Anda di halaman 1dari 60

ACCOUNTING

PRINCIPLES
CHAPTER 5
Tujuan Pembelajaran: setelah Akuntansi
mempelajari materi ini
mahasiswa dapat:
1.Menjelaskan perbedaan
Perusahaan
aktivitas perusahaan jasa dan
perusahaan dagang.
Dagang
2.Membedakan akun-akun
perusahaan jasa dan dagang.
3.Membuat jurnal umum, jurnal
khusus, buku besar dan neraca
saldo perusahaan dagang.
Perusahaan yang membeli
barang untuk tujuan menjualnya
kembali tanpa mengubah
bentuk atau sifat barang secara
berarti.
1. Memperoleh laba dengan jalan menjual barang
dagangan yang melebihi harga pokok
penjualan dan biaya penjualan, sehingga
sumber pendapatan utama perusahaan dagang
adalah pendapatan penjualan.
2. Membeli barang untuk tujuan menjualnya
kembali tanpa mengubah bentuk atau sifat
barang secara berarti.
3. Barang dagangan berupa barang konsumsi
atau barang produksi dan bahan baku untuk
produksi.
4. Kegiatan perusahaan ini terutama adalah
pembelian dan penjualan barang berwujud
fisik dengan spesifikasi (berat, volume,
atau ukuran fisik lainnya) yang jelas.
5. Adanya barang dagangan yang
menimbulkan pos beban operasi yang
disebut harga pokok penjualan dan
biasanya beban ini merupakan porsi yang
cukup besar dibandingkan dengan seluruh
beban yang terjadi.
Keterangan Perusahaan Dagang Perusahaan Jasa
Wujud Barang Berwujud Fisik Berwujud Non Fisik

Akun dalam - Akun Persediaan Barang Dagangan - Tidak terdapat akun Persediaan
Laporan Keuangan (Neraca) Barang Dagang (Neraca)
- Akun Beban Pokok Penjualan (Laporan - Tidak terdapat akun Beban Pokok
Laba Rugi) Penjualan (Laporan Laba Rugi)
Siklus Operasi Tagihan
Barang
Kas Dikirimka Kas
diterima
n

Tagihan Hasil
Dikirimkan Pekerjaan
Piutan Persediaan
Piutang g Barang Barang
Usaha Usaha Dikirim Dagangan
Keterangan Perusahaan Dagang Perusahaan Jasa
Kegiatan Utama Membeli dan menjual Memberikan jasa
barang dagangan dari kepada pengguna jasa
pemasok
Persediaan Memiliki persediaan Tidak memiliki
barang jadi persediaan barang
jadi
Penentuan Relatif Mudah Tidak perlu
Harga pokok menentukan harga
barang pokok barang
a. Pembelian
Akun ini dipergunakan untuk mencatat jumlah harga beli
barang dagangan yang dibeli selama satu periode.
b. Retur Pembelian
Akun ini dipergunakan untuk mencatat jumlah harga barang
yang dikembalikan kepada pemasok karena alasan tertentu.
c. Potongan pembelian
Akun ini dipergunakan untuk mencatat potongan harga yang
diterima dari penjual karena perusahaan membayar harga
barang dalam masa potongan.
d. Beban angkut pembelian
Akun ini dipergunakan untuk mencatat jumlah biaya angkut
barang-barang yang dibeli jika ditanggung oleh perusahaan.
e. Penjualan
Akun ini dipergunakan untuk mencatat pendapatan dari
penjualan barang dagangan.
f. Retur penjualan
Akun ini dipergunakan untuk mencatat jumlah harga
barang yang diterima kembali dari pelanggan karena
alasan tertentu.
g. Potongan penjualan
Akun ini dipergunakan untuk mencatat jumlah potongan
tunai atau cash discount yang diberikan kepada
pelanggan karena dia membayar dalam masa potongan
sebagaimana tertera dalam syarat pembayaran.
h. Beban angkut penjualan
Akun ini digunakan untuk mencatat jumlah beban
pengangkutan barang-barang yang dijual yang
ditanggung perusahaan.
i. Utang dagang
Akun ini digunakan untuk mencatat
timbulnya utang dagang dan pelunasan
kewajiban atas pembelian secara kredit.
i. Piutang dagang
Akun ini digunakan untuk mencatat
timbulnya piutang dagang dan penerimaan
pelunasan piutang atas penjualan secara
kredit.
Akun Saldo
Debit Kredit
Persediaan ѵ
Pembelian ѵ
Retur Pembelian ѵ
Potongan Pembelian ѵ
Penjualan ѵ
Potongan Penjualan ѵ
Retur Penjualan ѵ
Pengangkutan ѵ
Pembelian
Beban Angkut Penjualan ѵ
Operasi Perusahaan Dagang

Perusahaan Dagang
Membeli dan Menjual Barang Dagang
Sumber pendapatan utama adalah dari
hasil Penjualan

 Persediaan Barang Dagang (D)


Penjualan (K)
- Retur Penjualan dan PH (D)
- Potongan Penjualan (D)
Pembelian (D)
- Retur Pembelian dan PH (K)
- Potongan Pembelian (K)
Beban Angkut (D)
Harga Pokok Penjualan (D)
SO 1 Explain what accounting is.
SYARAT PENJUALAN

Biaya Angkut– Syarat Jual Beli Illustration 5-6


Shipping terms

Penjual mengirimkan barang


sampai pada perusahaan
pengiriman, dan pembeli
membayar biaya angkut.

Penjual mengirimkan barang


sampai ke tempat tujuan, dan
penjual yang membayar
biaya angkut.

SO 1 Explain what accounting is.


TERMINOLOGI

Potongan Harga

2/10, n/30 3/10, n/30 n/30

Mendapat Mendapat Pembayaran paling


potongan 2% jika potongan 3% jika lambat 30 hari
membayar dalam membayar dalam setelah tanggal
waktu 10 hari, waktu 10 hari, transaksi.
pembayaran paling pembayaran paling
lambat 30 hari lambat 30 hari
setelah tanggal setelah tanggal
transaksi. transaksi.
SO 1 Explain what accounting is.
METODE PENCATATAN PERSEDIAAN BD

Sistem Persediaan Perpetual


 Mencatat secara terus menerus penambahan atau
pengurangan barang dagang dari hasil pembelian
dan penjualan.
 Perusahaan mencatat harga pokok penjualan (cost
of good sold) setiap penjualan terjadi.

SO 1 Explain what accounting is.


METODE PENCATATAN PERSEDIAAN BD

Sistem Persediaan Periodik/Fisik


 Tidak mencatat secara detail
penambahan/pengurangan barang dagang setiap
pembelian/penjualan barang dagang.
 Penentuan Harga Pokok Penjualan (HPP) dilakukan
dengan perhitungan pada akhir periode akuntansi.
 Perhitungan HPP:
Persediaan awal BD 100,000
+ : Pembelian Bersih 800,000
Barang tersedia untuk dijual 900,000
- : Persediaan akhir BD 125,000
Harga Pokok Penjualan 775,000
METODE PENCATATAN PERSEDIAAN BD

Pertimbangan Pemilihan

Perpetual Periodic
System: System:
METODE PENCATATAN PERSEDIAAN BD

Periodic Perpetual
System System

Pembelian Pembelian Rp…. Persediaan BD Rp….


Barang Dagang Utang Dagang Rp….. Utang Dagang Rp…
Retur Utang Dagang Rp…. Utang Dagang Rp….
Pembelian Retur Pemb&PH Rp…. Persediaan BD Rp….
Biaya Angkut B. Angkut Pemb Rp…. Persediaan BD Rp….
Kas Rp…… Kas Rp….
Melunasi Utang Dagang Rp…. Utang Dagang Rp….
Pembelian dg Kas Rp…. Kas Rp….
potongan Pot.Pemb Rp…. Persed BD Rp….
METODE PENCATATAN PERSEDIAAN BD

Periodic Perpetual
System System

Penjualan Piutang Dagang Rp…. Piutang Dagang Rp….


Barang Dagang Penjualan Rp….. Penjualan Rp…..
HPP Rp….
Persed BD Rp….
Retur Penjualan Ret. Penj dan PH Rp…. Ret. Penj dan PH Rp….
Piutang Dagang Rp.... Piutang Dagang Rp....
Persed BD Rp….
HPP Rp….
Menerima Kas Rp…. Kas Rp….
Pelunasan dg Pot Penjualan Rp…. Pot Penjualan Rp….
Pot Penjualan Piutang Dgg Rp …. Piutang Dgg Rp ….
ILUSTRASI

Pada tanggal 2 Oktober 2013 perusahaan membeli barang dagang dari


UD.MAKMUR dengan syarat 2/10, n/30 sebanyak100 unit dengan harga
Rp750.000/unit.

