
2. Laporan penerimaan barang. Dokumen ini dibuat oleh bagian
penerimaan sebagai bukti telah diterimannya kembali barang yang
telah dijual dalam transaksi retur penjualan. Dokumen ini
merupakan dokumen pendukung memo kredit yang dibuat sebagai
dasar pencatatan berkurangnya piutang.

Dalam transaksi penghapusan piutang, dokumen-dokumen yang


digunakan adalah :

1. Bukti memorial. Bukti memorial merupakan dokumen sumber


untuk pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum. Dalam transaksi
penghapusan piutang, bukti memorial dibuat pleh Bagian Kredit
sebagai dasar untuk mencatat pengurangan piutang.
2. Surat keputusan direktur keuangan tentang penghapusan
piutang. Penghapusan piutang memerlukan otorisasi dari pejabat
yang tinggi wewenagnya. Biasanya penghapusan piutang
memrlukan otorisasi dari direktur keuangan, dan bahkan dalam
perusahaan tertentu memerlukan otorisasi dari dewan komisaris.

3. Catatan Akuntansi

Catatan akuntansi yang digunakan dalam siklus pendapatan adalah :

a. Jurnal penjualan. Catatan ini berfungsi untuk mencatat transaksi


penjualan kredit dan penjualan tunai berdasarkna dokumen
sumber faktur penjualan tunai dan faktur penjualan. Rekening
yang didebit dan dikredit dalam pencatatan transaksi penjualan
adalah :
Piutang Dagang/Kas xxx
Penjualan xxx
Hasil Penjualan xxx
b. Jurnal penerimaan kas. Dalam siklus pendapatan, catatan ini
digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan kas dari
penjualan tunai berdasarkan dokumen sumber faktur penjualan
tunai berdasarkan dokumen sumber faktur penjualan tunai.
Rekening yang didebit dan dikredit dalam pencatatan transaksi
penjualan adalah
Kas xxx
Penjualan Tunai xxx
c. Jurnal umum. Dalam siklus pendapatan, catatan ini digunakan
untuk mencatat transaksi retur penjualan berdasarkan dokumen
sumber memo kredit, untuk mencatat penghapusan piutang
berdasarkan bukti memorisl, dan untuk mencatat harga pokok
produk yang dijual berdasarkan bukti memorial. Rekening yang
didebit dan dikredit dalam pencatatan transaksi retur penjualan
adalah
Hasil Penjualan xxx
Piutang Dagang xxx
Rekening yang didebit dan dikredit dalam pencatatan
penghapusan piutang adalah
Harga Pokok Penjualan xxx
Persediaan Produk Jadi xxx
Rekening yang didebit dan dikredit dalam pencatatan
penghapusan piutang adalah
Cadangan Kerugian Piutang xxx
Piutang Dagang xxx
d. Kartu piutang. Dalam siklus pendapatan, catatan ini berfungsi
sebagai buku pembantu yang digunakan untuk mencatat
bertambah dan berkurangnya piutang kepada debitur tertentu
berdasarkan dokumen sumber faktur penjualan, memo kredit, dan
bukti memorial.
e. Kartu persediaan. Dalam siklus pendapatan, catatan ini berfungsi
sebagai buku pembantu yang digunakan untuk mencatat harga
pokok produk jadi tertentu yang dijual berdasarkan dokumen
sumber faktur penjulan.
f. Buku besar. Rekening buku besar yang terkait dalam siklus
pendapatan adalah :
o Kas
o Piutang Dagang
o Persediaan Produk Jadi
o Hasil Penjualan
o Penjualan Tunai
o Harga Pokok Penjualan
o Cadangan Kerugian Piutang
4. Program Pengujian Kepatuhan Terhadap Siklus Pendapatan

