Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISA YURIDIS ATAS TANGGUNG JAWAB UNDERWRITER


DALAM PRAKTEK PENUTUPAN POLIS ASURANSI JIWA

RAHMAT ISRA PUTRA

1810005314026

PROGRAM STUDI AKTUARIA


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TAMANSISWA
PADANG
2021/2022

I
KATA PENGHANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat
nikmat serta hidayah-Nya berupa ilmu pengetahuan, petunjuk, kesehatan, waktu dll hingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISA YURIDIS ATAS TANGGUNG JAWAB UNDERWRITER
DALAM PRAKTEK PENUTUPAN POLIS ASURANSI JIWA”

Shalawat teriring salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada junjungan kita ,manusia

mulia nabi agung Muhammad SAW. Semoga kita kelak termasuk golongan yang diakui

sebagai umatnya. Aamiin.

II
KATA PENGHANTAR..........................................................................................................................II

DAFTAR ISI...........................................................................................................................................III

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................................3

1.3 Tujuan Penelitian..........................................................................................................................3

1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................................................................3

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Pustaka........................................................................................................................5

2.2. Landasan Teori............................................................................................................................7

2.2.1. Asuransi............................................................................................................................8

2.2.2. Prinsip Asuransi.................................................................................................................9

2.2.3. Dasar Hukum Asuransi.....................................................................................................9

2.2.4. Tujuan Asuransi...............................................................................................................11

3. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian..........................................................................................................................15

3.2. Waktu dan Tempat.....................................................................................................................15

3.3. Instrumen Penelitian.................................................................................................................15

3.4. Prosedur Penelitian....................................................................................................................16

3.5. Analisis Data.............................................................................................................................17

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

II
I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Manusia dalam kehidupannya kemungkinan akan menghadapi suatu kerugian atas suatu kehilangan baik
materiil maupun immateriil sehingga manusia akan berusaha menghindari segala kemungkinan yang timbul karena
adanya risiko. 1 Pihak yang memiliki kemampuan atas pengalihan risiko ialah lembaga asuransi, yang dalam hal ini
adalah perusahaan-perusahaan asuransi.
Asuransi secara yuridis dapat digolongkan menjadi 2, yaitu asuransi kerugian dan asuransi jumlah atau
sejumlah uang (sommen verzekering). Asuransi kerugian adalah suatu perjanjian asuransi yang berisikan
ketentuan bahwa penanggung mengikatkan dirinya untuk melakukan prestasi berupa memberikan ganti
kerugian kepada tertanggung seimbang dengan kerugian yang diderita oleh pihak yang disebut terakhir.
Asuransi jumlah sendiri adalah suatu perjanjian asuransi yang berisi ketentuan bahwa penanggung terikat
untuk melakukan prestasi berupa pembayaran sejumlah uang yang besarnya sudah ditentukan sebelumnya. 2
Salah satu contoh dari golongan asuransi demikian adalah asuransi jiwa. Dalam penulisan hukum ini, akan
menekankan kepada salah satu jenis asuransi yaitu asuransi jiwa.
Menurut Prof. Emmy Pangaribuan Simanjuntak, asuransi jiwa merupakan suatu perjanjian dimana suatu pihak
mengikatkan diri untuk membayar sejumlah uang secara sekaligus atau periodik, sedangkan pihak lain mengikatkan
dirinya untuk membayar premi dan pembayaran uang itu adalah tergantung pada hidup matinya seseorang atau lebih. 3

Asuransi jiwa disamping berfungsi sebagai pelimpahan risiko, secara ekonomis dapat pula berfungsi sebagai
tabungan, yaitu apabila sampai batas waktu perjanjian, tidak terjadi peristiwa kematian yang merupakan salah satu
faktor penentu, untuk melaksanakan perjanjian asuransi. 4
Setiap manusia dalam menghadapi risiko sebagai upaya untuk mengatasi kemungkinan atas keadaan yang
tidak diharapkan dapat dilakukan dengan cara mengalihkan kepada pihak lain yang menyediakan diri atas
itu. Cara ini dilakukan dengan mengadakan perjanjian asuransi. Asuransi merupakan suatu mekanisme kerja
di antara para pihak yang mengadakan perjanjian, karena perusahaan asuransi sebagai penanggung
berjanji dan menawarkan suatu pembayaran kepada pihak tertanggung/pemegang polis, suatu
jumlah tertentu. Pembayaran tersebut baru dilakukan apabila tertanggung/pemegang polis menderita
kerugian karena suatu peristiwa yang belum pasti. Penanggung sebagai pihak yang
menerima peralihan risiko, berarti bahwa ia mengikat diri akan mengganti kerugian apabila risiko itu
berubah benar-benar menjadi suatu kenyataan kehilangan atau kerugian jadi bukan hanya suatu
kemungkinan kehilangan atau kerugian. Ia berhak atas premi tertanggung, terutama karena sebagai
perusahaan pertanggungan, premi itu sangat dibutuhkan untuk jalannya perusahaan yang sehat.
Seseorang yang ingin menjadi tertanggung dalam sebuah perusahaan asuransi jiwa terlebih dahulu melalui
4
proses Underwriting untuk dapat ditetapkan besaran premi yang akan dibayarkan tertanggung. Underwriter
ada di setiap perusahaan asuransi. Underwriting itu sendiri merupakan proses penggolongan tingkat risiko
calon tertanggung atau sekelompok orang dalam pertanggungan serta pengambilan keputusan untuk
menolak ataupun menerima risiko.
Pasal 26 ayat 1 Undang-Undang Nomor 40 tahun 2014 Tentang Perasuransian, perusahaan perasuransian
wajib memenuhi standar perilaku usaha yang salah satunya mencakup ketentuan mengenai Underwriting
dan pengenalan pemegang polis, tertanggung, atau peserta. Penentuan tingkatan premi mencerminkan
ukuran kriteria Underwriting perusahaan masing-masing. Pasal 34 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
69/POJK.05/2016 Tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah,
Perusahaan Reasuransi dan Perusahaan Reasuransi Syariah mengatakan bahwa perusahaan wajib memiliki
pedoman Underwriting untuk produk yang dipasarkan, yang mencerminkan bahwa pelaksanaan proses seleksi
risiko dilakukan secara hati-hati dan sesuai dengan praktik Asuransi atau Asuransi syariah yang berlaku umum.
Untuk itu setiap perusahaan wajib memiliki satuan kerja yang menangani fungsi Underwriting, hal ini tercantum
dalam Pasal 48 POJK tersebut. Underwriter bertanggungjawab dalam menciptakan standar seleksi dan
memberikan keputusan atas semua nasabah. Seorang Underwriter sangat besar perannya dalam mengetahui
secara terperinci mengenai calon tertanggung Berdasarkan uraian tersebut, maka bermaksud untuk
menyusun skripsi dengan judul “Analisa Yuridis Atas Tanggung jawab Underwriter Dalam Praktek
Penutupan Polis Asuransi Jiwa”

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana pelaksanaan Underwriting dalam penutupan polis asuransi jiwa?
2. Bagaimana tanggung jawab dan akibat hukum Underwriter dalam suatu proses penutupan
asuransi jiwa?
3. Bagaimana peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam pengawasan Underwriter dalam suatu
perusahaan asuransi jiwa?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui pelaksanaan pada saat penutupan polis asuransi jiwa
2. Untuk mengetahui tanggungjawab dan akibat hukum yang ditanggung oleh perusahaan
asuransi jiwa jika terjadi kekeliruan dalam proses Underwriting dan upaya untuk mencegahnya
3. Untuk mengetahui peran OJK dalam pengawasan Underwriter dalam perusahaan asuransi
jiwanderwriter

5
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi pihak perusahaan, diharapkan dapat dijadikan bahan masukan agar dapat meningkatkan kinerja serta
kegiatan yang dilakukan.
b. Bagi mahasiswa dapat mengetahui ANALISA YURIDIS ATAS TANGGUNG JAWAB UNDERWRITER
DALAM PRAKTEK PENUTUPAN POLIS ASURANSI JIWA

c. Bagi perguruan tinggi, diharapkan dapat memberikan informasi tentang bagaimana mengihitung dan
menyiapkan bahan ajar yang lebih produktif kepada mahasiswa agar mendapatkan pemahaman yang lebih
baik.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan pustaka

Penelitian yang ditulis oleh Febrinda Eka Damayanti yang membahas tantang analisis faktor-
faktor yang mempengaruhi surklus underwriting asuransi umum syariah di Indonesia yang bertujuan
untuk mengetahui pengaruh kontribusi peserta,klaim dan hasil investasi secara simultan terhadap surplus
underwtiting asuransi syariah di Indonesia dan untuk mengetahui pengaruh kontribusi peserta klain dan
hasil investasi secara parsial terhadap surplkus underwriting asuransi syariah di Indonesia.Dengan
memperoleh hasil bahwa kontribusi peserta klaim dan hasil investasi secara bersama-sama atau simultan
berpengaruh signifikan sedangkan secara parsial berpengaruh positif bagi peserta serta variabel klaim
beroengaruh negatif dan signifikan sedangkan variabel hasil investasi tidak berpengaruh terhadap sirklus
underwriting asuransi umum syariah di Indonesia pada signifikansi a 5%

