Manufacturing Company
Penyusunan Anggaran Tetap
Data ilustrasi:
1. Rencana Jualan
Daerah A
Produk X
Produk Y
208000 unit
111600 unit
319600 unit
Daerah B
Produk X
Produk Y
Rencana Jualan
320000 unit
168400 unit
488400 unit
808000 unit
Manufacturing Company
Penyusunan Anggaran Tetap
Data ilustrasi:
3. Anggaran Sediaan Produk dalam Proses
Manufacturing Company
Penyusunan Anggaran Tetap
Data ilustrasi:
4. Anggaran Sediaan Bahan Baku
Manufacturing Company
Penyusunan Anggaran Tetap
Data ilustrasi:
5. Standar Upah
Upah per jam pada Departemen I = Rp 10; II = Rp 8
Jam Kerja:
6.
Manufacturing Company
Penyusunan Anggaran Tetap
Anggaran Operasional
1. Anggaran Jualan:
2. Anggaran Produk:
Manufacturing Company
Penyusunan Anggaran Tetap
Anggaran Operasional
Perhitungan Unit Ekuivalen Metode FIFO
Manufacturing Company
Penyusunan Anggaran Tetap
Anggaran Operasional
3. Anggaran Biaya Bahan Baku dan Belian Bahan Baku:
Manufacturing Company
Penyusunan Anggaran Tetap
Anggaran Operasional
Perhitungan Harga Pokok Produk per Unit:
10
Manufacturing Company
Penyusunan Anggaran Tetap
Anggaran Operasional
Perhitungan Sediaan Produk Jadi Akhir:
11
Manufacturing Company
Penyusunan Anggaran Tetap
Anggaran Operasional
5. Anggaran Harga Pokok Jualan:
12
Manufacturing Company
Penyusunan Anggaran Tetap
Anggaran Operasional
6. Anggaran Rugi-Laba:
13
Manufacturing Company
Penyusunan Anggaran Tetap
Anggaran Keuangan
1. Anggaran Kas:
14
Manufacturing Company
Penyusunan Anggaran Tetap
Anggaran Keuangan
2. Anggaran Neraca:
15
Manufacturing Company
Penyusunan Anggaran Variabel
Perbedaan metode penentuan penuh dengan metode penentuan harga pokok variabel
Kelemahan metode penentuan harga pokok variabel:
Manufacturing Company
Penyusunan Anggaran Variabel
Metode pemisahan biaya semi-variabel.
Biaya semi-variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah tidak sebanding dengan perubaha
n
volume kegiatan. Biaya semi-variabel mempunyai unsur biaya variabel dan unsur biaya tetap
sehingga sering disebut biaya campuran (mixed cost).
Ada beberapa metode pemisahan biaya semi-variabel, di antaranya: Metode perkiraan langsu
ng, Metode biaya berjaga, Metode korelasi, dan Metode titik tertinggi dan terrendah.
Metode perkiraan langsung
Metode ini dipergunakan apabila perusahaan tidak mempunyai data historis (baru berdiri) at
au
mempunyai data historis namun tidak dapat digunakan, misalnya karena datanya kurang.
Dengan demikian, pemisahan biaya semi-variabel menjadi biaya variabel dan biaya tetap dilak
u-kan oleh orang yang ahli (berpengalaman) dengan metode perkiraan.
17
Manufacturing Company
Penyusunan Anggaran Variabel
Metode pemisahan biaya semi-variabel:
Metode biaya berjaga
Misalkan biaya listrik pabrik selama satu tahun adalah Rp 3.500.000 dan digunakan untuk
penerangan dan juga untuk menggerakkan mesin dan peralatan pabrik.
Biaya listrik untuk penerangan pabrik merupakan biaya tetap sedangkan biaya listrik untuk
menggerakkan mesin dan peralatan pabrik merupakan biaya variabel.
Anggaplah selama satu tahun mesin dan peralatan dipakai selama 2.500 jam dan dihasilkan
1.000 unit produk. Apabila mesin dan peralatan pabrik tidak dijalankan selama satu tahun,
perusahaan akan membayar listrik Rp 2.000.000 (merupakan biaya tetap). Maka, biaya variab
el adalah Rp 1.500.000.
Biaya variabel per unit produk = Rp 1.500.000 / 10.000 produk = Rp 150
Biaya variabel per jam = Rp 1.500.000 / 2.500 jam = Rp 600
18
Manufacturing Company
Penyusunan Anggaran Variabel
Metode pemisahan biaya semi-variabel:
Metode korelasi
1. Secara grafik
Biaya pemeliharaan mesin tiap bulan selama enam bulan adalah sebagai berikut:
Titik A = Biaya tetap = Rp 300
Biaya variabel pemeliharaan mesi
n selama 100 jam:
= Jam mesin Biaya tetap
= Rp 1300 Rp 300
= Rp 1.000
19
Manufacturing Company
Penyusunan Anggaran Variabel
Metode pemisahan biaya semi-variabel:
Metode korelasi
2. Secara matematis
Biaya pemeliharaan mesin tiap bulan selama enam bulan adalah sebagai berikut:
Y a bX
n XY X Y
b
n X X
2
Y b X
n
Manufacturing Company
Penyusunan Anggaran Variabel
Metode pemisahan biaya semi-variabel:
Metode titik tertinggi dan terrendah
Untuk memisahkan biaya semi-variabel menjadi biaya variabel dan biaya tetap menggunakan
metode ini, dilakukan dengan cara mencari selisih antara tingkat biaya dan satuan tertinggi
dengan tingkat tertinggi dan satuan terrendah.