1) Sistem Penjualan Kredit


 Lakukan pengamatan terhadap pemisahan fungsi penjualan ,
fungsi pemberi otorisasi kredit, fungsi pengriman barang, fungsi
penagihan, dan fungsi pencatatan piutang. Pengamatan ini
ditujukan untuk membuktikan : (1) adanya pemisahan tiga fungsi
pokok: fungsi operasi, fungsi penyimpanan, dan fungsi akuntansi
dalam penanganan sistem penjualan kredit, (2) setiap transaksi
penjualan kredit dilaksanakan oleh lebih dari unit organisasi
sehingga tercipta adanya pengecekkan intern dalam setiap
pelaksanaan transaksi tersebut.
 Ambil stempel arsip surat order pengiriman. Untuk
membuktikan bahwa setiap transaksi penjualan kredit didahului
dengan adanya otorisasi kredit dari Bagian Kredit, akuntan
mengambil sampel surat order pengiriman dari arsip dokumen
tersebut yang disimpan oleh Bagian Order Penjualan. Surat order
pengiriman dalam arsip tersebut dilampiri credit copy yang
membuktikan telah disetujuinya penjualan kredit kepada pembeli
yang bersangkutan.
 Ambil sampel arsip faktur penjualan. Akuntan mengambil
sampel faktur penjualan dari arsip dokumen tersebut yang di
selengggarakan oleh Bagian Piutang.
 Pilih saah satu sampel jumlah bulanan pencatatan di dalam
jurnal penjualan dan bandingkan dengan potingannya kedalam
rekening yang bersangkutan di dalam buku besar. Untuk
menguji keandalan prosedur pencatatan transaksi penjualan,
akuntan menguji ketelitian postingan ringkasan jurnal penjualan
ke dalam rekening yang bersangkutan di dalam buku besar
(misalnya rekening Piutang Dagang dan rekening Hasil Penjualan).
 Periksa bukti dilkakukannya rekonsiliasi secara periodik antara
buku pembantu piutang dengan rekening kontrol piutang di
dalam buku besar. Rekonsiliasi antara kartu piutang dengan
rekening kontrol piutang di dalam buku besar biasanya dilakukan
oleh klien denga cara membuat dafar saldo piutang dan kartu
piutang dengan kemudian jumlah slado dan mutasi piutang yang
tercantum di dalam daftar saldo tersebut dicocokkan dengan
rekening kontrol piutang di dalam buku besar.
 Periksa bukti dikirimkannya secera periodik surat pernyataan
piutang kepada debitur. Akuntan dapat memperoleh informasi
apakah klien secara periodik mengirimkan surat pernyataan
piutang kepada debiturnya dengan cara :
a. Memeriksa arsip tembusan surat pernyataan piutang, jika
arsip semacam ini diselenggarakan oleh klien.
b. Memeriksa arsip korespodensi antara klien dengan
debiturnya.

2) Sistem Penjualan Tunai


 Lakukan pengamatan terhadap pemisahan fungsi penjualan,
fungsi penerima kas, fungsi pengiriman barang, dan fungsi
akuntansi. Pengamatan dilaksanakan dengan mengikuti
pelaksanaan suatu transaksi penjualan tunai atau dengan cara
memeriksa tanda tangan otorisasi yang tercantum didalam
dokumen sumber dan dokumen pendukung transaksi penjualan
tunai.
 Ambil sampel arsip faktur penjualan tunai. Akuntan
mengambil sampel faktur penjualan tunai dari arsip dokumen
tersebut yang diselenggarakan oleh Bagian Kartu Persediaan
dan Kartu.
 Minta kertas kerja fungsi pemeriksa intern yang
bersangkutan dengan perhitungan kas. Untuk membuktikan
adanya perhitungan kas secara periodik dan secara mendadak
oleh fungsi pemeriksa intern, akuntan meminta kertas kerja
yang dibuat oleh fungsi pemeriksa intern dalam perhitungan
kas yang disimpan oleh fungsi penerima kas.
 Pilih suatu sampel jumlah bulanan pencatatan di dalam jurnal
penerimaan kas dan bandingkan dengan postingannya ke
dalam rekening yang bersangkutan di dalam buku besar.
Untuk menguji keandalan prosedur pencatatan transaksi
penerimaan kas dan penjualan tunai, akuntan menguji ketelitian
posting ringkasan jurnal penerimaan kas ke dalam rekening
yang bersangkutan di dalam buku besar (misalnya rekening kas
dan rekening penjualan tunai).

B. PENGUJIAN SUBTANTIF TERHADAP SIKLUS PENGELUARAN


(BIAYA)

1. Sistem dalam Siklus Biaya


1) Jaringan prosedur yang membentuk sistem biaya adalah :
a. Prosedur order produksi
b. Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang
c. Prosedur pengembalian barang gudang
d. Prosedur pencatatan biaya tenaga kerja langsung
e. Prosedur pencatatan pembebanan biaya overhead pabrik dan harga
pokok produk selesai
f. Prosedur pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya, biaya
pemasaran, dan biaya administrasi dan umum
2) Jaringan prosedur yang membentuk sistem perhitungan fisik
persediaan adalah :
a. Prosedur perhitungan fisik
b. Prosedur komplikasi
c. Prosedur penentuan harga pokok persediaan
d. Prosedur adjustment harga pokok persediaan