Pada penelitian yang ditulis oleh Yuda Ayu Ita Permata Sastri,Edy Sujana dan Ni Kadek
Sinawarti yang membahas tantang pengaruh pendapatan premi,hasil underwriting,investasi dan risk
based capital terhadap laba perusahaan asuransi.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif.Populasi
yang di gunakan yaitu perusahaan asuransi yang terdaftar di bursa effek Indonesia periode 2011-2015.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendapatan premi berpengaruh positif terhadap laba
asuransi,hasil underwriting berpengaruh positif signifikan terhadap laba asuransi,hasil investasi
berpengaruh positif signifikan terhadap laba asuransi dan risk bassed capital berpengaruh positif
signifikan terhadap laba

2.2 LANDASAN TEORI

1.Asuransi

a. Pengertian Asuransi

Asuransi berasal dari bahasa Belanda assurantie yang dalam hukum belanda disebut Verzekering
yang artinya pertanggungan. Dari kata tersebut kemudian timbul istilah assurendeur bagi
penanggung dan geassureerde bagi tertanggung.

7
2.Prinsip Asuransi

a.insurable interest

Adalah seseorang yang mengasuransikan harus mempunyai kepentingan atas harta benda yang dapat
di asuransikan

b.Utmost Good Faith

Adalah bahwa anda berkewajiban memberitahukan sejelas-jelasnyadan teliti mengenai segala fakta-
fakta penting yang berkaitan dengan objek yang di asuransikan

c.Indemnity

Indeminty dapat diartikan sebagai suatu mekanisme dengan mana si Penanggung memberikan ganti-
rugi Finansial dalam suatu upaya menempatkan si Tertanggung pada posisi keuangan yang dimiliki
pada saat sesaat sebelum kerugian.itu

d.Proximate Cause

merupakan kejadian paling awal dalam kronologis kerugian. Jadi, hal yang dianggap merugikan
adalah penyebab awal dari rentetan kejadian

e.Subragation And Contribution

Prinsip asuransi ini memperbolehkan penanggung, alias perusahaan asuransi, meminta penanggung
lainnya ikut bertanggung jawab dalam membayarkan klaim asuransi tertanggung

3.Dasar Hukum Asuransi

Hukum asuransi adalah kumpulan asuransi yang tertulis maupun tidak tertulis ,yang tujukan untuk
mengikat kedfua belah pihak yang melakukan perjanjian asuransi antara penanggung dan
tertanggung,berdasarkan pasal 246 kitab undang-undang hukum dagang

8
Adapun dasar hukum di Indonesia yaitu:

a.UU nomor 2 tahun 1992 tentang usaha perasuransian

Undang-undang ini adalah dasar hukum utama yang meregulasi industri perasuransian dan segala
kegiatan di dalamnya. Dalam UU ini disebutkan bahwa asuransi adalah bentuk usaha menanggulangi
risiko yang dihadapi masyarakat.

b.KUHP pasal 1320 dan 1774

Kedua pasal hukum asuransi dalam KUHP ini menerangkan bahwa asuransi mengandung perjanjian
antara dua belah pihak. Perjanjian tersebut termasuk ke dalam ruang lingkup pidana, sehingga apa-
apa yang terkait di dalamnya bisa dibawa ke ranah hukum pidana.

c.KUHD(kitab undang-undang hukum dagang)bab 9 pasal 246

KUHD Bab 9 Pasal 246 juga menjelaskan tentang jenis pertanggungan asuransi, batas maksimal
pertanggungan, proses klaim yang berlaku, penyebab batalnya proses pertanggungan, hingga
bagaimana pertanggungan dinyatakan secara tertulis dalam dokumen polis

d.Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1992

PP Nomor 73 Tahun 1992 mengatur penyelenggaraan usaha perasuransian dalam rangka mendorong
pertumbuhan nasional. Dalam praktiknya, perusahaan asuransi harus berprinsip sehat dan
bertanggung jawab.

e.Peraturan pemerintah nomor 63 tahun 1999

PP Nomor 64 Tahun 1999 ini merupakan revisi dari PP Nomor 7 Tahun 1992, yang membahas
penyelenggaraan perasuransian. Perubahan tersebut terjadi dalam rangka menyesuaikan peraturan
dan regulasi yang ada dengan perubahan zaman.

4.Tujuan Asuransi

Pada dasarnyar asuransi di tujukan untuk perlindungan atau ganti rugi kepada pihak tertanggung
akibat peristiwa yang belum pasti.