Misalkan biaya semi-variabel pemeliharaan mesin pada tingkat kegiatan tertinggi sebulan 100
jam mesin langsung dengan biaya pemeliaraan mesin Rp 1.300. Pada tingkat kegiatan terren
dah sebulan 30 jam mesin langsung dengan biaya pemeliharaan Rp 600.
21
Manufacturing Company
Manfaat penentuan harga pokok variabel dalam pengambilan keputusan:
1. Keputusan untuk melayani pesanan khusus atau tidak;
2. Keputusan meningkatkan produk tertentu;
22
Manufacturing Company
Manfaat penentuan harga pokok variabel sebagai alat perencanaan laba
Perencanaan laba dalam anggaran variabel menggunakan metode penentuan harga pokok
variabel sangat bermanfaat dalam pembuatan anggaran jangka pendek.
Data Ilustrasi:
23
Manufacturing Company
Manfaat penentuan harga pokok variabel sebagai alat perencanaan laba
24
Trading Company
Penyusunan Anggaran Tetap
Data Ilustrasi:
Syarat pembayaran:
50% dibayar pada bulan jualan;
40% dibayar satu bulan setelah bulan jualan;
9% dibayar dua bulan setelah bulan jualan;
1% ditaksir tidak tertagih
Harga pokok jualan yang diinginkan 65% dari anggaran jualan.
Sediaan barang dagangan akhir pada bulan bersangkutan direncanakan 65% dan jualan bulan akan datang
setelah ditambah 50% dari jualan dua bulan berikutnya.
Belian dibayar lunas bulan berikutnya.
Beban jualan dan administrasi variabel 10% dari dapatan jualan bulan bersangkutan, kecuali beban piutang tak tertagih. Beb
an penjualan dan administrasi tetap Rp 25.000 per bulan dan biaya depresiasi Rp 6.000 per bulan
dan dibayarkan tunai pada bulan bersangkutan.
Manajemen menghendaki kas mininum Rp 60.000 yang dimulai dari bulan Januari. Untuk menambah kas awal tahun sebesa
r
Rp
50.000
menjadi
Rp
60.000,
perusahaan
bermaksud
meminjam
uang
di
bank
sebesar
Rp 10.000 pada awal tahun dan akan dilunasi pada akhir bulan ketiga. Bunga pinjaman bank 12% setahun dari pokok pinja
man yang dibayar pada akhir triwulan.
25
Trading Company
Penyusunan Anggaran Tetap
Anggaran Operasional
1. Anggaran Jualan
2. Anggaran Belian
26
Trading Company
Penyusunan Anggaran Tetap
Anggaran Operasional
3. Anggaran Beban Penjualan dan Administrasi
4. Anggaran Rugi-Laba
27
Trading Company
Penyusunan Anggaran Tetap
Anggaran Keuangan
1. Anggaran Kas
28
Trading Company
Penyusunan Anggaran Tetap
Anggaran Keuangan
2. Anggaran Neraca
29
Trading Company
Penyusunan Anggaran Variabel
Data Ilustrasi:
30
Trading Company
Penyusunan Anggaran Variabel
Anggaran Variabel Rugi-Laba
31
Service Company
Penyusunan Anggaran Tetap
Perusahaan Jasa Perbankan
Data Ilustrasi:
Bunga simpanan giro 4%/tahun; Bunga simpanan tabungan 14%/tahun; Bunga simpanan deposito 12%/ta
hun; Bunga kewajiban segera lainnya 10%/tahun.
Bunga kredit modal 24%/tahun; Bunga kredit konsumsi 18%/tahun; Bunga kredit investasi 20%/
tahun;
Simpanan masyarakat di bank berupa simpanan giro, tabungan, dan deposito ditaksir meningkat
10% dari tahun lalu. Peningkatan ini digunakan untuk peningkatan pemberian kredit dengan
alokasi: (i) Peningkatan simpanan giro untuk kredit modal kerja; (ii) Peningkatan simpanan tabung-an untuk
kredit konsumsi; (iii) Peningkatan simpanan deposito untuk kredit investasi.
Pajak hasilan 10% dan bunga dibayar periode bersangkutan;
Aktiva tetap disusut 10% dan bunga dari nilai bersih (nilai buku);
Beban usaha lainnya ditaksir Rp 3.570 dibayar tunai setahun.
32
Service Company
Penyusunan Anggaran Tetap
Perusahaan Jasa Perbankan
Anggaran Rugi-Laba
33
Service Company
Penyusunan Anggaran Tetap
Perusahaan Jasa Perbankan
Anggaran Neraca
34
Service Company
Penyusunan Anggaran Tetap
Perusahaan Jasa Taksi
Data Ilustrasi:
Dapatan taksi dianggarkan 100% tunai bulan Januari Rp 10.000; Februari Rp 11.000; Ma
ret Rp 12.000;
Bahan bakar ditaksir 25% dari dapatan taksi bulan bersangkutan. Komisi sopir 10% dari
dapatan taksi bulan bersangkutan. Bahan bakar dan komisi sopir dibayar pada bulan bersangkutan;
Beban usaha lainnya 100% tunai tiap bulan Rp 3.000 tidak termasuk penyusutan.
Penyusutan taksi tiap bulan Rp 1.000
35
Service Company
Penyusunan Anggaran Tetap
Perusahaan Jasa Taksi
Anggaran Rugi-Laba
36
Service Company
Penyusunan Anggaran Tetap
Perusahaan Jasa Taksi
Anggaran Keuangan
1. Anggaran Kas
2. Anggaran Neraca
37
Service Company
Penyusunan Anggaran Tetap
Perusahaan Jasa Bioskop
Data Ilustrasi:
38
Service Company
Penyusunan Anggaran Tetap
Perusahaan Jasa Bioskop
Anggaran Operasional
1. Anggaran Dapatan
39
Service Company
Penyusunan Anggaran Tetap
Perusahaan Jasa Bioskop
Anggaran Operasional
3. Anggaran Rugi-Laba
40
Service Company
Penyusunan Anggaran Tetap
Perusahaan Jasa Bioskop
Anggaran Keuangan
1. Anggaran Kas
2. Anggaran Neraca
41
Service Company
Penyusunan Anggaran Variabel
Perusahaan Jasa Perbankan
Data Ilustrasi:
Bank menetapkan bunga kredit 20% setahun, bunga simpanan 10% setahun, dan biaya teta
p
setahun
sebesar
Rptetap
10.000.
Bunga kredit
Biaya
Bunga simpanan Laba
20%
10%
Rp 10.000 10% 0
Rp 10.000
BEP = Rp 100.000 artinya bila bank dalam setahun memberikan kredit sebanyak Rp 100.000,
maka perusahaan tidak untung dan tidak rugi (impas) atau dalam keadaan BEP (break even
point).
42
Service Company
Penyusunan Anggaran Variabel
Perusahaan Jasa Perbankan
Bila bank ingin memperoleh laba setahun Rp 1.000, maka bank harus memberikan kredit:
20% Rp 10.000 10% Rp 1.000
10% Rp 11.000
Kredit Rp 11.000 / 10% Rp 110.000
Bila bank ingin tahun pada pemberian kredit berapakah bank akan menderita rugi Rp 1.000:
20% Rp 10.000 10% Rp 1.000
10% Rp 9.000
Kredit Rp 9.000 / 10% Rp 90.000
Anggaran Variabel Rugi-Laba
43
Service Company
Penyusunan Anggaran Variabel
Perusahaan Jasa Parkir
Data Ilustrasi:
Tarif parkir per mobil adalah Rp 4.200 dan sepeda motor adalah Rp 100.
Biaya tetap sebulan:
Service Company
Penyusunan Anggaran Variabel
Perusahaan Jasa Parkir
1. BEP
Rp 35.000
Rp 100 60% Rp 25 40%
500 mobil dan sepeda motor
Dengan demikian, yang harus diparkir adalah:
. Mobil
: 60% x 500 = 300 buah;
. Sepeda motor
: 40% x 500 = 200 buah.
Perhitungan rugi-laba:
BEP
45
Service Company
Penyusunan Anggaran Variabel
Perusahaan Jasa Parkir
2. Laba Rp 7.000 sebulan
Rp 35.000 Rp 7.000
Rp 100 60% Rp 25 40%
600 mobil dan sepeda motor
Dengan demikian, yang harus diparkir adalah:
. Mobil
: 60% x 600 = 360 buah;
. Sepeda motor
: 40% x 600 = 240 buah.
Perhitungan rugi-laba:
Unit
46
Service Company
Penyusunan Anggaran Variabel
Perusahaan Jasa Parkir
3. Anggaran variable laba-Rugi
47
Service Company
Penyusunan Anggaran Variabel
Perusahaan Jasa Parkir
4. Margin laba 20%
Biaya tetap Margin laba
Biaya variabel
1
Dapatan/unit
Rp 35.000 20%
Rp 100 Rp 75
1
Rp 200 Rp 100
Rp 35.000 0.2
0.41667
0.41667 - 0.2 Rp 35.000
0.21667 Rp 35.000
Rp 35.000
Dapatan
Rp 161.536
0.21667
Dapatan
Parkir:
Mobil
: Rp 107.691/Rp 200 = 538.45;
Sepeda motor
: Rp 53.845/Rp 100 =
538.45.
Perhitungan laba-rugi:
49
50
51
Terima Kasih
52