Berbagai fungsi yang terkait dalam siklus biaya berada di tangan unit
organisasi. Fungsi setiap unit organisasi yang terkait dalam siklus biaya diuraikan
berikut ini :

a. Bagian Order Penjualan. Di dalam perusahaan yang produksinya


berdasarkan pesanan dari pembeli, bagian order penjualan berfungsi
menerima order dari pelanggan dan meneruskan order tersebut ke
Departemen Produksi. Jika order dari pelanggan ditulis di dalam formulir
yang disediakan oleh perusahaan, order dari pelanggan ini langsung
dapat diserahkan oleh Bagian Order Penjualan ke Departemen Produksi
untuk dapat segera diproses.
b. Departemen Produksi. Berfungsi membuat perintah produksi bagi
bagian-bagian yang ada di bawahnya yang akan terkait dalam
pelaksanaan proses produksi guna memenuhi permintaan produksi dari
bagian Order Penjualan. Di dalam perusahaan yang besar, Departemen
Produksi biasanya dibant oleh Bagian Perencanaan dan Pengawasan
Produksi dalam pembuatan order produksi tersebut.
c. Bagian Produksi. Bagian ini berfungsi melaksanakan produksi sesuai
dengan surat order produksi yang diterima dari Departemen Produksi
dan daftar kebutuhan bahan serta daftar kegiatan produksi yang
melampiri surat order produksi tersebut.
d. Bagian Perencanaan dan Pengawasan Produksi. Bagian ini berfungsi
membantu Departemen Produksi dalam merencanakan dan mengawasi
kegiatan produksi. Bagian ini tidak memegang fungsi garis, melainkan
fungsi staf.
e. Bagian Gudang. Dalam siklus baiya ini, bagian gudang berfungsi
melayani permintaan bahan baku dan bahan atau barang yang lain yang
digudangkan, bagian ini juga berfungsi untuk menerima produk jadi yang
diserahkan bagian produksi.
f. Bagian Kartu Persediaan dan Kartu Biaya. Dalam sistem pengendalian
produksi dari sistem biaya ini, bagian kartu persediaan dan kartu biaya
berfungsi mencatat biaya produksi langsung, biaya produksi tidak
langsung, dan biaya nonproduksi ke kartu biaya.
g. Bagian Jurnal, Buku Besar, dan Laporan. Dalam sistem pengendalian
produksi dan sistem biaya ini, bagian jurnal, nuku besar, dan laporan
berfungsi mencatat transaksi terjadinya biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja, biaya overhead pabrik, dan biaya nonproduksi ke dalam jurnal
pemakaian bahan baku dan jurnal umum.

Unit organisasi yang bertanggung jawab melaksanakan perhitungan fisik


persediaan adalah tim perhitungan fisik persediaan. Untuk menjamin ketelitian dan
keandalan hasil perhitungan fisik persediaan, anggota tim ini tidak boleh karyawan
yag bertanggung jawab atas penyimpanan barang gudang dan pencatatan
persediaan. Untuk menjamin ketelitian perhitungan, tim ini tidak boleh karyawan
yang bertanggung jawab atas penyimpanan barang gudang dan pencatatan
persediaan. Untuk menjamin ketelitian perhitungan , tim ini dibagi menjadi tiga
kelompok fungsi : fungsi penghitung, fungsi pengecek, dan fungsi pemegang kartu
perhitungan fisik.

Fungsi perhitungsn bertugas menghitung fisik persediaan pertama kali,


sedangkan fungsi pengecek bertugas mengecek perhitungan yang dilakukan oleh
fungsi penghitung. Hasil perhitungan yang akan dilakukan secara indpenden oleh
kedua fungsi tersebut dibandingkan oleh fungsi pemegang kartu perhitungan fisik
untuk di cek ketelitiannya.