Sistem Persediaan Periodik :

2 Okt’13 Pembelian Rp75.000.000


Utang Dagang Rp75.000.000

Sistem Persediaan Perpetual :

2 Okt’13 Persediaan Barang Dagang Rp75.000.000


Utang Dagang Rp75.000.000
ILUSTRASI

Pada tanggal 4 Oktober 2013 dikembalikan sebagian barang dagang kepada


UD. MAKMUR karena rusak sebanyak 4 unit.

Sistem Persediaan Periodik :

4 Okt’13 Utang Dagang Rp3.000.000


Retur Pembelian dan PH Rp3.000.000

Sistem Persediaan Perpetual :

4 Okt’13 Utang Dagang Rp3.000.000


Persediaan Barang Dagang 3.000.000
ILUSTRASI

Pada tanggal 5 Oktober 2013 menerima tagihan biaya angkut dari PT.POS
Indonesia Rp500.000, dibayar tunai.

Sistem Persediaan Periodik :

5 Okt’13 B. Angkut Pembelian Rp500.000


Kas Rp500.000

Sistem Persediaan Perpetual :

5 Okt’13 Persediaan Barang Dagang Rp500.000


Kas Rp500.000
ILUSTRASI

Pada tanggal 8 Oktober 2013 perusahaan melunasi seluruh utang kepada


UD.MAKMUR.

Sistem Persediaan Periodik :

8 Okt’13 Utang Dagang Rp72.000.000


Kas Rp70.560.000
Pot. Pembelian Rp 1.440.000

Sistem Persediaan Perpetual :

8 Okt’13 Utang Dagang Rp72.000.000


Kas Rp70.560.000
Persediaan Barang Dagang Rp 1.440.000
ILUSTRASI

Pada tanggal 8 Oktober 2013 perusahaan menjual barang dagang (yang dibeli
pada tanggal 2 Oktober) kepada TOKO AMANAH dengan syarat 1/10, n/30
sebanyak 80 unit dengan harga Rp850.000/unit.

Sistem Persediaan Periodik :

8 Okt’13 Piutang Dagang Rp68.000.000


Penjualan Rp68.000.000

Sistem Persediaan Perpetual :

8 Okt’13 Piutang Dagang Rp68.000.000


Penjualan Rp68.000.000

Harga Pokok Penjualan Rp60.000.000


Persediaan barang dagang Rp60.000.000
ILUSTRASI

Pada tanggal 10 Oktober 2013 Menerima pengembalian barang dagang dari


TOKO AMANAH karena rusak sebanyak 2 unit.

Sistem Persediaan Periodik :

10 Okt’13 Retur Penjualan dan PH Rp1.700.000


Piutang Dagang Rp1.700.000

Sistem Persediaan Perpetual :

10 Okt’13 Retur Penjualan dan PH Rp1.700.000


Piutang Dagang Rp1.700.000

Persediaan barang dagang Rp1.500.000


Harga Pokok Penjualan Rp1.500.000
ILUSTRASI

Pada tanggal 15 Oktober 2013 Menerima pelunasan TOKO AMANAH atas


penjualan pada tanggal 8 Oktober 2013.

Sistem Persediaan Periodik :

15 Okt’13 Kas Rp65.637.000


Pot. Penjualan Rp 663.000
Piutang Dagang 66.300.000

Sistem Persediaan Perpetual :

