Anggaran Variabel (Variable Budget) adalah budget yang merencanakan secara sistematis dan
lebih terperinci tentang tingkat perubahan (Variabelitas) biaya sehubungan dengan adanya
perubahan aktivitas perusahaan dari waktu ke waktu selama periode tertentu untuk waktu yang
akan datang. Dengan kata lain budget variabel adalah merupakan anggaran yang merencanakan
perubahan tingkat biaya pada berbagai aktivitas pada periode yang akan datang. Secara umum,
anggaran variabel mempunyai tiga manfaat pokok, yaitu sebagai berikut :
1. Sebagai alat manajemen untuk menciptakan koordinasi kerja
Manajemen perusahaan akan memperoleh gambaran yang lebih jelas apabila terdapat perubahan
tingkat kegiatan yang dilaksanakan di dalam perusahaan. Meskipun tingkat kegiatanyang akan
dilakukan dalam perusahaan ini telah direncanakan dengan baik, namun kemungkinan
terdapatnya perubahan pelaksanaan kegiatan. Dengan penyusunan anggaran tetap, akan sulit
diketahui bagaimanakah dampak perubahan tingkat kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaantersebut khususnya terhadap pendapatan, biaya dan keuntungan perusahaan tersebut.
2. Sebagai pedoman kerja
Penyusunan anggaran perusahaan, khususnya yang menyangkut biaya tidak langsung akan lebih
mudah dilakukan. Sebagaimana diketahui di dalam biaya tidak langsung ini pada umumnya akan
mengandung biaya semi variabel. Dengan menunjuk kepada tingkat kapasitas tertentu jumlah
biaya tidak langsung ini belum tentu segera dapat diketahui besarnya. Atas bantuan anggaran
variabel, berapapun kapasitas yang akan dipergunakan sejauh masih berada didalam kisar
relevan akan segera dapat ditentukan besar biayanya.
3. Sebagai alat manajemen untuk melakukan pengawasan kerja
Pengawasan penggunaan dana akan menjadi lebih mudah apabila perusahaan
mempunyaianggaran variabel. Hal ini disebabkan oleh karena adanya anggaran variabel ini,
manajemen perusahaan akan dapat mengetahui seberapa besarnya dana yang diperlukan untuk
setiap tingkatkegiatan. Dengan demikian maka pengeluaran dana akan dapat dikelola dengan
baik karena jumlah dana yang diperlukan untuk setiap kegiatan ini dapat diketahui dengan benar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan Anggaran Variabel
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan Anggaran Variabel adalah:
1. Upaya upah tenaga kerja langsung, yang banyak dipengaruhi oleh sistem pembayaran
upahyang berlaku di perusahaan.
2. Biaya bahan pembantu, yang dipengaruhi oleh teknologi proses produksi, sifat biaya bahan
pembantu, kondisi mesin dan pealatan yang dimiliki perusahaan.
3. Biaya pemeliharaan aktiva tetap, yang dipengaruhi oleh kondisi aktiva tetap yang
bersangkutan di tinjau dari sudut teknologi nya, konsisi aktiva tetap yang di tinjau dari sudut
umur pemakaiannnya.
4. Biaya listrik yang dipengaruhi oleh peraturan yang berlaku dan kebutuhan tenaga listrik
darimesin yang digunakan di perusahaan.
5. Biaya promosi yang dipengaruhi oleh kenis prodik yang akan di jual di pasar, keadaan
persaingan di pasar, penguasaan pasar, media promosi yang digunakan.
6. Biaya penyusutan aktiva tetap, yang dipengaruhi oleh umur ekonomis aktiva tetap yang
bersangkutan, nilai sisa aktiva yang bersangkutan dan metode penyusutan yang digunakan oleh
perusahaan yang bersangkutan.
Pengertian variabilitas
Anggaran variabel didasari oleh Konsep Variabilitas Biaya, menyatakan bahwa biaya dapat
dikaitkan dengan output atau aktivitas. Apabila hubungannya sedemikian rupa maka biaya pada
dasarnya merupakan fungsi dari dua faktor yakni faktor waktu dan faktor aktivitas.
Variabelitas biaya adalah biaya yang selelu berubah uabah dalam peroses produksi. Perubahan
ini di pengaruhi oleh beberapa sedikit bnayaknya volume barang atau produk oleh sebuah
perusahaan, besaran biaya ini dipengaruhi oleh volume peroduksi perusahaan dan setrategi
produksi yang telah di tetapkan, dan merupakan cerminan biaya yang di keluarkan berdasarkan
output produk yang di hasilkan perusahaan pula. Dalam produksi ini juga bisa di sebut dengan
biaya langsung ( direct cost ) perusahaan, namun di luar kegiatan prosuksi itu, tidak semua biaya
variable itu bisa di katagorikan ke dalam biaya langsung perusahaan.
Metode penentuan perilaku biaya
Dalam metode biaya, bisa diketahui bahwa terdapat dua pendekatan yang bisa digunakan untuk
menghitung perilaku biaya, yakni dengan menggunakan metode titik tertinggi dan terendah,
metode biaya berjaga, dan metode kuadrat terkecil. Berikut ini adalah penjelasan dari ketiga
metode tersebut:
Metode Titik Tertinggi dan Terendah
Untuk bisa memperkirakan fungsi biaya, maka analisa biaya di dalamnya harus bisa
dilakukan dengan cara tingkat kegiatan yang paling tinggi nilainya, yang mana cara tersebut
akan membandingkan tingkat kegiatan terendah di masa lalu. Oleh karena itu, selisih yang
ada pada biaya ini akan termasuk ke dalam suatu biaya variabel.
Metode Biaya Berjaga
Metode yang dilakukan dalam hal ini akan memanfaatkan perhitungan pada biaya yang tetap
harus dikeluarkan, meskipun perusahaan tutup untuk sementara waktu, namun produknya
harus disamakan dengan nol atau tidak ada sama sekali.
Metode Kuadrat Terkecil
Untuk menggunakan metode ini, diperlukan hubungan antara biaya dengan volume aktivitas.
Dalam hal ini juga akan terbentuk garis lurus dengan adanya persamaan garis regresi y =
a+bx. Sehingga, pada huruf ya akan diartikan sebagai variabel tidak bebas yang perubahan di
dalamnya akan ditentukan oleh perubahan variabel x, yakni variabel bebas.
Bentuk penaksiran dari contoh soal biaya ini bisa dilakukan dengan cara menggunakan
perhitungan taksiran pada angka interval, yang mana pada perhitungan ini akan
memperkirakan biaya yang sebenarnya.
BENTUK ANGGARAN VARIABEL
1. Bentuk Formula
Cara penyajian dengan memperlihatkan hubungan matematis antara jumlah biaya dengan
kapasitas yang digunakan.
Formula : Y=a+bX
2. Bentuk Tabel
Disajikan dalam kelipatan tertentu dari relevant range, sehingga dapat dilihat besarnya
biaya total pada masing-masing pos pada berbagai tingkat output.
3. Bentuk Grafik
Digambarkan dalam bentuk grafik secara jelas antara output dengan biaya yang terjadi
pada berbagai tingkat output.
Untuk membuat 1 unit produk diperlukan 2kg bahan mentah senilai Rp 500/kg
Setiap unit produk dikerjakan oleh tenaga kerja langsung selama 4 JKL (DLH) dengan
tariff @Rp 150 per JKL
BOP bulanan dalam range 60.000 sampai dengan 80.000, adalah sebagai berikut:
Jawab
Langkah 1.
Membuat fungsi matematis untuk item biaya non BOP dengan format Matematis sebagai
berikut:
Y=a+bX
dimana Y adalah jumlah biaya dan X adalah volume kegiatan
Jenis Biaya
Bahan Baku = VC/unit = SUR (2kg) @Rp 500,-/Kg = Rp 1.000,-
TKL = VC/unit = SUR (4 JKL) @Rp 150,-/JKL = Rp 600,-
BOP = VC/unit = Rp 150,- dan Fc = Rp 13.000.000,-
Pemasaran = FC = 120% x Rp 25.000.000,- = Rp 30.000.000,-
Adm & Umum = FC = Rp 25.000.000,-
Operasi = FC = Rp 25.000.000,-
Total biaya = VC/unit = Rp 950,- FC = Rp 93.000.000
Dengan melihat perilaku dan karakteristik tiap-tiap item biaya maka bisa dibuat persamaan
matematisnya. Persamaan Matematis yang dibentuk adalah sebagai berikut :
Biaya Bahan Baku Y1 = 0 + 1000 X
Biaya TKL Y2 = 0 + 600 X
BOP Y3 = 13.000.000 + 150 X
Pemasaran Y4 = 30.000.000 + 0 X
Admn dan Umum Y5 = 25.000.000 + 0 X
Operasi Y6 = 25.000.000 + 0 X
Selanjutnya dapat dihitung Total Biaya yang dianggarkan untuk seluruh item biaya pada Range
X= 65.000 dan pada X = 75.000
Langkah 2.
Memisahkan komponen Biaya tetap dan biaya variabel pada BOP misalnya dengan metode titik
tertinggi terendah:
a) Biaya Bahan Penolong
Komponen Biaya Variabel
VC/unit = Rp 1.000.000,- /
20.000 unit = Rp 50/unit
Komponen Biaya Tetap
FC per bulan:
Persamaan ;
Y Biaya Bahan Penolong = 0 + 50X
Persamaan
Y Biaya Depresiasi = 4.000.000 + 0X
Persamaan :
Y Biaya Gaji : 6.200.000 + 0
e) Biaya Asuransi
Komponen Biaya Variabel
Dari perhitungan di atas, selanjutnya jawaban dari semua pertanyaan dari kasus adalah sbb:
Biaya Bahan Baku Y1 = 0 + 1000 X
Biaya TKL Y2 = 0 + 600 X
BOP
Biaya Bahan Penolong Ya = 0 + 50 X
Biaya Listrik Yb = 1.500.000 + 75 X
Biaya Depresiasi Yc = 4.000.000 + 0 X
Biaya Gaji Yd = 6.200.000 + 0 X
Biaya Asuransi Ye = 1.300.000 + 25 X (+)
Total BOP Y3 = 13.000.000 + 150 X
Pemasaran Y4 = 30.000.000 + 0 X
Admn dan Umum Y5 = 25.000.000 + 0 X
Operasi Y6 = 25.000.000 + 0 X
Total Biaya Yt = 93.000.000 + 950 X
5. Harga Pokok Per Unit pada tingkat produksi 65.000 unit