2. Dokumen

Dokumen yang digunakan dalam siklus biaya terdiri dari dokumen


sumber dan dokumen pendukung. Dokumen yang digunakan dalam sistem biaya
adalah sbb:

a. Surat order produksi. Dokumen ini merupakan surat perintah yang


dikeluarkan oleh Departemen Produksi, yang ditujukan kepada
bagian-bagian yang terkait dengan proses pengolahan produk
untuk memproduksi sejumlah produk dengan spesifikasi, cara
produksi, fasilitas produksi, dan jangka waktu seperti yang
tercantum di dalam surat order produksi tersebut.
b. Daftar kebutuhan bahan. Dokumen ini merupakan daftar jenis dari
kuantitas bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi produk
seperti yang tercantum di dalam surat order produksi.
c. Daftar kegiatan produksi. Dokumen ini merupakan daftar urutan
jenis kegiatan dan fasilitas mesin yang diperlukan untuk
memproduksi produk seperti yang tercantum di dalam surat order
produksi.
d. Kartu jam kerja. Dokumen ini merupakan kartu untuk mencatat
jam kerja tenaga kerja langsung yang dikoknsumsi untuk
memproduksi produk yang tercantum di dalam surat order
produksi.
e. Bukti penerimaan dan pengeluaran barang gudang. Dokumen ini
merupakan formulir yang digunakan oleh bagian produksi untuk
meminta bahan baku dan bahan penolong untuk memproduksi
produk yang tercantum di dalam surat order produksi. Dokumen
ini juga berfungsi sebagai bukti pengeluaran barang dari gudang.
f. Bukti pengembalian barang ke gudang. Dokumen ini merupakan
formulir yang digunakan oleh bagian produksi untuk
mengembalikan bahan baku dan bahan penolong ke bagian
gudang.
g. Bukti memorial (journal voucher). Dokumen ini merupakan
dokumen yang digunakan sebagai dasar pencatatan depresiasi
aktiva tetap berwujud, amortisasi sewa dan aktiva tidak berwujud,
dan pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk
berdasarkan tarif yang telah ditentukan dimuka.
h. Bukti kas keluar. Merupakan dokumen yang digunakan untuk
mencatat biaya-biaya yang dibayar lewat kas.
i. Laporan produk selesai. Laporan produk selesai dibuat oleh bagian
produksi untuk memberitahukan selesainya produksi pesanan
tertentu.
j. Kartu perhitungan fisik. Dokumen ini dugunakan untuk merekam
hasil perhitungan fisik persediaan, baik yang dilakukan oleh
penghitung (counter) maupun oleh pengecek (checker).
k. Daftar hasil perhitumgan fisik. Hasil perhitungan fisik persediaan
telahg terkumpul di dalam kartu perhitungan fisik kemudian di
catat di dalam daftar hasil perhitumgan fisik untuk ditentukan
harga pokok satuan dan harga pokok total setiap jenis persediaan
yang dihitung.

3. Catatan Akuntansi

Catatan akuntansi yang digunakan dalam siklus biaya adalah sebagai


berikut :

a. Jurnal pemakai bahan baku. Catatan ini merupakan jurnal khusus yang
digunakan untuk mencatat pemakaian bahan baku untuk pesanan tertentu.
Dokumen sumber sebagai dasar pencatatan ke dalam jurnal ini adalah bukti
permintaan dan pengeluaran barang gudang.
b. Jurnal umum. Dalam siklus biaya, jurnal ini digunakan untuk mencatat
distribusi biaya gaji dan upah, pembebanan biaya overhead pabrik kepada
pesanan tertentu, biaya overhead pabrik sesungguhnya selain yang berupa
pengeluaran kas, biaya administrasi dan umum selain yang berupa
pengeluaran kas, dan harga pokok pokok produk jadi dan produk dalam
proses.
c. Register bukti kas keluar. Dalam siklus biaya, catatan ini merupakan jurnal
yang berfungsi untuk mencatat biaya produksi, biaya administrasi dan
umum, dan biaya penasaran yang berasal dari pengeluaran kas.
d. Kartu harga pokok. Catatan ini merupakan buku pembantu untuk rekening
kontrol barang dalam proses di dalam buku besar, yang berisi rician biaya
produksi untuk setiap pesanan.
e. Kartu persediaan. Catatan ini merupakan buku pembantu rekening kontrol
persediaan yang terdapat di dalam buku besar. Dalam siklus biaya, kartu
persediaan ini digunakan untuk mencatat berkurangnya setiap persediaan
yang dipakai untuk kegiatan produksi dan kegiatan lain serta untuk mencatat
bertambahnya persediaan produk yang dihasilkan (persediaan produk jadi
dan persediaan produk dalam proses).
f. Kartu biaya. Catatan ini merupakan buku pembantu biaya untuk merinci
rekening kontrol biaya overhead pabrik sesungguhnya, biaya administrasi
dan umum dan biaya pemasaran.