15 Okt’13 Kas Rp65.637.000


Pot. Penjualan Rp 663.000
Piutang Dagang 66.300.000
Jurnal Khusus
1. Pengertian Jurnal Khusus
Jurnal khusus adalah jurnal yang
dikelompokkan sesuai dengan
jenis transaksinya
2. Manfaat Jurnal Khusus

a. Memungkinkan pembagian pekerjaan


(spesialisasi)
b. Memudahkan posting ke akun buku besar
c. Memungkinkan pengendalian internal yang
lebih baik
EKONO untuk SMA dan
d. Menghemat biaya MI MA Jilid 3
27
3. Pengelompokan Transaksi pada Jurnal Khusus
1) Pembelian barang dagang dan
barang lainnya secara kredit
dicatat pada satu jurnal khusus,
yaitu jurnal pembelian.
2) Pengeluaran uang untuk
keperluan berbagai kegiatan
perusahaan dicatat pada satu
jurnal khusus, yaitu jurnal
pengeluaran kas.
3) Penjualan barang dagang secara
kredit dicatat pada suatu jurnal
khusus, yaitu jurnal penjualan.
4) Penerimaan uang tunai
perusahaan dicatat pada suatu
jurnal khusus, yaitu jurnal
penerimaan kas
EKONO untuk SMA dan
MI MA Jilid 3
28
JURNAL KHUSUS

JURNAL PEMBELIAN

JURNAL PENGELUARAN KAS

JURNAL PENJUALAN

JURNAL PENERIMAAN KAS

JURNAL UMUM/MEMORIAL
JURNAL PEMBELIAN

Sistem Persediaan Periodik :

TGL NO KETERANGAN REF DEBET KREDIT


FAKTU PEMBELIAN SERBA-SERBI UTANG
R DAGANG

DIPINDAHKAN KE AKUN (501) (201)

Sistem Persediaan Perpetual :

TGL NO KETERANGAN REF DEBET KREDIT


FAKTU PERSEDIAAN SERBA-SERBI UTANG
R DAGANG

DIPINDAHKAN KE AKUN (103) (201)


JURNAL PEMBELIAN

Pada tanggal 2 Oktober 2013 perusahaan membeli barang dagang dari


UD.MAKMUR dengan syarat 2/30, n/30 sebanyak100 unit dengan harga
Rp750.000/unit.
Sistem Persediaan Periodik :

TGL NO KETERANGAN REF DEBET KREDIT


FAKTU PEMBELIAN SERBA-SERBI UTANG
R DAGANG

2 UD.MAKMUR 75.000.000 75.00.0


OKT Persediaan Perpetual :
Sistem 00

TGL NO KETERANGAN REF DEBET KREDIT


FAKTU PERSEDIAAN SERBA-SERBI UTANG
R DAGANG

2 UD.MAKMUR 75.000.000 75.00.0


OKT 00
LATIHAN SOAL
BUKU BESAR PEMBANTU
NAMA AKUN: PIUTANG DAGANG
TGL KETETANGAN REF DEBET KREDIT SALDO
DEBET KREDIT

PT.ABC
BUKU BESAR PEMBANTU PIUTANG
PER 31 MARET
NAMA DEBITOR: TOKO AMANAH
TGL KETETANGAN REF DEBET KREDIT SALDO
DEBET KREDIT
Pencatatan Transaksi Pada Buku Besar
Pembantu dan Utama
A. Buku Besar Pembantu
1. Bentuk Buku Besar Pembantu
Buku besar pembantu dapat
berbentuk skontro dan
stafel.
2. Fungsi Buku Besar Pembantu
Tujuan buku besar pembantu
adalah untuk memberi
keterangan atau memberi
rincian mengenai jenis aset
atau kewajiban.

EKONO untuk SMA dan


MI MA Jilid 3
34
B. Buku Besar Utama
Buku besar utama (general ledger)
adalah kumpulan akun yang saling
berhubungan dan merupakan satu
kesatuan, yang digunakan
perusahaan dalam menyusun
laporan keuangan.

EKONO untuk SMA dan


MI MA Jilid 3
35
Neraca Saldo
Neraca saldo adalah daftar yang
memuat saldo dari akun-akun yang
terdapat dalam buku besar.

EKONO untuk SMA dan


MI MA Jilid 3
36
JURNAL PENYESUAIAN

METODE PERSEDIAAN PERIODIK/FISIK

TIDAK DAPAT MENYEDIAKAN INFORMASI MENGENAI


DUA HAL YANG DIPERLUKAN DALAM PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN, YAITU INFORMASI TENTANG:

PERSEDIAAN BARANG YANG ADA PADA SETIAP


SAAT DIPERLUKAN.
HARGA POKOK BARANG YANG SUDAH DIJUAL
(HARGA POKOK PENJUALAN).

