Anda di halaman 1dari 4

RANGKUMAN MATA KULIAH

PEMERIKSAAN AKUNTANSI II
BAB 2 : AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN

NAMA : BENING NOVITA AYUNINGRUM


NPM 21013010167
KELAS :F

Program Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional
Veteran Jawa Timur
TA 2023/2024
Dalam siklus penjualan dan penagihan, terdapat lima kelompok transaksi, antara lain :

1. Penjualan [penjualan tunai dan penjualan kredit],


2. Penerimaan kas
3. Retur penjualan dan pengurangan harga
4. Penghapusan piutang tak tertagih
5. Estimasi beban piutang tak tertagih

Siklus penjualan dan penagihan melibatkan keputusan-keputusan dan proses-proses yang diperlukan untuk
memindahkan kepemilikan barang dan jasa kepada pelanggan setelah barang dan jasa tersebut tersedia untuk dijual.
Delapan fungsi bisnis untuk siklus penjualan dan penagihan :
1. Pemrosesan Pesanan pelanggan, terdiri dari :
a. Permintaan pelanggan merupakan permintaan atas barang yang dilakukan oleh pelanggan .
b. Pesanan penjualan merupakan suatu dokumen yang menginformasikan deskripsi, kuantitas, serta
informasi lainnya yang terkait untuk barang yang di pesan oleh pelanggan.
2. Pemberian kredit
3. Pengiriman barang terdiri dari :
a. Dokumen pengiriman, dokumen pengiriman disiapkan untuk memulai pengiriman barang,
mengindikasikan deskripsi barang, kuantitas yang dikirim serta data lainnya yang relevan.
4. Penagihan pelanggan dan pencatatan penjualan terdiri dari :
a. Faktur penjualan, merupakan suatu dokumen yang mengindikasi deskripsi dan kuantitas barang
yang dijual, harga, biaya pengiriman, asuransi, syarat-syarat, serta data terkait lainnya.
b. Arsip transaksi penjualan, merupakan arsip yang dihasilkan oleh computer yang memasukkan
semua transaksi penjualan yang diproses oleh sistem akuntansi untuk suatu periode.
c. Jurnal atau daftar penjualan, merupakan sebuah daftar atau laporan yang dihasilkan dari arsip
transaksi penjualan yang biasanya mencakup nama pelanggan, tanggal, dan klasifikasi akun atau
klasifikasi untuk setiap transaksi seperti divisi atau lini produk.
d. Arsip utama akun piutang dagang, merupakan arsip computer yang digunakan untuk mencatat
setiap penjualan, penerimaan kas serta retur penjualan dan pengurangan harga untuk setiap
pelanggan dan tunk mencatat saldo akaun piutang pelanggan.
e. Neraca saldo akun piutang dagang, merupakan daftar atau laporan yan menunjukkan jumlah yang
terutang dari setiap pelanggan pada pada setiap titik waktu.
f. Laporan penagihan bulanan, merupakan dokumen yang dikirimkan melalui pos atau secara
elektronik kepada setiap pelanggan yang berisi informasi saldo awal piutang , jumlah dan tanggal
dari setiap penjualan , pembayaran kas yang diterima , memo kredit yang diterbitkan dan saldo
akhir yang terutang.
5. Memproses dan mencatat penerimaan kas, terdiri dari :
a. Slip pembayaran (Remittance Advice) merupakan dokumen yang dikirimkan kepada para
pelanggan dan biasanya dikembalikan kepada penjual beserta pembayaran kasnya.
b. Daftar awal penerimaan kas adalah suatu daftar yang disusun ketika kas diterima oleh seseorang
yang tidak memiliki tanggung jawab untuk melakukan pencatatan penjualan, piutang dagang, atau
kas dan tidak memiliki akses terhadap catatan akuntansi.
c. Arsip transaksi penerimaan kas merupakan arsip yang dihasilkan oleh computer yang mencakup
semua transaksi penerimaan kas yang diproses oleh system akuntansi pada suatu periode tertentu.
d. Daftar atau jurnal penerimaan kas adalah daftar atau laporan yang dihasilkan dari arsip transaksi
penerimaan kas serta mencakup semua transaksi di suatu periode tertentu.
6. Pemrosesan dan pencatatan retur penjualan dan pengurangan harga, terdiri dari:
a. Memo kredit merupakan dokumen yang mengindikasikan adanya pengurangan dalam jumlah yang
tertagih dari pelanggan karena adanya barang yang dikembalikan.
b. Jurnal retur penjualan dan pengurangan harga adalah suatu jurnal yang digunakan untuk
mencatat retur penjualan dan pengurangan harga.
7. Menghapus piutang tak tertagih terdiri dari :
a. Formulir otoritas piutang tak tertagih merupakan dokumen yang digunakan secara internal untuk
menandai adanya otoritas untuk menghapus piutang sebagai tidak tertagih.
8. Beban piutang tak tertagih
METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN
SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI PENJUALAN