4. Program Pengujian Kepatuhan Terhadap Siklus Biaya

a. Lakukan pengamatan terhadap pemisahan fungsi akuntansi dan fungsi


produksi, fungsi penyusunan anggaran biaya, dan fungsi penyimpanan
barang gudang. Pemisahan fungsi akuntansi biaya dan fungsi operasi (fungsi
produksi dan fungsi penyusunan anggaran biaya) dan fungsi penyimpanan
(fungsi gudang) akan menjamin keandalan data biaya yang dicatat dalam
catatan akuntansi. Oleh karena itu, akuntan perlu melakukan pengamatan
terhadap pemisahan fungs akuntansi biaya dan fungsi produksi dan fungsi
gudang.
b. Ambil sampel kartu harga pokok produk yang produknya telah selesai
diproduksi. Dalam melaksanakan prosedur pemeriksaan ini, akuntan
mengambil sampel arsip kartu harga pokok untuk produk yang telah selesai
diproduksi yang disimpan oleh bagiankartu persediaan dan kartu. Kartu
harga pokok produk yang dipilih kemudian diperiksa mengenai :
1) Surat order produksi yang melampirinya
2) Otorisasi yang tercantum didalam surat order produksi
3) Daftar kebutuhan bahan yang melampirinya
4) Daftar kegiatan produksi yang melampirinya
5) Bukti permintaan dan pemakaian barang untuk pemakaian bahan baku
yang bersangkutan
6) Kartu jam kerja dan tarif upah yang dipakai
7) Bukti memorial yang bersangkutan dengan pembebanan biaya overhead
pabrik
c. Ambil sampel kartu biaya. Untuk memperoleh keyakinan mengenai
ketelitian dan keandalan pencatatan biaya overhead pabrik yang
sesungguhnya terjadi, biaya administrasi dan umum, serta biaya pemasaran,
akuntan mengambil sampel kartu biaya dan arsip yang diselenggarakan oleh
bagian kartu persediaan dan kartu biaya kemudian melakukan :
1) Pemilihan pendebitan di dlam kartu biaya tersebut dan mengusutnya
kedalam dokumen sumber yang bersangkutan (bukti permintaan dan
pengeluaran barang gudang, bukti kas keluar, dan bukti memorial)
2) Pemeriksaaan otorisasi yang tercantum di dalam dokumen sumber
tersebut
3) Rekonsiliasi kartu biaya dengan rekening kontrol yang bersangkutan di
dalam buku besar
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Siklus pendapatan terdiri dari transaksi panjualan barang atau jasa, baik
secara kredit maupun secara tunai, return penjualan, dan penghapusan piutang.
Dalam transaksi panjualan kredit, jika order dari pelanggan telah dipenuhi dengan
pengiriman barang atau penyerahan jasa, untuk jangka waktu tertentu perusahaan
memiliki piutang kepada pelanggannya. Transaksi penjualan tunai, barang
diserahkan oleh fungsi pengiriman kepada pembeli atau jasa baru diserahkan jika
fungsi penerimaan kas telah menerima uang dan pembeli. Transaksi ini
dilaksanakan melalui sistem penjualan tunai.

Siklus pengeluaran (biaya) didalam perusahaan manufaktur yang


diproduksinya berdasarkan pesanan dari pembeli. Siklus biaya terdiri dari dua
sistem akuntansi yaitu sistem biaya dan sistem perhitungan fisik persediaan.

Pogram Pengujian Kepatuhan Terhadap Siklus Pendapatan, ada dua


pengujian yaitu terhadap : (1) pengujian kepatuhan terhadap pendapatan dari
sistem penjualan tunai dan (2) pengujian kepatuhan terhadap pendapatan dari
sistem penjualan kredit. Program Pengujian Kepatuhan Terhadap Siklus Biaya ada
beberapa kegiatan yang dilakukan untuk melakukan pengujian kepatuhan terhadap
siklus biaya yang ada pada perusahaan yaitu : (a) Lakukan pengamatan terhadap
pemisahan fungsi akuntansi dan fungsi produksi, fungsi penyusunan anggaran
biaya, dan fungsi penyimpanan barang gudang. (b) Ambil sampel kartu harga
pokok produk yang produknya telah selesai diproduksi. (c) Ambil sampel kartu
biaya.

B. Saran

Demikian makalah sederhana ini kami susun, terima kasih atas antusias dari
pembaca yang telah sudi menelaah isi makalah kami. Tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi. 1992. Pemeriksaan Akuntansi. Penerbit: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi


Ilmu Ekonomi. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai