Anda di halaman 1dari 2

BAB 3

AKUNTANSI PIUTANG

Piutang adalah klaim suatu perusahaan kepada pihak lain yang terkait, baik perorangan
maupun badan usaha yang mengakibatkan adanya penerimaan kas dimasa yang akan datang
sebagai akibat adanya penyerahan barang atau jasa yang dilakukan saat ini. Piutang berasal dari
transaksi seperti penjualan barang atau jasa, pinjaman yang diberikan kepada pihak lain, bunga
yang berasal dari investasi, pesanan yang diterima atas saham atau obligasi yang akan diterbitkan,
tagihan kepada perusahaan asuransi atas kerugian yang dipertanggungkan, dan lain sebagainya.

Jenis Piutang
Berdasarkan bukti pendukungnya piutang dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Piutang usaha
Piutang usaha adalah tagihan yang didukung oleh bukti usaha seperti faktura tau bukti bahwa
perusahaan telah menjual barang/jasa ke pihak yang berutang (debitur). Piutang usaha
berjangka waktu kurang dari satu tahun sehingga di dalam laporan posisi keuangan
dikategorikan sebagai aset lancar. Oleh karena bersifat lancar, piutang usaha biasanya disertai
dengan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh perusahaan (kreditur) seperti 2/10, n/30, yang
artinya jangka waktu pelunasan piutang selama 30 hari sejak penjualan dilakukan, apabila
piutang dibayar lebih awal sampai hari ke 10, maka perusahaan akan memberikan potongan
sebesar 2% kepada pihak debitur.
2. Piutang wesel
Piutang wesel adalah tagihan yang didukung oleh instrumen kredit resmi seperti promes (janji
tertulis untuk membayar uang pada tanggal tertentu). Pihak debitur akan membuat surat
perjanjian tertulis tentang kesanggupan membayar sejumlah kas beserta bunganya (jika ada)
kepada pihak kreditur pada waktu yang telah disepakati. Bagi pihak debitur, instrumen
kreditnya dinamakan sebagai wesel bayar yang akan dicatat sebagai utang wesel, sedangkan
bagi pihak kreditur instrumen kreditnya akan dinamakan sebagai wesel tagih yang akan dicatat
sebagai piutang wesel. Piutang wesel biasanya berjangka kurang dari satu tahun sehingga akan
dikategorikan sebagai aset lancar, namun jika berjangka lebih dari satu tahun, maka
dikategorikan sebagai piutang jangka panjang.
Pengendalian Internal pada Piutang
Pengendalian internal bertujuan untuk melindungi piutang perusahaan sehingga pemisahan
beberapa fungsi (persetujuan kredit, penjualan, akuntansi, dan penagihan) harus dilakukan.
Beberapa hal dalam pengendalian internal piutang usaha meliputi
1. Ada pemisahaan jelas dalam menangani transaksi penjualan secara kredit dan bagian
pencatatan piutang
2. Pemisahan antara bagian akuntansi dan bagian penerimaan kas hasil tagihan piutang
3. Pemberian potongan serta keringanan dan penghapusan piutang harus mendapatkan otorisasi
dari pihakyang berwenang
4. Perusahaan membuat buku tambahan piutang yaitu buku pembantu piutang
5. Perusahaan membuat daftar piutang berdasarkan jangka waktu piutang agar pemantauan
terhadap piutang tersebut dapat lebih efektif

Penyajian pada Laporan Posisi Keuangan


Piutang disajikan pada laporan keuangan sebesar nilai realisasinya. Nilai realisasi adalah jumlah
yang akan diterima berupa nilai nominal dikurangi dengan perkiraan kerugian piutang yang telah
dibentuk dan disesuaikan setiap akhir tahun, sehingga jumlah tersebut merupakan jumlah yang
diharapkan dapat ditagih.

Anda mungkin juga menyukai