Mencatat penjualan yang terjadi, untuk tujuan ini auditor memperhatikan tiga jenis salah saji yang mungkin terjadi :

1. Penjualan dimasukkan dalam jurnal sementara pengiriman tidak pernah dilakukan.


2. Penjualan dicatat lebih dari satu kali.
3. Pengiriman dilakukan kepada pelanggan fiktif dan dicatat sebagai penjualan.

Penjualan dicatat dengan akurat, pencatatan yang akurat atas transaksi penjualan harus memperhatikan hal-hal
berikut :

 Mengirimkan jumlah barang yang dipesan.


 Menagih dengan akurat sebesar jumlah barang yang dikirim.
 Mencatat dengan akurat jumlah yang ditagih dalam catatan akuntansi.

Dalam mengkonversi program audit formal perancangan (design format audit program) menjadi program audit
format kinerja (performance format audit program), prosedur itu akan digabungkan. Ini akan mencapai hal-hal
berikut :

 Mengeliminasi prosedur duplikat


 Memastikan bahwa ketika dokumen tertentu diperiksa, semua prosedur yang akan dilakukan terhadap
dokumen tersebut telah dilakukan pada saat itu.
 Memungkinkan auditor untuk melakukan prosedur dengan cara yang paling efektif, sebagai contoh,
dengan memfooting jurnal dan meriview jurnal untuk pos-pos tidak biasa terlebih dahulu, auditor akan
memperoleh perspektif yang lebih baik dalam melakukan pengujian yang terinci.

• RETURN PENJUALAN DAN PENGURANGAN HARGA

Tujuan audit terkait transaksi dan metode klien untuk mengendalikan salah saji pada dasarnya sama seperti
untuk memproses memo kredit sebagaimana digambarkan pada pengendalian untuk penjualan, dengan dua
perbedaan. Pertama, materialitas. Dalam banyak kondisi, retur penjualan dan pengurangan harga tidak material
sehingga auditor dapat mengabaikannya.
Perbedaan kedua adalah penekanan pada tujuan keterjadian. Untuk retur penjualan dan pengurangan
harga, auditor biasanya menekankan pengujian pengendalian yang dicatat untuk membongkar setiap pencurian kas
dari penagihan piutang dagang yang ditutupi retur penjualan dan pengurangan harga.

Metodologi untuk merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi penerimaan kas
Auditor menggunakan metodologi yang sama untuk menguji pengujian pengendalian dan pengujian
substantif transaksi penerimaan kas seperti halnya untuk penjualan. Berdasarkan tujuan audit terkait transaksi,
auditor harus mengikuti proses berikut :

 Menentukan pengendalian – pengendalian internal kunci untuk setiap tujuan audit.