METODE PERSEDIAAN FISIK MENUNDA UNTUK MEMBERIKAN


INFORMASI MENGENAI KEDUA HAL TERSEBUT SAMPAI AKHIR
PERIODE
JURNAL PENYESUAIAN

PADA AKHIR PERHITUNGAN FISIK PERSEDIAAN


BARANG DAGANG DI GUDANG
PERIODE

DIKETAHUI JUMLAH BARANG


DAGANG YANG TERSISA PADA
AKHIR PERIODE (PERSEDIAAN
BARANG DAGANG AKHIR)

HPP = PERSEDIAAN BD AWAL +


PEMBELIAN BERSIH – PERSEDIAAN BD
AKHIR

INFORMASI TENTANG PERSEDIAAN


BARANG DAGANG DAN HPP HARUS
DIMASUKKAN KE DALAM PEMBUKUAN
PERUSAHAAN.
  persediaan barang dagang
 Biaya perlengkapan
 Penghapusan piutang-piutang yang diragukan
 Penyusutan aktiva tetap
  Biaya dibayar dimuka
 Biaya yang masih harus dibayar
 Penghasilan yang masih harus diterima
 Penghasilan yang diterima dimuka
1.Harga Pokok Penjualan
Persediaan Barang Dagang awal
2.Harga pokok penjualan
pembelian
3. Persediaan barang dagang akhir
HPPenjualan
4. Potongan Tunai Pembelian
HP.Penjualan
5. Retur Pembelian dan Pot. Pembelian
HP, Penjualan
6. HP. Penjualan
Biaya Angkut Pembelian
JURNAL PENYESUAIAN

HPP = PERSEDIAAN BD AWAL + PEMBELIAN BERSIH


– PERSEDIAAN BD AKHIR

PERSEDIAAN BD AKHIR Rp ………………..


RETUR PEMBELIAN DAN PH Rp ………………..
POTONGAN PEMBELIAN Rp ………………..

HARGA POKOK PENJUALAN Rp ………………..

PERSEDIAAN BD AWAL Rp ………………..

PEMBELIAN Rp ………………..

BEBAN ANGKUT PEMBELIAN Rp ………………..


 Ikhtisar laba rugi Rpxxx
Persediaan Barang dagang(awal) Rp xxx
 Persediaan Barang Dagang ( akhir) Rp xxx

Ikhtisar laba rugi Rp xxx


PENYUSUNAN KERTAS KERJA PERUSAHAAN DAGANG A
HARGA POKOK PENJUALAN (COST OF GOOD SOLD)
LAPORAN KEUANGAN
 Kertas Kerja: alat bantu untuk mempermudah
penyusunan laporan keuangan pada akhir
periode akuntansi
 Untuk menyusun atau membuat kertas kerja

dalam perusahaan dagang, sama seperti yang


dilakukan dalam perusahaan jasa, baik dari
kolom neraca sisa, ayat penyesuaian,neraca
sisa disesuaikan, perhitungan laba rugi, dan
neraca.
PERUSAHAAN DAGANG MUTIARA
NERACA SALDO
31 DESEMBER 2002 (dalam ribuan rupiah)

Neraca lajur terdiri atas 5 bagian, yaitu:


1. Neraca Saldo
2. Ayat Jurnal Penyesuaian
3. Neraca Saldo Yang Telah Disesuaikan
4. Laporan Laba Rugi
5. Neraca
PERUSAHAAN DAGANG MUTIARA
NERACA SALDO
31 DESEMBER 20172 (dalam ribuan rupiah)

Rekening Saldo
Debet Kredit
Kas Rp 9.500
Piutang dagang 16.100
Persediaan barang dagangan 36.000
Asurasni Dibayar dimuka 3.800
Gedung 80.000
Akumulasi Depresiasi Gedung Rp 16.000
Utang Dagang 20.400
Modal, Mutiara 83.000
Prive, Mutiara 15.000
Penjualan 480.000
Retur dan Potongan penjualan 12.000
Potongan tunai penjualan 8.000
Pembelian 325.000
Retur dan potongan pembelian 10.400
Potongan tunai pembelian 6.800
Biaya angkut pembelian 12.200
Biaya angkut penjualan 7.000
Biaya iklan 16.000
Biaya sewa 19.000
Biaya gaji 40.000
Biaya rupa-rupa 17.000
Total 616.600 616.600
dibawah ini data-data untuk penyesuaian pembukuan
Perusahaan Dagang MUTIARA pada akhir bulan Desember 2017
(dalam ribuan ):
1.Persediaan barang dagangan per 31 Desember 2017 Rp 40.000
2.Asuransi Dibayar Dimuka Rp 1.800
3.Depresiasi Gedung 10% pertahun
4.Gaji Pegawai yang masih harus dibayar Rp 5.000
5.Sewa yang masih harus dibayar Rp 4.000
JURNAL PENYESUAIAN
Tanggal Keterangan Jumlah
D K