9
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitan

Pada penelitian ini penulis menggunaan jenis penelittian dalam bentuk data sekunder dimana
data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data yang
mencakup berupa usia masuk nasabah, usia saat perhitungan dilakukan, batas usia pensiun nasabah,
jenis kelamin nasabah, serta gaji awal nasabah yang terdapat disuatu peusahaan tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis empiris. Istilah empiris artinya
bersifat ‘nyata’. Sehingga, dengan menggunakan metode pendekatan yuridis empiris dimaksudkan
sebagai usaha mendekati masalah yang diteliti dengan sifat hukum yang nyata, sehingga penelitian
dengan pendekatan yuridis empiris harus dilakukan di lapangan.5 Pelaksanaan studi empiris adalah
dengan melakukan observasi di lapangan. Permasalahan yang telah dirumuskan tersebut kemudian akan
dijawab melalui metode pendekatan yuridis empiris, karena dalam upaya mengambil kesimpulan dan
melakukan analisis sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dibutuhkan data primer melalui
wawancara dengan informan di PT. BPJS ketenagakerjaan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai
tempat penelitian.
Penelitian ini meggunakan spesifikasi penelitian secara Deskriptif Analitis. Deskriptif Analitis
merupakan analisis data yang tidak menggunakan angka- angka tetapi memberikan gambaran,
deskripsi, penjelasan, sekaligus analisa atas temuan-temuan dalam penelitian. Penelitian Deskriptif
bermaksud untuk membuat pemeriaan atau penyandaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai
fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang diteliti.
Oleh karena itu, penulis menggunakan penelitian deskriptif analitis dengan maksud untuk
memberikan gambaran mengenai kondisi dan kenyataan yang terjadi di lapangan secara objektif, untuk
kemudian dapat dilakukan analisis hukum terhadap temuan-temuan yang didapatkan selama penelitian,
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan objek yang diteliti

3.2 Waktu dan Tampat

3.2.1 Waktu penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada saat dimulainya penelitian sampai selesainya

10
penelitian belum adanya batasan waktu untuk penelitian ini.

3.2.2 Tempat penelitian

Tempat penelitian ini akan dilaksanakan pada perusahaan asuransi BPJS Ketenaga Kerjaan

3.3 Instrumen Penelitian

Instrumen yang akan digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah berupa instrumen observasi
dimana pada instrumen observasi ini peneliti akan mengumpulkan data lalu mengamati secara langsung
disuatu perusahaan tersebut. Kegiatan mengamati tersebut tidak sekedar melihat, akan tetapi juga ,
menghitung, memahami, mengukur serta mencatat data-data penting yang ada diperusahaan tersebut
yang diperluukan penelliti.

3.4 Analisis data

3.4.1Analisis statistik

Pada penelitian ini penulis menggunakan salah satu analisis yaitu analisis statistik dimana pada penelitian ini penulis
akan melakukan penganalisisan data mulai dari pengimputan data, pengumpulan data dan menganalisis data tersebut
sehingga nanti dapat ditemukan hasil akhir data yang diteliti tersebut. Analisis statistik ini menunjukkan apa yang
tengah terjadi dengan menggunakan data masa lalu. Analisis statistik meliputi pengumpulan, analisis, interprestasi,
penyajian, dan pemodelan data. Dimana ada dua kategori jenis analisis statistik yaitu :
3.4.2Analisis deskriptif

Merupakan analisis dengan menganalisis data lengkap atau sampel data numerik yang diringkas denga menunjukkan
mean dan deviasi untuk data kontinu sedangkan persentase dan frekuensi untuk data kategori.
3.4.3Analisis inferensial

Yaitu dengan menganalisis sampel dari data yang lengkap. Proses analisis data yang digunakan yaitu: pengumpulan
kebutuhan data, pengumpulan data, pembersihan data, analisis data, interpretasi data, visualisasi data

11
LAMPIRAN

12
DAFTAR PUSTAKA

Hadikusuma, Hilman, 2013, Metode Pembuatan Kertas Kerja Atau Skripsi Ilmu Hukum, Bandung: CV
Mandar Maju.
Hermanysah, 2014. Hukum Perbankan Nasional Indonesia. Jakarta: Kencana.
Hartono, Sri Redjeki, 1985, Asuransi dan Hukum Asuransi di Indonesia, Semarang: IKIP Semarang Press.
Njatrijani, Rinitami, 2016, Hukum Bahan Ajar Mata Kuliah Hukum Asuransi, Semarang: Fakultas Hukum
Universitas Diponegoro
Sastrawidjaja, Man Suparman, 1997, Aspek-Aspek Hukum Asuransi dan Surat Berharga Bandung: PT.
Alumni
Simanjuntak, Emmy Pangaribuan, 1990, Hukum Pertanggungan (Pokok-pokok Pertanggungan Kerugian,
Kebakaran, dan Jiwa), Yogyakarta.

13
14

Anda mungkin juga menyukai