 Merancang pengujian pengendalian untuk setiap pengendalian yang digunakan untuk mendukung
adanya pengurangan risiko pengendalian
 Merancang pengujian substantif transaksi untuk menguji salah saji moneter untuk setiap tujuan

1. Menentukan apakah kas yang diterima telah dicatat


Jenis penggelapan kas yang paling sulit dideteksi auditor adalah ketika pencurian ini terjadi sebelum kas
dicatat dalam jurnal penerimaan kas atau daftar kas lainnya, khususnya jika penjualan dan penerimaan kas
dicatat secara simultan.
2. Menyiapkan pembuktian penerimaan kas
Dalam pengujian ini, total penerimaan kas yang dicatat pada jurnal penerimaan kas untuk suatu periode
tertentu, seperti misalnya satu bulan, direkonsiliasi dengan setoran yang benar – benar dilakukan ke
rekening bank selama periode yang sama.
3. Pengujian untuk mengungkap Lapping dalam Piutang Dagang
Lapping dalam Piutang Dagang merupakan penundaan penjurnalan piutang yang sudah ditagih untuk
menutupi kekurangan kas yang ada. Pencurian ini dilakukan oleh orang yang menangani penerimaan kas
dan memasukkannya kedalam sistem computer.

Pengujian Audit untuk penghapusan piutang tak tertagih

Pengendalian utama untuk mencegah kecurangan penurian dengan menghapus piutang yang sebelumnya
sudah tertagih adalah dengan melakukan otorisasi penghapusan piutang yang tepat oleh manajemen yang berwenang
setelah penyelidikan secara menyeluruh atas alasan pelanggan yang tidak mampu melunasi piutang tersebut. Untuk
suatu sampel akun piutang yang dihapus, juga biasanya penting bagi auditor untuk memeriksa korespondensi di
arsip klien yang mengindikasikan bahwa piutang tersebut memang tidak dapat ditagih.

PENGENDALIAN INTERNAL TAMBAHAN TERHADAP SALDO AKUN SERTA PENYAJIAN DAN


PENGUNGKAPAN

Pengendalian internal yang berkaitan secara langsung dengan pengendalian internal serta penyajian dan
pengungkapan bisa juga diadakan, bahkan bila belum teridentifikasi atau diuji sebagai bagian dari pengujian
pengendalian atau pengujian substantif transaksi. Untuk siklus pengumpulan dan penjualan piutang, hal ini mungkin
sekali mempengaruhi nilai bersih bila direalisasi dan tujuan audit saldo tentang hak dan kewajiban serta tujuan audit
penyajian dan pengungkapan

Selain itu, pengendalian internal terkait secara langsung dengan saldo akun serta penyajian dan
pengungkapan dapat muncul. Untuk siklus penjualan dan penagihan, hal tersebut akan berpengaruh pada tujuan
terkait saldo nilai realisasi dan hak dan kewajiban serta empat tujuan penyajian dan pengungkapan.

Nilai realisasi merupakan tujuan audit terkait saldo yang penting untuk akun piutang dagang karena
ketertagihan piutang seringkali merupakan unsur utama dari suatu laporan keuangan. Nilai realisasi ini juga menjadi
masalah pada sejumlah kasus hukum yang melibatkan para auditor. Sehingga, auditor umumnya menetapkan risiko
bawaan yang tinggi untuk tujuan nilai realisasi ini. Idealnya, klien menerapkan beberapa pengendalian internal
untuk mengurangi kemungkinan ketidaktertagihan piutang. Dua pengendalian lainnya yang perlu diterapkan adalah

 Penyusunan neraca saldo umur piutang dagang untuk dikaji ulang dan ditindaklanjuti oleh personel
manajemen yang tepat.
 Kebijakan penghapusan piutang ketika piutang tersebut kemungkinan besar tidak dapat tertagih.

DAMPAK PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TRANSAKSI.


Hasil dari pengujian pengendalian dan pengujian substansif transaksi memiliki dampak yang signifikan
pada pengauditan selanjutnya, khususnya pada pengujian susbtansif perincian saldo. Bagian pengauditan yang
paling terpengaruhi pengujian pengendalian dan pengujian substansif transaksi siklus penjualan dan penagihan
adalah saldo akun piutang dagang, kas, beban piutang tak tertagih dan penyisihan piutang tak tertagih.

Pengaruh yang paling signifikan yang merupakan akibat dari pengujian pengendalian dan pengujian
susbtansif transaksi dalam siklus penjualan dan penagihan adalah pada konfirmasi piutang dagang. Jenis konfirmasi,
ukuran sampel, dan penentuan waktu pengujian semuanya akan terpengaruhi.

Anda mungkin juga menyukai