02
Des 31 Harga Pokok Penjualan Rp 36.000
Persediaan Barang Dagangan 36.000

31 Harga Pokok Penjualan 325.000


Pembelian 325.000

31 Harga Pokok Penjualan 12.200


Biaya Angkut Pembelian 12.200

31 Retur dan Potongan Pembelian 10.400


Harga Pokok Penjualan 10.400

31 Potongan tunai pembelian 6.800


Harga Pokok Penjualan 6.800

31 Persediaan barang dagangan 40.000


Harga Pokok Penjualan 40.000

31 Biaya Asuransi 2.000


Asuransi dibayar dimuka 2.000

31 Biaya Depresiasi Gedung 8.000


Akum. penyusutan gedung 8.000

31 Biaya Gaji 5.000


Hutang gaji 5.000

31 Biaya sewa 4.000


Hutang sewa 4.000
Asuransi dibayar dimuka
biaya asuransi
Hutang gaji
biaya gaji
Hutang sewa
biaya sewa
Rekening Neraca Saldo Penyesuaian Neraca saldo setelah penyesuaian Laba Rugi Neraca

Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit

Kas 9.500 9.500 9.500

Piutang dagang 16.100 16.100 16.100

Persediaan barang dagangan 36.000 40.000 36.000 40.000 40.000

Asr. Dibayar dimuka 3.800 2.000 1.800 1.800

Gedung 80.000 80.000 80.000

Akum Dep. Gedung 16.000 8.000 24.000 24.000

Utang Dagang 20.400 20.400 20.400

Modal, Mutiara 83.000 83.000 83.000

Prive, Mutiara 15.000 15.000 15.000

Penjualan 480.000 480.000 480.000

Retur & Pot. penjualan 12.000 12.000 12.000

Pot. tunai penjualan 8.000 8.000 8.000

Pembelian 325.000 325.000

Retur & pot. pembelian 10.400 10.400

Pot. tunai pembelian 6.800 6.800

Bi. angkut pembelian 12.200 12.200

Bi. angkut penjualan 7.000 7.000 7.000

Biaya iklan 16.000 16.000 16.000

Biaya sewa 19.000 4.000 23.000 23.000

Biaya gaji 40.000 5.000 45.000 45.000

Biaya rupa-rupa 17.000 17.000 17.000

Total 616.600 616.600

Harga Pokok Penjualan 36.000 10.400


325.000 6.800 316.000 316.000
12.200 40.000

Biaya Asuransi 2.000 2.000 2.000

Biaya Dep. gedung 8.000 8.000 8.000

Hutang gaji 5.000 5.000 5.000

Hutang sewa 4.000 4.000 4.000

Saldo Laba 449.400 449.400 616.400 616.400 454.000 480.000 162.400 136.400

26.000 - - 26.000

480.000 480.000 162.400 162.400


PERUSAHAAN DAGANG MUTIARA
PERUSAHAAN DAGANG MUTIARA
LABA RUGI KOMPREHENSIP
31 DESEMBER 2017
(DALAM RIBUAN RUPIAH)
Penjualan Rp 480.000
Kurangi :
Retur dan potongan penjualan Rp 12.000
Potongan tunai penjualan Rp 8.000
Rp 20.000
Penjualan bersih Rp 460.000
Harga Pokok Penjualan :
Persediaan Rp 36.000
Pembelian Rp 325.000
Retur dan pot. Pembelian Rp 10.400
Potongan pembelian Rp 6.800
(Rp 17.200)
Pembelian bersih Rp 307.800
Biaya angkut pembelian (Rp 12.200)
Harga pokok Barang Tersedia untuk dijual Rp 356.000
Persediaan 31 Desember 2002 ( Rp 40.000)
Harga Pokok Penjualan Rp 316.000
Laba Kotor Penjualan Rp 144.000
Biaya-biaya Operasi :
Biaya Angkut penjualan Rp 7.000
Biaya Iklan Rp 16.000
Biaya sewa Rp 23.000
Biaya gaji Rp 45.000
Biaya Asuransi Rp 2.000
Biaya Depresiasi Gedung Rp 8.000
PERUSAHAAN DAGANG MUTIARA
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
31 DESEMBER 2017
(DALAM RIBUAN RUPIAH)

Modal, Mutiara 1 Januari 2017 Rp 83.000


Laba 31 Desember 2002 Rp 26.000
Prive, Mutiara ( Rp 15.000 )
Modal, Mutiara 31 Desember 2002 Rp 94.000
PERUSAHAAN DAGANG MUTIARA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2017
(DALAM RIBUAN RUPIAH)

AKTIVA(Asset) PASSIVA
Asset Lancar Kewajiban Lancar :
Kas Rp 9.500 Utang Dagang Rp 20.400
16.100 Utang Gaji 5.000
PiutangDagang 40.000 Utang Sewa 4.000
1.800 Jumlah Kewajiban Lancar 29.400
Persediaan Barang 67.400 MODAL :
dagangan Modal Mutiara 94.000
Asuransi Dibayar Dimuka

Jumlah Asset Lancar

Asset Tak Lancar 56.000


Gedung 80.000 123.400 Jumlah Passiva 123.400

Akum. Dep Gedung 24.000


Jumlah Asset Tak Lancar
Jumlah Asset
 Pembelian + Biaya angkut Pembelian – Retur
dan Potongan pembelian
 Harga Pokok Penjualan

Persediaan BD awal Rp.............


Pembelian Bersih Rp.............+
Barang Tersedia dijual Rp...............
Persediaan BD akhir Rp...............-
Harga Pokok Penjualan Rp.................
LAPORAN KEUANGAN

PT. X
LAPORAN LABA RUGI
PER……

PENJUALAN
Rp……
RET.PENJUALAN & PH Rp……
POT. PENJUALAN Rp……
(Rp…… )
PENJUALAN BERSIH Rp……
HARGA POKOK PENJUALAN (Rp…… )

LABA KOTOR Rp……

BEBAN SEWA Rp……


BEBAN GAJI DAN UPAH Rp……
(Rp…… )
LABA USAHA
Rp……
Penjualan Bersih Rp.............
Harga Pokok Penjualan Rp.............-
Laba Kotor
Rp..............
Beban
Rp..............-
Laba/ rugi Usaha Rp...............
Pendapatan diluar usaha RP...............+
Beban di luar usaha
Rp...............-
Laba / rugi bersih Sebelum pajak Rp................
Pajak Penghasilan Rp................-
Laba/ rugi bersih setelah pajak
Rp.................
JURNAL PENUTUP

MENUTUP REKENING PENDAPATAN

PENJUALAN Rp ………………..

RETUR PENJUALAN DAN PH Rp ………………..


POTONGAN PENJUALAN Rp ………………..
IKHTISAR LABA - RUGI Rp ………………..

APABILA PERUSAHAAN MEMILIKI REKENING PENDAPATAN LAIN,


SEPERTI PENDAPATAN SEWA, PENDAPATAN BUNGA DAN
PENDAPATAN LAINNYA, MAKA REKENING TERSEBUT JUGA HARUS
DITUTUP KE REKENING IKHTISAR LABA-RUGI.

PENDAPATAN SEWA Rp ………………..


PENDAPATAN BUNGA Rp ………………..

IKHTISAR LABA - RUGI Rp ………………..


JURNAL PENUTUP

MENUTUP REKENING BIAYA

IKHTISAR LABA-RUGI Rp ………………..

HARGA POKOK PENJUALAN Rp ………………..


BIAYA SEWA Rp ………………..
BIAYA GAJI DAN UPAH Rp ………………..
BIAYA LISTRIK, AIR & TELP Rp ………………..

MENUTUP REKENING
LABA/RUGI SAMA DENGAN
PENUTUPAN
PERUSAHAAN
MENUTUP REKENING PRIVE JASA

Anda mungkin juga menyukai